18. Kedatangan Astin mengejutkan

"Oh, itu dia Astin," ucap Astin setelah beberapa saat menunggu dan akhirnya melihat Astin muncul dari arah pintu koridor menuju toilet. 

Astin pun tidak menyadari kehadiran suaminya, namun tiba-tiba dia merasa merinding seperti ada sesuatu yang begitu dingin menatapnya. 

Namun Astin mengabaikannya, memilih mengeluarkan ponsel dan melihat saat itu sebuah pesan dikirim oleh ibu mertuanya. 

"Acara amalnya hampir selesai 'kan? Datang lah perusahaan ibu, ada sesuatu yang perlu kau bantu," isi pesan tersebut membuat Astin menghela nafas, dia menutup ponselnya dan berjalan menghampiri Berlin yang sedang berbincang-bincang dengan seseorang. 

Dia pun berpamit pada perempuan itu dan segera meninggalkan acara amal tersebut diikuti oleh 3 tatapan. 

"Sepertinya aku harus pergi sekarang," Irman langsung berdiri, dia berjalan untuk mengejar Astin. 

Chika tersenyum, lalu berbalik menatap Arga, betapa terkejutnya dia ketika melihat bagaimana Arga menunjukkan wajah penuh kemarahan saat melihat dua orang itu pergi. 

Kenapa Arga bisa marah? 

Bukankah pria itu tidak memiliki perasaan apapun terhadap Astin?

Kepala Chika dipenuhi dengan berbagai pertanyaan mengenai ekspresi Arga yang sedang ia lihat sekarang. 

Tiba-tiba Arga berdiri. 

Chika ikut berdiri, dia menatap Arga sambil berkata, "Kau mau keliling? Ayo ikut denganku, tadi aku sudah melihat-lihat,,"

Chika menghentikan ucapannya ketika melihat Arga langsung melangkah pergi, seolah-olah tidak mendengar ucapan Chika. 

Maka Chika bergegas mengejar Arga dan menyamakan langkah kakinya di samping Arga, "Kak Arga, aku--"

"Tinggalkan aku sendiri!" Arga memotong ucapan Chika membuat langkah Chika langsung terhenti, dia menggigit Bibir bawahnya memandangi Arga yang terus berlalu. 

Dadah Chika seketika naik turun, benar-benar kesal sehingga dia memilih untuk diam-diam mengikuti Arga. 

Sementara di pintu keluar, saat ini Astin menghentikan langkahnya begitu mendengar suara Irman memanggilnya. 

"Ada apa?" Tanya Astin. 

"Apa kau sudah mau pulang?" Tanya Irman. 

"Ya," jawab Astin. 

"Biar ku antar," ucap Irman. 

Saat itu, Astin hendak menolak tawaran tersebut karena dia juga memiliki mobil, namun dia terkejut ketika melihat suaminya muncul dari belakang. 

Astin mengerutkan keningnya beberapa saat sebelum akhirnya menatap Irman sambil tersenyum, "tentu saja, ayo," ucap Astin berpura-pura tidak melihat kedatangan suaminya. 

Irman menganggukan kepalanya dan segera berjalan bersama Astin menuju lift. 

Arga yang melihat itu pun menghentikan langkahnya, menggertakkan giginya melihat kepergian kedua orang itu. 

Maka Arga pun tidak mengikuti mereka berdua, hanya menunggu sampai kira-kira dua orang itu telah memasuki lift lalu Arga pergi menggunakan lift lain dan turun ke lantai bawah. 

Di lantai bawah, ia melihat dua orang itu berpisah sebab Astin menaiki mobilnya sendiri. 

Entah kenapa saat itu, perasaan Arga menjadi lebih tenang, lalu dia berjalan ke mobilnya dan segera meninggalkan tempat itu untuk kembali ke perusahaan melanjutkan pekerjaannya. 

Di perjalanan, sang asisten berkata, "Bagaimana dengan sumbangan ke acara amal itu?" Tanya sang asisten. 

"Aturlah sesuka Hati," jawab Arga dengan suara yang begitu dingin, tampak tidak tertarik dengan pembicaraan mereka hingga sang asisten tidak berani berkata apapun lagi. 

Maka mobil terus melaju sampai akhirnya mereka tiba di perusahaan dan Arga kembali melanjutkan pekerjaannya seperti biasa. 

Namun tetap saja, meski dia berusaha untuk fokus pada pekerjaannya, beberapa kali dia menjadi terganggu setiap kali bayangan Astin pergi bersama Irman muncul di pikirannya. 

Tidak tahan karena terus terganggu, Arga pun mengambil ponselnya, segera mengirimkan pesan teks pada Irman. 

"Jangan mendekatinya lagi!" 

Pesan teks tersebut langsung dibalas oleh Irman, "Apa maksudmu? Siapa yang kau maksud?"

Balasan pesan tersebut membuat Arga merasa semakin kesal dia melemparkan ponselnya itu ke samping, gusar. 

Arga pun berada dalam suasana hati yang tidak baik, merasa tidak tenang sampai tiba-tiba saja pintu ruangan terbuka membuat Arga mengulurkan tangannya mengambil sebuah pulpen dan melemparkannya ke arah pintu. 

Astin yang baru saja masuk langsung melototkan matanya, dan dengan cepat menghindar dari pulpen yang dilempar itu. 

Setelah berhasil menghindar, Astin memegang dadanya sambil menatap pulpen yang terjatuh di lantai..

Dia hanya datang ke tempat itu karena disuruh oleh ibu mertua, tapi ternyata kedatangannya tidak disambut baik! 

Aston mengangkat kepalanya menatap Arga ketika rasa terkejutnya meredah, lalu dia berjalan dengan kesal menghampiri Arga dan melemparkan paper bag ke atas meja kerja Arga. 

"Ibu menyuruhku mengantar ini! Lain kali, katakan pada ibu kalau kau tidak mau aku menginjakkan kaki di tempat ini supaya dia tidak perlu meminta tolong padaku!" Bentak Astin sebelum berbalik meninggalkan tempat itu dengan langkah yang panjang. 

Arga tercengang, dia tidak bermaksud seperti itu! 

Tadinya dia pikir yang masuk tanpa mengetuk adalah asistennya sendiri sehingga membuatnya semakin kesal, tapi Siapa yang menyangka bahwa yang datang ternyata adalah istrinya? 

Pria itu berlangsung berdiri, berlari untuk mengejar istrinya. 

Terpopuler

Comments

Ass Yfa

Ass Yfa

kok aku tambah sakit ya... kesalah pahaman yg berkepanjangan... /Sob//Sob//Sob//Sob/nyesek oeey...

2024-11-16

0

Diajeng Ayu

Diajeng Ayu

anj ceritanya tiap hari salah paham, goblok ga guna

2025-03-09

0

jen

jen

tinggalin aja Arga yg sombong

2025-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Perubahan Astin
2 2. Sikap dingin
3 3. Permintaan maaf
4 4. Salah paham mengenai mobil
5 5. Berburu tas limited edition
6 6. Perempuan yang tak punya uang
7 7. Rugi rugi rugi
8 8. Memanfaatkan kekacauan
9 9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10 10. Merusak pakaian Irman
11 11. Paper bag brand pria
12 12. Tamparan dari Naira
13 13. Salah paham lagi
14 14. Acara amal kelas atas
15 15. Bertemu Irman di acara almal
16 16. Spekulasi
17 17. Selingkuh
18 18. Kedatangan Astin mengejutkan
19 19. Situasi berantakan di lift
20 20. PIL di hati Astin
21 21. Mengecek kegadisan sang istri
22 22. Perdebatan di meja makan
23 23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24 24. Perubahan cepat Arga
25 25. Kebusukan terbongkar
26 26. Bermuka dua
27 27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28 28. Anjing yang lucu
29 29. PEMILIK ANJING
30 30. Mr.X
31 31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32 32. Tidak jadi makan malam
33 33. Sudut pandang
34 34. Mengirim undangan pada orang penting
35 35. Ketidaksabaran Chika
36 36. Citra yang hancur
37 37. Lebih memalukan
38 38. Bekas cumbuan
39 39. Tambahan rencana
40 40. Tuan dan Nyonya
41 41. Dua undangan yang datang terlambat
42 42. Video Penuh kehebohan
43 43. Rencana gagal
44 44. Rencana berikutnya
45 45. Kabar dari Tuan Phineas
46 46. Investasi yang menguntungkan
47 47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48 48. Sala sasaran
49 49. Foto ciuman
50 50. Selly lumpuh
51 51. Karma
52 52. Penyakit langkah
53 53. Penyusup
54 54. Cairan asing
55 55. Kemarahan Arga
56 56. Menang banyak
57 57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58 58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59 59. Hukuman
60 60. Ancaman untuk Mr.X
61 61. Pelaku sebenarnya
62 62. Kecelakaan
63 63. Menunggu kepulihan sang istri
64 64. TAMAT
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Perubahan Astin
2
2. Sikap dingin
3
3. Permintaan maaf
4
4. Salah paham mengenai mobil
5
5. Berburu tas limited edition
6
6. Perempuan yang tak punya uang
7
7. Rugi rugi rugi
8
8. Memanfaatkan kekacauan
9
9. Perasaan yang berubah membawa ancaman
10
10. Merusak pakaian Irman
11
11. Paper bag brand pria
12
12. Tamparan dari Naira
13
13. Salah paham lagi
14
14. Acara amal kelas atas
15
15. Bertemu Irman di acara almal
16
16. Spekulasi
17
17. Selingkuh
18
18. Kedatangan Astin mengejutkan
19
19. Situasi berantakan di lift
20
20. PIL di hati Astin
21
21. Mengecek kegadisan sang istri
22
22. Perdebatan di meja makan
23
23. Mahkota yang hilang di tangan seorang asing
24
24. Perubahan cepat Arga
25
25. Kebusukan terbongkar
26
26. Bermuka dua
27
27. Kejadian yang tidak menyenangkan
28
28. Anjing yang lucu
29
29. PEMILIK ANJING
30
30. Mr.X
31
31. Bunga tiba-tiba dari Irman
32
32. Tidak jadi makan malam
33
33. Sudut pandang
34
34. Mengirim undangan pada orang penting
35
35. Ketidaksabaran Chika
36
36. Citra yang hancur
37
37. Lebih memalukan
38
38. Bekas cumbuan
39
39. Tambahan rencana
40
40. Tuan dan Nyonya
41
41. Dua undangan yang datang terlambat
42
42. Video Penuh kehebohan
43
43. Rencana gagal
44
44. Rencana berikutnya
45
45. Kabar dari Tuan Phineas
46
46. Investasi yang menguntungkan
47
47. Mengumpulkan bukti untuk mengadili
48
48. Sala sasaran
49
49. Foto ciuman
50
50. Selly lumpuh
51
51. Karma
52
52. Penyakit langkah
53
53. Penyusup
54
54. Cairan asing
55
55. Kemarahan Arga
56
56. Menang banyak
57
57. Suara memekakkan telinga di lautan lepas
58
58. Jangan ada jejak di lautan lepas
59
59. Hukuman
60
60. Ancaman untuk Mr.X
61
61. Pelaku sebenarnya
62
62. Kecelakaan
63
63. Menunggu kepulihan sang istri
64
64. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!