"hallo tante, ini harum aku sudah lapar" ucap gilbran dan menarik kursinya untuk bersiap - siap menyantap makanannya.
"hallo sayang, harum apa ini? kau sangat wangi sekali" sahut nilam dan membenarkan posisi duduk gilbran
"nilam apa kau memasak semua ini?" tanya rara yang sudah mengeluarkan liurnya karena lapar
"ah tidak tadi di bantu oleh maria juga kok, oh iya pak silahkan makan bersama" ajak nilam kepada sersan saga
akhirnya mereka semua memulai makan secara bersama , dan tak lupa mengobrol dengan serunya. perhatian rara tiba - tiba terfokus dengan wajah nilam dan juga gilbran sepertinya apa yang di beritahu oleh maria sangat benar ada wajah yang serupa saat ini di depan tatapan wajanya.
"oh iya rara boleh kah aku ke perpustakaan kakakmu nanti? aku ingin membaca buku disana!!" tanya nilam yang membuat lamunan rara buyar
"silahkan , di sana banyak buku - buku yang akan membuat mu sangat bosan" ucap rara yang tak terlalu suka dengan dunia kakaknya.
"apa kau tidak suka membaca?" tanya nilam kembali
"tidak , aku sangat benci dengan tumpukkan yang ada di perpustakaan tersebut" jelas rara
" tante maukah kau membacakan buku celita untuk diriku? soalnya aunty lala sangat payah sekali" sahut gilbran
" tantemu bukan payah tuan kecil , tapi tantemu tidak bisa membaca" saga berbicara sehingga membuat yang lain tertawa.
"cepat habiskan makananmu , aku malam ini tidak akan menggangu kau dan nilam . kau akan tidur dengan nilam okay!!" ucap rara kepada gilbran.
"siap kapten" teriak gilbran dengan semangat
**
"biarkan aku yang membereskannya non , nona istrahatlah " ucap maria yang siap - siap mengambil alih pekerjaan nilam
"jangan maria , mari kita kerjakan bersama - sama saja" seru nilam
maria hanya tersenyum , melihat nilam yang sangat cekatan mengurus semua nya dalam hitungan cepat. bahkan dia bisa membuat tuan kecilnya nyaman saat berada di samping nilam , karena yang maria tau gilbran paling susah di dekati oleh wanita manapun yang berusaha mendekati dirinya , hanya karena ingin mendekati jendral hoseok.
"tante apa kau sudah selesai , biasanya aku dan daddy tidul di awal" sahut gilbran yang datang dari arah belakang secara tiba - tiba dan memegang tangan nilam
seperti anak kecil yang sedang bermanja dengan ibunya
" baiklah siapa yang mau di bacakan cerita?" tanya nilam seraya mengendong gilbran dan menuju ke arah kamar jendral hoseok
"me , me " dengan girang gilbran memeluk nilam yangn sedang mengendong dirinya.
akhirnya nilam dan gilbran pun sampai di kamar , dengan cepat gilbran mengambil cerita tentang rapunzel . putri yang di kurung oleh penyihir dan tidak dapat bertemu dengan orang tuanya.
"kau menyukai cerita ini sayang?" tanya nilam
"yes , kalena putli nya sama kaya aku tidak bisa beltemu dengan maminya . kata daddy aku akan segela beltemu mami" ucap gilbran yang bersemangat
hati nilam hancur melihat keluguan anak kecil yang berada di dekatnya , gilbran begitu merindukan ibunya mungkin dengan cara ayahnya berbicara seperti itulah hatinya akan bersemangat menjalani har - hari.
"tante kata aunty kau akan menjadi mamiku , apakah itu benal?" tanya gilbran dengan polosnya dan membolak - balikan buku dongengnya.
"aku? hahaha aunty mu sudah gila sayang. bukan aku tapi pasti ada yang lain" jelas nilam
" kenapa tidak tante saja? masakanmu enak , kue buatan mu juga sangat lezat . kalau kau menjadi ibuku , aku pasti akan gemuk dan mengalahkan tinggi daddy" seru nya dengan polos
"kau akan bertumbuh besar mengalahkan daddymu , kau akan menjadi kuat saat besar nanti" ujar nilam dan memulai menceritakan dogengnya kepada gilbran
"dimana nilam?" tanya rara kepada maria
" tadi tuan kecil minta di bacakan buku cerita non , dan mungkin sekarang mereka sedang berada di kamar jendral" jelas maria
"baiklah aku akan kesana , tolong siapkan aku teh dua gelas dan letakkan di ruang perpus kakakku . terima kasih maria kesayangan sersan saga" rara menita tolong seraya mengoda maria yang memang tergila - gila dengan sersan saga.
rara pun berjalan menyusuri koridor ruangan , di lihatnya dari arah pintu kamar yang tidak tertutup rapat . diperhatikannya dengan sesakma ketika gilbran begitu nyaman berada di dalam dekapan nilam , tanpa sengaja rara mengeluarkan ponselnya dan memfoto moment nilam dan juga gilbran tersebut . rara berniat akan mengirimkannya kepada kakaknya.
" apa yang sedang kau lakukan ? apa dia sudah tertidur ? '' tanya rara yang masuk dengan perlahan
" sudah , hehehe tidak sulit untuk menidurkannya dia anak yang patuh dan sangat bijaksana!!" sahut nilam
"ayoklah kau tadi ingin ke perpustakaan kakak kan?" ucap rara dan mengajak nilam untuk keluar dari kamar kakaknya.
"oh iya , cepatlah nanti kita terlalu berisik disini" ajak nilam dengan segera
" hei keponakan aunty yang tampan , kau seperti daddy mu jika sudah tertidur" ucap rara dan mencium kening gilbran
" kau sangat menyayangi gilbran ternyata" sahut nilam dan merangkul rara bersamanya.
"sangat , apalagi pas aku tau dia adalah hadiah terindah untuk kakak dari tuhan" jelas rara
kemudian mereka berdua berjalan menuju arah perpustakaan , sesampainya di perpustakaan mereka duduk berhadapan dan di meja telah ada dua teh yang telah di siapkan oleh maria untuk mereka , mata nilam berputar melihat dekor ruang perpustakaan tersebut . markas ini terlalu banyak foto gilbran , betapa beruntungnya dia lahir dan mendapatkan keluarga yang begitu sayang dengannya.
"foto gilbran banyak sekali , sepertinya setiap pertumbuhannya selalu ada kenangannya " begitu takjubnya nilam melihat dinding yang ada di perpustakaan kakaknya rara
" kakak ku sering berada di luar untuk dinas , jadi setiap moment yang di lewatkan kakakku akan melihatnya disini sambil membaca buku - buku nya . kau tau nilam kakak ku saja tidak tau wujud dari wanita yang melahirkan gilbran " seru rara kepada nilam
nilam memposisikan dirinya langsung dengan posisi menghadap ke arah rara , " bagaimana bisa? bisa jadi mantan kakakmu mungkin ?" ujar nilam mendekati rara
"kakakku ? mantan katamu? kakakku tidak pernah memikirkan gadis lainnya selain ibuku saja seorang . kakakku dalam hidupnya hanya perang dan strategi saja mana ada wanita lain dalam hidupnya , ah ada satu teman dekatnya bernama nathalie entah pacaran atau tidak tapi dulu waktu kakakku sedang mengikuti tes militer nya nathali lah yang setia , tapi setelah bertahun - tahun tidak bertemu karena kakakku berada di asrama militernya nathalie memutuskan untuk menikah dan meninggalkan kakakku dari situlah dia tidak ingin berhubungan dengan wanita manapun.." jelas rara
"oh , itu bukan trauma tapi memang kakak mu sengaja menutup diri . tapi aku sudah bertemu dengan kakakmu waktu aku ingin pergi ke supermarket" ucap nilam
" seriuskah? kapa kau bertemu orang kaku itu ?" tanya rara penasaran
" iya pernah bahkan dua kali , yang pertama saat dia bersama gilbran tapi tidak menggunakan baju dinas . kedua waktu hari ini ketika pagi saat dia menggunakan baju dinas" ucap nilam
" ah manusia kaku itu" keluh rara kepada kakaknya
akhirnya obrolan mereka terhenti dan memutuskan untuk kembali ke kamar masing - masing , karena nilam berjanji akan tidur bersama dengan gilbran . nilam pun masuk kedalam kamar gilbran atau biasanya kamar ayah dan anaknya itu .
nilam merebahkan dirinya di samping gilbran dan memandangi wajah anak lelaki itu. tanpa sadar dirinya tertidur dengan lelap dengan tangan memeluk badan gilbran dengan erat.
berbeda dengan rara , rara melakukan video call dengan kakaknya
" ada apa kau menelponku ? sudah malam ini , apa kau tidak sibuk? " tanya rara kepada kakaknya
"hei kau gadis bodoh itu markas bukan rumah pribadi ayah dan ibu dengan seenaknya kau membawa temanmu ke markas" teriak denny dari ponsel rara
"kau harusnya bersyukur aku membawakan orang yang membuat anakmu tertidur dengan cepat" seru rara yang sebenarnya malas melayani kakaknya tersebut
"dengarkan aku jangan buat mereka dekat , aku tidak ingin gilbran terlalu bergantung dengan dirinya . apa kau paham yang kakak maksud?" teriak denny
"jangan berteriak kepadaku jendral denny , aku hanya ingin anakkmu meraskan kasih sayang seorang ibu itu saja" ujar rara kembali
"tidak perlu aku daddy nya dan aku mami nya , kau paham rara? " ucap denny yang mulai meninggi
"jangan berteriak kepadaku , urus saja dirimu anakkmu aman bersamaku" sahut rara dan segera mematikan ponsel genggamnya , terpancar lah senyuman manis yang di buat oleh rara
"rencana ku akan berhasil , yes" ucap rara dengan senang ..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
terima kasih kepada yang masih setia dengan novel author , mohon like vote dan coment teriama kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Zaitun
kok gsk ingst shi thoor, ngrasa sakit gitu g juga
2020-10-07
2
bininya jungkook
kakak up nya yang banyak penasaran sumpah
2020-08-23
1
Kim Tae
ditunggu lanjutannya kakak 💪
2020-08-23
1