Farid sedang rapat dengan para teman bisnisnya. Ia terlibat percakapan panjang dan serius. Membahas tentang kolaborasi yang akan mereka buat pada produk baru yang akan di buat oleh perusahaan Farid lagi. Beberapa jam kemudian, rapat pun telah selesai pada waktu yang telah diperkirakannya.
Farid mengira pertemuan kali ini akan berlangsung lama, jadi sebelumnya ia meminta Fatima agar tidak menunggunya untuk makan malam. Untung saja teman bisnisnya kali ini mengerti dan tidak membuatnya kerepotan.
Farid lantas pulang ke apartemennya tapi sesampainya disana ia tak melihat Fatima. Ia juga sudsh mencoba menelpon Fatima tapi nihil. Ponsel Fatima malah tertinggal didalam kamar dan hal itu membuat Farid jadi berfikiran yang tidak-tidak. Baru saja Farid hendak keluar mencari Fatima, Farid mendengar suara pintu apartemen terbuka.
"Sayang." Farid berlari kearah Fatima saat melihat Fatima masuk kedalam apartemen sambil membawa beberapa kantong belanjaan.
"Kakak." Fatima terkejut mendapat pelukan secara tiba-tiba dari Farid
"Kamu dari mana saja kok tidak bawa ponsel. Kakak dari tadi sudah mencarimu. Kakak khawatir takut terjadi apa-apa denganmu." Sambil memegang pundak Fatima memutarnya ke kanan dan ke kiri untuk melihat Fatima baik-baik saja.
"Kak, aku tidak apa-apa. Fati tadi dari bawah habis jalan-jalan kak. sekalian beli buku bacaan dan beberapa cemilan. emm.. soal ponsel, maaf kak. Aku kelupaan." Sambil menurunkan tangan Farid dari pundaknya.
"Ya sudah yang penting kamu baik-baik saja itu sudah cukup." Farid merasa lega kekhawatirannya tidak terjadi.
"Kakak mandi dulu gih."
"Iya. oh ya, besok ikut kakak kepertemuan saja ya. Kakak khawatir jika meninggalkanmu sendirian disini."
"Tapi kakak nanti aku malah mengganggu pekerjaan kakak. Aku tidak apa-apa kok sendirian disini. Kakak pergi saja sendiri besok."
"Tidak layang, lamu tidak akan menggangu pekerjaan kakak. Malah dengan kamu tak ikut itu membuat kakak cemas meninggalkanmu disini sendirian. Jadi ikut kakak saja ya." Farid memelas berharap Fatima mau ikut dengannya.
"Baiklah tapi... tapi apa nanti kata teman bisnis kakak. Tidak aku disini saja."
Kini Fatima beralih duduk di sofa meninggalkan Farid yang masih berdiri.
"Atau begini saja, kamu datang sebagai sekretaris kakak bagaimana?" Tanya Farid memberi solusi yang kini sudah duduk disebelah Fatima sambil menggenggam kedua tangannya.
"Bisa juga. Baiklah Fati ikut."
Selesai berbincang dengan Farid, Fatima pun menyiapkan pakaian tidur Farid saat Farid membersihkan dirinya. Fatima terlihat gelisah. Ia tak tau harus memulainya dari mana karena ini adalah yang pertama kali baginya. Fatima terlihat mondar-mandir sedari tadi hingga Farid keluar dari kamar mandi.
"Ini kak, bajunya. Fati menyiapkan makanan dulu."
Fatima pun pergi menyiapkan makanan malam mereka. Setelah Farid selesai berpakaian, ia pun keluar dan menikmati makan malam bersama Fatima.
Kini mereka sudah duduk-duduk didepan tv yang sebelumnya tadi Farid membantu Fatima mencuci piring mereka.
Fatima tak terlihat fokus menonton sinetron Favoritnya. Ia fokus pada apa yang ingin dikatakannya pada Farid yang berada sebelahnya serius menonton.
"Kak." Panggil Fatima
"Iya sayang, ada apa?"
Akhirnya Fatima memberanikan dirinya berkata pada Farid untuk melakukan sholat sunnah dua rakaat.
"Sholat? Kamu belum shoat isya ya? " tanya Farid yang belum mengerti maksud Fatima
"Sudah kok kak, maksudku sholat...." Belum juga Fatima menyelesaikan perkataannya Farid sudah memotongnya.
"Kakak tak akan maksa sayang, kalau kamu belum siap tak apa. kakak bisa menunggu sampai kamu benar-benar siap nantinya." ucap Farid yang sudah tau maksud Fatima
"Aku sudah memikirkan dari tadi kak dan aku sudah siap karena itulah kewajibanku sebagai istri."
Tak terasa air mata Fatima terjatuh begitu saja, Farid pun merengkuh Fatima ke dalam pelukannya dan sesudah itu mereka berdua pun melaksanakan shalat sunnah dua rakaat dan melaksanakan kewajiban sebagai suami istri.
**-*-**-*-**-*
Selesai memnbersihkan diri, mereka berdua pun sholat subuh sesudah sholat mereka lantas membaca Qur'an. selesai itu, mereka masing-masing terlihat sedang bersiap-siap untuk pergi rapat pada jam 8 pagi. Jalanan yang sering macet membuat mereka berangkat lebih awal untuk menghindari kemacetan. Apalagi jika pagi hari saat semua pekerja keluar rumah untuk mencari nafkah bagi keluarga mereka.
"Tuh kan bener dugaan kakak kalau udah jam segini pasti jalanan mulai macet."
Tak ada sahutan dari Fatima. Farid lantas melihat kearah Fatima yang tengah sibuk membaca sebuah buku.
"Apa buku ini itu lebih penting sekarang ya dari pada kakak?"
"Kakak apaan sih, masa cemburu sama buku ini." Ucap Fatima seraya menunjukkan bukunya
"Ngga kok siapa yang cemburu. masa kakak disamain sama buku."
"Kakak udah lampu hijau tuh." Fatima mengalihkan pembicaraan
"Cerita bukunya tentang apa sih sampai bacanya tak bisa di tunda dulu."
"Oni loh kak cerita tentang seorang lelaki yang diminta oleh ibunya untuk berpisah dengan istrinya padahal lelaki itu masih sangat mencintai istrinya."
"Kalau aku jadi lelaki itu aku tak akan pernah mau melepaskannya." ucap Farid dengan gampangnya
"Ngga segampang itu kak, ini permintaan dari seorang ibu mana mungkin lelaki itu tak mau menuruti keinginan ibunya."
"Ya bisa saja asal menurut lelaki dalam cerita itu benar dalam segala hal. Tapi kok kamu cepat sekali tau jalan ceritanya, padahal bacanya baru seperempat."
"Soal itu, aku lihat dari sinopsis yang ada di belakang buku ini dulu baru aku membaca nya." Kekeh Fatima seraya menunjukkan sinopsis yang terdapat dibelakang buku.
"Apa judul bukunya?"
"Ya Allah, Ana di alhubb. Duh judulnya saja sudah buat aku penasaran untuk membacanya sewaktu aku memilih-milih buku di toko buku yang ada di mall. Aku Penasaran sekali sama jalan ceritanya bagaimana nantinya apakah mereka akan bersama lagi nantinya atau tidak, kalau menurutku ceritanya happy ending deh." Tebak Fatima
"Nanti dilanjutin lagi bacanya ya kita sudah mau sampai."
"Iya kakak." Fatima pun memasukkan bukunya ke dalam tas.
*-*-*-*-* TBC *-*-*-*-*-
By Peony_8298
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Yuvita Natalia
mntap 😂 lnjutt
2020-12-17
1
Enwury
selanjutnya,,,
2020-12-11
1