"nilam sadar lah , kau kenapa ?" tanya denny yang menepuk - nepuk kedua pipi nilam , "prajurit " teriak denny
"ya jendral siap !!! ucap yang prajurit
"siapkan mobil , kita akan segera ke rumah sakit " sahut denny
"siap jendral " prajurit itupun langsung pergi keluar rumah dan menyuruh yang lainnya bersiap - siap
ketika denny hendak mengendong nilam , nilam merintih kesakitan dan menggenggam tangan denny dengan sangat kuat .
"jangan bawa aku ke rumah sakit " bisiknya kepada denny
" tapi kau demam nilam" kesal denny yang melihat nilam sangat keras kepala
"tidak apa , aku hanya belum sarapan saja" jawab nilam
denny pun tetap mengendong nilam untuk naik ke dalam mobilnya , tapi nilam hanya menangis karena tak ingin di bawa kerumah sakit .
" bawa kami ke markas "ucap hoseok kepada supirnya
"baik jendral " jawab sang supir
selama di perjalanan denny memeluk nilam , entah apa yang di pikirkan denny tapi sepertinya nilam memang sedang sangat sakit . nilam tak bisa menyingkirkan tangan yang kekar itu dirinya hanya pasrah .
" kau mau bawa aku kemana tuan ?" tanya nilam
"diamlah , kau sendiri biar maria yang merawat mu
" terima kasih , tapi aku tidak apa - apa" ujar nilam
"tidak apa - apa nya dirimu itu membuat orang panik " sahut denny
(nilam hanya tersenyum mendengar ucapan hoseok dan menidurkan dirinya di dada bidang lelaki itu )
lalu denny mengeluarkan ponsel dari saku celana nya , dan mencari nama rara adiknya di ponselnya lalu mengirmkan sebuah pesan kepada rara .
*tolong kau jemput gilbran , aku sedang di perjalanan menuju markas **denny***
emang kakak tidak dinas ? kenapa pulang cepat ? _rara_
*aku sedang membawa nilam , dia sakit dirumahnya tidak ada orang . kalo di markas ada kau dan maria , jangan banyak tanya segera jemput gilbran **denny***
iya kakakku _rara_
lalu denny menekan nomor lagi , kali ini untuk menelpon seseorang .
*kediaman jendral**denny** \, ada yang bisa di bantu ? _maria_*
*maria tolong siapkan satu kamar untuk nilam , saya sedang di perjalanan **denny***
iya jendral baik - baik _maria_
maria kemudian mematikan telepon rumah , lalu berlari ke arah kamar tamu yang masih kosong dan menyiapkan apa yang di perintahkan denny kepadanya .
" maaf aku merepotkan tuan " lirih nilam yang masih lemas
"jangan banyak bicara diamlah , kau terlalu cerewet !! ketus denny
" iya maaf tuan " sahut nilam kembali .
**
akhirnya denny beserta pengawalnya tiba di markas , dan segera membawa nilam untuk ke kamar yang telah di siapkan oleh maria .
"maria bawakan aku air dingin di mangkuk , lalu penghangat udara yang ada di kamarku . dan siapkan bubur untuk nilam . dan satu lagi panggilkan saga terlebih dahulu " ujar denny
maria pun berlari untuk menemui saga , seisi markas seperti menghadapi perang dadakan semua berlari kesana kemari di buat oleh denny .
"lapor jendral ada yang bisa saya bantu ?" tanya sersan saga
" saga panggil dokter militer yang sedang bertugas hari ini " jawab denny
"laksanakan jendral" ucap saga dan berlalu keluar
"tuan maaf ini penghangat dan air dinginya , saya permisi buat bubur dulu ya tuan!!" ucap maria , tapi tidak ada jawaban dari denny .
" nilam bertahan lah dokter akan segera datang " lirih denny yang sedang mengompres kepala nilam
tak lama saga dan dokter yang bertugas pun datang ke dalam kamar nilam , dokterpun dengan cepat memeriksa keadaan nilam .
sesaat kemudian denny pun dimintai keluar dari kamar , karena dokter ingin berbicara berdua dengannya .
"ada apa dengannya ?" tanya denny
" jendral sepertinya nona nilam terlalu banyak meminum obat anti depresi " jelas dokter tersebut
"obat depresi ?" tanya denny kembali
"jika obat tersebut di gunakan tidak melalui anjuran dokter akibatnya akan fatal " sahut dokter
" lalu bagaimana dia sekarang ?" seru denny
"sementara saya berikan obat penenang , lalu berikan obat ini lagi . dan kalau bisa hilangkan ketergantungannya terhadap obat depresi tersebut , saya pamit jendral " ujar dokter dan berlalu pergi
denny pun kembali masuk ke dalam kamar , di pandangnya wajah nilam dengan tatapan nanar . hdenny tak menyangka di balik sifat lembut dan cerianya terdapat sebuah depresi yang membuat nya sampai separah ini .
**
"daddy , aku pulang !!" teriak gilbran
" jangan teriak , nilam sedang tidur " ucap hoseok yang berjalan menghampiri gilbran dan juga rara .
"boleh aku masuk ?" tanya gilbran
" tapi jangan bangunkan dirinya , okay !!" sahut denny
gilbran langsung berlari masuk kedalam kamar nilam , di lihatnya nilam sedang terbaring menggunakan selang infus yang tertancap di tangannya . gilbran yang naik ke atas ranjang nilam lalu memeluknya .
"apa yang terjadi dengan nilam kak ?" tanya rara
" temanmu terlalu banyak meminum obat anti depresi , apa kau mengetahuinya ?" sahut denny
"obat depresi ?" rara bingung dengan apa yang denny sebutkan , karena setau dirinya dia tidak pernah melihat nilam meminum itu sedikit pun .
"apa dia tidak punya keluarga ?" tanya denny
" nilam yatim piatu kak , keluarga yang dia anggap saat ini adalah yang bekerja dengannya di toko !!" sahut rara
"biarkan dia tinggal disini , kalau bisa suruh menandatangani surat pernikahan kontrak denganku" seru denny
" kenapa tidak menikah beneran ? kenapa hanya kontrak ?" tanya rara dengan heran
"cerewet !!" ucap denny dan berlalu pergi meninggalkan rara untuk mengecek nilam
denny berjalan masuk ke dalam kamar nilam , di lihatnya gilbran yang sedang berbaring di samping nilam dan memeluk nilam . membuat hati denny merasa sangat damai .
"daddy , sini !! " daddy apa tante nilam akan baik - baik saja ?" sendu gilbran
" kemarilah peluk daddy , " ucap denny
gilbran pun menghampiri daddynya dan duduk di pangkuan denny
"apa kau khawatir dengan nilam ?" tanya denny
" sangat , apa tante nilam akan bangun ?" seru gilbran kembali
"pasti , jika dia bangun maka kau yang akan menyuapinya bubur . maria sedang memasak bubur untuk nilam " jelas denny
"baik daddy , aku akan ke dapul untuk mengambil bubulnya dengan bibi malia "sahut gilbran dan turun dari pangkuan denny dan berjalan ke arah dapur .
denny pun menyusul keluar dari kamar , dan pergi ke ruang baca nya .
"permisi jendral saya ingin melaporkan sesuatu !!" ucap saga yang menghampiri denny di ruang bacanya
" anda harus segera datang ke tempat perkumpulan mentri untuk membahas masalah pengangkatan presiden negara kita " jelas saga
"baiklah , kita berangkat sekarang " sahut denny dan berjalan keluar ruang bacanya
denny dan saga berjalan menuju pintu rumah , dan berpapasan dengan gilbran serta maria yang sibuk membawa bubur dan yang lainnya .
"daddy pergi tugas , kau harus menjaga nilamu " pinta denny kepada putra nya
" siap laksanakan daddy , hati - hati daddy jangan pulang malam " teriak gilbran
( denny dan saga pun menghilang dari balik pintu )
"ssstttt , maria " panggil rara dari kamarnya
" iya non ada apa ?" tanya maria
"kira - kira dimana kakak menaruh surat nikah kontrak untuk nilam ?" sahut rara
" saya tidak tau non , oh mungkin di ruang kerja tuan . kemarin malam tuan dan sersan saga ngobrol di ruang kerja "ujar maria
"baiklah , terima kasih" ucap rara dan berlalu pergi
rara berniat memalsukan tanda tangan nilam , untuk menandatangani surat kontak pernikahan antara nilam dan kakaknya . memang ini sudah renacan rara dari awal nilam menceritakannya , rara tidak pernah perduli dengan akhirnya seperti apa , rara hanya ingin nilam menjadi bagian dari keluarga kakaknya .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
jangan lupa vote , lika , dan coment
makasih banyak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Siddiq Kurniwan Firdaus
masih sabar nunggu
2020-09-02
0
bininya jungkook
unnccchhh
2020-08-31
0
bininya jungkook
gak sabar part mereka nikah
2020-08-31
1