Bab. 13 Menjenguk bunda

Sesuai ucapannya tadi malam, pagi -pagi sekali Arya sudah sampai di rumah rianti, membuat mama ratih merasa heran, begitu juga dengan rianti,

" ngapain dia pagi - pagi sudah datang bertamu?" lirih rianti melihat keberadaan arya di ruang tamu

" sayang, hari ini aku antar ke kampus ya" seru arya begitu melihat rianti turun dari kamar nya,

Rianti memutar bola matanya dengan malas,saat mendengar ucapan suaminya itu,

"sepertinya selain arogan,anda juga suka memaksa, tuan arya dirgantara" ujar rianti membuat arya salah tingkah, dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal

rianti berjalan meninggalkan arya menuju meja makan untuk sarapan,

arya Segera mengejar rianti , karena takut kalau wanita itu kabur,dan meninggalkan dirinya,

" kenapa kak? Mau ikut sarapan juga?" ujar rianti menggoda arya, padahal ia tau kenapa arya bisa sampai disana

" ah tidak,maaf " arya benar-benar salah tingkah,dan segera berbalik

" mau kemana ar? duduk sarapan dulu baru antar rianti ke kampus" seru mama ratih menghentikan langkahnya arya dan segera berbalik menghadap mama ratih

" mama apa-apaan sih?" Protes rianti namun tidak di gubris oleh sang mama

" duduk"

" iya ma, terimakasih"

Kebetulan arya juga belum sarapan, jadi sekalian saja ia ikut sarapan bersama rianti dan mama ratih,

Selesai sarapan,arya dengan setia menunggu rianti untuk berangkat bersama nya,membuat mama ratih merasa kasihan, mama ratih tau kalau rianti pasti sengaja gak turun -turun dari kamarnya agar arya bosan dan memilih pergi,

" ya Allah nak,suamimu sudah jamuran dibawah menunggu, kamu malah enak-enakan baring-baring disini"

Rianti kaget saat mamanya tiba-tiba nongol di dalam kamarnya,untung saja ponselnya tidak sampai jatuh,

" mama ngagetin aja deh, lagian siapa juga yang memintanya nunggu rianti? Kan hari ini rianti gak ada class" ujar rianti dengan santai membuat sang mama melotot sambil mengelus dada

" kenapa gak ngomong kalau gak ada class,biar arya gak nungguin kamu" omel mama ratih yang gemes melihat pasangan suami istri itu

" rianti kan gak pernah minta di antar, lagian yang ngomong ngantar rianti ke kampus kan mama, berarti rianti gak salah dong!

" sekarang kamu turun, ngomong sana sama orang nya langsung , Jagan bikin anak orang menunggu sampai berjamur disana"

Dari pada nanti sepanjang hari mendengar ocehan mamanya,lebih baik rianti menemui pria itu,dan meminta nya untuk segera pergi,

" kok belum siap-siap?"Arya terlihat bingung saat melihat rianti masih menggunakan baju yang sama seperti tadi

"memangnya mau kemana?" ujar rianti dengan memasang wajah polosnya, seperti benar-benar tidak tau maksud pria itu

" kamu gak ke kampus?"

" gak,soalnya hari ini aku gak ada class"

"kenapa gak ngomong dari tadi sayang?biar kakak gak nungguin"

"Rianti kan gak minta dianterin kak, lagi pula biasanya rianti bawa mobil sendiri,karena gak suka ngerepotin orang lain"

"sabar arya,sabar" batin arya sambil mengelus dadanya

Sementara rianti,hanya menampilkan senyuman manisnya,dan pura-pura cuek,namun dalam hati wanita itu sedang mati -matian menahan tawanya agar tidak meledak

" ya sudah kalau begitu,kakak juga gak jadi ke kantor,kita jenguk bunda yok!

rianti kelabakan sendiri dengan tanggapan arya, ia tidak menyangka kalau pria itu malah mengajaknya pergi, bukannya marah-marah seperti apa yang sudah ia bayangkan tadi,

" mau ganti baju dulu atau mau seperti itu saja?" ujar arya menyadarkan rianti dari lamunannya

" ya sudah, seperti ini saja sudah cantik kok" arya segera berdiri dan menarik tangan rianti

" tunggu rianti ganti baju dulu kak"

" cepetan atau aku ikut naik ke atas"

"iya, pemaksa baget sih" gerutu rianti sambil berlalu ke kamarnya, sambil menghentakkan kakinya ke lantai

Arya hanya tersenyum setelah rianti masuk ke dalam kamar nya,setidaknya ia berhasil membawa gadis itu,walau dengan sedikit memaksa nya

Semua itu tak luput dari perhatian mama Ratih, wanita paruh baya itu berharap keduanya bisa kembali bersama dan menjalani rumah tangga yang bahagia,

Namun mama ratih tidak ingin memaksakan kehendak nya lagi pada mereka,sebagai orang tua ia hanya bisa memantau hubungan keduanya,

Mama ratih juga sudah memutuskan untuk tidak mencampuri urusan keduanya,dan apapun keputusan rianti akan ia dukung sepenuhnya,

" Cantik" lirih arya tanpa sadar saat melihat rianti turun dari kamarnya

arya memandangi rianti tanpa berkedip,padahal istrinya itu hanya menggunakan pakaian sederhana, dengan memadukan celana jens berwarna light blue di padu dengan kaos putih dan sneaker,

"hmm" rianti berdehem untuk menyadarkan pria dihadapan nya itu

" jadi pergi gak sih?"

"iya ayok" ujar arya dengan salah tingkah

Keduanya pergi setelah berpamitan pada mama ratih,dengan menggunakan mobil milik arya,

Didalam mobil keduanya sama-sama canggung, terutama arya yang tidak tau harus ngomong apa untuk mencairkan suasana,

" kak berhenti di depan,rianti mau beli buah sebentar" ujar rianti memulai percakapan

Begitu mobil mereka berhenti,rianti segera turun dengan diikuti oleh arya dari belakang,rianti dengan cekatan memilih buah yang biasa dibeli oleh bunda sari,

Rianti masih hapal betul dengan buah apa saja yang disukai oleh mertuanya itu,setelah dirasa cukup,rianti segera membawa ke kasir untuk di bayar

" biar kakak yang bayar" ujar arya dan di angguki oleh rianti,ia malas kalau harus berdebat lagi hanya gara-gara berebut ingin membayar nya

Selesai dengan urusan buah,kedua nya kembali ke dalam mobil,untuk melanjutkan perjalanan mereka,menuju rumah sakit dimana bunda sari di rawat,

" masuklah" ujar Arya sambil mengulurkan buah yang mereka beli sebelum nya pada rianti,saat mereka berada di depan kamar rawat bunda sari

" kakak gak ikut masuk?" tanya rianti dengan heran,sebab kenapa pria itu tidak ikut masuk bersamanya

" ayah dan bunda masih marah padaku, mareka tidak ingin aku mengunjungi mereka" ujar arya dengan sendu,membuat rianti terdiam

Tak ingin keluar itu saling marahan karena dirinya,rianti menarik tangan arya untuk ikut masuk bersama nya, hal membuat arya kaget namun tetap mengikuti rianti dan membiarkan tangannya tetap di pengang oleh rianti

" Rianti, dengan sia....?"bunda sari tidak dapat melanjutkan ucapannya saat melihat siapa yang datang bersama menantunya itu

Mata bunda sari berkaca-kaca saat melihat tangan keduanya saling berpegangan, sudah begitu lama ia menginginkan hal seperti ini,namun ternyata Tuhan harus menguji ya terlebih dahulu,

Begitu juga dengan tuan dirgantara, melihat apa yang ada di depannya, membuat nya mengurungkan niat untuk mengusir arya dari sana,ia hanya memperhatikan mereka dari tempat duduknya,

" Bagaimana keadaan bunda? Maaf rianti baru bisa datang menjenguk bunda" rianti memeluk bunda sari setelah melepas tangan arya

" Bunda baik-baik saja sayang" bunda sari menggeser duduknya dan meminta rianti untuk duduk bersama nya

"Rianti duduk disini aja bun, biar bunda bisa istirahat dengan nyaman"

"tidak apa-apa nak,bunda hanya ingin dekat dengan anak bunda, saat ini hanya kamu anak bunda sayang"

" Bunda jangan begitu" lirih rianti yang merasa iba dengan arya yang sama sekali sudah tidak diakui oleh bundanya sendiri

Ucapan bunda sari bagaikan busur panah yang menancap di dada arya,sakit,itulah yang arya rasakan saat ini,arya tidak tau harus bagaimana agar kedua orang tuanya mau memaafkan nya,

" Bunda, maafkan aku" arya memeluk tubuh kedua wanita yang ada dihadapannya itu,sambil terisak,ia sudah tidak perduli dengan apa yang akan dipikirkan oleh rianti terhadap dirinya nanti

" arya tau sudah bagitu banyak menyakiti hati bunda, kali ini tolong berikan maaf bunda untuk arya,arya janji tidak akan mengecewakan kalian lagi,terutama rianti istri arya"

" kenapa baru sekarang nak?apa kamu memang ingin melihat bunda mu ini seperti ini dulu baru kamu sadar?"

"maaf Bunda,arya baru sadar kalau selama ini arya sudah terlalu egois"

Arya men dudukan dirinya,di kursi yang ada di dekat ranjang pasien tepat di sebelah rianti, pria itu juga merebahkan kepalanya di pangkuan rianti sambil menggenggam tangan kedua wanita itu,

Mendapat perlakuan seperti itu, membuat rianti diam, ia tidak tau harus bereaksi seperti apa,ingin menolak takut bunda sari kecewa namun jika dibiarkan, takut nya Arya salah paham padanya,

Walau rianti mencintai arya, tapi ia tidak ingin luluh begitu saja, sebelum melihat bagaimana kesungguhan arya untuk mendapatkan dirinya kembali,

"ikut ayah sebentar,ayah mau ngomong sama kamu" ujar tuan dirgantara, mengajak arya keluar dari ruangan tersebut

" apa rianti sudah memaafkan anak bunda?" tanya bunda sari setelah arya dan tuan dirgantara keluar

" maaf bunda, seperti yang bunda tau kalau selama ini rianti mencintai kak arya,tapi rianti tidak ingin luluh begitu saja, rianti ingin melihat sebesar apa perjuangan kak arya untuk mendapatkan rianti Kembali"

" Bunda setuju dengan rianti, lakukan apapun agar anak itu sadar kalau kamu begitu berharga untuknya"

" Rencananya rianti akan mengambil tugas ke Makassar bunda,dengan begitu kita bisa melihat kesungguhan nya,kalau kak arya serius ingin berubah dia pasti akan menunggu rianti"

" saran bunda sebelum pergi, tunjuk padanya siapa kamu sebenarnya,agar dia semakin menyesali perbuatan nya selama ini

Bunda bisa terima perlakuan saat itu, lantaran dia mengakui perasaannya pada wanita bernama Amel, wanita yang menolong malam itu,

Dan itu tidak lain adalah kamu sendiri,dengan karakter yang berbeda,itu tandanya dia jujur kalau ia dan wanita murahan itu tidak memilih hubungan apa-apa,

Dia hanya tertipu oleh kelicikan wanita itu,yang berpura-pura lemah dihadapan nya"

" kenapa bunda tidak pernah mengatakan siapa sebenarnya wanita itu pada kak arya?"

" Belum waktunya nak, bersabarlah sebentar lagi,saat ini adik bunda sudah hampir sembuh seperti sediakala kala,saat waktunya tiba bunda akan mengembalikan wanita ke tempat asalnya "

"ingat saran bunda tadi, agar anak itu merasakan bagaimana rasanya,tidak dihiraukan "

"iya bunda, terimakasih bunda selalu ada untuk rianti "

"pasti nak,bunda sudah katakan hanya kamu yang akan menjadi menantu bunda satu-satunya "kedua wanita itu berpelukan untuk menyalurkan rasa cinta mereka antara satu sama lain

" Bunda pasti akan merindukan kamu,jaga diri kamu baik-baik selama disana"

" pasti bunda,rianti juga pasti akan merindukan bunda"

" memang nya rianti mau kemana?" tanya tuan dirgantara, mengagetkan keduanya

"Oh, Rianti katanya mau pindah ke Makassar, bos nya membutuh bantuan rianti disana"

"Pindah??

Arya begitu shock mendengar berita tersebut, baru juga ia ingin memulai hidup baru dengan rianti,tak taunya gadis itu malah ingin pergi,

" sayang kamu serius ingin kerja ke sana?"

" iya kak, sebenarnya rencana itu sudah dari lama,dan rianti baru menyetujui sekarang "

" apa tidak bisa di batalkan lagi? Kalau perlu kakak yang meminta nya langsung pada pemilik restoran itu"

" maaf kak tidak bisa,karena rianti sudah terikat kontrak "

Arya duduk lemas di sofa yang ada di ruangan itu,ia bingung bagaimana caranya agar Rianti tidak jadi pergi,

" kapan berangkat nya?" tanya arya dengan lirih

" minggu depan " sahut rianti dengan mantap, seolah -olah wanita itu memang sudah sangat siap untuk pergi

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Enaknya kalau baca maraton 😁✌️

2025-03-04

0

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

doubel up thor

2024-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 sang penolong
2 Bab.2 SAH
3 Bab.3 Bertemu Rianti
4 Bab.4 Pelayan restoran
5 Bab,5 kakak ipar
6 Bab,6 Lily ingin Hamil
7 Bab.7 Kau cemburu
8 Bab.8 kemarahan bunda sari
9 Bab.9 Maafkan Aku Rianti
10 Bab.10 Akhirnya aku menemukan mu
11 Bab.11 Perseteruan Rianti dan lily
12 Bab.12 Sayang
13 Bab. 13 Menjenguk bunda
14 Bab.14 Berikan aku kesempatan
15 Bab.15 Wanita yang kau sebut miskin itu istriku
16 Bab.16 Terbongkar
17 Bab.17 Istri ku dimana
18 Bab.18 kedatangan para sahabat
19 Bab.19 Apa yang harus arya lakukan bunda?
20 Bab.20 Malam ini menginap lah di sini
21 Bab.21 Keberangkatan Rianti
22 Bab.22 Gagal
23 Bab.23 I LOVE YOU
24 Bab. 24 Rencana menculik bunda sari
25 Bab.25 Malam pertama
26 Bab.26
27 Bab.27 menculik bunda sari
28 Bab.28 Gedung Tua
29 Bab.29 Siapa kau sebenarnya ?
30 Bab.30 Bunda baik-baik saja
31 Bab.31 Racun berdosis rendah
32 Bab.32 kedatangan rianti
33 Bab. 33 parasetamol biasa
34 Bab.34 kembali ke titik nol
35 Bab.35 pesan dari dokter alfin
36 Bab.36 lily babak belur
37 Bab 37 Dokter Alfin Cemburu
38 Bab.38 pesona seorang rianti
39 Bab 39 kedatangan ibu mertua
40 Bab 40 Rencana maya
41 Bab.41 Rianti cemburu
42 Bab.42 menggeledah kediaman hendra dan lily
43 Bab.43 kalian dilarang masuk ke dalam
44 Bab.44 mengunjugi dokter alfin
45 Bab,45 kabar kehamilan lily
46 Bab.46 kepulangan rianti
47 Bab.47 kabar kehamilan lily
48 Bab.48 perhatian palsu
49 Bab.49 Menua bersamaku
50 Bab 50 pelakor
51 Bab 51 I love you my wife
52 Bab,52 Diabetes
53 Bab,53 Asinan buah
54 Bab.54 kecut begitu di bilang enak!
55 Bab.55 Menyukai istri orang
56 Bab.56 Aku juga lapar mas
57 Bab.57 Mangga muda
58 Bab.58 Ingat mas, mangga nya gak boleh jatuh
59 Bab.59 kau bebas melakukan apapun!
60 Bab 60 ke neraka sekalipun aku pasti akan menemukan mu!
61 Bab.61 Positif Hamil
62 Bab 62 Mas menyayangi kalian
63 Bab 63 kamu lupa tujuan lily ingin hamil dulu?
64 Bab 64 Silahkan kalian pergi dari rumah saya
65 Bab.65 Anak tunggal
66 Bab.66 Bayar dengan tenaga kalian
67 Bab.67 Benar-benar Arya junior yang sesungguhnya
68 Bab.68 Selama ada Bara bu bos akan aman
69 Bab.69 Tentu saja untuk membantu suamiku
70 Bab. 70 Mereka adalah duniaku
71 Bab.71 jadi pelayan untuk membayar utang
72 Bab.72 Sama-sama,Babu
73 Bab.73 Harga gelas itu lebih mahal dari harga diri kalian
74 Bab.74 Pengen nangis aja
75 Bab.75 Nikmati sengsara mu
76 Bab.76 Menjadi nenek tercantik
77 Bab.77. Arogan
78 Bab 78 keset kaki
79 Bab.79 Martabak manis
80 Bab.80 Itu karena kau bodoh
81 Bab.81 Pencuri
82 Bab.82 Gemoy
83 Bab.83 Tidak berjodoh
84 Bab.84 lily lahiran
85 Bab.85 Ruangan ini juga akan menjadi kuburan mu
86 Bab.86 kau tidak akan pernah menang melawanku
87 Bab.87 Bara
88 Bab.88 Jaga anak kita untukku
89 Bab.89 kami menyayangi mu
90 Bab.90 Nama keluargaku Prasojo bukan Dirgantara
91 Bab.91 kalung berlian
92 Bab.92 Aku tidak akan pernah melupakan penghinaan ini
93 Bab.93 Aku ingin mengajak kalian mendaki
94 Bab.94 Aku mencintai rianti dengan tulus
95 Bab.95 Apa sesi tanya jawab nya sudah selesai?
96 Bab.96 Amelia putri Dirgantara
97 Bab.97 Apa menurutmu aku pantas?
98 Bab.98 Namanya Amelia bukan Stefani
99 Bab.99 will you marry me
100 Bab.100 mau gak kalau aku bucin seperti itu?
101 Bab.101 mas tau gak sih kalau aku cemburu!
102 Bab.102 Anthony Kennedy
103 Bab.103 Baik bu bos
104 Bab.104 Mari kita bermain
105 Bab.105 Ikan buntal
106 Bab.106 cinta pada pandangan pertama
107 Bab.107 Anak kita
108 Bab 108 Alvaro zayn dirgantara
109 Bab 109 Kau bukan adikku lagi
110 Bab 110 kakak akan mengajari kamu dengan baik
111 Bab.111 Baju khusus
112 Bab.112 adiknya bram Sanjaya
113 Bab.113 Murahan
114 Bab.114 Vania takut hamil
115 Bab 115 I love you too papa zayn
116 Bab.116 kau menakut-nakuti ku?
117 Bab.117 kakak tidak suka dibantah,
118 Bab.118 jodoh itu sudah ada yang ngatur,
119 Bab.119 Sama-sama nikmat
120 Bab.120 sop ayam kampung
121 Bab.121 Salahku di mana?
122 Bab.122 vania pingsan
123 Bab.123 Jatuh hati pada mainan Anthony
124 Bab.124 Biar zayn punya teman
125 Bab.125 Vania dan Anthony berbaikan
126 Bab.126 bertemu danu
127 Bab.127 Bertemu nenek
128 Bab.128 Maya sudah menikah
129 Bab.129 partner ranjang
130 Bab.130 kedatangan kesy
131 Bab.131 orang asing
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab.1 sang penolong
2
Bab.2 SAH
3
Bab.3 Bertemu Rianti
4
Bab.4 Pelayan restoran
5
Bab,5 kakak ipar
6
Bab,6 Lily ingin Hamil
7
Bab.7 Kau cemburu
8
Bab.8 kemarahan bunda sari
9
Bab.9 Maafkan Aku Rianti
10
Bab.10 Akhirnya aku menemukan mu
11
Bab.11 Perseteruan Rianti dan lily
12
Bab.12 Sayang
13
Bab. 13 Menjenguk bunda
14
Bab.14 Berikan aku kesempatan
15
Bab.15 Wanita yang kau sebut miskin itu istriku
16
Bab.16 Terbongkar
17
Bab.17 Istri ku dimana
18
Bab.18 kedatangan para sahabat
19
Bab.19 Apa yang harus arya lakukan bunda?
20
Bab.20 Malam ini menginap lah di sini
21
Bab.21 Keberangkatan Rianti
22
Bab.22 Gagal
23
Bab.23 I LOVE YOU
24
Bab. 24 Rencana menculik bunda sari
25
Bab.25 Malam pertama
26
Bab.26
27
Bab.27 menculik bunda sari
28
Bab.28 Gedung Tua
29
Bab.29 Siapa kau sebenarnya ?
30
Bab.30 Bunda baik-baik saja
31
Bab.31 Racun berdosis rendah
32
Bab.32 kedatangan rianti
33
Bab. 33 parasetamol biasa
34
Bab.34 kembali ke titik nol
35
Bab.35 pesan dari dokter alfin
36
Bab.36 lily babak belur
37
Bab 37 Dokter Alfin Cemburu
38
Bab.38 pesona seorang rianti
39
Bab 39 kedatangan ibu mertua
40
Bab 40 Rencana maya
41
Bab.41 Rianti cemburu
42
Bab.42 menggeledah kediaman hendra dan lily
43
Bab.43 kalian dilarang masuk ke dalam
44
Bab.44 mengunjugi dokter alfin
45
Bab,45 kabar kehamilan lily
46
Bab.46 kepulangan rianti
47
Bab.47 kabar kehamilan lily
48
Bab.48 perhatian palsu
49
Bab.49 Menua bersamaku
50
Bab 50 pelakor
51
Bab 51 I love you my wife
52
Bab,52 Diabetes
53
Bab,53 Asinan buah
54
Bab.54 kecut begitu di bilang enak!
55
Bab.55 Menyukai istri orang
56
Bab.56 Aku juga lapar mas
57
Bab.57 Mangga muda
58
Bab.58 Ingat mas, mangga nya gak boleh jatuh
59
Bab.59 kau bebas melakukan apapun!
60
Bab 60 ke neraka sekalipun aku pasti akan menemukan mu!
61
Bab.61 Positif Hamil
62
Bab 62 Mas menyayangi kalian
63
Bab 63 kamu lupa tujuan lily ingin hamil dulu?
64
Bab 64 Silahkan kalian pergi dari rumah saya
65
Bab.65 Anak tunggal
66
Bab.66 Bayar dengan tenaga kalian
67
Bab.67 Benar-benar Arya junior yang sesungguhnya
68
Bab.68 Selama ada Bara bu bos akan aman
69
Bab.69 Tentu saja untuk membantu suamiku
70
Bab. 70 Mereka adalah duniaku
71
Bab.71 jadi pelayan untuk membayar utang
72
Bab.72 Sama-sama,Babu
73
Bab.73 Harga gelas itu lebih mahal dari harga diri kalian
74
Bab.74 Pengen nangis aja
75
Bab.75 Nikmati sengsara mu
76
Bab.76 Menjadi nenek tercantik
77
Bab.77. Arogan
78
Bab 78 keset kaki
79
Bab.79 Martabak manis
80
Bab.80 Itu karena kau bodoh
81
Bab.81 Pencuri
82
Bab.82 Gemoy
83
Bab.83 Tidak berjodoh
84
Bab.84 lily lahiran
85
Bab.85 Ruangan ini juga akan menjadi kuburan mu
86
Bab.86 kau tidak akan pernah menang melawanku
87
Bab.87 Bara
88
Bab.88 Jaga anak kita untukku
89
Bab.89 kami menyayangi mu
90
Bab.90 Nama keluargaku Prasojo bukan Dirgantara
91
Bab.91 kalung berlian
92
Bab.92 Aku tidak akan pernah melupakan penghinaan ini
93
Bab.93 Aku ingin mengajak kalian mendaki
94
Bab.94 Aku mencintai rianti dengan tulus
95
Bab.95 Apa sesi tanya jawab nya sudah selesai?
96
Bab.96 Amelia putri Dirgantara
97
Bab.97 Apa menurutmu aku pantas?
98
Bab.98 Namanya Amelia bukan Stefani
99
Bab.99 will you marry me
100
Bab.100 mau gak kalau aku bucin seperti itu?
101
Bab.101 mas tau gak sih kalau aku cemburu!
102
Bab.102 Anthony Kennedy
103
Bab.103 Baik bu bos
104
Bab.104 Mari kita bermain
105
Bab.105 Ikan buntal
106
Bab.106 cinta pada pandangan pertama
107
Bab.107 Anak kita
108
Bab 108 Alvaro zayn dirgantara
109
Bab 109 Kau bukan adikku lagi
110
Bab 110 kakak akan mengajari kamu dengan baik
111
Bab.111 Baju khusus
112
Bab.112 adiknya bram Sanjaya
113
Bab.113 Murahan
114
Bab.114 Vania takut hamil
115
Bab 115 I love you too papa zayn
116
Bab.116 kau menakut-nakuti ku?
117
Bab.117 kakak tidak suka dibantah,
118
Bab.118 jodoh itu sudah ada yang ngatur,
119
Bab.119 Sama-sama nikmat
120
Bab.120 sop ayam kampung
121
Bab.121 Salahku di mana?
122
Bab.122 vania pingsan
123
Bab.123 Jatuh hati pada mainan Anthony
124
Bab.124 Biar zayn punya teman
125
Bab.125 Vania dan Anthony berbaikan
126
Bab.126 bertemu danu
127
Bab.127 Bertemu nenek
128
Bab.128 Maya sudah menikah
129
Bab.129 partner ranjang
130
Bab.130 kedatangan kesy
131
Bab.131 orang asing

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!