14. Acara amal kelas atas

Pada keesokan harinya, ketika Arga selesai bersiap-siap dan hendak membuka pintu untuk keluar dari ruang kerja, dia menghentikan tangannya dihandle pintu yang hendak memutar handle tersebut. 

Pria itu memejamkan matanya selama beberapa saat sebelum menarik pintu dan merasa lega ketika mendapati kamar istrinya kosong. 

Namun ketika pria itu hendak melangkah keluar, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan perempuan keluar dengan terburu-buru hanya menggunakan sepotong handuk yang menutupi pertengahan dada sampai pertengahan paha. 

Astin yang membuka pintu dan berlari mengambil pakaiannya yang tertinggal di tempat tidur pun membungkuk menghentikan gerakannya ketika menyadari ada seseorang yang memperhatikannya dari arah pintu ruang kerja. 

Karena posisi astin yang membungkuk itu, maka dada Astin semakin terekspos membuat Arga kembali membanting pintu dengan keras. 

Bam!

Ini masih pagi! 

Arga menjerit dalam hati, namun saat ini sesuatu yang benar-benar sudah berusaha ditahan semalaman tiba-tiba saja menjadi menggebu-gebu. 

Dia menggertakkan giginya sambil memejamkan matanya, berusaha menyerap energi positif yang menenangkan di sekitarnya. 

Sementara Astin yang melihat itu, wajahnya menjadi sangat muram, 'apa Dia sebenci itu pada perempuan ini? Kalau begini caranya bagaimana aku meluluhkan hatinya?' gerutu Astin sambil mengambil pakaian yang ada di atas tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi untuk memakainya. 

Setelah selesai mengganti pakaian, Astin memakai sedikit skin care pada wajahnya lalu turun ke ruang makan untuk sarapan. 

Saat Astin tuba di ruang makan, dia mendapati hanya ada ayah dan ibu mertuanya, sementara suaminya tidak ada di sana. 

Astin menghela nafas dengan panjang lalu duduk menikmati makanannya seolah-olah tidak ada yang terjadi. 

"Hari ini kau pergi ke mana?" Tanya Sandriana setelah beberapa saat keheningan di meja makan. 

Awalnya Astin berpikir bahwa bukan dia yang ditanya, namun ketika dia mengangkat kepalanya, dia melihat ibu mertuanya menatap ke arahnya. 

Astin pun tampak berpikir, dia telah menyelesaikan tujuan pertamanya yaitu berbelanja hingga hari ini Dia tidak punya kegiatan apapun. 

Asti menggelengkan kepalanya, "Sepertinya di rumah saja," jawab Astin kembali fokus ke makanannya dengan wajah yang tampak murung. 

"Kalau begitu Kau bisa menggantikan Ibu menghadiri sebuah acara amal kan?" Tanya Sandriana membuat Astin terkejut. 

Ini pertama kalinya Ibu mertuanya meminta tolong padanya, sebab dalam ingatannya, sang ibu mertua tampak cuek atas kehadiran Astin di rumah itu, seolah-olah menganggap Astin tidak ada di sana. 

Meski tidak terlihat seperti tidak menyukai pernikahannya dengan putranya, namun sang ibu mertua juga tampak tidak menyambut kehadiran Astin. 

"Ibu bilang acara amal?" Tanya Astin. 

"Hm,," Sandriana mengeluarkan sebuah kartu undangan dari tangannya lalu memberikannya pada Astin. 

"Ini acara amal yang diadakan oleh teman ibu,, Ibu sudah menyiapkan Apa yang perlu dibawa kesana, Jadi kau hanya pergi membawanya mewakili ibu," ucap sang Ibu membuat Astin terkejut melihat undangan berwarna keemasan di tangannya. 

Meskipun ini dikatakan sebagai acara amal, tapi bukan berarti sembarangan orang bisa masuk ke acara amal seperti ini, biasanya orang-orang kelas atas seperti selebriti, sosialita dan para pejabat pemerintahan yang diundang menghadiri acara amal seperti ini. 

Lagi, barang-barang yang dijual di acara seperti ini adalah barang-barang mahal yang sudah tidak dipakai lagi oleh pemiliknya dan kemudian disumbangkan. 

Bahkan sudah biasa barang-barang bernilai ratusan juta dilelang di acara seperti ini. 

"Kau bersedia pergi kan? Hari ini Ibu tiba-tiba memiliki janji dengan seorang klien yang tidak bisa dibatalkan, Asisten ibu juga sedang keluar kota, semua orang sedang sibuk," kata Sandriana sedikit ragu untuk menyuruh menantunya itu pergi, namun dia tidak punya pilihan lain karena dia benar-benar tidak bisa menghadiri acara amal tersebut. 

Padahal dia sudah berjanji pada temannya untuk ikut dalam acara itu.

"Tentu saja Bu," Astin menganggukkan kepalanya, dia bersemangat. 

Daripada hanya diam saja di rumah, menghadiri acara seperti ini tampaknya merupakan pilihan yang bagus. 

Maka pada jam 12.00 siang, Astin langsung meninggalkan rumah dengan sebuah gaun yang tidak terlalu mewah, namun tetap memberi kesan elegan, seorang pelayan mengikutinya sambil membawa barang-barang yang kemudian diletakkan di kursi penumpang. 

Setelah menutup pintu mobilnya, Astin mengendarai mobilnya menuju sebuah hotel mewah yang terletak di sebelah barat ibukota. 

Setelah memarkir mobil dan naik ke lantai 20, akhirnya Astin tiba di tempat acara amal tersebut diadakan. 

Meski itu acara amal, namun karpet merah tetap digerai di sana, dan banyak selebriti tampak sedang berdiri di karpet merah membiarkan para wartawan memotret mereka. 

"Wohhh,," Astin memandang kagum pada salah seorang perempuan yang tampak mempesona dengan gaun berwarna kuning cerah dipadukan dengan sepatu kaca. 

Dia seperti Cinderella versi modern. 

Setelah merasa kagum beberapa saat, akhirnya Astin melangkah untuk memasuki tempat itu ketika tiba-tiba saja dari arah Timur muncul seorang perempuan lain yang tak lain adalah Chika yang menggunakan gaun berwarna merah cerah dengan rambut disanggul menonjolkan sisi dewasa perempuan itu. 

Chika tampak begitu lihai mengambil gaya di atas karpet merah, sebab bagaimanapun Dia adalah seorang model dan sudah terbiasa mendapat perhatian seperti ini sehingga angel-angel kamera pun sudah dia ketahui dengan baik dan memposisikan dirinya sebagai pusat perhatian seluruh kamera. 

Cekrek cekrek cekrek....

Kamera terus memotret, sebelum akhirnya para wartawan membiarkan Chika memasuki aula. 

Astin pun berjalan mendekat, lalu menyerahkan undangannya pada seorang petugas yang ada di sana. 

Setelah memeriksa undangan yang dibawa oleh Astin, maka petugas itu membiarkan Astin lewat. Karena Astin bukanlah seorang selebriti, maka tidak ada wartawan yang mengambil fotonya, namun seorang perempuan yang melihat Astin tampak sangat cantik Di Angel kameranya pun dengan cepat menekan tombol pada kameranya. 

Cekrek!

Blitz kamera yang menyala pun membuat Astin menoleh ke arah kamera tersebut. 

"Bisakah saya mengambil foto lagi ya?" Wartawan bertanya dengan sopan membuat Astin menganggukan kepalanya dan segera mengambil pose yang santai dan membiarkan wartawan tersebut memotretnya. 

Cekrek cekrek...

Setelah foto itu, Astin melanjutkan langkahnya sambil membawa paper bag yang cukup besar di tangannya. 

Setelah masuk dan menunjukkan kartunya, Astin pun diantar menuju sebuah meja yang disediakan untuknya memajang barang bawaannya. 

Mejanya diletakkan paling depan sebab bagaimanapun dia mewakili Ibu mertuanya yang memiliki reputasi yang baik.

Ketika Astin sedang menyusun barang-barang di atas meja, tiba-tiba seorang perempuan menghampirinya dengan ekspresi terkejut. 

"Kau di sini juga?" Chika tak percaya, ia menatap barang-barang di atas meja, dan dia mengeryit ketika mengenali barang-barang itu ialah barang-barang milik ibu mertua Astin. 

"Ya," jawab Astin. 

"Kau datang bersama tante Sandriana?" Tanya Chika sambil memperhatikan sekitarnya namun dia tidak mendapati Sandriana dimanapun. 

"Aku mewakilinya," jawab Astin masih terus menata barang-barangnya sebelum akhirnya menyembunyikan paper bagnya di bawah meja. 

"Ahhh,,," Chika menganggukkan kepalanya, dia pun berbalik pergi Untuk kembali ke tempatnya sambil berpikir dalam hati. 

'Kenapa Tante Sandriana harus membiarkan dia yang mewakilinya ke sini? Membuat kesal saja melihat dia mendapat tempat paling depan,' gerutu Chika dalam hati. 

 Ketika dia tiba di tempatnya, Chika masih menghela nafas sambil menatap ke arah Astin. Ia berpikir keras tentang hal bagus yang bisa ia lakukan hari ini.

Terpopuler

Comments

Lyvia

Lyvia

dasar ulet kadut pikirannya sllu ingin mencelakakan orlin

2024-11-03

0

vj'z tri

vj'z tri

haishhh kenapa kemana mana ketemu ulat Keket ini 🤭🤭🥹

2024-11-04

0

CaH KangKung,

CaH KangKung,

dan foto ny nanti viral....

2024-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 1. Perubahan Astin
2 2. Sikap dingin
3 3. Permintaan maaf
4 4. Salah paham mengenai mobil
5 5. Berburu tas limited edition
6 6. Perempuan yang tak punya uang
7 7. Rugi rugi rugi
8 8. Memanfaatkan kekacauan
9 9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10 10. Merusak pakaian Irman
11 11. Paper bag brand pria
12 12. Tamparan dari Naira
13 13. Salah paham lagi
14 14. Acara amal kelas atas
15 15. Bertemu Irman di acara almal
16 16. Spekulasi
17 17. Selingkuh
18 18. Kedatangan Astin mengejutkan
19 19. Situasi berantakan di lift
20 20. PIL di hati Astin
21 21. Mengecek kegadisan sang istri
22 22. Perdebatan di meja makan
23 23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24 24. Perubahan cepat Arga
25 25. Kebusukan terbongkar
26 26. Bermuka dua
27 27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28 28. Anjing yang lucu
29 29. PEMILIK ANJING
30 30. Mr.X
31 31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32 32. Tidak jadi makan malam
33 33. Sudut pandang
34 34. Mengirim undangan pada orang penting
35 35. Ketidaksabaran Chika
36 36. Citra yang hancur
37 37. Lebih memalukan
38 38. Bekas cumbuan
39 39. Tambahan rencana
40 40. Tuan dan Nyonya
41 41. Dua undangan yang datang terlambat
42 42. Video Penuh kehebohan
43 43. Rencana gagal
44 44. Rencana berikutnya
45 45. Kabar dari Tuan Phineas
46 46. Investasi yang menguntungkan
47 47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48 48. Sala sasaran
49 49. Foto ciuman
50 50. Selly lumpuh
51 51. Karma
52 52. Penyakit langkah
53 53. Penyusup
54 54. Cairan asing
55 55. Kemarahan Arga
56 56. Menang banyak
57 57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58 58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59 59. Hukuman
60 60. Ancaman untuk Mr.X
61 61. Pelaku sebenarnya
62 62. Kecelakaan
63 63. Menunggu kepulihan sang istri
64 64. TAMAT
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Perubahan Astin
2
2. Sikap dingin
3
3. Permintaan maaf
4
4. Salah paham mengenai mobil
5
5. Berburu tas limited edition
6
6. Perempuan yang tak punya uang
7
7. Rugi rugi rugi
8
8. Memanfaatkan kekacauan
9
9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10
10. Merusak pakaian Irman
11
11. Paper bag brand pria
12
12. Tamparan dari Naira
13
13. Salah paham lagi
14
14. Acara amal kelas atas
15
15. Bertemu Irman di acara almal
16
16. Spekulasi
17
17. Selingkuh
18
18. Kedatangan Astin mengejutkan
19
19. Situasi berantakan di lift
20
20. PIL di hati Astin
21
21. Mengecek kegadisan sang istri
22
22. Perdebatan di meja makan
23
23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24
24. Perubahan cepat Arga
25
25. Kebusukan terbongkar
26
26. Bermuka dua
27
27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28
28. Anjing yang lucu
29
29. PEMILIK ANJING
30
30. Mr.X
31
31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32
32. Tidak jadi makan malam
33
33. Sudut pandang
34
34. Mengirim undangan pada orang penting
35
35. Ketidaksabaran Chika
36
36. Citra yang hancur
37
37. Lebih memalukan
38
38. Bekas cumbuan
39
39. Tambahan rencana
40
40. Tuan dan Nyonya
41
41. Dua undangan yang datang terlambat
42
42. Video Penuh kehebohan
43
43. Rencana gagal
44
44. Rencana berikutnya
45
45. Kabar dari Tuan Phineas
46
46. Investasi yang menguntungkan
47
47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48
48. Sala sasaran
49
49. Foto ciuman
50
50. Selly lumpuh
51
51. Karma
52
52. Penyakit langkah
53
53. Penyusup
54
54. Cairan asing
55
55. Kemarahan Arga
56
56. Menang banyak
57
57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58
58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59
59. Hukuman
60
60. Ancaman untuk Mr.X
61
61. Pelaku sebenarnya
62
62. Kecelakaan
63
63. Menunggu kepulihan sang istri
64
64. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!