15. Bertemu Irman di acara almal

Pada saat itu, seorang perempuan yang membuat acara kini mendapatkan mic dan menatap semua orang untuk memberikan sebuah sambutan, dia mengeryit ketika melihat meja paling depan yang disiapkan untuk Sandriana malah ditempati oleh seorang perempuan muda yang sama sekali tidak dikenalinya. 

Asisten yang ada di belakangnya yang melihat arah tatapan perempuan itu pun langsung menghampiri Sang Perempuan sambil berbisik, "dia datang mewakili nyonya Sandriana, saya sudah mengecek undangannya secara langsung," ucap sang asisten membuat perempuan bernama Berlin menganggukkan kepalanya. 

Berlin kemudian memulai sambutannya, "Terima kasih untuk kehadiran semua orang di acara amal hari ini, Saya harap apa yang kita amalkan hari ini akan berguna untuk membantu orang-orang yang kurang mampu. Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada suami saya yang telah membantu persiapan acara hari ini. Saya juga ... Bla bla bla..." Sambutan sambutan dari Berlin berlanjut sampai 10 menit sebelum akhirnya perempuan itu melepaskan mic dari tangannya dan berjalan menghampiri Astin. 

Dengan gestur yang begitu sopan, Astin menyambut kedatangan Berlin, "halo Nyonya," kata Astin dengan suara lembut. 

"Aku baru pertama kali melihatmu, Apakah kau bekerja untuk Sandriana?" Tanya Berlin yang berpikir bahwa perempuan di hadapannya mungkin adalah salah satu bawahan Sandriana. 

Astin tersenyum, dia hendak berbicara ketika tiba-tiba saja seorang perempuan muncul di samping Berlin sambil berkata, "tante, senang bertemu denganmu. Tante Sandriana tidak datang hari ini karena ada kesibukan, ah,, aku dan Astin berteman."

"Ahh,, begitu," Berlin menganggukkan kepalanya, "kalau dia adalah temanmu, maka Tidak diragukan lagi dia pasti memiliki sikap yang sangat baik sepertimu. Tamu-tamu kehormatan akan datang sebentar lagi, teman-teman Arga juga datang, tolong bantulah tante untuk menyambut mereka ya," kata Berlin tampak sangat akrab dengan Chika. 

"Jangan khawatir Tante, aku pasti akan membantu tante untuk menyukseskan acara ini," kata Chika bersamaan dengan pintu Aula yang terbuka memperlihatkan beberapa orang yang memasuki aula. 

Berlin pun berpamitan pada Astin dan Chika lalu pergi menyambut kedatangan orang-orang itu. 

Orang-orang pun berpencar, melihat barang-barang yang di bawah oleh semua orang untuk dijual di sana. 

Bagaimanapun, meski seseorang menyumbang barang di sana, dia tetap bisa membeli barang lain di tempat itu Jika dia menyukai sesuatu. 

Chika pun menarik dengan Astin, "Ayo kita melihat-lihat, tadi di sana ada sebuah tas yang sangat cantik," ucap Chika membawa Astin menuju sebuah meja milik seorang Nyonya yang merupakan teman Berlin. 

Sebuah tas berwarna putih yang kerlap-kerlip diletakkan di atas meja, Chika memandanginya dengan kagum, "Bukankah ini cantik? Harga minimalnya 100 juta," ucap Chika sambil melihat-harga yang terletak di sana. 

Di dalam kotak untuk penawaran tas itu sudah terletak beberapa kartu yang diletakkan oleh orang-orang, Chika pun mengeluarkan sebuah kartu miliknya, dan segera menulis nominal yang akan Ia berikan untuk membeli tas itu. 

Setelahnya, dia meletakkan kartu yang telah tertera nama dan nomor ponselnya di sana supaya nanti langsung dihubungi jika penawarannya adalah penawaran tertinggi untuk tas tersebut. 

Ketika Chika baru saja meletakkan kartunya, tiba-tiba sebuah tangan kekar terulur dari samping meletakkan kartu pada bagian tas itu juga membuat 2 perempuan di sana mengangkat kepala mereka untuk melihat Siapa pemilik tangan tersebut. 

Irman langsung melemparkan senyumnya pada dua gadis di hadapannya. 

"I,, irman?" Chika terkejut, tak  menyangka pria itu akan ada di sana. Terlebih Chika sangat terkejut melihat pria itu sedang tersenyum. 

Tersenyum! 

Benar-benar seperti petir di siang bolong! 

Pria yang sama dinginnya dengan Arga sedang tersenyum! 

"Halo," ucap Irman dengan Rama menatap Astin. 

"Ha,, halo," Chika tersadar, "sepertinya Anda juga menginginkan tas ini, kalau begitu Saya akan mengambil kartu saya,,," kata Chika mengulurkan tangannya untuk mengambil kembali kartu yang telah Ia letakkan di sana. 

"Tidak perlu," kata Irman membuat tangan Chika melayang di udara sebelum menariknya dengan kikuk. 

Chika kembali menatap Irman, "ini adalah tas perempuan, sepertinya seorang perempuan telah menarik hati tuan muda hingga memberikan tas seindah ini," ucap Chika. 

"Ya,," jawab Irman masih dengan tatapan terpaku ke Astin. 

Chika pun menyadari arah tatapan itu, dan entah kenapa dia malah merasa bahwa tas itu diambil untuk diberikan pada Astin. 

'Pikiranku sudah bodoh,' gerutu Astin dalam hati saat Tiba-tiba dia merasa percaya diri sebagai perempuan yang dimaksud Irman.

Chika pun berkata, "Tante Berlin menyuruhku untuk membantunya menyambut para tamu, Kalau tidak keberatan aku bisa menemani anda untuk melihat-lihat--"

"Tidak perlu, sepertinya Astin lebih cocok untuk menemaniku karena ada sesuatu yang perlu kau bicarakan dengannya," potong Irman membuat Chika melebarkan pupil matanya dan melirik ke arah Astin. 

Kenapa perempuan ini? 

Chika diam-diam menggertakkan giginya. 

Astin pun ingin lepas dari Chika, sehingga dia mengangguk dan dengan cepat berjalan bersama Irman untuk melihat-lihat. 

Chika berdiri di belakang memandangi kepergian kedua orang itu, menancapkan kukunya di telapak tangan. 

'Kenapa perempuan ini? Aku harus menyuruh Naira mari sekarang juga!' ucap Chika dalam hati langsung mengeluarkan ponselnya dan sendi gerak mengirim pesan pada Naira untuk datang ke tempat mereka berada sekarang. 

@@@... Jangan lupa subscribe, like ya.... Gratis kok!

Terpopuler

Comments

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

Ayo Astin semangat dan balas si chika sama si naira .... meski kamu harus tetap hati2 juga

2024-11-04

0

Titin Andien

Titin Andien

pingin nenggelaim Chika ke dalam lumpur da

2024-12-05

0

Lyvia

Lyvia

hancurkan mereka bedua alin
nuwun thor upnya

2024-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 1. Perubahan Astin
2 2. Sikap dingin
3 3. Permintaan maaf
4 4. Salah paham mengenai mobil
5 5. Berburu tas limited edition
6 6. Perempuan yang tak punya uang
7 7. Rugi rugi rugi
8 8. Memanfaatkan kekacauan
9 9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10 10. Merusak pakaian Irman
11 11. Paper bag brand pria
12 12. Tamparan dari Naira
13 13. Salah paham lagi
14 14. Acara amal kelas atas
15 15. Bertemu Irman di acara almal
16 16. Spekulasi
17 17. Selingkuh
18 18. Kedatangan Astin mengejutkan
19 19. Situasi berantakan di lift
20 20. PIL di hati Astin
21 21. Mengecek kegadisan sang istri
22 22. Perdebatan di meja makan
23 23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24 24. Perubahan cepat Arga
25 25. Kebusukan terbongkar
26 26. Bermuka dua
27 27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28 28. Anjing yang lucu
29 29. PEMILIK ANJING
30 30. Mr.X
31 31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32 32. Tidak jadi makan malam
33 33. Sudut pandang
34 34. Mengirim undangan pada orang penting
35 35. Ketidaksabaran Chika
36 36. Citra yang hancur
37 37. Lebih memalukan
38 38. Bekas cumbuan
39 39. Tambahan rencana
40 40. Tuan dan Nyonya
41 41. Dua undangan yang datang terlambat
42 42. Video Penuh kehebohan
43 43. Rencana gagal
44 44. Rencana berikutnya
45 45. Kabar dari Tuan Phineas
46 46. Investasi yang menguntungkan
47 47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48 48. Sala sasaran
49 49. Foto ciuman
50 50. Selly lumpuh
51 51. Karma
52 52. Penyakit langkah
53 53. Penyusup
54 54. Cairan asing
55 55. Kemarahan Arga
56 56. Menang banyak
57 57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58 58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59 59. Hukuman
60 60. Ancaman untuk Mr.X
61 61. Pelaku sebenarnya
62 62. Kecelakaan
63 63. Menunggu kepulihan sang istri
64 64. TAMAT
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Perubahan Astin
2
2. Sikap dingin
3
3. Permintaan maaf
4
4. Salah paham mengenai mobil
5
5. Berburu tas limited edition
6
6. Perempuan yang tak punya uang
7
7. Rugi rugi rugi
8
8. Memanfaatkan kekacauan
9
9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10
10. Merusak pakaian Irman
11
11. Paper bag brand pria
12
12. Tamparan dari Naira
13
13. Salah paham lagi
14
14. Acara amal kelas atas
15
15. Bertemu Irman di acara almal
16
16. Spekulasi
17
17. Selingkuh
18
18. Kedatangan Astin mengejutkan
19
19. Situasi berantakan di lift
20
20. PIL di hati Astin
21
21. Mengecek kegadisan sang istri
22
22. Perdebatan di meja makan
23
23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24
24. Perubahan cepat Arga
25
25. Kebusukan terbongkar
26
26. Bermuka dua
27
27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28
28. Anjing yang lucu
29
29. PEMILIK ANJING
30
30. Mr.X
31
31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32
32. Tidak jadi makan malam
33
33. Sudut pandang
34
34. Mengirim undangan pada orang penting
35
35. Ketidaksabaran Chika
36
36. Citra yang hancur
37
37. Lebih memalukan
38
38. Bekas cumbuan
39
39. Tambahan rencana
40
40. Tuan dan Nyonya
41
41. Dua undangan yang datang terlambat
42
42. Video Penuh kehebohan
43
43. Rencana gagal
44
44. Rencana berikutnya
45
45. Kabar dari Tuan Phineas
46
46. Investasi yang menguntungkan
47
47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48
48. Sala sasaran
49
49. Foto ciuman
50
50. Selly lumpuh
51
51. Karma
52
52. Penyakit langkah
53
53. Penyusup
54
54. Cairan asing
55
55. Kemarahan Arga
56
56. Menang banyak
57
57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58
58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59
59. Hukuman
60
60. Ancaman untuk Mr.X
61
61. Pelaku sebenarnya
62
62. Kecelakaan
63
63. Menunggu kepulihan sang istri
64
64. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!