mendengar ajakan dari rara sebenarnya ada rasa tidak enak, karena pikiran nilam kenapa rara hanya berdua? memang kemana perginya ibu dari anak ini? ingin sekali nilam bertanya tapi takut menyinggung perasaannya. apa mungkin ibu dari anak ini sudah lama meninggal ketika melahirkannya?
"hai adik kecil siapa namamu? pertama kali kita bertemu kau dan aku saling menabrak waktu itu, apa permen gulali mu sudah kau makan?"tanya nilam hati - hati
"sudah aunty,tapi kata daddy setelah itu sikat gigi agal tidak ada gigi bolong" ucap gilbran membuat nilam merasakan ada perasaan yang aneh, seperti bertemu dengan anak sendiri tapi dirinya sendiri belum menikah masa sudah merasakan hal seperti ini
"maaf nona lama, ini dua coklat panas nya lalu cake hangatnya satu red valvet satu lagi macha cream vanilla" ujar serly dan meletakkan minuman dan makanan tersebut
"nilam kau belum menjawab mau atau tidaknya,ayolah nilam aku mohon please!!" rara memohon kepada nilam agar luluh hatinya
"hai adik kecil kau belum menjawab pertanyaanku, siapa tadi namamu?" tanya nilam kembali berusaha berinteraksi dengan gilbran
"gilban" ucapnya dengan singkat dan buru-buru melahap cake yang baru saja di sediakan oleh serly di meja mereka bertiga..
"gilbran ? hmm gilbran bolehkah tante menginap dirumah mu malam ini? untuk menemanimu dan aunty rara mu?" tanya nilam dengan hati-hati
"boleh" jawab gilbran kembali dan meminum coklat panasnya..
"baiklah, aku akan menginap tapi biarkan aku untuk membantu karyawanku untuk menutup toko dan kau pulanglah berikan alamatmu denganku nanti aku akan kesana sendiri.."jelas nilam
rara berfikir kembali kalau nilam pergi sendiri ke daerah markas kakaknya nanti malah nilam tidak di ijinkan untuk masuk kedalam, "hhmmm nilam sebaiknya aku menunggumu sampai kau menutup tokomu. bagaimana?" tanya rara ..
"kasian gilbran nanti dia lelah, kau juga pasti lelah kan? aku juga harus membawa bajuku terlebih dahulu, kontrakanku ada di sebrang toko ini" jawab nilam
"tidak apa-apa aku dan gilbran akan menunggu, benarkan keponakan aunty yang sangat tampan luar biasa!!" tanya nilam kepada gilbran yang tengah asik menikmati cake buatan nilam.
"tidak apa-apa aunty yang penting aku boleh makan cake sepuasnya" jawab gilbran dengan senang
melihat senyum gilbran tiba-tiba jantung nilam terasa sakit, dan akhirnya nilam pamit untuk masuk kedalam ruangannya.
"obatku? dimana obatku? aku harus meminumnya sebelum pergi kerumah rara.."ujarnya seraya mencari-cari dimana letak obatnya tersebut
"nona biarkan aku menutup toko sendiri" ucap serly dan memberi nilam segelas air putih yang baru saja di ambil olehnya ,
serly memang paham tentang nilam, nilam sudah lama mengkonsumsi obat depresi dan ketika dia merasakan sesak tepat dijantungnya berarti dirinya ada di fase masa dirinya harus tenang dengan cara meminum obat tersebut.
"apa kau tidak apa-apa? ah serly aku selalu meninggalkan dirimu!!"ucap nilam..
"tidak apa-apa nona, aku baik-baik saja. ibuku sudah berangsur pulih semenjak kau mebiayai operasinya dulu, mungkin dengan cara aku mengabdi denganmulah aku bisa membalas kebaikan dirimu nona!!" jawab serly
"hey aku membantumu dan ibumu karena kalian sudah ku anggap seperti keluargaku sendiri, jadi jangan berbicara seperti itu lagi kau paham yang ku maksud?"tanya nilam
"baiklah nona, aku permisi kedepan dulu" pamit serly kepada nilam
nilam pun berjalan menghampiri rara dan juga gilbran yang sedang menikmati cake yang telah disediakan oleh serly tadi
"mari kita pulang, ternyata bajuku ada yang tertinggal di toko dan bisa ku bawa ke rumahmu!!" ajak nilam
"back to home" teriak gilbran yang bersemangat akan kehadiran nilam bersama dirinya juga rara
"apa kau harus sebahagia itu karena ada nilam?" tanya rara kepada gilbran
"senang karena tante cantik akan selalu masak cake di rumah nanti" seru gilbran dan langsung berlari kearah nilam seraya memeluk pinggang nilam
"baiklah aku akan memasakkan dirimu setiap saat, apa kau mau? tanya nilam dan menggendong gilbran kedalam pelukannya
"sangat mauuu" teriak gilbran kembali karena bersemangat rara dan nilam pun menuju ke arah mobil untuk kembali ke markas
"apa aku boleh di pangku oleh tante selama di mobil?" tanya gilbran kepada nilam
"tentu saja sayang" jawab nilam begitu gemas nya dirinya melihat gilbran seperti anaknya sendiri.
"sejak kapan keponakan aunty menjadi sangat manja seperti ini? hah?" rara mengoda gilbran yang sangat menyukai nilam..
akhirnya pun mereka bertiga pulang dengan pengawal yang sudah mengikuti mereka daritadi pagi saat hendak mendaftar ke sekolah taman kanak - kanak tempat gilbran akan belajar
"sepertinya kita sedang di ikuti?" tanya nilam merasa ada mobil yang daritadi mengikuti mereka dari arah belakang
"jangan takut itu hanya pengawal ayah tante" ucap gilbran
" apa kalian selalu di kawakl seperti ini setiap hari jika hendak kemana - mana?" tanya nilam kembali
"iya seperti itulah jika aku membawa gilbran kemana - mana, kakak ku sangat overprotektif dengan anaknya" jelas rara sambil tersenyum melirik keara temanya
"begitu sayangnya dirinya kepada anaknya, kalau di lihat dari wajahnya seperti akan memakan orang saja. tapi di balik semua itu dia memiliki sisi lembut bahkan betapa beruntung istrinya tersebut." (batin nilam)
"mengapa kau melamun? jangan takut kakakku sebenarnya adalah orang baik nilam, hanya saja ketika baru bertemu orang baru dia akan jutek terhadap orang itu" jelas rara
akhirnya mereka pun tiba di markas militer dan berjalan menuju ke arah rumah dinas kakaknya, sesampainya disana rara langsung membuat laporan jika dia membawa seseorang bersamanya.
"masuklah, jangan takut itu hanya formalitas untuk keamanan disini jika ada orang baru yang datang ke markas!!" ujar rara
"baiklah" rara pun melangkah masih dengan posisi mengendong gilbran yang tengah tertidur siang di pelukannya,"hmm rara dimana aku bisa menidurkan gilbran dia sangat lelah." nilam yang bingung karena rumah dinas militer itu sangat luas sekali.
"sebentar akan aku panggilkan maria," mariaaa" teriak rara kepada pelayannya
"hadir non, hadir" dengan cepat maria menjawab panggilan rara tersebut dan berlari ke arah rara. "eh mbak kue ya? wah ternyata temenan sama non rara toh" tanya maria yang terkejut melihat nilam yang berada di rumah majikannya,
"oh hallo apa kabarmu? ternyata kau disini?" nilam yang terkejut melihat keberadaan maria didalam rumah rara
"jangan sok akrab, tolong bantu nilam tunjukkan kamar pangeran kecil ini" ucap rara dan berlalu duduk di atas sofa..
"baik non, ayo non nilam silahkan lewat sini." ajak maria kepada nilam
"aku akan memulai aksiku, untuk apalagi kakak mencari ibu dari gilbran biarkan saja nilam yang akan menjadi sosok ibu untuk gilbran" ucapan lirih dan senyum terbentuk di bibir rara
memang sudah niat rara untuk menjalankan aksinya dan menjodohkan kakaknya dengan nilam, bukan karena bosan menjaga keponakannya tapi rara mempunyai firasat nilam adalah gadis baik yang cocok untuk kakaknya tersebut..
"dimana dapur kalian? aku akan memasak untuk kalian malam ini" tanya nilam yang bertanya kepada maria
"tidak perlu nona, saya yang akan memasak" jawab maria yang tak enak hati
"tidak apa - apa maria , aku sangat senang tadi gilbran sudah memesan untuk aku yang memasak malam ini" jelas nilam kepada maria.
"baiklah nona, saya akan menyiapkan bahan - bahannya nanti. dapurnya ada di sebelah ruangan perpustakaan tuan. di sebelah sana nona" tunjuk maria ke arah ruangan perpustakaan milik denny .
nilam berjalan ke arah rara, dan melihat rara tertidur di atas sofa dan mengambil selimut untuk menyelimuti rara. dan kemudian nilam berjalan ke arah dapur untuk memasak makan malam, selama di perjalanan menuju dapur terdapat foto kecil gilbran bersama hoseok. sampai gilbran sebesar sekarang , tidak ada satupun foto yang
menunjukkan keberadaan ibu nya gilbran hanya foto mereka berdua saja dan foto rara di sana beserta nenek dan kakeknya gilbran, kemudian nilam melanjutkan perjalanannya ke arah dapur dan mengambil bahan - bahan yang telah di siapkan oleh maria , dengan cekatan nilam memotong satu persatu sayur dan di bantu oleh maria di sampingnya.
"maria bolehkah aku bertanya tentang masalah pribadi sekali denganmu?" tanya nilam membuka obrolan
"bertanya tentang apa nona nilam?" maria mulai penasaran dengan pertanyaan nilam.
"apakah ibu gilbran sedang dinas juga seperti tuanmu?'' tanya nilam yang sedikit takut akan pertanyaannya.
"apa nona rara tidak menceritakannya kepada nona nilam? tentang keberadaan istri tuan?" maria bertanya kembali kepada nilam.
"belum ada, sebenarnya aku penasaran tapi aku tidak enak bertanya kepadanya!!" ujar nilam tersenyum..
"nyonya atau istri tuan itu tidak pernah ada non, seperti di bilang tuan sendiri tidak tau siapa sebenarnya ibu kandung tuan kecil" ucap maria
"maksudnya ? mengapa aku tidak paham apa yang kau ceritakan ya?" tanya ku yang mulai fokus dengan memasak dan bergosip dengan maria.
"kakak iparku tidak pernah ada nilam, bahkan gilbran saja di antar oleh orang yang tidak kami kenal asal usulnya. gilbran datang bertepatan dengan ulang tahun kakak dengan penuh darah segar gilbran hadir di rumah ini. setelah di selidiki ternyata benar gilbran adala anak kandung dari kakaku!!" jelas rara yang sudah berdiri menghadap ke arah nilam dan maria..
" maafkan aku yang lancang untuk menanyakan ini kepada maria" nilam berbicara sedikit takut, nilam takut jika nanti rara akan marah karena dirinya lancang bertanya kepada maria
"tidak apa - apa , aku senang akhirnya kau bertanya . sebenarnya niatku untuk memberitahumu nanti malam, aku pergi mandi dulu ya sudah sore dan aku akan membangunkan gilbran untuk mandi, bye" rara berjalan dan perlahan menghilang dari anak tangga !!!
"apa nona nilam tau , nona nilam adalah teman nona rara yang pertama kali di bawa ke markas. dari dulu nona rara tidak mudah akrab dengan orang lain bahkan orang asing manapun termaksud saudari dari pihak orang tua nona rara" jelas maria
" kenapa seperti itu maria?" tanya nilam
" nona rara sedikit tertutup, dia lebih senang menghabiskan waktunya bersama laptop dan gilbran di rumah. karena bagi nona rara dunia luar hanyalah sekumpulan orang - orang palsu yang haus akan kekuasaan dan harta." seru maria
'' oh seperti itu" nilam membulatkan bibirnya kembali dan melanjutkan masaknya bersama maria
akhirnya masakanpun telah selesai dan di hidangkan di meja makan, nilam menata meja makan dengan sangat baik hingga membuat semua nya menjadi nampak seperti di restorant berkelas..
"wah - wah apa ini? sangat harum, aku jadi lapar."teriak sersan saga dari arah pintu, memang sudah jam tugas nya untu mengecek keadaan rumah dan melaporkannya kepada jendral jika di temukan sesuatu yang sangat mengganjal..
"nanti saja makan bersama nona rara dan juga tuan kecil, masakan ini di buat oleh temannya nona rara" jelas maria yang sedang memuji nilam
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
mimin gak bakal bosen buat ingetin jangan lupa like dan votenya ya makasih sayang mimin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Dwi Novayanti
nilam g inget kl dulu pernah hamil jg?
2020-12-02
0
Nur Ain
Cerita,nya hebat banget
2020-12-01
2
Zaitun
semangatlah
2020-10-07
1