Bab.7 Kau cemburu

Seminggu sudah Rianti berada di pulau Batam,ingin rasanya ia tinggal lebih lama lagi disini, dimana ia jauh dari orang-orang yang selalu selalu menguji kesabaran nya,tapi itu tidak mungkin karena mamanya tinggal sendiri di jakarta,

selama di batam rianti sama sekali tidak pernah mengingat siapapun kecuali mamanya,ia bisa bekerja dan menikmati hari-hari nya dengan tenang tanpa ada yang menganggu, seperti akhir -akhir ini rianti selalu di ganggu oleh pasangan dua manusia yang paling rianti ingin hindari,

Rianti juga sudah tidak memikirkan bagaimana nasib rumah tangganya ke depan,ia hanya menunggu mama mertuanya sembuh total,setelah itu rianti berniat untuk mengacukan gugatan perceraian pada arya,

" kapan rianti pulang nak ?" tanya sang mama saat rianti menghubungi nya

"mungkin dua hari lagi ma? mama mau dibawakan sesuatu?"

" tidak nak,mama tidak ingin apa-apa,anak mama pulang dan sampai di jakarta dalam keadaan sehat itu sudah cukup"

" mama tidak ingin menyusul rianti ke sini? nanti rianti ajak berkeliling kota Batam,habis itu kita juga bisa liburan ke Singapura,

Mama tau ternyata dari batam ke Singapura itu sangat dekat,bahkan dari beberapa sudut kota Batam kita bisa melihat negara Singapura secara langsung,

makanan seafood disini juga segar-segar,mama pasti suka makan seafood sambil menikmati keindahan pantai bukan? Disini banyak restoran dengan pemandangan pantai"

" berkah? Mama Jadi ingin kesana?" ucap sang mama membuat rianti tertawa

" kamu ngerjain mama ya?"ujar sang mama saat mendengar rianti tertawa

" siapa juga yang ngerjain mama,lain kali kalau rianti ke batam lagi mama ikut ya,nanti rianti ajak keliling batam berburu kuliner,tak ketinggalan juga dengan minum teh obeng"

" teh obeng? minuman apa itu kok namanya obeng?''

" Rahasia dong, tunggu sampai mama ke batam baru Rianti kasih tau, pokoknya teh obeng itu minuman dingin yang cocok di minum dengan makanan apapun "

Mendengar ucapan rianti membuat mama nya itu semakin penasaran dengan minuman tersebut,sedangkan rianti sedang menahan tawanya agar tidak meledak yang membuat mamanya kesal nantinya,

Rianti sengaja melakukan itu,agar mamanya mau diajak ikut ke batam,saat nanti ia ingin berkunjung ke cabang restoran mereka yang ada di pulau itu,

Sedangkan dijakarta,lily uring-uringan karena arya sudah tidak pernah menginap lagi di apartment nya, semenjak Arya tau rianti pergi ke batam,

bahkan telpon dari nya juga diabaikan oleh pria itu, entah apa yang ada dalam pikiran pria itu sekarang,

sepeninggalan rianti rumah itu nampak begitu suram, seperti tidak ada kehidupannya di dalamnya,membuat arya seketika merasa kehilangan, namun rasa benci nya pada rianti mengalahkannya hati nuraninya sendiri,

"kenapa bahan makanan tidak ada sama sekali, bukankah aku sudah memberikan ATM untuk nya dan setiap bulan aku tidak pernah lupa, untuk mentransfer jatah bulanan nya?" lirih arya saat dirinya membuka kulkas dan mendapati kulkas tersebut kosong sama sekali tidak ada isinya, bahkan sekedar air dingin pun tidak ada

" selama ini dia makan dengan apa? " arya kembali menutup pintu kulkas tersebut dan kembali ke kamarnya,

" apa aku sudah begitu keterlaluan padanya? Sehingga dia tak pernah lagi mau berbicara denganku,bahkan menatapku saja dia enggan"

keesokan harinya,rianti tiba di jakarta pada sore hari, dirinya sudah di jemput oleh mama nya dan juga sopir keluarga Willson,

" mama kangen sekali sayang!"

" Rianti juga kangen banget sama mama"

Keduanya berpelukan, sebelum akhirnya meninggal kan bandara,

Rianti memutuskan malam ini untuk menginap di rumah mama nya,dan besok siang baru pulang ke rumah arya,karena menurut rianti disana juga dirinya tidak ada yang menemani,

" mah, bagaimana menurut mama kalau rianti mengajukan gugatan perceraian ke pengadilan agama sebelum kita berangkat ke Makassar?"

" kamu sudah yakin nak? apa tidak sebaiknya kita tunggu mertua kamu sembuh dulu"

" Entahlah ma, mau sekarang atau nanti juga kami bakalan berpisah juga,jadi menurut rianti untuk apa di lama-lama kan lagi"

" tapi kasihan mertua kamu nak, mungkin akan lebih baik kalau kita pergi ke Makassar terlebih dahulu,

dengan seiring berjalan waktu nanti mereka pasti akan terbiasa tanpa kamu,dan saat kalian berpisah nanti mereka tidak terlalu sedih lagi"

" begitu ya ma?"

"ya itu lebih baik, apalagi kalau arya memiliki hubungan dengan sepupunya itu,dengan kepergian kita akan membuat Arya sendiri nantinya yang akan menggugat kamu,agar mereka bisa bersama"

" mama benar juga,dengan begitu kita tidak perlu merasa tidak enak hati dengan mama sari,karena anaknya sendiri lah yang menggugat rianti"

"memang kapan rencana nya berangkat ke Makassar nya?"

" tiga bulan lagi ma, tapi rianti belum menandatangani surat persetujuan nya,mungkin satu bulan sebelum berangkat baru rianti tanda tangan"

" memang nya boleh seperti itu?"

" khusus rianti boleh mah" kekeh rianti membuat sang mama memutar bola matanya dengan malas

" ya, ya,mama tau kok,lagi pula siapa yang berani complain pada ibu komandan yang satu ini" ujar sang mama

" nah tuh mama tau"

" walaupun begitu, rianti harus tetap hati-hati dan waspada nak,mama tidak mau kalau sampai anak mama kenapa-kenapa,apalagi sampai hilang seperti rekan kalian dulu,

Selain rianti mama sudah tidak punya siapa-siapa lagi, kalau sampai rianti kenapa -kenapa bagaimana dengan mama nanti"

" iya ma, rianti akan selalu ingat pesan mama,lagi pula tugas rianti kali ini hanya untuk melatih angkatan baru,bukan terjun kelapangan seperti biasanya "

" syukur kalau begitu,bila perlu selamanya seperti itu"

" ya gak bisa dong mah,yang namanya Agen rahasia itu harus siap dalam kondisi apapun"

" itulah kenapa mama dulu tidak setuju saat kamu ikut bergabung dengan Agen rahasia itu,tapi demi keadilan papa kamu,mama terpaksa merelakan anak mama untuk ikut bergabung "

"tapi Rianti suka mah,lagi pula pekerjaan ini juga tidak terikat sehingga rianti bisa meng handle semua usaha kita tanpa menggangu pekerjaan utama rianti "

keesokan hari nya rianti kembali ke rumahnya dan juga arya,dengan suasana hati yang gembira,mungkin karena rianti baru pulang dari Batam,

Kening rianti mengernyit saat melihat mobil milik arya terparkir di depan rumah mereka, itu tandan pria itu ada di dalam,

" Bagus, pergi meninggalkan rumah selama berhari-hari tanpa pamit" ujar arya begitu rianti masuk ke dalam rumah

"maaf kak, bukankah kakak sendiri yang mengatakan untuk tidak ikut campur dengan urusan masing -masing,lagi pula kita tidak sedekat itu untuk saling berpamitan "

Arya terdiam mendengar ucapan rianti, memang benar dirinya lah yang mengatakan hal itu pada rianti saat rianti pertama kali menginjakkan kaki di rumah itu,

" kenapa bahan makanan di kulkas kosong? Bukankah aku sudah memberikan jatah bulanan untuk kamu ? Atau uang nya sudah kamu habiskan untuk berfoya-foya ?"ujar arya dengan sesuka hatinya

"kulkas memang sengaja aku kosongkan karena akan berpergian selama seminggu, lagi pula rumah kosong jadi aku rasa tidak perlu meninggalkan bahan makanan apapun di kulkas "

" kalau untuk masalah uang bulanan yang kakak maksud,kakak tenang saja,uangnya masih utuh di dalam ATM itu,karena aku tidak pernah memakainya,bahkan aku juga tidak tau berapa isinya,

Lagi pula aku tidak suka menggunakan uang orang lain untuk berfoya-foya,karena aku masih sanggup untuk memenuhi segala kebutuhan ku "

" jangan sombong kamu, baru juga jadi pelayan, bahkan uang yang aku berikan jauh lebih besar dari pada gajimu jadi pelayan itu"

" tidak masalah saya hanya seorang pelayan restoran, yang pentingkan uangnya hasil keringat sendiri,dari pada harus jadi budak nafsu pria bajingan " rianti berlalu meninggalkan arya yang saat ini sedang melongo mendengar ucapannya barusan

" apa maksudnya,apa yang dia maksud pria bajingan itu aku?''

" kurang ajar berani sekali kau mengatai ku"teriak arya namun tidak di gubris oleh rianti

Tak berselang lama,rianti keluar dari dalam kamarnya dan berdiri di depan arya yang saat ini duduk di sofa ruang tamu

" ada apa?" ucap arya dengan ketus

" aku hanya ingin mengembalikan ini" rianti menyodorkan kartu ATM pemberitahuan Arya padanya

" karena kak arya tidak pernah menganggap ku sebagai istri,untuk itu kak arya tidak perlu repot -repot untuk menafkahi ku dan aku juga tidak perlu repot untuk mengurusi segala kebutuhan kamu,

Anggap saja kita hanya orang asing,yang kebetulan tinggal satu atap untuk sementara waktu,dan kakak juga bebas melakukan apapun dan dengan siapapun,atau bahkan membawa wanita itu tinggal disini"

" kenapa kau cemburu?" arya menangkap sinyal cemburu dari rianti untuk lily

" tidak, untuk apa aku cemburu pada nya, buang waktuku saja'

" baiklah kalau itu mau mu" arya mengambil ATM yang baru saja diletakkannya oleh rianti tadi dan membawanya ke dalamnya kamarnya

" baiklah, sepertinya aku harus membuat mu cemburu agar kau tidak berbicara sembarang lagi"

Arya tidak mengerti dengan dirinya saat ini,kenapa ia begitu senang saat melihat gadis itu marah -marah dan kesal padanya,

Sebenarnya tadi ia ingin menyambut kedatangan rianti,dengan kata-kata manis,namun egonya terlalu tinggi sehingga ia melontarkan kata-kata pedas yang membuat gadis itu marah padanya,

"Datang ke rumah" ucap arya pada seseorang lewat panggilan telepon

Arya ingin melihat bagaimana reaksi rianti saat melihat lily menginap di rumah mereka,

Tak berselang lama, orang yang diminta datang oleh arya datang dengan penampilan yang begitu glamor, semua yang melekat di badannya barang bermerek,

Lily sengaja berpenampilan seperti itu untuk membuat rianti cemburu padanya,rencananya nanti lily akan memamerkan semua itu pada rianti dan mengatakan kalau semua itu pemberian arya padanya

"kakak" lily berhambur ketoe arya,gadis itu begitu senang saat Arya meminta nya datang

" kak arya kemana aja sih,kenapa telpon ku pernah di angkat?"ujar lily dengan manja,tak lupa gadi itu juga bergelayut manja di lengan arya

begitu melihat rianti turun dari kamarnya,arya langsung menarik lily untuk duduk di pangkuannya,tentunya hal itu membuat lily kesenangan

Gadis itu melingkarkan tangannya di leher arya dan menelusup kan wajah nya di ceruk leher arya, sehingga ia terlihat seperti sedang menciumi leher pria itu,

sebenarnya arya risih dengan apa yang dilakukannya oleh lily,namun demi membuat rianti cemburu Arya hanya bisa diam saja,

" jaga batasan mu" lirih arya setelah rianti berlalu dari hadapan mereka menuju dapur, untuk mengambil air minum

Dengan memasang wajah cemberut lily turun dari pangkuan arya dan duduk kembali di tempatnya semula,

" malam ini kamu boleh menginap disini dan tidur bersama ku di kamar"lily langsung setuju dengan apa yang arya katakan

" sepertinya malam ini,momen yang pas untuk melakukan rencanaku, walau aku belum hamil, setidaknya aku bisa mengatakan kalau kak arya telah menodai ku,dengan begitu bunda pasti akan marah dan meminta kak arya untuk segera menikahi ku "

" baiklah kalau begitu lily duluan' ke kamar ya kak,udah ngantuk banget ini"

" hmm"

Arya memilih masuk ke ruang kerjanya,dan menyibukkan dirinya dengan pekerjaan kantor yang sengaja ia bawa ke rumah, agar ia punya alasan untuk meminta rianti buatkan kopi,

Tapi sekali rencana itu sudah gagal,karena gadis itu sedang marah padanya,

Tanpa sadar Arya tertidur di ruang kerjanya,dan pindah kedalam kamarnya setelah pagi,

Rianti tidak boleh tau kalau dirinya tidur di ruang kerja, kalau tidak rencananya akan gagal untuk membuat gadis itu cemburu,

arya pura -pura tidur saat melihat lily bergerak,sepertinya hendak bangun,dan betapa kagetnya Arya saat merasakan bibirnya di cium oleh lily,tidak sampe disitu lily juga mengelus bibir itu dengan ibu jarinya,

"kau hanyalah milikku seorang kak, tidak akan ada wanita yang boleh dengan Kamu selain aku" lirih lily sambil mengelus bibir arya

rasanya Arya ingin sekali marah padanya gadis itu, karena sudah lancang melakukannya hal seperti padanya,namun ia memilih diam untuk melihat apa yang akan dilakukan gadis sepagi ini,

Setelah puas memandangi wajah arya,lily mengambil sebuah lingerie dari dalam laci meja kecil di samping tempat tidur,

Lily segera menggunakan pakaian tersebut,dak dengan sengaja mengacak-acak rambutnya, sehingga terlihat seperti mereka habis bertempur,setelah nya Lily keluar dari dalam kamar tersebut meninggalkan arya,

Arya begitu shock dengan apa yang baru saja ia lihat dengan mata kepalanya sendiri, bagaimana ia tidak tau kalau baju haram seperti itu ada di dalam kamarnya

Dan apa tadi yanh ia lihat,lily menggunakan baju itu Kelua kamar, " apa seperti itu yang dilihat oleh rianti dulu, sehingga ia menuduh kami melakukan hal yang bukan-bukan"

" awas kau Lily "

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Kebo*d*han masih menyelimuti diri Arya kak author belum mau ngasih kepintaran untuk Arya 🙏
tapi ada seikat 🌷🌸🥀🌻🌷 untuk kak author 😘

2025-03-04

0

Hayati Nufus

Hayati Nufus

tinggal telpon ortu Arya beres biar si Arya dan lili didepak

2025-02-14

0

Narti ali

Narti ali

semangat 💪

2024-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 sang penolong
2 Bab.2 SAH
3 Bab.3 Bertemu Rianti
4 Bab.4 Pelayan restoran
5 Bab,5 kakak ipar
6 Bab,6 Lily ingin Hamil
7 Bab.7 Kau cemburu
8 Bab.8 kemarahan bunda sari
9 Bab.9 Maafkan Aku Rianti
10 Bab.10 Akhirnya aku menemukan mu
11 Bab.11 Perseteruan Rianti dan lily
12 Bab.12 Sayang
13 Bab. 13 Menjenguk bunda
14 Bab.14 Berikan aku kesempatan
15 Bab.15 Wanita yang kau sebut miskin itu istriku
16 Bab.16 Terbongkar
17 Bab.17 Istri ku dimana
18 Bab.18 kedatangan para sahabat
19 Bab.19 Apa yang harus arya lakukan bunda?
20 Bab.20 Malam ini menginap lah di sini
21 Bab.21 Keberangkatan Rianti
22 Bab.22 Gagal
23 Bab.23 I LOVE YOU
24 Bab. 24 Rencana menculik bunda sari
25 Bab.25 Malam pertama
26 Bab.26
27 Bab.27 menculik bunda sari
28 Bab.28 Gedung Tua
29 Bab.29 Siapa kau sebenarnya ?
30 Bab.30 Bunda baik-baik saja
31 Bab.31 Racun berdosis rendah
32 Bab.32 kedatangan rianti
33 Bab. 33 parasetamol biasa
34 Bab.34 kembali ke titik nol
35 Bab.35 pesan dari dokter alfin
36 Bab.36 lily babak belur
37 Bab 37 Dokter Alfin Cemburu
38 Bab.38 pesona seorang rianti
39 Bab 39 kedatangan ibu mertua
40 Bab 40 Rencana maya
41 Bab.41 Rianti cemburu
42 Bab.42 menggeledah kediaman hendra dan lily
43 Bab.43 kalian dilarang masuk ke dalam
44 Bab.44 mengunjugi dokter alfin
45 Bab,45 kabar kehamilan lily
46 Bab.46 kepulangan rianti
47 Bab.47 kabar kehamilan lily
48 Bab.48 perhatian palsu
49 Bab.49 Menua bersamaku
50 Bab 50 pelakor
51 Bab 51 I love you my wife
52 Bab,52 Diabetes
53 Bab,53 Asinan buah
54 Bab.54 kecut begitu di bilang enak!
55 Bab.55 Menyukai istri orang
56 Bab.56 Aku juga lapar mas
57 Bab.57 Mangga muda
58 Bab.58 Ingat mas, mangga nya gak boleh jatuh
59 Bab.59 kau bebas melakukan apapun!
60 Bab 60 ke neraka sekalipun aku pasti akan menemukan mu!
61 Bab.61 Positif Hamil
62 Bab 62 Mas menyayangi kalian
63 Bab 63 kamu lupa tujuan lily ingin hamil dulu?
64 Bab 64 Silahkan kalian pergi dari rumah saya
65 Bab.65 Anak tunggal
66 Bab.66 Bayar dengan tenaga kalian
67 Bab.67 Benar-benar Arya junior yang sesungguhnya
68 Bab.68 Selama ada Bara bu bos akan aman
69 Bab.69 Tentu saja untuk membantu suamiku
70 Bab. 70 Mereka adalah duniaku
71 Bab.71 jadi pelayan untuk membayar utang
72 Bab.72 Sama-sama,Babu
73 Bab.73 Harga gelas itu lebih mahal dari harga diri kalian
74 Bab.74 Pengen nangis aja
75 Bab.75 Nikmati sengsara mu
76 Bab.76 Menjadi nenek tercantik
77 Bab.77. Arogan
78 Bab 78 keset kaki
79 Bab.79 Martabak manis
80 Bab.80 Itu karena kau bodoh
81 Bab.81 Pencuri
82 Bab.82 Gemoy
83 Bab.83 Tidak berjodoh
84 Bab.84 lily lahiran
85 Bab.85 Ruangan ini juga akan menjadi kuburan mu
86 Bab.86 kau tidak akan pernah menang melawanku
87 Bab.87 Bara
88 Bab.88 Jaga anak kita untukku
89 Bab.89 kami menyayangi mu
90 Bab.90 Nama keluargaku Prasojo bukan Dirgantara
91 Bab.91 kalung berlian
92 Bab.92 Aku tidak akan pernah melupakan penghinaan ini
93 Bab.93 Aku ingin mengajak kalian mendaki
94 Bab.94 Aku mencintai rianti dengan tulus
95 Bab.95 Apa sesi tanya jawab nya sudah selesai?
96 Bab.96 Amelia putri Dirgantara
97 Bab.97 Apa menurutmu aku pantas?
98 Bab.98 Namanya Amelia bukan Stefani
99 Bab.99 will you marry me
100 Bab.100 mau gak kalau aku bucin seperti itu?
101 Bab.101 mas tau gak sih kalau aku cemburu!
102 Bab.102 Anthony Kennedy
103 Bab.103 Baik bu bos
104 Bab.104 Mari kita bermain
105 Bab.105 Ikan buntal
106 Bab.106 cinta pada pandangan pertama
107 Bab.107 Anak kita
108 Bab 108 Alvaro zayn dirgantara
109 Bab 109 Kau bukan adikku lagi
110 Bab 110 kakak akan mengajari kamu dengan baik
111 Bab.111 Baju khusus
112 Bab.112 adiknya bram Sanjaya
113 Bab.113 Murahan
114 Bab.114 Vania takut hamil
115 Bab 115 I love you too papa zayn
116 Bab.116 kau menakut-nakuti ku?
117 Bab.117 kakak tidak suka dibantah,
118 Bab.118 jodoh itu sudah ada yang ngatur,
119 Bab.119 Sama-sama nikmat
120 Bab.120 sop ayam kampung
121 Bab.121 Salahku di mana?
122 Bab.122 vania pingsan
123 Bab.123 Jatuh hati pada mainan Anthony
124 Bab.124 Biar zayn punya teman
125 Bab.125 Vania dan Anthony berbaikan
126 Bab.126 bertemu danu
127 Bab.127 Bertemu nenek
128 Bab.128 Maya sudah menikah
129 Bab.129 partner ranjang
130 Bab.130 kedatangan kesy
131 Bab.131 orang asing
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab.1 sang penolong
2
Bab.2 SAH
3
Bab.3 Bertemu Rianti
4
Bab.4 Pelayan restoran
5
Bab,5 kakak ipar
6
Bab,6 Lily ingin Hamil
7
Bab.7 Kau cemburu
8
Bab.8 kemarahan bunda sari
9
Bab.9 Maafkan Aku Rianti
10
Bab.10 Akhirnya aku menemukan mu
11
Bab.11 Perseteruan Rianti dan lily
12
Bab.12 Sayang
13
Bab. 13 Menjenguk bunda
14
Bab.14 Berikan aku kesempatan
15
Bab.15 Wanita yang kau sebut miskin itu istriku
16
Bab.16 Terbongkar
17
Bab.17 Istri ku dimana
18
Bab.18 kedatangan para sahabat
19
Bab.19 Apa yang harus arya lakukan bunda?
20
Bab.20 Malam ini menginap lah di sini
21
Bab.21 Keberangkatan Rianti
22
Bab.22 Gagal
23
Bab.23 I LOVE YOU
24
Bab. 24 Rencana menculik bunda sari
25
Bab.25 Malam pertama
26
Bab.26
27
Bab.27 menculik bunda sari
28
Bab.28 Gedung Tua
29
Bab.29 Siapa kau sebenarnya ?
30
Bab.30 Bunda baik-baik saja
31
Bab.31 Racun berdosis rendah
32
Bab.32 kedatangan rianti
33
Bab. 33 parasetamol biasa
34
Bab.34 kembali ke titik nol
35
Bab.35 pesan dari dokter alfin
36
Bab.36 lily babak belur
37
Bab 37 Dokter Alfin Cemburu
38
Bab.38 pesona seorang rianti
39
Bab 39 kedatangan ibu mertua
40
Bab 40 Rencana maya
41
Bab.41 Rianti cemburu
42
Bab.42 menggeledah kediaman hendra dan lily
43
Bab.43 kalian dilarang masuk ke dalam
44
Bab.44 mengunjugi dokter alfin
45
Bab,45 kabar kehamilan lily
46
Bab.46 kepulangan rianti
47
Bab.47 kabar kehamilan lily
48
Bab.48 perhatian palsu
49
Bab.49 Menua bersamaku
50
Bab 50 pelakor
51
Bab 51 I love you my wife
52
Bab,52 Diabetes
53
Bab,53 Asinan buah
54
Bab.54 kecut begitu di bilang enak!
55
Bab.55 Menyukai istri orang
56
Bab.56 Aku juga lapar mas
57
Bab.57 Mangga muda
58
Bab.58 Ingat mas, mangga nya gak boleh jatuh
59
Bab.59 kau bebas melakukan apapun!
60
Bab 60 ke neraka sekalipun aku pasti akan menemukan mu!
61
Bab.61 Positif Hamil
62
Bab 62 Mas menyayangi kalian
63
Bab 63 kamu lupa tujuan lily ingin hamil dulu?
64
Bab 64 Silahkan kalian pergi dari rumah saya
65
Bab.65 Anak tunggal
66
Bab.66 Bayar dengan tenaga kalian
67
Bab.67 Benar-benar Arya junior yang sesungguhnya
68
Bab.68 Selama ada Bara bu bos akan aman
69
Bab.69 Tentu saja untuk membantu suamiku
70
Bab. 70 Mereka adalah duniaku
71
Bab.71 jadi pelayan untuk membayar utang
72
Bab.72 Sama-sama,Babu
73
Bab.73 Harga gelas itu lebih mahal dari harga diri kalian
74
Bab.74 Pengen nangis aja
75
Bab.75 Nikmati sengsara mu
76
Bab.76 Menjadi nenek tercantik
77
Bab.77. Arogan
78
Bab 78 keset kaki
79
Bab.79 Martabak manis
80
Bab.80 Itu karena kau bodoh
81
Bab.81 Pencuri
82
Bab.82 Gemoy
83
Bab.83 Tidak berjodoh
84
Bab.84 lily lahiran
85
Bab.85 Ruangan ini juga akan menjadi kuburan mu
86
Bab.86 kau tidak akan pernah menang melawanku
87
Bab.87 Bara
88
Bab.88 Jaga anak kita untukku
89
Bab.89 kami menyayangi mu
90
Bab.90 Nama keluargaku Prasojo bukan Dirgantara
91
Bab.91 kalung berlian
92
Bab.92 Aku tidak akan pernah melupakan penghinaan ini
93
Bab.93 Aku ingin mengajak kalian mendaki
94
Bab.94 Aku mencintai rianti dengan tulus
95
Bab.95 Apa sesi tanya jawab nya sudah selesai?
96
Bab.96 Amelia putri Dirgantara
97
Bab.97 Apa menurutmu aku pantas?
98
Bab.98 Namanya Amelia bukan Stefani
99
Bab.99 will you marry me
100
Bab.100 mau gak kalau aku bucin seperti itu?
101
Bab.101 mas tau gak sih kalau aku cemburu!
102
Bab.102 Anthony Kennedy
103
Bab.103 Baik bu bos
104
Bab.104 Mari kita bermain
105
Bab.105 Ikan buntal
106
Bab.106 cinta pada pandangan pertama
107
Bab.107 Anak kita
108
Bab 108 Alvaro zayn dirgantara
109
Bab 109 Kau bukan adikku lagi
110
Bab 110 kakak akan mengajari kamu dengan baik
111
Bab.111 Baju khusus
112
Bab.112 adiknya bram Sanjaya
113
Bab.113 Murahan
114
Bab.114 Vania takut hamil
115
Bab 115 I love you too papa zayn
116
Bab.116 kau menakut-nakuti ku?
117
Bab.117 kakak tidak suka dibantah,
118
Bab.118 jodoh itu sudah ada yang ngatur,
119
Bab.119 Sama-sama nikmat
120
Bab.120 sop ayam kampung
121
Bab.121 Salahku di mana?
122
Bab.122 vania pingsan
123
Bab.123 Jatuh hati pada mainan Anthony
124
Bab.124 Biar zayn punya teman
125
Bab.125 Vania dan Anthony berbaikan
126
Bab.126 bertemu danu
127
Bab.127 Bertemu nenek
128
Bab.128 Maya sudah menikah
129
Bab.129 partner ranjang
130
Bab.130 kedatangan kesy
131
Bab.131 orang asing

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!