Bab,5 kakak ipar

Pagi ini rianti sengaja tidak membuat sarapan pagi seperti biasanya,ia sedang malas untuk melakukan apapun,lagi pula hari ini ia tidak punya jadwal kuliah sehingga dirinya bisa sedikit bersantai,sebelum ia pergi meninjau restoran dan juga ke markas,

Berhubung di kulkas ada roti tawar,jadi rianti putuskan untuk membuat roti bakar,dan juga secangkir kopi, untuk menemaninya di pagi hari ini,aroma kopi yang baru saja di seduh oleh melati sampai pada indra penciuman arya,

" buatin untuk ku juga, aku lapar sekali" ujar arya saat melihat roti bakar dan juga kopi milik rianti

Tanpa berucap apapun,rianti segera melakukan apa yang di minta oleh arya barusan,dan tak menunggu lama roti bakar dan juga kopi sudah terhidang di depan pria itu

" kamu tidak kuliah? Kenapa masih menggunakan baju tidur?"ujar Arya berbasa-basi

" tidak, hari ini aku tidak ada kelas"

Setelahnya Arya memilih diam,karena tidak tahu mau ngomongin apa lagi,ia juga kaget melihat perubahan rianti yang begitu dingin terhadap nya,

Arya mulai menikmati sarapannya dengan ditemani oleh rianti,arya nampak begitu menikmati sarapannya terbukti ia menghabiskan roti bakar tersebut dengan begitu cepat, rianti saja baru habis separuh

Mata Arya terpejam saat menikmati kopi buatan rianti, pria itu ingin sekali mengatakan kalau kopi buatan Rianti begitu nikmat tapi ia urungkan saat sadar bagaimana hubungan mereka saat ini,

" nikmati sekali, takarannya pas"batin arya memuji kopi tersebut

" aku berangkat ke kantor du...?'' ucapan arya menggantung di udara saat tak mendapati rianti disana

Saking nikmatnya kopi buatan rianti,arya sampai tidak sadar kalau rianti sudah tidak ada disana lagi,

Arya menggaruk kepalanya yang tidak gatal,sambil tersenyum sediri, dan segera berangkat ke kantor sebelum nanti ia terjebak kemacetan,

Siang harinya,rianti dikejutkan akan kedatangan kedua mertuanya, berkunjung ke rumah mereka, membuat rianti mengurungkan niatnya untuk pergi,

" Bunda, ayah, kenapa tidak mengabari rianti kalau mau berkunjung?" ujar rianti sambil menyalami kedua mertuamu itu

" masak iya mau mengunjungi anak dan menantu bunda harus kasih kabar dulu " bunda sari pura -pura merajuk dengan cara memanyunkan bibirnya

"Bukan apa-apa bunda,takut nya rianti kuliah, sedangkan kak arya juga setiap hari ke kantor,jadi tidak ada yang menyambut kalian "

" tidak masalah nak,kami bisa menunggu kalian sampai pulang " bunda sari segera menggandeng menantunya itu untuk masuk kedalam rumah

Rianti dengan cekatan menyiapkan minuman untuk keduanya,dan membawa serta cemilan untuk mereka nikmati bersama,

"Ayah sama bunda mau makan apa? Kebetulan rianti mau masak untuk kita makan siang ini" ujar rianti pada keduanya

"tidak perlu repot -repot nak,kita bisa pesan makanan nanti,santai saja disini bersama bunda dan ayah" ujar bunda sari

" tidak repot kok bunda,lagian kalau hanya sekedar masak mah sudah biasa rianti lakukan dari dulu"kekeh rianti

"ah iya, Bunda lupa kalau menantu mama ini adalah pemilik restoran besar itu,tentu saja memasak itu hal kecil untuk nya"balas bunda sari membuat mereka tertawa

" bunda sama ayah tidak pemilih dalam makanan, apa saja yang rianti masak,nanti pasti kita makan"

" ya sudah,bunda sama ayah ,rianti tinggal sebentar ya,nanti kalau sudah selasai rianti panggil "

" Bunda ikut,bunda juga pengen lihat rianti masak" seru bunda sari dan meninggalkan sang suami seorang diri di ruang tamu tersebut

saat bunda sari membuka kulkas untuk mengambilnya air dingin,ia melihat isi kulkas tersebut berisi banyak lalapan mentah, membuat bunda sari tiba-tiba ingin makan sambal terasi dengan lalapan tersebut

" bagaimana kalau kita masak ayam goreng saja? Bunda kepingin makan lalapan ini dengan dicocol pakek sambal terasi"baru membayangkannya saja bunda sari sudah ngeces duluan

" boleh bun,itu malah lebih praktis " ujar rianti sambil mengeluarkan ayam dari dalam kulkas, beserta lalapannya

Keduanya berkutat di dapur sambil bercerita banyak hal, tentunya dengan di dominasi oleh bunda sari yang menceritakan bagaimana nakal nya arya saat masih kecil.

Selesai memasak, mereka langsung menikmati nya, kedua mertuanya begitu menyukai masakan sang menantu, karena rasanya begitu pas di lidah,mama sari saja sampai menambah nasi sebanyak dua kali,

Saat mereka sedang menikmati makan siang mereka, tiba-tiba mereka di kagetkan dengan kedatangan lily,yang datang sambil berteriak memanggil rianti

" Rianti!!!!!

Seketika Lily melotot saat melihat keberadaan kedua orang tua arya ada disana,gadis itu langsung merubah wajah marahnya menjadi wajah manis seperti yang biasanya ia perlihatkan pada keluarga dirgantara,

" bunda,ayah,ada disini juga?" ucap gadis itu seramah mungkin

" kenapa kamu berteriak pada menantu bunda?" bunda sari menatap penuh selidik membuat lily salah tingkah

" tida ada apa-apa bunda,tadi lily hanya ingin mengagetkan kakak ipar saja,tak taunya bunda dan ayah disini juga "

" memangnya kalian sudah saling kenal?"

" sudah dong bun, bahkan lily sering main kesini,iya kan kakak ipar?" ujar lily sambil menatap rianti dengan tajam,ia berharap kalau rianti Mau membantunya

Namun apa yang diharapkan lily tidak terwujud karena rianti hanya diam saja,dan malah tidak merespon dirinya, membuat hati gadis itu terasa panas,

" kurang ajar, berani sekali gadis manja ini mengacuhkan ku,kali ini kau lolos karena calon mertuaku ada disni, besok aku akan kesini lagi untuk memberikan perhitungan pada kamu" batin lily

Selesai makan, mereka berkumpul di ruang keluarga, sambil mengobrol ringan,momen itu lily gunakan untuk bergelayut manja di lengan bunda sari dengan tujuan agar rianti cemburu,

Lily seolah ingin mengatakan kalau dirinya lah yang pantas untuk menjadi menantu di keluarga itu,bukan rianti si gadis manja dan cengeng seperti yang selalu arya katakan padanya,

" Rianti kesini nak,bunda ingin memberikan sesuatu untuk kamu" bunda lily menggeser duduknya mendekati rianti,hal itu membuat lily begitu kesal dan marah

" ini untuk kamu nak"bunda sari menyodorkan sebuah kotak perhiasan berwarna merah maroon kehadapan rianti

" ini apa bunda?"

" bukalah nak dan kamu pakai ya!!

" perhiasan" lirih rianti, setelah membuka kotak tersebut dan melihat isinya

" iya nak, perhiasan ini adalah perhiasan turun temurun dari keluarga kita, sekarang rianti adalah anak menantu bunda, jadi perhiasan ini bunda berikan untuk rianti,

Jaga baik-baik,dan semoga nanti perhiasan ini sampai juga pada anak dan cucu kalian bersama arya"

Bunda sari mengeluarkan perhiasan tersebut dari kotaknya,dan memakaikan nya pada rianti,

" cantik" seru bunda

" terimakasih bunda"

" sama - sama sayang"

Melihat adengan didepannya membuat lily semakin membenci rianti,ia tidak suka dengan apa yang baru saja ia lihat,nafasnya memburu melihat kalung dan cincin itu bertengger di tubuh rianti,padahal ia sudah sejak lama menginginkan itu,tentunya dengan menjadi istrinya Arya terlebih dahulu,

Dari dulu ia sangat menginginkan posisi rantai saat ini,segala macam cara ia lakukan untuk menarik perhatian arya terhadapnya,

Dan setelah ia berhasil, mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari arya, pria itu malah dijodohkan denga rianti, membuat rencana yang sudah lama ia susun hancur berantakan,

Awalnya lily masih bisa tenang saat tau kalau arya sama sekali tidak menyukai rianti,terbukti saat malam pertama arya dan rianti, arya lebih memilih bersamanya dari pada menghabiskan malam bersama rianti.

Namun setelah penolakan arya tadi malam,membuat lily begitu ketakutan akan kehilangan arya, itu sebab nya ia nekat mendatangi rianti,

Lily ingin meminta rianti untuk menjauh dari arya,jika perlu rianti pergi sejauh mungkin meninggalkan kota ini,atau negeri ini, agar arya kembali seperti dulu lagi,

Rianti tersenyum saat melihat wajah kesal lily,ia tau kalau saat ini gadis itu sedang cemburu padanya,

" sabar adik ipar rasa madu,jika saat nya sudah tiba,aku sendiri yang akan memberikan perhiasan ini untuk mu, tapi nanti dulu!!

Sekarang waktunya kita bermain-main, aku ingin melihat sehebat dan setangguh apa kamu "

Sore harinya,arya pulang kerumah dan begitu kaget saat mendapati mobil sang ayah dan mobil lily ada disana,

sebelum masuk arya terlebih dahulu mengucapkan salam, membuat rianti kaget, karena selama mereka tinggal bersama arya tidak pernah melakukan itu,biasanya pria itu nyelonong aja,

Arya menyalami kedua orang tuanya dan mencium tangan mereka denga santun, setelah nya arya mengulurkan tangan nya pada rianti,

Sesaat rianti membiarkan tangan arya menggantung begitu saja,ia bukanya tidak mengerti dengan maksud arya,hanya saja ia ingin membuat suaminya itu jantungan terlebih dahulu,

Arya segera memberikan kode pada rianti,dengan tatapan memohon, barulah rianti melakukannya,setelahnya arya mengambil tempat duduk di sebelah rianti,

" ayah sama bunda sudah lama?" tanya arya basa - basi

" kami sudah sejak pagi disini,dan rencana nya kami juga mau menginap disini malam ini"

" untung saja aku pulang, kalau tidak bisa dikeluarkan aku dari ahli waris mereka" batin arya sambil menelan salivanya dengan kasar

" sayang tolong ambilkan mas air minum,tenggorokan mas rasanya kering sekali"

" iya kak" sahut rianti dan juga lily secara bersamaan,bahkan keduanya sama-sama berdiri

Melihat lily yang sudah mendahului nya membuat rianti mengurungkan niatnya dan kembali duduk di tempatnya semula,

kedua orang tua arya sangat terkejut melihat reaksi yang di tunjukkan oleh lily saat arya meminta rianti untuk mengambilkan air minim untuknya,

Jangan tanya bagaimana wajah arya sekarang? Yang jelas saat ini rahang pria itu mengeras dan tangan juga terkepal menahan emosi,

Disini hanya wajah rianti yang terlihat biasa saja,sementara lily segera membawa air minum tersebut ke depan dan memberikan nya pada arya

" minum kak" ujar lily dengan nada khawatir,ia juga mengambil tisu dan hendak ngelap keringat dingin di pelipis arya

Dengan kasar,arya menepis tangan lily, hingga gelas tersebut jatuh dan pecahannya berserakan dilantai,

" jaga batasan mu" ujar arya dengan nada dingin

Mendengar ucapan arya menyadarkan lily akan apa yang sudah ia lakukan,seketika wajahnya terlihat pucat, lututnya juga seketika lemas saat tatapan matanya bertemu dengan tatapan tajam bunda sari,

" maaf kakak ipar,aku tidak bermaksud apa-apa, aku hanya refleks tadi,saat kak arya minta air minum"

" tidak masalah lily,duduklah,wajah mu terlihat begitu pucat,apa kamu sakit?" dalam hati rianti tergelak, menertawakan kebodohan gadis di depannya itu

" iya kakak ipar, tiba-tiba asam lambung ku naik,mungkin karena telat makan tadi" ujar lily sambil memegangi perutnya agar terlihat seperti orang benaran sakit

Melihat arya yang hanya diam dan tidak menunjukkan respon apapun padanya, membuat gadis itu marah,biasa arya akan sangat khawatir,saat mendengar dirinya sakit,bahkan arya rela meninggalkan pekerjaan nya di kantor demi untuk membelikannya obat,

" kalau begitu istirahat saja, ayok aku antarkan ke kamar ?" rianti sengaja tidak menyebut kamar yang mana,membuat lily gugup

" ti,,tidak usah kakak ipar,aku pulang saja ,biar bisa segera minum obat"

" yakin kamu bisa nyetir mobil dalam keadaan seperti itu?atau diantar kak arya saja"

Seketika mata arya melotot mendengar ucapan istrinya itu,saat ini saja tatapan bundanya sudah seperti ingin menguliti dirinya hidup - hidup, bagaimana kalau sampai ia benaran pergi mengantar Lily pulang?

"Biarkan lily pulang sendiri sayang,dia sudah biasa seperti itu,lagi pula hanya asam lambung biasa kan?"ujar bunda sari semakin membuat Lily panik

" iya kakak ipar,aku bisa sendiri kok,kalau begitu lily pamit"

Lily segera keluar dari rumah itu,dan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh,

Tanpa mengucapkan apa-apa,Bunda sari juga berdiri dari duduknya dan langsung masuk ke kedalam kamar yang khusus di buat arya untuk kedua orang tuanya saat ingin menginap di rumahnya tersebut, dengan diikuti oleh sang suami.

Sementara arya dan rianti masih duduk di tempat mereka dengan saling diam,

" tolong jangan katakan apapun pada mereka tentang hubungan kita, aku tidak mau bunda marah dan bersedih" lirih arya pada rianti

Melihat rianti yang tidak meresponnya sama sekali, membuat Arya gusar

" rianti,aku...!!

arya kembali mengatupkan bibir nya saat rianti berdiri dan hendak pergi,namun sebelum pergi wanita itu menatap tajam pada arya

" memangnya kamu siapa? Seenak nya mengatur ku, untuk menjaga perasaan orang tuamu, lalu bagaimana dengan mama ku saat kau pergi dan tak pulang malam itu"

Arya mematung mendengar suara dingin rianti,

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Di sangkanya Rianti itu wanita lemah dan melow haha....kamu salah besar Lily ganj*n🙄😏

2025-03-04

0

Enung Samsiah

Enung Samsiah

waaaaww Rianti keren nggk lemah gooodd,,,, sampi bacanya patas aku

2024-12-21

0

Erna M Jen

Erna M Jen

mantap rianti aku suka gayamu ..jangan mau ditindas ..👍👍

2025-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 sang penolong
2 Bab.2 SAH
3 Bab.3 Bertemu Rianti
4 Bab.4 Pelayan restoran
5 Bab,5 kakak ipar
6 Bab,6 Lily ingin Hamil
7 Bab.7 Kau cemburu
8 Bab.8 kemarahan bunda sari
9 Bab.9 Maafkan Aku Rianti
10 Bab.10 Akhirnya aku menemukan mu
11 Bab.11 Perseteruan Rianti dan lily
12 Bab.12 Sayang
13 Bab. 13 Menjenguk bunda
14 Bab.14 Berikan aku kesempatan
15 Bab.15 Wanita yang kau sebut miskin itu istriku
16 Bab.16 Terbongkar
17 Bab.17 Istri ku dimana
18 Bab.18 kedatangan para sahabat
19 Bab.19 Apa yang harus arya lakukan bunda?
20 Bab.20 Malam ini menginap lah di sini
21 Bab.21 Keberangkatan Rianti
22 Bab.22 Gagal
23 Bab.23 I LOVE YOU
24 Bab. 24 Rencana menculik bunda sari
25 Bab.25 Malam pertama
26 Bab.26
27 Bab.27 menculik bunda sari
28 Bab.28 Gedung Tua
29 Bab.29 Siapa kau sebenarnya ?
30 Bab.30 Bunda baik-baik saja
31 Bab.31 Racun berdosis rendah
32 Bab.32 kedatangan rianti
33 Bab. 33 parasetamol biasa
34 Bab.34 kembali ke titik nol
35 Bab.35 pesan dari dokter alfin
36 Bab.36 lily babak belur
37 Bab 37 Dokter Alfin Cemburu
38 Bab.38 pesona seorang rianti
39 Bab 39 kedatangan ibu mertua
40 Bab 40 Rencana maya
41 Bab.41 Rianti cemburu
42 Bab.42 menggeledah kediaman hendra dan lily
43 Bab.43 kalian dilarang masuk ke dalam
44 Bab.44 mengunjugi dokter alfin
45 Bab,45 kabar kehamilan lily
46 Bab.46 kepulangan rianti
47 Bab.47 kabar kehamilan lily
48 Bab.48 perhatian palsu
49 Bab.49 Menua bersamaku
50 Bab 50 pelakor
51 Bab 51 I love you my wife
52 Bab,52 Diabetes
53 Bab,53 Asinan buah
54 Bab.54 kecut begitu di bilang enak!
55 Bab.55 Menyukai istri orang
56 Bab.56 Aku juga lapar mas
57 Bab.57 Mangga muda
58 Bab.58 Ingat mas, mangga nya gak boleh jatuh
59 Bab.59 kau bebas melakukan apapun!
60 Bab 60 ke neraka sekalipun aku pasti akan menemukan mu!
61 Bab.61 Positif Hamil
62 Bab 62 Mas menyayangi kalian
63 Bab 63 kamu lupa tujuan lily ingin hamil dulu?
64 Bab 64 Silahkan kalian pergi dari rumah saya
65 Bab.65 Anak tunggal
66 Bab.66 Bayar dengan tenaga kalian
67 Bab.67 Benar-benar Arya junior yang sesungguhnya
68 Bab.68 Selama ada Bara bu bos akan aman
69 Bab.69 Tentu saja untuk membantu suamiku
70 Bab. 70 Mereka adalah duniaku
71 Bab.71 jadi pelayan untuk membayar utang
72 Bab.72 Sama-sama,Babu
73 Bab.73 Harga gelas itu lebih mahal dari harga diri kalian
74 Bab.74 Pengen nangis aja
75 Bab.75 Nikmati sengsara mu
76 Bab.76 Menjadi nenek tercantik
77 Bab.77. Arogan
78 Bab 78 keset kaki
79 Bab.79 Martabak manis
80 Bab.80 Itu karena kau bodoh
81 Bab.81 Pencuri
82 Bab.82 Gemoy
83 Bab.83 Tidak berjodoh
84 Bab.84 lily lahiran
85 Bab.85 Ruangan ini juga akan menjadi kuburan mu
86 Bab.86 kau tidak akan pernah menang melawanku
87 Bab.87 Bara
88 Bab.88 Jaga anak kita untukku
89 Bab.89 kami menyayangi mu
90 Bab.90 Nama keluargaku Prasojo bukan Dirgantara
91 Bab.91 kalung berlian
92 Bab.92 Aku tidak akan pernah melupakan penghinaan ini
93 Bab.93 Aku ingin mengajak kalian mendaki
94 Bab.94 Aku mencintai rianti dengan tulus
95 Bab.95 Apa sesi tanya jawab nya sudah selesai?
96 Bab.96 Amelia putri Dirgantara
97 Bab.97 Apa menurutmu aku pantas?
98 Bab.98 Namanya Amelia bukan Stefani
99 Bab.99 will you marry me
100 Bab.100 mau gak kalau aku bucin seperti itu?
101 Bab.101 mas tau gak sih kalau aku cemburu!
102 Bab.102 Anthony Kennedy
103 Bab.103 Baik bu bos
104 Bab.104 Mari kita bermain
105 Bab.105 Ikan buntal
106 Bab.106 cinta pada pandangan pertama
107 Bab.107 Anak kita
108 Bab 108 Alvaro zayn dirgantara
109 Bab 109 Kau bukan adikku lagi
110 Bab 110 kakak akan mengajari kamu dengan baik
111 Bab.111 Baju khusus
112 Bab.112 adiknya bram Sanjaya
113 Bab.113 Murahan
114 Bab.114 Vania takut hamil
115 Bab 115 I love you too papa zayn
116 Bab.116 kau menakut-nakuti ku?
117 Bab.117 kakak tidak suka dibantah,
118 Bab.118 jodoh itu sudah ada yang ngatur,
119 Bab.119 Sama-sama nikmat
120 Bab.120 sop ayam kampung
121 Bab.121 Salahku di mana?
122 Bab.122 vania pingsan
123 Bab.123 Jatuh hati pada mainan Anthony
124 Bab.124 Biar zayn punya teman
125 Bab.125 Vania dan Anthony berbaikan
126 Bab.126 bertemu danu
127 Bab.127 Bertemu nenek
128 Bab.128 Maya sudah menikah
129 Bab.129 partner ranjang
130 Bab.130 kedatangan kesy
131 Bab.131 orang asing
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab.1 sang penolong
2
Bab.2 SAH
3
Bab.3 Bertemu Rianti
4
Bab.4 Pelayan restoran
5
Bab,5 kakak ipar
6
Bab,6 Lily ingin Hamil
7
Bab.7 Kau cemburu
8
Bab.8 kemarahan bunda sari
9
Bab.9 Maafkan Aku Rianti
10
Bab.10 Akhirnya aku menemukan mu
11
Bab.11 Perseteruan Rianti dan lily
12
Bab.12 Sayang
13
Bab. 13 Menjenguk bunda
14
Bab.14 Berikan aku kesempatan
15
Bab.15 Wanita yang kau sebut miskin itu istriku
16
Bab.16 Terbongkar
17
Bab.17 Istri ku dimana
18
Bab.18 kedatangan para sahabat
19
Bab.19 Apa yang harus arya lakukan bunda?
20
Bab.20 Malam ini menginap lah di sini
21
Bab.21 Keberangkatan Rianti
22
Bab.22 Gagal
23
Bab.23 I LOVE YOU
24
Bab. 24 Rencana menculik bunda sari
25
Bab.25 Malam pertama
26
Bab.26
27
Bab.27 menculik bunda sari
28
Bab.28 Gedung Tua
29
Bab.29 Siapa kau sebenarnya ?
30
Bab.30 Bunda baik-baik saja
31
Bab.31 Racun berdosis rendah
32
Bab.32 kedatangan rianti
33
Bab. 33 parasetamol biasa
34
Bab.34 kembali ke titik nol
35
Bab.35 pesan dari dokter alfin
36
Bab.36 lily babak belur
37
Bab 37 Dokter Alfin Cemburu
38
Bab.38 pesona seorang rianti
39
Bab 39 kedatangan ibu mertua
40
Bab 40 Rencana maya
41
Bab.41 Rianti cemburu
42
Bab.42 menggeledah kediaman hendra dan lily
43
Bab.43 kalian dilarang masuk ke dalam
44
Bab.44 mengunjugi dokter alfin
45
Bab,45 kabar kehamilan lily
46
Bab.46 kepulangan rianti
47
Bab.47 kabar kehamilan lily
48
Bab.48 perhatian palsu
49
Bab.49 Menua bersamaku
50
Bab 50 pelakor
51
Bab 51 I love you my wife
52
Bab,52 Diabetes
53
Bab,53 Asinan buah
54
Bab.54 kecut begitu di bilang enak!
55
Bab.55 Menyukai istri orang
56
Bab.56 Aku juga lapar mas
57
Bab.57 Mangga muda
58
Bab.58 Ingat mas, mangga nya gak boleh jatuh
59
Bab.59 kau bebas melakukan apapun!
60
Bab 60 ke neraka sekalipun aku pasti akan menemukan mu!
61
Bab.61 Positif Hamil
62
Bab 62 Mas menyayangi kalian
63
Bab 63 kamu lupa tujuan lily ingin hamil dulu?
64
Bab 64 Silahkan kalian pergi dari rumah saya
65
Bab.65 Anak tunggal
66
Bab.66 Bayar dengan tenaga kalian
67
Bab.67 Benar-benar Arya junior yang sesungguhnya
68
Bab.68 Selama ada Bara bu bos akan aman
69
Bab.69 Tentu saja untuk membantu suamiku
70
Bab. 70 Mereka adalah duniaku
71
Bab.71 jadi pelayan untuk membayar utang
72
Bab.72 Sama-sama,Babu
73
Bab.73 Harga gelas itu lebih mahal dari harga diri kalian
74
Bab.74 Pengen nangis aja
75
Bab.75 Nikmati sengsara mu
76
Bab.76 Menjadi nenek tercantik
77
Bab.77. Arogan
78
Bab 78 keset kaki
79
Bab.79 Martabak manis
80
Bab.80 Itu karena kau bodoh
81
Bab.81 Pencuri
82
Bab.82 Gemoy
83
Bab.83 Tidak berjodoh
84
Bab.84 lily lahiran
85
Bab.85 Ruangan ini juga akan menjadi kuburan mu
86
Bab.86 kau tidak akan pernah menang melawanku
87
Bab.87 Bara
88
Bab.88 Jaga anak kita untukku
89
Bab.89 kami menyayangi mu
90
Bab.90 Nama keluargaku Prasojo bukan Dirgantara
91
Bab.91 kalung berlian
92
Bab.92 Aku tidak akan pernah melupakan penghinaan ini
93
Bab.93 Aku ingin mengajak kalian mendaki
94
Bab.94 Aku mencintai rianti dengan tulus
95
Bab.95 Apa sesi tanya jawab nya sudah selesai?
96
Bab.96 Amelia putri Dirgantara
97
Bab.97 Apa menurutmu aku pantas?
98
Bab.98 Namanya Amelia bukan Stefani
99
Bab.99 will you marry me
100
Bab.100 mau gak kalau aku bucin seperti itu?
101
Bab.101 mas tau gak sih kalau aku cemburu!
102
Bab.102 Anthony Kennedy
103
Bab.103 Baik bu bos
104
Bab.104 Mari kita bermain
105
Bab.105 Ikan buntal
106
Bab.106 cinta pada pandangan pertama
107
Bab.107 Anak kita
108
Bab 108 Alvaro zayn dirgantara
109
Bab 109 Kau bukan adikku lagi
110
Bab 110 kakak akan mengajari kamu dengan baik
111
Bab.111 Baju khusus
112
Bab.112 adiknya bram Sanjaya
113
Bab.113 Murahan
114
Bab.114 Vania takut hamil
115
Bab 115 I love you too papa zayn
116
Bab.116 kau menakut-nakuti ku?
117
Bab.117 kakak tidak suka dibantah,
118
Bab.118 jodoh itu sudah ada yang ngatur,
119
Bab.119 Sama-sama nikmat
120
Bab.120 sop ayam kampung
121
Bab.121 Salahku di mana?
122
Bab.122 vania pingsan
123
Bab.123 Jatuh hati pada mainan Anthony
124
Bab.124 Biar zayn punya teman
125
Bab.125 Vania dan Anthony berbaikan
126
Bab.126 bertemu danu
127
Bab.127 Bertemu nenek
128
Bab.128 Maya sudah menikah
129
Bab.129 partner ranjang
130
Bab.130 kedatangan kesy
131
Bab.131 orang asing

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!