6. Perempuan yang tak punya uang

"Apa yang kau lakukan di sini? Kau datang bersama Chika?" Naira memperhatikan sekitar mereka untuk mencari Chika, kalau Chika ada di sana maka akan menyenangkan untuk mengolok-olok perempuan ini. 

Namun dia tidak menemukan Chika di manapun, hingga dia kembali menatap  Astin, "kau sendirian?" Tanya Naira dengan rasa tak percayanya.

Perempuan desa ini bagaimana bisa sampai di tempat itu? 

"Hm,,," jawab Astin dengan santai semakin membuat Naira keheranan. 

"Lalu,,," Naira melihat ke arah barang-barang yang ada di atas meja, beberapa paper bag diletakkan di sana, yang tampaknya merupakan barang belanjaan Astin. 

"Kau berbelanja sebanyak ini?" Tanya Naira tak percaya. 

Astin mengangguk dengan tenang, "Hm,," jawab Astin singkat.  

"Heh!" Naira tersenyum mengejek pada perempuan di hadapannya yang tampak bersikap begitu santai Padahal dia tahu kalau perempuan itu tidak memiliki banyak uang, "kau begitu percaya diri? Memangnya kau punya uang? Kau 'kan hanya anak desa yang hidup pengangguran," ejek Naira sambil berbalik menatap pelayan toko yang memegang tas limited edition, "tolong cepat hitung tagihanku."

"Eh? Baik," sang kasir pun berjalan ke arah kasir sebelah, di sana ada dua kasir sehingga bisa menginput data di kasir sebelahnya. 

Meski begitu, wajahnya tampak pucat pasi, tidak tahu harus melakukan apa untuk semua barang-barang yang sebelumnya hendak dibeli oleh Astin. 

Saat kasir itu hendak menginput barang yang ada di tangannya, Astin dengan cepat berkata, "Tunggu!"

Satu kata dari mulut Astin membuat semua orang menoleh ke arah Astin. 

"Apalagi yang kau inginkan?!" Tanya Naira kesal, membuang-buang waktu saja terus melayani perempuan ini sementara dia hendak menggunakan tas itu ke sebuah pesta yang diadakan malam hari ini. 

"Kalau aku mampu membayar seluruh tas ini dan juga tas limited edition itu, apakah kalian akan memberikannya padaku?" Tanya Astin membuat Naira tercengang. 

Sesaat tercengang, Naira tertawa terbahak-bahak. 

"Ha ha ha!" Tawa Naira membuat perutnya begitu sakit mendengar ucapan Astin hingga tak tahan air matanya sampai keluar ketika dia tertawa. 

Sesaat setelah selesai tertawa, Naira dengan penuh kejijikan berkata, "Memangnya kau pikir kau siapa? Aku tahu uang bulananmu hanya 20 juta, dan satu tas di sini berharga lebih dari 50 juta! Kau membeli begitu banyak, dan tas limited edition ini berharga ratusan juta, Kau pikir kau bisa membelinya? Bahkan menabung satu tahun pun masih belum cukup untuk membeli satu tas ini!" 

Para pelayan di sana semakin terkejut, tas-tas itu sudah diinput, dan ternyata perempuan di hadapan mereka ini hanya memiliki penghasilan 20 juta perbulan, ditambah biaya hidup, maka....

Mereka tidak mampu memikirkannya lagi! 

Barang-barang yang diambil oleh astin cukup banyak, jadi....

Naira semakin tersenyum miring melihat reaksi para pelayan toko.

Dari Chika, dia tahu bahwa Astin hanya mendapatkan uang 20 juta perbulan, dan sebagian besar uang itu digunakan untuk bersenang-senang bersama Chika. 

Bahkan untuk membeli satu tas mewah di toko tempat mereka berada pun uang itu tidak akan cukup, Jadi bagaimana bisa astin dengan percaya diri membeli begitu banyak barang di sana? 

"Kau datang kemari tanpa tahu harga barang-barang di sini ya? Ah,,, tentu saja begitu,, selama ini kan kau tidak pernah menginjakkan kaki di pusat perbelanjaan ini, apa lagi menginjakkan kaki di toko mewah seperti ini, kasihan sekali Kamu mesti menikah dengan seorang pria kaya namun hidup Hanya pas-pasan. Dan sekarang kau datang kemari untuk mempermalukan dirimu sendiri dan termasuk keluarga suamimu? Tidak ada Chika yang akan membantumu di sini, jadi sebaiknya jangan berdebat denganku apalagi sampai berani-berani berebut tas denganku!" Ejek Naira dengan penuh kejijikkan memandang perempuan di hadapannya. 

Astin hendak berbicara, tetapi perempuan di hadapannya mengabaikannya dan membuatnya kembali menelan kata-katanya sambil menatap Naira yang berbalik menatap pelayan yang sedang memegang tas limited edition, "aku yang akan membeli barang itu, perempuan ini tidak akan mampu membelinya, bahkan barang-barang yang ia sudah ambil ini,,,, sebaiknya jangan menginputnya dulu ke mesin kasir, atau kalian akan menderita," ucap Naira. 

"Apa?" Sang pelayan terkejut, ia menatap teman kasirnya dan kemudian beralih menatap Astin. 

"Aku sudah menginput semua barang-barang itu," ucap sang kasir sambil menggigit Bibir bawahnya, Bagaimana kalau kartu yang sebelumnya dipegang oleh Astin ternyata palsu? 

Mereka tidak bisa membatalkan barang yang telah dibeli, jadi,,, merekalah yang akan mengganti rugi barang-barang itu jika tidak jadi diambil oleh para pelanggan. 

Selain itu, mereka mengenal baik Naira, karena sering berbelanja Di toko mereka sehingga mereka lebih mempercayai ucapan Naira daripada ucapan seorang perempuan asing yang baru pertama kali datang ke toko mereka. 

"Bagaimana ini?" Sang pelayan mengerutkan keningnya sambil menatap astin dengan kesal. Wajahnya mulai memucat.

"Bagaimana kalau kalian urus dulu tas itu untukku? Aku juga buru-buru," Kata Naira berbicara sambil melirik Astin dan melemparkan senyuman mengejeknya pada Astin. 

Terpopuler

Comments

vj'z tri

vj'z tri

hei anda menye menye gak tau siapa lawan nya ...siap siap nutupin malu say 🤣🤣🤣🤣

2024-11-02

0

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

si biang kerok kedua siap2 kamu dilibas Astin 😜

2024-11-02

1

jen

jen

dih... belagu bener

2025-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Perubahan Astin
2 2. Sikap dingin
3 3. Permintaan maaf
4 4. Salah paham mengenai mobil
5 5. Berburu tas limited edition
6 6. Perempuan yang tak punya uang
7 7. Rugi rugi rugi
8 8. Memanfaatkan kekacauan
9 9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10 10. Merusak pakaian Irman
11 11. Paper bag brand pria
12 12. Tamparan dari Naira
13 13. Salah paham lagi
14 14. Acara amal kelas atas
15 15. Bertemu Irman di acara almal
16 16. Spekulasi
17 17. Selingkuh
18 18. Kedatangan Astin mengejutkan
19 19. Situasi berantakan di lift
20 20. PIL di hati Astin
21 21. Mengecek kegadisan sang istri
22 22. Perdebatan di meja makan
23 23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24 24. Perubahan cepat Arga
25 25. Kebusukan terbongkar
26 26. Bermuka dua
27 27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28 28. Anjing yang lucu
29 29. PEMILIK ANJING
30 30. Mr.X
31 31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32 32. Tidak jadi makan malam
33 33. Sudut pandang
34 34. Mengirim undangan pada orang penting
35 35. Ketidaksabaran Chika
36 36. Citra yang hancur
37 37. Lebih memalukan
38 38. Bekas cumbuan
39 39. Tambahan rencana
40 40. Tuan dan Nyonya
41 41. Dua undangan yang datang terlambat
42 42. Video Penuh kehebohan
43 43. Rencana gagal
44 44. Rencana berikutnya
45 45. Kabar dari Tuan Phineas
46 46. Investasi yang menguntungkan
47 47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48 48. Sala sasaran
49 49. Foto ciuman
50 50. Selly lumpuh
51 51. Karma
52 52. Penyakit langkah
53 53. Penyusup
54 54. Cairan asing
55 55. Kemarahan Arga
56 56. Menang banyak
57 57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58 58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59 59. Hukuman
60 60. Ancaman untuk Mr.X
61 61. Pelaku sebenarnya
62 62. Kecelakaan
63 63. Menunggu kepulihan sang istri
64 64. TAMAT
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Perubahan Astin
2
2. Sikap dingin
3
3. Permintaan maaf
4
4. Salah paham mengenai mobil
5
5. Berburu tas limited edition
6
6. Perempuan yang tak punya uang
7
7. Rugi rugi rugi
8
8. Memanfaatkan kekacauan
9
9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10
10. Merusak pakaian Irman
11
11. Paper bag brand pria
12
12. Tamparan dari Naira
13
13. Salah paham lagi
14
14. Acara amal kelas atas
15
15. Bertemu Irman di acara almal
16
16. Spekulasi
17
17. Selingkuh
18
18. Kedatangan Astin mengejutkan
19
19. Situasi berantakan di lift
20
20. PIL di hati Astin
21
21. Mengecek kegadisan sang istri
22
22. Perdebatan di meja makan
23
23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24
24. Perubahan cepat Arga
25
25. Kebusukan terbongkar
26
26. Bermuka dua
27
27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28
28. Anjing yang lucu
29
29. PEMILIK ANJING
30
30. Mr.X
31
31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32
32. Tidak jadi makan malam
33
33. Sudut pandang
34
34. Mengirim undangan pada orang penting
35
35. Ketidaksabaran Chika
36
36. Citra yang hancur
37
37. Lebih memalukan
38
38. Bekas cumbuan
39
39. Tambahan rencana
40
40. Tuan dan Nyonya
41
41. Dua undangan yang datang terlambat
42
42. Video Penuh kehebohan
43
43. Rencana gagal
44
44. Rencana berikutnya
45
45. Kabar dari Tuan Phineas
46
46. Investasi yang menguntungkan
47
47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48
48. Sala sasaran
49
49. Foto ciuman
50
50. Selly lumpuh
51
51. Karma
52
52. Penyakit langkah
53
53. Penyusup
54
54. Cairan asing
55
55. Kemarahan Arga
56
56. Menang banyak
57
57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58
58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59
59. Hukuman
60
60. Ancaman untuk Mr.X
61
61. Pelaku sebenarnya
62
62. Kecelakaan
63
63. Menunggu kepulihan sang istri
64
64. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!