20. PIL di hati Astin

Pada sore hari ketika Astin kembali ke rumah, dia terkejut saat mendapati Chika berada di rumahnya. 

"Astin," ucap Chika langsung berdiri begitu melihat kedatangan Astin. 

Astin memperhatikan sekitarnya, tidak mendapati siapapun di tempat itu kecuali kepala pelayan yang tampak turun dari tangga. 

Apa perempuan ini masuk ke rumah orang tanpa permisi? 

Memikirkan itu, Astin teringat bahwa di masa lalu Chika memang selalu bebas berkeliaran di rumah itu seolah-olah rumah tersebut ialah rumahnya sendiri. 

"Ada apa?" Tanya Astin seraya berjalan ke arah sofa tunggal dan duduk di sana dengan kaki kanan di atas kaki kiri. 

Sikapnya yang angkuh dan dingin mengejutkan Chika hingga Chika terdiam sesaat sebelum berkata, "Kau dari mana saja? Aku menunggumu dari tadi."

Astin mengangkat sebelah alisnya, perempuan ini menunggunya?

Pasti ada sesuatu lagi!

"Ada apa?" Tanya Astin dengan suara yang datar membuat Chika merasa tidak senang. 

Chika berusaha menenangkan dirinya, mengurung emosinya agar tidak keluar melihat perempuan di hadapannya yang tampaknya telah kehilangan kesadaran. 

Beraninya bersikap arogan di depannya?!

"Kau harus melihat ini," Chika menunjukkan layar ponselnya pada Astin. 

Awalnya astin sama sekali tidak tertarik, tapi melihat ekspresi Chika yang tampaknya tak akan berhenti sebelum dia melihat ponsel perempuan itu, maka Astin mengambil ponsel Chika dan segera mengecek isinya. 

Kening Astin mengerut. 

"Itu fotomu di acara amal tadi siang, sekarang banyak diperbincangkan di internet," kata Chika saat melihat keterkejutan Astin. 

Bagaimana pun selama ini dia telah memberitahu Astin agar tidak terlibat dengan dunia internet, sebab Erik tidak menyukai hal itu, jadi Chika merasa lega melihat Astin tampak tidak senang dengan apa yang ia perlihatkan pada Astin. 

Bukankah ini menandakan Astin sebenarnya masih memiliki rasa pada Erik hingga membuatnya menjaga diri sebaik mungkin?

Namun detik kemudian Chika semakin terkejut saat mendengar Astin berkata, "cantik juga. Aku harus berterima kasih pada orang yang telah mengambil fotoku."

"Apa?" Mata Chika melotot, hampir keluar dari tempatnya, "kau,, bukankah kau harus menuntut orang itu karena melakukannya tanpa persetujuan? Kau lupa kalau Erik sama sekali tidak menyukai perempuan yang--"

"Tunggu!" Astin memotong ucapan Chika, "bukankah aku sudah menegaskan padamu kalau aku tidak pernah menyukai Erik? Aku sudah bersuami sekarang, bukankah kau harus memperhatikan posisiku kalau kau mengatakan hal tidak masuk akal sepeti itu?" Tanya Astin sambil melirik kepala pelayan yang berada tak jauh dari mereka. 

Chika mengikuti arah tatapan Astin, ekspresinya dengan cepat berubah, "ah,, maafkan aku, aku tidak tahu kalau ada,,," Chika menahan ucapannya, tapi kepala pelayan yang mendengar itu sudah bisa menebak jelas maksud Chika, "bagaimana kalau kita bicara di tempat lain?" Ucap Chika sambil berdiri, dia pikir Astin hanya tidak mau mengakuinya karena di dekat mereka ada kepala pelayan. 

"Tidak perlu, katakan saja di sini," ucap Astin masih dengan suara yang datar. 

Chika melirik kepala pelayan, "Tapi,, ada kepala pelayan--"

"Memangnya apa yang kalian bicarakan sampai begitu risih dengan kehadiran kepala pelayan?" Tiba-tiba sebuah suara dari arah pintu masuk membuat Chika menoleh ke sumber suara. 

Sandriana yang baru saja pulang kerja menghampiri dua perempuan di ruang tamu dengan ekspresi penasaran. 

"Ah, Tante," Chika kembali duduk, berusaha memperbaiki sikapnya sambil menatap Astin. Tingkah laku Chika itu semakin memberi petunjuk pada Sandriana bahwa ada sesuatu yang tidak beres. 

"Ada apa?" Tanya Sandriana untuk yang kedua kalinya. 

"Chika datang kemari dan tiba-tiba menyudutkanku bahwa aku menyukai pria bernama Erik, padahal mengenalnya saja tidak, bahkan ini pertama kalinya aku mendengar nama itu," kata Astin membuat Chika kembali terkejut untuk yang kesekian kalinya. 

"Apa?" Sandriana langsung menatap Chika, tak percaya Chika mampu bersikap sepeti itu. 

Saat yang sama, Arga juga muncul dari pintu depan, baru saja pulang bekerja. 

"Tidak tidak tidak!" Chika menggelengkan kepalanya dan melambaikan kedua tangannya di depan, "bagaimana mungkin aku begitu?! Aku hanya,, hanya,,," Chika melirik Astin sambil menggigit bibir bawahnya, "Astin, bagaimana bisa kau,," suara Chika berubah serak, air mata langsung menetes di pipinya membuat Sandriana merasa bersalah.  

"Chika, tante bukannya--"

"Ibu bisa bertanya pada kepala pelayan jika tidak memercayai ucapanku, kepala pelayan mendegar pembicaraan kami," ucap Astin sambil berdiri, dia tidak mau memberi kesempatan pada Chika untuk terus bersandiwara. 

Meski dia tahu kepala pelayan tidak akan membelanya, tetapi Astin hanya ingin melarikan diri dari tempat.

Jadi Astin langsung berdiri, melirik Arga beberapa saat sebelum melangkah menaiki tangga. 

Chika pun kalang kabut, dia menatap Sandriana, "tante, tidak, aku hanya,, aku,, aku sungguh tidak bermaksud seperti itu. Aku dan Astin sudah lama bersama, kami berbagi cerita, bahkan saling berbagi rahasia, tadinya aku pikir tidak ada yang mendengar kami, tapi,,, tapi,, tolong tidak usah memperdulikan apa yang terjadi hari ini. Aku akan pulang sekarang, aku sudah,,, aku sudah salah. Aku minta maaf," kata Chika menyeka air matanya lalu mengambil tas dan berlalu pergi. 

Arga pun telah naik ke lantai dua, hingga tersisa Sandriana yang menatap kepala pelayan, "apa yang terjadi?" Tanya Sandriana.

Sang pelayan pun menceritakan apa yang ia dengar membuat Sandriana terkejut. 

"Chika lebih dulu membicarakannya?" Tanya Sandriana. 

"Ya, Nyonya, sepertinya Nona Chika tidak menyadari kehadiran saya, lalu Nona muda menyangkalnya karena menyadari saya mendengarnya," jawab Sang kepala pelayan. 

Sandriana mengeryit, jika benar begitu, maka sepertinya sudah ada PIL di hati Astin. Sebab tidak mungkin Chika akan mengatakan omong kosong, selama ini Astinlah yang terus membuat kesalahan. 

Namun kesalahan sekarang...

Masih bisakah itu di tolerir?

Terpopuler

Comments

kaylla salsabella

kaylla salsabella

lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰❤️

2024-11-07

0

vj'z tri

vj'z tri

hijhhh ulat bulu ini 😤😤😤😤😤

2024-11-07

0

jen

jen

kpn chika bs dibasmi

2025-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Perubahan Astin
2 2. Sikap dingin
3 3. Permintaan maaf
4 4. Salah paham mengenai mobil
5 5. Berburu tas limited edition
6 6. Perempuan yang tak punya uang
7 7. Rugi rugi rugi
8 8. Memanfaatkan kekacauan
9 9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10 10. Merusak pakaian Irman
11 11. Paper bag brand pria
12 12. Tamparan dari Naira
13 13. Salah paham lagi
14 14. Acara amal kelas atas
15 15. Bertemu Irman di acara almal
16 16. Spekulasi
17 17. Selingkuh
18 18. Kedatangan Astin mengejutkan
19 19. Situasi berantakan di lift
20 20. PIL di hati Astin
21 21. Mengecek kegadisan sang istri
22 22. Perdebatan di meja makan
23 23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24 24. Perubahan cepat Arga
25 25. Kebusukan terbongkar
26 26. Bermuka dua
27 27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28 28. Anjing yang lucu
29 29. PEMILIK ANJING
30 30. Mr.X
31 31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32 32. Tidak jadi makan malam
33 33. Sudut pandang
34 34. Mengirim undangan pada orang penting
35 35. Ketidaksabaran Chika
36 36. Citra yang hancur
37 37. Lebih memalukan
38 38. Bekas cumbuan
39 39. Tambahan rencana
40 40. Tuan dan Nyonya
41 41. Dua undangan yang datang terlambat
42 42. Video Penuh kehebohan
43 43. Rencana gagal
44 44. Rencana berikutnya
45 45. Kabar dari Tuan Phineas
46 46. Investasi yang menguntungkan
47 47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48 48. Sala sasaran
49 49. Foto ciuman
50 50. Selly lumpuh
51 51. Karma
52 52. Penyakit langkah
53 53. Penyusup
54 54. Cairan asing
55 55. Kemarahan Arga
56 56. Menang banyak
57 57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58 58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59 59. Hukuman
60 60. Ancaman untuk Mr.X
61 61. Pelaku sebenarnya
62 62. Kecelakaan
63 63. Menunggu kepulihan sang istri
64 64. TAMAT
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Perubahan Astin
2
2. Sikap dingin
3
3. Permintaan maaf
4
4. Salah paham mengenai mobil
5
5. Berburu tas limited edition
6
6. Perempuan yang tak punya uang
7
7. Rugi rugi rugi
8
8. Memanfaatkan kekacauan
9
9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10
10. Merusak pakaian Irman
11
11. Paper bag brand pria
12
12. Tamparan dari Naira
13
13. Salah paham lagi
14
14. Acara amal kelas atas
15
15. Bertemu Irman di acara almal
16
16. Spekulasi
17
17. Selingkuh
18
18. Kedatangan Astin mengejutkan
19
19. Situasi berantakan di lift
20
20. PIL di hati Astin
21
21. Mengecek kegadisan sang istri
22
22. Perdebatan di meja makan
23
23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24
24. Perubahan cepat Arga
25
25. Kebusukan terbongkar
26
26. Bermuka dua
27
27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28
28. Anjing yang lucu
29
29. PEMILIK ANJING
30
30. Mr.X
31
31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32
32. Tidak jadi makan malam
33
33. Sudut pandang
34
34. Mengirim undangan pada orang penting
35
35. Ketidaksabaran Chika
36
36. Citra yang hancur
37
37. Lebih memalukan
38
38. Bekas cumbuan
39
39. Tambahan rencana
40
40. Tuan dan Nyonya
41
41. Dua undangan yang datang terlambat
42
42. Video Penuh kehebohan
43
43. Rencana gagal
44
44. Rencana berikutnya
45
45. Kabar dari Tuan Phineas
46
46. Investasi yang menguntungkan
47
47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48
48. Sala sasaran
49
49. Foto ciuman
50
50. Selly lumpuh
51
51. Karma
52
52. Penyakit langkah
53
53. Penyusup
54
54. Cairan asing
55
55. Kemarahan Arga
56
56. Menang banyak
57
57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58
58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59
59. Hukuman
60
60. Ancaman untuk Mr.X
61
61. Pelaku sebenarnya
62
62. Kecelakaan
63
63. Menunggu kepulihan sang istri
64
64. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!