2. Ternyata

"Siapa wanita itu, mengapa senyumnya sangat indah untuk dilihat."

Saat Farid mulai mendekati wanita berjilbab itu, saat ia semakin dekat tiba-tiba saja Ia terbangun.

"Astagfirullah." ucap farid berkali kali

Ternyata itu hanyalah sebuah mimpi tapi entah mengapa Farid merasakan bahwa mimpinya tadi benar-benar nyata. Setelah menenangkan dirinya, ia pun beringsut dari tempat tidur untuk mengambil air wudhu.

Farid pun menjalankan rutinitas malam yang sering ia lakukan yaitu solat disepertiga malam. Sehabis itu ia kembali melanjutkan mengaji Al Qur'an beberapa menit dan ia pun balik lagi ketempat tidurnya. Meskipun ia sudah bersusah payah untuk bisa memejamkan matanya tetapi tetap saja matanya tak mau diajak komprmi. Ia pikir mungkin gara-gara mimpi yang tadi.

Tak jauh berbeda dengan Farid, seorang wanita sehabis menjalankan rutinitas malamnya tak bisa tertidur mengigat ia akan dijodohkan oleh seseorang yang tak dikenalnya. Ya, dia adalah Fatima! ia tak bisa tertidur, ia terus-menerus mengingat perjodohannya. Padahal jauh didalam lubuk hatinya, ia sudah lama mengagumi seseorang yang hanya ia dan tuhannya yang tau.

Setelah bergelut di pikiran mereka masing-masing, tak terasa hampir bersamaan Farid dan Fatima tertidur dengan sangat pulasnya.

*********

Keesokan harinya dirumah Farid, Farid tengah bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. Setelah itu ia keluar dari kamarnya menuju ruangan makan. Sesampainya disana Farid melihat adiknya, Naila yang lagi sarapan sendirian.

"Nai, tadi malam kamu pulang jam berapa?" tanya Farid

"Jam 9 malam kak." ucap Naila

"Siapa yang antar." tanya Farid menyelidiki sambil memicingkan matanya penuh selidik.

"Sama Diva kok, kak. Nai ngga macam-macam." ucap Naila

"Nai, kalau dah malam jangan pulang jam 9 lagi. Kamu tuh perempuan. Ngga baik pulang jam segitu apalagi Papa dan Mama ngga ada dirumah." ucap Farid memperingati

"Iya kak maaf. Nai akan usahain." ucap Naila

"Bukan diusahain tapi ngga di lakukan lagi. sudah ayo makan nanti kakak akan mengantarmu kuliah." ucap Farid berhenti menasehati adiknya yang baru beranjak dewasa.

"Baiklah kak tapi apa kakak tak ada pertemuan pagi?" ucap Naila

"Iya adiku sayang." ucap Farid

Farid sangat menyangi adik satu-satunya ini yang bawel dan juga baik. Farid pun mengantarkan adiknya kekampus selesai itu ia berangkat kekantornya. Sesampainya disana farid memarkirkan mobilnya diparkiran khusus mobil.

Selama perjalanan keruangannya tak jarang para karyawan wanitanya selalu saja terpesona olehnya karena tampan. ditambah lagi ia adalah ceo siapa yang tak terpesona olehnya.

Farid lantas masuk ke lift khusus para petinggi perusahaan. Disana ia sudah bisa terlepas dari tatapan dari wanita-wanita yang terpesona olehnya dan mengganggunya. sesampainya di lantai tempat ruangannya berada, Farid keluar dari lift dan bergegas masuk ke dalam ruangannya. Setelahnya ia menelpon Kia, sekretarisnya.

"Kia, bisa datang kerungan saya sekarang." ucap Farid pada Kia sekretarisnya

"Baik pak." ucap Kia

Kia masuk kedalam ruangan Farid sebelum tadi ia terlebih dahulu mengetuk pintu ruangan Farid. Farid menjelaskan pada kia mengapa ia memanggilnya, Kia pun jadi mengerti apa yang diucapkan Farid.

"Baik pak saya akan melaksanakannya." ucap kia

"Ingat kosongkan jadwalku besok saja tak lebih." ucapnya sekali lagi

" iya pak." ucap Kia

Kia keluar dari ruangan Farid dalam perjalananya keruangannya ia tetap saja teringat ucapan atasannya. Seperginya Kia, Farid lantas menelpon Mamanya menanyakan kabar ayahnya. selesai itu ia pun melanjutkan pekerjaannya lagi memeriksa sejumlah dokumen yang harus ditandatanganinya.

*******

Di lain sisi, Rina yang teman seruangan Fatima hendak meminta tolong padanya karena ia tiba-tiba me dapat telpon mendadak dari orang rumah yang menyuruhnya agar segera pulang. Walhasil satu-satunya orang yang dapat Rina minta tolong adalah Fatima.

"Fatima bisa minta tolong ngga? " ucap Rina

"Bisa kok, mbak. mau minta tolong apa?  " tanya Fatima

"Ini, mbak mau minta tolong bawakan berkas dari devisi pemasaran harus diberikan pada pak Farid, tapi Mbak lagi ada panggilan telpon mendadak dari rumah. kamu bisakan mengantikan Mbakmembawakan berkas ini keruangan pak Farid. Tolong ya, Fat. " ucap Rina

"Iya ngga masalah mbak lagian aku ngga ada kerjaan lagi saat ini." ucap Fatima

"Terima kasih ya, Fat. Mbak pergi dulu. Lain kali mbak akan mentraktir kamu makan deh." ucap Rina sebelum akhirnya pergi.

Fatima pun pergi mengatarkan berkas-berkas keruangan Farid, ia merasa deg-degan bukannya mau bertemu atas tapi lelaki yang ia kagum-kagumi selama ini. Yah dia adalah Farid calon suaminya yang sampai saat ini masih dirahasiakan orang tuanya dari dirinya.

Sesampainya didepan ruangan Farid, ia pun berkata pada Kia bahwa ada berkas yang mau ia sampaikan. Setelah diizinkan oleh Kia, Fatima pun mengetuk ngetuk pintu ruangan Farid. Farid yang mendengar ada orang yang mengetuk pintu ruangannya pun lantas menyuruhnya masuk.

Fatima yang sudah dipersilahkan masuk memutar knop pintu sangat hati-hati, ia mulai melangkahkan kakinya kearah Farid namun Farid masih tetap saja mengerjakan perjaannya tanpa melihat Fatima yang sudah berada dihadapannya Saat ini.

"Taruh saja disini." ucap Farid sambil menunjukkan tempat yang masih kosong dimejanya untuk menaruh berkas yang dibawa Fatima.

"Di... di diisini pak " ucapnya gugup secara ini sudah kedua kalinya mereka bertemu langsung.

Pertemuan mereka yang pertama saja sudah membuat Fatima apalagi yang kedua. Tetapi Fatima selalu saja berdoa kepada sang maha Kuasa agar dijagakan hatinya dari  hal-hal yang buruk yang bisa membuat rugi dirinya dan selalunya saja ia beristigfar jika ia mengigat Farid lagi.

"Ada lagi?  " Farid mendongak melihat Fatima yang tak kunjung juga meninggalkan ruangannya.

"Tidak pak. saya permisi dulu." Seakan tersadar Fatima secepatnya pamit undur diri

"Tunggu, apa kita tak pernah bertemu ? " merasa pernah bertemu, Farid malah menghentikan Fatima yang sudah hampir mencapai pintu keluar.

"Pernah pak hanya sekali saja." Seketika Fatima berbalik melihat Farid

"Kamu dari devisi mana? " tanyanya lagi

"Dari devisi pemasaran Pak." ucap Fatima

Belum juga farid bertanya lagi seseorang masuk kedalam ruangannya yang tak lain adalah pacarnya Sonya

"Sayang... eh ada orang lain ternyata, maaf nanti aku masuk lagi kalian lanjutkan lagi pembicaraannya." ucap sonya beranjak keluar kembali namun saat Sonya sudah memegang knop pintu, Farid menghentikannya.

Sedangkan Fatima yang masih berada disana terkejut "Sayang! jadi pak Farid sudah mempunyai pacar." batin Fatima terasa nyeri seketika

"Jangan dia udah mau keluar juga kok. Iya kan Fatima? " ucap Farid

"I... iya pak saya cuma mau memberikan ini saja. Kalau begitu saya permisi." ucap Fatima

Fatima pun keluar dari ruangan Farid. Ia tak menyangka seseorang yang ia kagumi salama ini sudah mempunyai seorang kekasih. Ia juga tak boleh memikirkan orang lain lagi pasalnya ia akan dijodohkan dalam waktu dekat ini jadi ia harus fokus terhadap dirinya bukannya pada orang lain dan jalan satu-satunya adalah melupakan dia yang sudah mempunyai seseorang di hatinya.

"Kok tumben datang kesini." ucap Farid saat Fatima sudah keluar dari ruangannya.

"Aku mau katakan sesuatu tapi kamu jangan marah ya." ucap Sonya takut-takut Farid tidak mau menerimanya.

"Katakanlah." ucap Farid

Farid tak mau berbicara soal dirinya dulu, ia lebih baik mendahulukan Sonya karena dilihat dari cara penyampainnya ini sangat penting.

"Aku... aku mau kita putus Fa." ucap Sonya

"Putus tapi mengapa?" seketika Farid berdiri

"Aku mau mengembangkan bisnisku diparis Fa. Juga berkumpul dengan keluargaku disana." ucap Sonya

"Baiklah jika itu maumu, aku tak marah kok jadi kamu tak perlu merasa bersalah." ucap Farid dengan lapang dada

"Beneran?" tanya Sonya tak percaya. Ia sebenarnya berharap Farid menahannya tapi ia juga takut jika sampai menahannya. Ia awalnya dilema sebelum pergi ke kantor Farid.

"Betul Sonya." ucap Farid

"Kalau begitu, aku harus pergi sekarang karena sebentar lagi jam penerbangan aku akan tiba." ucap Sonya

"Secepat itu? " tanya Farid tak menyangka.

"Iya Fa, aku pergi dulu ya. Jaga kesehatan mu baik-baik dan jangan banyak begadang " ucap Sonya seraya memegang tangan Farid.

"Oya aku akan mengingatnya. Kamu juga harus hati-hati disana, jika butuh bantuan jangan sungkan hubungi aku." ucap Farid

Sonya pun pergi dari ruangan Farid sedang Farid masih merenungi kata-kata Sonya yang tanpa ia bicara pun hubunganya dengan Sonya sudah berakhir.

"Apa kah ini jalanmu ya Rabb agar aku menerima perjodohan ini, jika memang ini adalah jalan mu maka aku memohon padamu agar kelak aku bisa mencintainya lebih dari mencintai Sonya." batin Farid

Sore harinya Farid pun pergi kerumah sakit menjemput ayahnya yang akan pulang. diperjalan pulang kerumah, Papa Farid bertanya padanya tentang ia dengan pacarnya.

"Farid apa kamu sudah memutuskan hubunganmu dengan Sonya? " tanya Papanya

"Iya Pah, Sonya tadi datang kekantor dia ..." ucap Farid seakan ragu apa yg harus ia katakan.

"Apa katanya?" timpal Mama Syita

"Awalnya aku mau katakan tapi ia terlebih dahulu meminta putus dariku jadi ya beginilah kami sudah putus sekarang." ucap Farid lesu

"Kok sonya minta putus." tanya mamanya ingin lebih tau

"Sonya akan pergi keparis melanjutkan bisninya disana Ma." ucap Farid

"Udah dengan begitu kamu ngga merasa bersalah sama dia karena sebentar lagi kamu akan papa jodohkan." ucap papa Farid

"Iya." ucapnya singkat

Sesampainya dirumah mereka, Naila dan Mbo Inem menyambut mereka semua.

"Selamat datang kerumah papa. Aku sudah sangat kangen sama papa." ucap Naila seraya memeluk papanya.

"Anak papa yang satu ini... papa juga sangat rindu padamu." ucap papa Hadi

Malam harinya, Sesuai kata mama Syita, ia pun menelpon Umi Dian untuk datang besok kerumah mereka membahas perjodohan anak-anak mereka. Umi Fian pun sangat senang ternyata perjodohan anak mereka bisa terwujud tanpa ada hambatan lagi.

"Abi besok mbak Syita dan keluarganya akan datang keruma untuk membahas perjodohan Fatima, bi." ucapnya antusias

"Benarkah mi? " tanya Abi Faisal antusias

"Kalau bisa Fatima minta izin dulu sama atasanya pasti dia bisa ikut bi " ucap umi Dian

Tbc....

By Peony_8298

Terpopuler

Comments

Yuvita Natalia

Yuvita Natalia

Sonya duluan mnta putus? knpa yah🤔🤔

next

2020-12-17

1

Zhang A Yu

Zhang A Yu

semangat!!!! aku baca sampai bab tiga dulu, udah dapet panggilan ibadah, tuh 😁

2020-11-16

1

Jujuk

Jujuk

aku mampir ya kak...

2020-11-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!