Bab.3 Bertemu Rianti

Rianti terbangun dari tidur karena merasakan haus, saking ngantuk nya ia sampai lupa membawa air minum ke dalam kamarnya, padahal selama ini ia tidak pernah lupa akan hal itu,

Mata nya menatap jam dinding sudah menunjukkan pukul dua malam, namun sang suami belum juga kembali membuat Rianti menghela nafasnya dengan kasar,

"setidaknya hargai mamaku kak,walau kakak tidak menginginkan pernikahan ini"lirih rianti

" setelah kita tinggal berdua,kakak bebas melakukan apapun "

Rianti turun dari kamarnya,dan bergegas ke dapur untuk mengambil air minum lalu membawanya kembali kedalam kamar,

tiba dikamar rianti memilih duduk di balkon kamar dari pada melanjutkan tidur nya kembali,rasa kantuk nya hilang begitu saja saat mendapati sang suami tidak kembali seperti janjinya,

Rianti khawatir kalau sampai mamanya tau,mamanya pasti akan bersedih melihat pernikahan nya yang belum genap dua puluh empat jam ,sudah di diterpa masalah seperti ini,

saat pagi tiba, rianti bersiap-siap untuk berangkat kuliah, kebetulan hari ini ia ada kelas kuliah pagi, setelah memastikan penampilan nya rianti segara turun ke bawah untuk sarapan bersama sang mama,

"pagi mah" ucap rianti sambil mencium pipi mamanya itu

"apa benar kalau arya tidak pulang ke rumah " tanya mama ratih,membuat rianti bingung mau menjawab apa, mau menutupi nya juga percuma,karena sang mama pasti sudah tau

" tidak perlu kamu menutupi nya dari mama nak, maafkan mama karena menyetujui perjodohan kalian,mama pikir arya seperti orang tuanya sehingga mama mempercayakan anak gadis mama padanya,saat kedua orang tuanya meminta kamu jadi istri arya,

namun Ternyata mama salah,arya sama sekali tidak seperti mereka,mama akan dukung apapun keputusan rianti"

" terimakasih mah" rianti berhambur kepelukan mamanya sambil menitikkan air matanya

" rianti akan memberikan kak arya kesempatan sampai enam bulan kedepan, tapi kalau tidak ada kemajuan rianti akan menandatangani surat persetujuan pemindahan tugas ke sulawesi"

" jadi rianti akan meninggalkan mama?"

" tentu saja mama ikut dengan rianti kesana"

" lalu bagaimana dengan usaha kita yang ada disini,siapa yang akan mengurusnya?"

" masalah itu mama tidak perlu pikirkan, rianti sudah menempatkan orang di setiap cabang untuk mengelola usaha kita,sesekali kita akan datang untuk ngecek nya kemari, sekaligus mengunjugi makam papa"

" baiklah mama ikut saran rianti saja, lakukan apapun yang membuat rianti senang"

" terimakasih mah,saat ini hanya do'a dan support dari mama yang rianti butuhkan"

" tentu sayang,mama pasti akan selalu mendoakan kamu "

Selesai sarapan dan berpamitan pada mama nya,rianti segera berangkat ke kampus menggunakan motor matic agar tidak telat,

Sedangkan di dalam sebuah kamar tepat nya di apartment lily,arya baru saja terbangun dari tidurnya saat matahari sudah tinggi,

Arya segera membersihkan dirinya,dan berlalu dari unit apartement tersebut tanpa membangunkan lily terlebih dahulu,gadis itu masih begitu lelap dalam tidurnya sehinga arya tidak tega untuk membangunkan nya,

Tujuan arya sekarang adalah kediaman Willson, sesuai janjinya semalam hari ini ia akan mengajak rianti untuk tinggal di rumah miliknya sendiri,

Namun saat tiba di sana, pria itu tidak mendapati mama ratih dan juga rianti dimanapun,bahkan ia sudah mencarinya di setiap sudut rumah tersebut

"Tuan muda sedang mencari siapa?" tanya bi Aisyah,saat melihat suami dari majikannya itu sedari tadi seperti mencari seseorang

" ah,iya bi,arya sedang mencari mama dan Rianti, apa bibi tau mereka kemana?"

" oh,, kalau non rianti pergi kuliah den, kalau nyonya ada di belakang sedang berkebun"

"terimakasih bi "

"iya den, Sama -sama"

Arya naik ke lantai dua menuju kamar rianti,di sana pria itu duduk di balkon sambil memandangi kebun bunga milik mertua yang membentang dari depan Sampai ke samping rumah,

Beberapa kali terlihat pria menghembuskan nafasnya dengan kasar, entah apa yang di pikirkan oleh pria itu,

" Bagaimana apa kalian sudah menemukan nya?" tanya arya saat panggilan telepon nya terhubung

"belum tuan muda, sepertinya gadis itu bukan warga jakarta, untuk itu kita tidak pernah bisa menemukan nya" jawab si penerima telpon di seberang sana

" kalau begitu perluas pencarian sampai ke luar kota jakarta"

" baik tuan muda" arya mematikan sambungan telpon tersebut, untuk beberapa saat pria itu memandangi ponsel yang sudah redup tersebut,

" Kenapa begitu susah untuk menemukan kamu,andai kita bertemu walau hanya sekali saja, aku pasti tidak akan pernah setuju dengan pernikahan ini" lirih arya

Ternyata pria itu masih terus mencari keberadaan gadis yang menolongnya malam itu,arya sama sekali belum bisa melupakan kejadian tersebut,

Sepulang kuliah rianti Langsung pulang ke rumah,ia ingin segera pindah ke rumah arya agar mama nya tidak menyaksikan hal-hal seperti ini lagi, cukup dirinya saja yang tau dan merasakannya,

selain mama nya rianti tidak punya siapa-siapa lagi yang bisa mengerti dengan dirinya,

" segeralah berkemas, aku tunggu di bawah" ujar arya saat rianti baru saja masuk kedalam kamarnya

" iya kak" ujar rianti tanpa menoleh pada arya

Rianti hanya membawa beberapa potongan pakaiannya, selebihnya hanya peralatan makeup dan buku -bukunya saja

arya mengernyit kan keningnya saat melihat barang bawaan rianti, bagaimana mungkin istrinya itu mau pindah rumah,hanya membawa sebuah koper berukurang sedang dan juga tas sandang

" hanya itu?" tanya arya dengan keheranan

" iya kak,hanya ini" ujar rianti dengan santainya

Selepas berpamitan pada mamanya rianti, kedua memasuki mobil masing-masing,dengan arya di depan sebagai penunjuk arah,

hati mama sari begitu sendu melepas kepergian Rianti,dirinya begitu khawatir kalau arya bersikap semena -mena pada anak semata wayangnya tersebut,

kini keduanya sudah tiba di sebuah rumah minimalis berlantai dua,arya melenggang masuk kedalam rumah tersebut tanpa berniat untuk membantu rianti,

" ini kamar kamu,dan yang ini kamarku,jangan pernah mencoba untuk masuk kedalam kamar saya tanpa persetujuan saya" ujar arya dengan ketus

" dan satu lagi, jangan pernah mencampuri urusan saya!''

" kak arya tenang saja,saya juga tidak suka mencampuri urusan orang lain,apalagi orang itu asing bagi saya" balas rianti sambil berlalu dari hadapan arya

" cih,, gadis manja seperti kamu bisa apa selain merengek dan menangis" cibir arya namun tidak di gubris oleh rianti

Di dalam kamar rianti menata pakaian yang ia bawa dari rumah orang tuanya di dalam lemari pakaian,begitu juga dengan peralatan makeup dan buku-buku nya di tata dengan rapai pada tempatnya,

Sementara arya memilih pergi dari sana, tujuannya saat ini adalah apartment milik lily, rianti yang melihat itu hanya bisa memandangi mobil arya keluar pekarangan rumah dari balkon kamarnya

" Hanya enam bulan kak, setelah itu kita tidak akan pernah bertemu lagi,dan kalaupun bertemu kita tidak perlu saling bertegur sapa, karena saat itu kita sudah menjadi orang asing

Aku mau kamu ajak tinggal disini juga hanya karena aku menghargai orang tua kamu yang sudah begitu baik pada keluarga ku, melihat sikap kamu yang seperti ini perempuan manapun tidak akan ada yang mau hidup dengan kamu "

Setelah cukup lama berdiri di atas balkon,rianti memilih turun ke bawah dan mencari letak dapur,ia ingin membasahi tenggorokan nya yang terasa begitu kering.

Sesampainya di dapur rianti membuka kulkas untuk mengambil air dingin,gadis itu tersenyum saat melihat kulkas tersebut penuh dengan bahan makanan,

Berhubungan perutnya juga sudah mulai terasa lapar,jadi rianti memutuskan untuk mengolah bahan bahan yang ada di kulkas untuk makan malamnya nanti,

rianti memilih memasak yang simple saja,yaitu ayam goreng dengan cocolan sambal terasi, lengkap dengan lalapan nya ,

Selesai memasak rianti kembali ke dalam kamarnya untuk mandi, setelahnya gadis itu kembali ke dapur untuk menikmati hasil masakannya sendiri, tanpa berniat untuk menunggu arya untuk makan malam bersama.

Selesai makan dan membersihkan peralatan makan yang ia gunakan,rianti kembali masuk ke dalam kamarnya,

Sementara di tempat lain,arya dan lily saat ini sedang makan malam di sebuah restoran mewah, sesuai dengan keinginan lily yang katanya ingin makan steak,

"jadi mbak rianti sudah ada di rumah kak arya sekarang?" tanya lily di sela -sela makan mereka

" hmm"

"lily ikut pulang ke rumah kak arya ya? " ujar lily dengan manja

" Untuk apa?"

" pengen kenalan sama mbak rianti aja kak,lagian sekarang dia itukan sudah menjadi istri kak arya,itu artinya dia itu kakak iparku "

"terserah "

selesai makan,keduanya pulang ke rumah milik arya, yang mana disana juga ada rianti,saat keduanya sampai suasana rumah sudah dalam keadaan gelap karena rianti mematikan seluruh lampu rumah dan hanya menyisakan lampu luar saja,

"sepertinya gadis manja itu sudah tidur" ujar arya sambil menghidupkan lampu di ruang tamu

" yah, padahal lily mau mengajak nya kenalan"

" besok kan bisa,tidak harus malam ini juga" ujar arya sambil mengacak rambut adik sepupunya itu

" kalau begitu lily mau istirahat saja" gadis itu berlalu masuk ke dalam kamar ,meninggalkan arya yang masih duduk di ruang tamu

sebelum masuk ke dalam kamar,arya berniat untuk mengambil air minum untuk di bawa ke dalam kamarnya,

melihat tudung saji di atas meja membuat arya ingin tau malam ini istrinya itu makan apa?, sehingga ia membuka tudung tersebut dan kembali menutup setelahnya melihat apa yang ada di bawah tudung saji tersebut,

"kenapa kamu tidur disini? pindah ke kamar tamu sana?" ujar Arya saat lily sudah berbaring di kamar nya,

"gak ah,lily mau tidur disini sama kak arya"

" disini bukan hanya kita berdua, bisa-bisa nanti rianti salah paham pada kita"

" dimana salahnya sih? Kita kan adik kakak,lagi pula kita hanya tidur doang " ujar lily dengan memanyunkan bibirnya

Melihat itu membuat arya hanya bisa pasrah, dan ikut berbaring di sebelah gadis itu,lily langsung memeluk arya dan menempelkan wajahnya di dada bidang pria itu untuk mencari posisinya nyaman,

Keduanya sama-sama terlelap sambil berpelukan,layak nya pasangan suami istri,hal itu sudah biasa mereka lakukan,hanya saja arya masih bisa menahan hasratnya untuk tidak menyentuh lily,

Bagi arya gadis itu adalah adik kecilnya,yang harus ia sayangi dan lindungi,lagi pula saat ini hanya Lily lah yang mengerti akan dirinya,

Pagi harinya,selesai membuat sarapan, rianti berniat untuk mandi dan berganti pakaian terlebih dahulu sebelum sarapan,

rianti begitu shok saat melihat seorang wanita keluar dari dalam kamar arya dengan penampilan acak-acakan, kancing baju bagian atasnya juga terbuka sehingga memperlihatkan aset berharga wanita itu,

" mbak rianti ya" tegur lily dengan memasang senyum semanis mungkin," aku lily mbak adiknya sepupu nya kak arya"

"oh ya, saya rianti,salam kenal ya adik ipar" jawab rianti,sambil memperlihatkan senyuman manisnya juga

hal itu membuat lily begitu kesal,padahal sebelumnya ia sudah membayangkan kalau rianti akan marah dan menjambak rambutnya dengan brutal,dengan begitu arya pasti akan memarahi rianti dan mengusir keluar dari rumah itu,

" sial" lirih lily begitu rianti masuk kedalam kamarnya,lily kembali merapikan penampilannya nya sebelum kembali masuk kedalam kamar arya,

Sebenarnya lily sudah mengintai rianti sejak ia sibuk didapur membuat sarapan,lily sengaja mengacak-acak rambutnya dan membuka kancing kemejanya agar rianti salah paham dengan mengira kalau ia dan arya menghabiskan malam dengan melakukan hubungan badan,

"ambillah kartu ini untuk membeli keperluan kamu, setiap bulannya nanti aku akan mentransfer sejumlah uang kesana untuk kamu" ujar arya sambil menyodorkan kartu ATM pada rianti

" ups,, kartu ATM biasa" kekeh Lily di balik punggung arya

"lain kali tidak perlu memasak untukku"

" hmm, terimakasih " ujar rianti dengan dingin

Setelah nya keduanya keluar dari rumah sambil bergandengan tangan, meninggalkan rianti yang masih menghabiskan sarapan paginya,

" Ternyata adik sepupu rasa istri" lirih rianti dengan ekspresi yang sulit di artikan

"seperti gadis itu ingin bermain-main denganku!

baiklah kalau begitu kita akan bermain bersama" seringai rianti muncul di bibirnya..

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

hahaha Lily kau salah pilih lawan😁😁😁
belum tahu aja siapa Rianti sebenarnya 😁

2025-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 sang penolong
2 Bab.2 SAH
3 Bab.3 Bertemu Rianti
4 Bab.4 Pelayan restoran
5 Bab,5 kakak ipar
6 Bab,6 Lily ingin Hamil
7 Bab.7 Kau cemburu
8 Bab.8 kemarahan bunda sari
9 Bab.9 Maafkan Aku Rianti
10 Bab.10 Akhirnya aku menemukan mu
11 Bab.11 Perseteruan Rianti dan lily
12 Bab.12 Sayang
13 Bab. 13 Menjenguk bunda
14 Bab.14 Berikan aku kesempatan
15 Bab.15 Wanita yang kau sebut miskin itu istriku
16 Bab.16 Terbongkar
17 Bab.17 Istri ku dimana
18 Bab.18 kedatangan para sahabat
19 Bab.19 Apa yang harus arya lakukan bunda?
20 Bab.20 Malam ini menginap lah di sini
21 Bab.21 Keberangkatan Rianti
22 Bab.22 Gagal
23 Bab.23 I LOVE YOU
24 Bab. 24 Rencana menculik bunda sari
25 Bab.25 Malam pertama
26 Bab.26
27 Bab.27 menculik bunda sari
28 Bab.28 Gedung Tua
29 Bab.29 Siapa kau sebenarnya ?
30 Bab.30 Bunda baik-baik saja
31 Bab.31 Racun berdosis rendah
32 Bab.32 kedatangan rianti
33 Bab. 33 parasetamol biasa
34 Bab.34 kembali ke titik nol
35 Bab.35 pesan dari dokter alfin
36 Bab.36 lily babak belur
37 Bab 37 Dokter Alfin Cemburu
38 Bab.38 pesona seorang rianti
39 Bab 39 kedatangan ibu mertua
40 Bab 40 Rencana maya
41 Bab.41 Rianti cemburu
42 Bab.42 menggeledah kediaman hendra dan lily
43 Bab.43 kalian dilarang masuk ke dalam
44 Bab.44 mengunjugi dokter alfin
45 Bab,45 kabar kehamilan lily
46 Bab.46 kepulangan rianti
47 Bab.47 kabar kehamilan lily
48 Bab.48 perhatian palsu
49 Bab.49 Menua bersamaku
50 Bab 50 pelakor
51 Bab 51 I love you my wife
52 Bab,52 Diabetes
53 Bab,53 Asinan buah
54 Bab.54 kecut begitu di bilang enak!
55 Bab.55 Menyukai istri orang
56 Bab.56 Aku juga lapar mas
57 Bab.57 Mangga muda
58 Bab.58 Ingat mas, mangga nya gak boleh jatuh
59 Bab.59 kau bebas melakukan apapun!
60 Bab 60 ke neraka sekalipun aku pasti akan menemukan mu!
61 Bab.61 Positif Hamil
62 Bab 62 Mas menyayangi kalian
63 Bab 63 kamu lupa tujuan lily ingin hamil dulu?
64 Bab 64 Silahkan kalian pergi dari rumah saya
65 Bab.65 Anak tunggal
66 Bab.66 Bayar dengan tenaga kalian
67 Bab.67 Benar-benar Arya junior yang sesungguhnya
68 Bab.68 Selama ada Bara bu bos akan aman
69 Bab.69 Tentu saja untuk membantu suamiku
70 Bab. 70 Mereka adalah duniaku
71 Bab.71 jadi pelayan untuk membayar utang
72 Bab.72 Sama-sama,Babu
73 Bab.73 Harga gelas itu lebih mahal dari harga diri kalian
74 Bab.74 Pengen nangis aja
75 Bab.75 Nikmati sengsara mu
76 Bab.76 Menjadi nenek tercantik
77 Bab.77. Arogan
78 Bab 78 keset kaki
79 Bab.79 Martabak manis
80 Bab.80 Itu karena kau bodoh
81 Bab.81 Pencuri
82 Bab.82 Gemoy
83 Bab.83 Tidak berjodoh
84 Bab.84 lily lahiran
85 Bab.85 Ruangan ini juga akan menjadi kuburan mu
86 Bab.86 kau tidak akan pernah menang melawanku
87 Bab.87 Bara
88 Bab.88 Jaga anak kita untukku
89 Bab.89 kami menyayangi mu
90 Bab.90 Nama keluargaku Prasojo bukan Dirgantara
91 Bab.91 kalung berlian
92 Bab.92 Aku tidak akan pernah melupakan penghinaan ini
93 Bab.93 Aku ingin mengajak kalian mendaki
94 Bab.94 Aku mencintai rianti dengan tulus
95 Bab.95 Apa sesi tanya jawab nya sudah selesai?
96 Bab.96 Amelia putri Dirgantara
97 Bab.97 Apa menurutmu aku pantas?
98 Bab.98 Namanya Amelia bukan Stefani
99 Bab.99 will you marry me
100 Bab.100 mau gak kalau aku bucin seperti itu?
101 Bab.101 mas tau gak sih kalau aku cemburu!
102 Bab.102 Anthony Kennedy
103 Bab.103 Baik bu bos
104 Bab.104 Mari kita bermain
105 Bab.105 Ikan buntal
106 Bab.106 cinta pada pandangan pertama
107 Bab.107 Anak kita
108 Bab 108 Alvaro zayn dirgantara
109 Bab 109 Kau bukan adikku lagi
110 Bab 110 kakak akan mengajari kamu dengan baik
111 Bab.111 Baju khusus
112 Bab.112 adiknya bram Sanjaya
113 Bab.113 Murahan
114 Bab.114 Vania takut hamil
115 Bab 115 I love you too papa zayn
116 Bab.116 kau menakut-nakuti ku?
117 Bab.117 kakak tidak suka dibantah,
118 Bab.118 jodoh itu sudah ada yang ngatur,
119 Bab.119 Sama-sama nikmat
120 Bab.120 sop ayam kampung
121 Bab.121 Salahku di mana?
122 Bab.122 vania pingsan
123 Bab.123 Jatuh hati pada mainan Anthony
124 Bab.124 Biar zayn punya teman
125 Bab.125 Vania dan Anthony berbaikan
126 Bab.126 bertemu danu
127 Bab.127 Bertemu nenek
128 Bab.128 Maya sudah menikah
129 Bab.129 partner ranjang
130 Bab.130 kedatangan kesy
131 Bab.131 orang asing
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab.1 sang penolong
2
Bab.2 SAH
3
Bab.3 Bertemu Rianti
4
Bab.4 Pelayan restoran
5
Bab,5 kakak ipar
6
Bab,6 Lily ingin Hamil
7
Bab.7 Kau cemburu
8
Bab.8 kemarahan bunda sari
9
Bab.9 Maafkan Aku Rianti
10
Bab.10 Akhirnya aku menemukan mu
11
Bab.11 Perseteruan Rianti dan lily
12
Bab.12 Sayang
13
Bab. 13 Menjenguk bunda
14
Bab.14 Berikan aku kesempatan
15
Bab.15 Wanita yang kau sebut miskin itu istriku
16
Bab.16 Terbongkar
17
Bab.17 Istri ku dimana
18
Bab.18 kedatangan para sahabat
19
Bab.19 Apa yang harus arya lakukan bunda?
20
Bab.20 Malam ini menginap lah di sini
21
Bab.21 Keberangkatan Rianti
22
Bab.22 Gagal
23
Bab.23 I LOVE YOU
24
Bab. 24 Rencana menculik bunda sari
25
Bab.25 Malam pertama
26
Bab.26
27
Bab.27 menculik bunda sari
28
Bab.28 Gedung Tua
29
Bab.29 Siapa kau sebenarnya ?
30
Bab.30 Bunda baik-baik saja
31
Bab.31 Racun berdosis rendah
32
Bab.32 kedatangan rianti
33
Bab. 33 parasetamol biasa
34
Bab.34 kembali ke titik nol
35
Bab.35 pesan dari dokter alfin
36
Bab.36 lily babak belur
37
Bab 37 Dokter Alfin Cemburu
38
Bab.38 pesona seorang rianti
39
Bab 39 kedatangan ibu mertua
40
Bab 40 Rencana maya
41
Bab.41 Rianti cemburu
42
Bab.42 menggeledah kediaman hendra dan lily
43
Bab.43 kalian dilarang masuk ke dalam
44
Bab.44 mengunjugi dokter alfin
45
Bab,45 kabar kehamilan lily
46
Bab.46 kepulangan rianti
47
Bab.47 kabar kehamilan lily
48
Bab.48 perhatian palsu
49
Bab.49 Menua bersamaku
50
Bab 50 pelakor
51
Bab 51 I love you my wife
52
Bab,52 Diabetes
53
Bab,53 Asinan buah
54
Bab.54 kecut begitu di bilang enak!
55
Bab.55 Menyukai istri orang
56
Bab.56 Aku juga lapar mas
57
Bab.57 Mangga muda
58
Bab.58 Ingat mas, mangga nya gak boleh jatuh
59
Bab.59 kau bebas melakukan apapun!
60
Bab 60 ke neraka sekalipun aku pasti akan menemukan mu!
61
Bab.61 Positif Hamil
62
Bab 62 Mas menyayangi kalian
63
Bab 63 kamu lupa tujuan lily ingin hamil dulu?
64
Bab 64 Silahkan kalian pergi dari rumah saya
65
Bab.65 Anak tunggal
66
Bab.66 Bayar dengan tenaga kalian
67
Bab.67 Benar-benar Arya junior yang sesungguhnya
68
Bab.68 Selama ada Bara bu bos akan aman
69
Bab.69 Tentu saja untuk membantu suamiku
70
Bab. 70 Mereka adalah duniaku
71
Bab.71 jadi pelayan untuk membayar utang
72
Bab.72 Sama-sama,Babu
73
Bab.73 Harga gelas itu lebih mahal dari harga diri kalian
74
Bab.74 Pengen nangis aja
75
Bab.75 Nikmati sengsara mu
76
Bab.76 Menjadi nenek tercantik
77
Bab.77. Arogan
78
Bab 78 keset kaki
79
Bab.79 Martabak manis
80
Bab.80 Itu karena kau bodoh
81
Bab.81 Pencuri
82
Bab.82 Gemoy
83
Bab.83 Tidak berjodoh
84
Bab.84 lily lahiran
85
Bab.85 Ruangan ini juga akan menjadi kuburan mu
86
Bab.86 kau tidak akan pernah menang melawanku
87
Bab.87 Bara
88
Bab.88 Jaga anak kita untukku
89
Bab.89 kami menyayangi mu
90
Bab.90 Nama keluargaku Prasojo bukan Dirgantara
91
Bab.91 kalung berlian
92
Bab.92 Aku tidak akan pernah melupakan penghinaan ini
93
Bab.93 Aku ingin mengajak kalian mendaki
94
Bab.94 Aku mencintai rianti dengan tulus
95
Bab.95 Apa sesi tanya jawab nya sudah selesai?
96
Bab.96 Amelia putri Dirgantara
97
Bab.97 Apa menurutmu aku pantas?
98
Bab.98 Namanya Amelia bukan Stefani
99
Bab.99 will you marry me
100
Bab.100 mau gak kalau aku bucin seperti itu?
101
Bab.101 mas tau gak sih kalau aku cemburu!
102
Bab.102 Anthony Kennedy
103
Bab.103 Baik bu bos
104
Bab.104 Mari kita bermain
105
Bab.105 Ikan buntal
106
Bab.106 cinta pada pandangan pertama
107
Bab.107 Anak kita
108
Bab 108 Alvaro zayn dirgantara
109
Bab 109 Kau bukan adikku lagi
110
Bab 110 kakak akan mengajari kamu dengan baik
111
Bab.111 Baju khusus
112
Bab.112 adiknya bram Sanjaya
113
Bab.113 Murahan
114
Bab.114 Vania takut hamil
115
Bab 115 I love you too papa zayn
116
Bab.116 kau menakut-nakuti ku?
117
Bab.117 kakak tidak suka dibantah,
118
Bab.118 jodoh itu sudah ada yang ngatur,
119
Bab.119 Sama-sama nikmat
120
Bab.120 sop ayam kampung
121
Bab.121 Salahku di mana?
122
Bab.122 vania pingsan
123
Bab.123 Jatuh hati pada mainan Anthony
124
Bab.124 Biar zayn punya teman
125
Bab.125 Vania dan Anthony berbaikan
126
Bab.126 bertemu danu
127
Bab.127 Bertemu nenek
128
Bab.128 Maya sudah menikah
129
Bab.129 partner ranjang
130
Bab.130 kedatangan kesy
131
Bab.131 orang asing

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!