"mengapa kau ingin menginap ? apa terjadi sesuatu antara kau dan kakak mu ?" tanya nilam kepada rara yang langsung menjatuhkan dirinya di ranjang nilam
" sangat nyaman , aku kesal dengan kakak dia begitu egois aku ingin yang terbaik untuk gilbran " jawabnya
jawaban dari rara membuat nilam berlari ke arah rara dan menariknya sampai terduduk ,
"jelaskan padaku apa ini semua idemu ?" tanya nilam
"ide ? ide apa ? aku tidak mengerti aku lapar !!" rengek rara yang mengusap - usap perutnya yang bunyi .
" jawab jujur dulu nanti aku masakkan ramen untukmu !!" paksa nilam yang penasaran
"bentar , kau bicara apa ? jelaskan dulu padaku , daritadi bertanya tapi aku tidak mengerti " ucap rara yang mulai kesal kepada nilam .
" jadi gini , tiba - tiba tadi sore kakakmu bersama gilbran datang ke toko"
"baik , mungkin itu gilbran yang minta "
"lalu dia mengajakku mengobrol di taman berdua saja"
"mungkin gilbran memohon"
"lalu kakakmu mengajakku melakukan pernikahan kontrak untuk gilbran "
" iya , hah ? sekali lagi " teriak rara yang tidak percaya apa yang di ucapkan oleh nilam ,
"makannya kalau ada orang yang berbicara tolong dengarkan dulu" sahut nilam dan berlalu pergi untuk memasak ramen .
rara berlari menghampiri nilam yang sedang memasak untuk dirinya , rara pun terus memaksa nilam untuk bercerita tapi nilam tetap menutup mulutnya rapat - rapat .
"diamlah , kau mau makan tidak ?" tanya nilam
"iya mau , tapi jawab dulu yang tadi " rara penasaran dengan apa yang di ucapkan nilam kepadanya
"ini ramen mu , duduklah kau makan dan aku akan bercerita kepadamu !!" sahut nilam kepada rara
"baiklah , ceritakan padaku " seru rara .
nilam pun menceritakan semua kejadian yang terjadi antara dirinya dan denny , sambil menikmati ramennya rara berkonsentrasi dengan pembicaraan nilam dengannya . antara percaya dan tidak kakak nya sampai berbicara seperti itu .
"malam jendral , tuan kecil sudah tidurkah ?" tanya maria yang menghampiri denny
" bawa gilbran ke kamar , lalu panggilkan saga ke ruang kerja ku sekarang " ucap denny
"oh iya jendral tadi sersan saga menaruh map coklat di meja kerja tuan " sahut maria dan mengambil gilbran dari tangan denny
denny pun berjalan ke ruang kerja nya , untuk melihat apa yang di berikan saga kepadanya .
setibanya di ruang kerja denny langsung membuka map coklat yang berada di atas mejanya , dia mebaca secara detail laporan yang di berikan saga kepadanya . ada seuntas senyum di ujung bibir denny .
"permisi jendral " ucap saga seraya mengetuk pintu kerja denny
"masuk saga , aku sudah melihat hasil laporan mu , ada yang ingin aku tanyakan kepadamu !!" ucap denny dan menyodorkan salah satu dokumen dari map tersebut .
"iya jendral silahkan " lantang saga menjawab denny
"duduklah dulu , ini di luar dari tugas negara " jawab denny
saga pun terduduk menghadap denny , dibacanya kembali hasil laporannya kepada denny tadi .
" rangga , ini bukannya anak dari pemilik dari apartement yang tanahnya bermasalah dengan negara kita ? bukannya dia sudah menikah 5 tahun lalu ? karena kita ada perang jadinya kita tidak bisa hadir " jelas denny
" dari data yang saya cari memang benar adanya jendral , dan ternyata nona nilam hampir menikah dengan tuan rangga tapi ternyata tuan rangga selingkuh dengan sahabatnya nona nilam " ucap saga
"menarik " sahut denny
"jendral , hmm apa jendral sudah bertanya kepada nona nilam ? apa nona nilam bersedia ?" tanya saga
"kau lebih cerewet dari maria ternyata , hahahahah" tawa denny yang melihat ekspresi saga kala itu
"hehehehe maafkan saya jendral " ujar saga
"tidak masalah karena kau sudah bersama ku bertahun - tahun , kau sudah ku anggap sebagai adikku sendiri . masalah nilam kita liat saja dalam 2 hari ini kalau dia datang kemari maka pernikahan kontrak itu akan terjadi , tapi kalau tidak aku terpaksa menikahi orang pilihan dari ibuku " jelas denny
"saya harap nona nilam memikirkannya " ujar saga
"baiklah kau boleh pergi , tapi tolong nanti siapkan surat kontraknya untuk kita berjaga - jaga" ucap denny
"LAKSANAKAN JENDRAL" lalu saga pamit keluar dari ruangan denny
denny berjalan ke arah kamar nya , dan mendapati anaknya sedang tertidur pulas . di tatapnya bayi yang dulu masih penuh darah datang kepadanya , denny memeluk gilbran dan meletakkan gilbran di atas dada bidangnya sambil mengelus - elus punggung anak semata wayangnya .
"sebentar lagi kau akan mempunyai mami , semoga nilam mau bekerja sama denganku "lirihnya dan mencium kening gilbran
**
"begitu ceritanya " cerita nilam
" tapi aneh ya , kakak tiba - tiba datang sendiri ke tempatmu dan langsung bertemu denganmu dan mengajakmu melakukan kerja sama dengannya " seru rara
"sudahlah mari tidur , kau besok harus pulang apapun alasanmu anak gadis tidak baik pergi malam - malam . kau dengar aku rara?" ucap nilam
"iya ,, iya kau seperti ibu tiri saja" sahut rara
nilam hanya tersenyum menatap rara , nilam seperti memandang sosok hoseok yang berwujud perempuan . entah apa yang denny rencanakan , tapi nilam berfikir pasti semua demi gilbran anaknya .
"nilam ?" panggil rara
"apalagi ra ?" sahut nilam
"aku takut kau menolak tawaran kakakku ," seru nilam
(nilam diam sesaat)
" aku juga bingung , tapi aku hanya berharap semoga gilbran baik - baik saja" sahut nilam
"hei berilah keputusan yang menyenangkan , keponakanku sangat menyukaimu ." ucap rara
nilam melamun , dalam lamunan hanya terbayang dengan senyuman gilbran yang sedang bercanda bersama dirinya . begitu dekat seperti anak dan ibu .
"biarkan aku berfikir untuk dua hari kedepan , kakakmu memberi ku waktu sampai dua hari kedepan!!" jelas nilam
" baiklah aku akan menunggunya , aku tidur ya " pamit rara yang sudah mulai memasuki alam mimpinya ,
nilam pun mengikuti rara yang sudah tertidur dengan lelapnya , sulit untuknya memejamkan matanya berkali - kali nilam berusaha tapi tetap saja matanya tidak tertidur .
**
ke esokan paginya matahari menyinari kamar anak dan ayah yang sedang tertidur dengan pulasnya , denny membuka matanya perlahan - lahan tangannya terasa keram karena gilbran yang tidur di atas lengannya .
" selamat pagi sayang , ayok bangun kau harus bersekolah " bangun denny kepada gilbran yang masih tertidur pulas .
karena tidak tega akhirnya denny beranjak dari ranjangnya secara perlahan untuk mandi , tapi tetiba tangannya di tarik oleh gilbran .
"daddy aku mau mandi baleng daddy , boleh ?" tanya gilbran
" sampai kapan ? kau akan segera besar masa mau mandi bareng terus !!" sahut denny
"ini telakhil , nanti kalo sudah punya mami tidak akan lagi " ucap gilbran lalu bangun dan memeluk denny
"baiklah ,siapa yang mau terbang ? " tanya denny dan mengayunkan badan gilbran dengan kuat dan akhirnya masuk kedalam kamar mandi .
sementara pagi - pagi sekali rara sudah berpamitan untuk kembali pulang ke rumahnya , sedangkan nilam berjalan untuk membantu serly membuka tokonya . nilam membuat cake nya hingga tercium aroma cake sampai ke ujung jalan .
"nona nilam ? apa hari ini ada acara ?" tanya serly
"tidak ada , mengapa ?" ujar nilam dengan posisi tangan mengaduk aduk adonannya
"hari ini ibuku akan pulang , bolehkah aku setegah hari di sini ?" tanya serly kembali
"hah benarkah nyonya hans akan keluar dari rumah sakit ?" ucap nilam yang sangat senang mendengarnya
" iya nona , dan bolehkah ruangan atas toko saya pakai untuk tempat tinggal saya dan ibu saya ?" tanya serly
"tentu saja boleh , pakailah nanti akan ku belikan pendingin udara " seru nilam
"tidak perlu nona , begitu saja sudah cukup" ucap serly yang tak enak hati kepada nilam
" uangmu atau uangku ?" tanya nilam
"uang non nilam , he .. he .. he " jawab serly tersenyum
" jadi ikuti saja , okay " sahut nilam dan kembali konsen dengan adonannya .
serly dan nilam pun melanjutkan kembali tugas mereka bersama , tiba - tiba ponsel nilam pun berbunyi tertera nama rara menghubunginya .
"ya tuhan anak ini "
" iya ada apa ra?" tanya nilam
"nilam pikirkan kembali tawaran kakakku !!" teriak rara dari ujung ponsel nya
" ini baru satu hari , masih ada besok tunggulah dulu " ucap nilam
"he he he , aku sudah tidak sabar kau menjadi kakak iparku , aku kuliah dulu ya " ujar rara
" hati - hati di jalan okay " seru nilam dan mematikan ponselnya .
nilam yang bingung dengan dirinya untuk membuat keputusannya besok , dirinya seakan - akan ingin mati . dia tak sanggup membayangkan dirinya akan menikahi seorang jendral , terlebih lagi nilam merasa dirinya sudah tidak suci lagi , nilam beranggap harusnya denny bisa mendapatkan gadis yang layak daripada dirinya .
klang ... klang ( suara pintu )
"selamat datang di toko nilam cake " sambut serly kepada customer pertamanya .
" apa nilam ada ?" tanya pemuda tersebut
"ada tuan , tapi dari siapa ?" tanya serly kemudian .
" bilang rangga mencarinya !!" ucap rangga
nilam yang mendengarnya lalu berlari ke depan toko dan terkejut melihat mantannya berada di toko milikknya , tapi ada tatapan kebencian yang terpancar di raut wajah keduanya .
"untuk apa kau datang kemari ?" teriak nilam dengan kasar
" beginikah pelayanan toko kalian kepada costumer nya ?" jawab rangga
"kalau kau yang beli tak perlu ada pelayanan terbaik " sinis nilam kepada rangga
" permisi non , saya keluar dulu" sahut serly dan berjalan keluar toko
"entah kemana yang penting keluar dulu saja " batin serly dan berjalan ke taman belakang toko
" untuk apa kau kemari ? jawab !!!" kesal nilam kepada rangga
rangga berjalan lalu memeluk nilam dengan erat , saat hendak melepaskan pelukan rangga nilam tidak sengaja terjatuh dan mengenai bibir rangga . rangga yang terkejut langsung meluapkan nafsu kepada nilam , tapi dengan cepat nilam menampar rangga .
plak ( tamparan maut )
"itu pantas untukmu , berlaku lah layaknya kau sudah mempunyai istri . aku tidak ingin istrimu marah dan menguji kesabaranku !!" teriak nilam
" hah aku ?" bukannya kau yang terlebih dulu mencium ku ? kenapa ? kau pergi dengan pria lain di hari pernikahan kita , kalian bersama bahkan sampai malam acara !!" ucap rangga
"aku ? kau dan istrimu lah yang berencana menculik diriku sampai aku tidak sadarkan diri " jelas nilam
" berhentilah memutar balikan fakta yang ada , tidak semua yang kau ucapkan adalah kebenarannya . aku mencarimu tapi kau malah menghilang selama satu tahun " ucap rangga .
"pergi dari sini , sekarang " teriak nilam yang menanggis
" hey jangan menanggis , bukan kau yang harusnya marah tapi aku . kau berkhianat di hari pernikahan kita dan meninggalkanku bersama dengan wanita lain " sahut rangga
"DIAM , pergi aku tidak butuh ucapanmu !!" nilam menutup kupingnya dan membalikan badannya
" kau berhutang penjelasan kepadaku , dan aku akan menagihnya suatu saat nanti " rangga pergi dengan membanting pintu toko nilam .
tak lama serly kembali dengan membawa dua es krim di tangannya , dan menemukan nilam sedang menanggis . serly pun berlari kedalam toko dengan sangat cepat dan menghampiri nilam .
"nona , apa kau baik - baik saja ?" tanya serly memegang punggung nilam
" aku ingin pulang , tolong jaga toko untukku . " nilam pergi tanpa melepas epron yang menempel di badannya .
"kasian nona " lirihnya dalam hati
**
denny yang sibuk mengoles selai coklat pada roti anaknya sibuk memandangi gilbran yang terlihat sedikit murung hari itu , perasaan khawatir terhadap putranya membuat denny mengurung niatnya untuk bertugas .
"ada apa ? apa kau tak ingin sekolah ? ini hari keduamu sayang " tanya denny
" daddy tadi malam aku belmimpi tante nilam , dia menanggis sampai tidak belbicara . apa tante nilam baik - baik saja daddy ?" tanya gilbran menatap denny dengan sendu
"hmm begini saja , daddy mengantarmu kesekolah dan daddy akan melihat keadaan tante nilam sebelum berangkat dinas " sahut hoseok agar menenangkan hati anaknya .
"sip , daddy terbaik" ucap gilbran yang kembali ceria
sebenarnya denny hanya asal berbicara kepada anaknya , tapi tak di sangka respon gilbran sangat membuatnya merubah suasana hatinya . ada apa dengan gilbran tak biasanya seperti ini kepada orang lain , sampai terbawa mimpi " pikir denny
denny pun bergegas mengantar gilbran menuju sekolahnya , dan langsung menyuruh supirnya untuk mengantarnya ke toko cake nilam yang tidak jauh dari sekolah gilbran berada . di perjalana pikiran hoseok seperti terganggu dengan ucapan gilbran yang memimpikan nilam , sebenarnya hari ini adalah hari pentingnya dengan para petinggi mentri negara tapi karena janji nya dengan gilbran maka hoseok berusaha untuk memenuhi janji nya sebagai daddy yang baik .
tak lama denny pun tiba di toko cake nilam dan berjalan ke arah toko nilam , sesampainya di toko tidak ada sosok yang dia cari dan yang terlihat hanya serly karyawan nilam yang kewalahan menangani banyaknya customer . denny berusaha mengikuti antrian pembayaran di kasir dan setelah giliran denny dirinya langsung bertanya tentang nilam .
sebenarnya semua mata telah memperhatikan hoseok dari awal masuk , kenapa tidak denny menggunakan baju dinas nya dan datang ke toko nilam semua orang kenal dengan denny wajahnya selalu muncul di layar televisi dengan prestasi jendral terbaik .
"hmm permisi apa nilam ada ?" tanya denny dengan pelan
" nona nilam sedang tidak enak badan , jadi tadi pagi pulang terlebih dahulu ." jelas serly
"bisa berikan alamatnya kepadaku " tanya denny kembali
"rumah non nilam ada di sebrang toko ini , cat rumah berwarna hijau muda tuan " sahut nilam
" terima kasih nona " jawab denny dan berlalu pergi keluar toko ..
denny pun berjalan menuju arah rumah nilam yang ada di sebrang toko , dengan sangat hati - hati denny mengetuk pintu nilam .
tok ... tok ... tok ( ketukan pintu )
"nilam apa kau di dalam ?" tanya hoseok yang mengetuk pintunya
tapi tidak ada jawaban dari nilam
denny pun kembali mnegetuk pintu bekali - kali tapi tidak ada jawaban dari dalam , karena panik denny pun mendobrak pintu rumah nilam dengan sangat kuat , para pengawalnya menjaga di depan pintu nilam .
denny yang melihat nilam terbaring lemas di samping wastafelnya langsung mengangkat nilam ke atas ranjangnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
nilam sakit gaes , hmmm
jangan lupa vote comment and like makasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Zaitun
pinsan
2020-10-07
0
Kim Tae
Nilam ada apa denganmu??
2020-08-29
2
Haica
semangat😍😍💪💪💪
2020-08-29
1