Anan mengajak Bunda Melihat Rumah Baru

"Bundaa, Selamat pagi bundaku sayang lagi ngapain pagi_pagi udah sibuk di dapur? dengan manja Anan memeluk ibunya dari belakang sambil sesekali mencium pipi sang ibu, betapa anan sangat bahagia sekali setelah 18 tahun mencari kini sudah bertemu ibunya. dan bahkan bisa membawanya tinggal bersama dia ingin membalas budi ratunya yang tertunda.

"Hemm anak bunda kok manja sekali sih, udah sholat subuh belum anakku? jawab sang bunda sambil membelai lembut putranya.

Anan tersenyum malu dia lupa kalau dirinya sekarang sudah dewasa, lalu dia segera duduk dan meminum kopi yang ibunya buat.

"Nak bagaimana pencarianmu mengenai adilla? apa udah ada info, tanya ibunya.

"Huuhhh.. belum bun gaktau adek seperti hilang tanpa jejak, Anan juga bingung apa sebenarnya yang terjadi tapi bunda jangan berpikir yang tidak_tidak ya.. ucap Anan sambil mengusap lembut pundak ibunya. Anan menggeleng_gelengkan kepalanya sendiri, sungguh kepalanya sangat pusing dia selalu coba menenangkan ibunya tapi dirinya sendiri malah sangat lemah.

"Dek maafin kakak ya, kenapa dulu sewaktu kamu kerja dikantorku aku malah gak ngeh. Kalau kamu itu adikku yang selama ini aku cari, Anan mengacak rambutnya prustasi.

"Bun, Anan mau pergi ke bekasi mau lihat pembangunan rumah Anan. Bunda mau ikut? tanya Anan, maharani terlihat sedang berpikir dia ragu mau ikut atau tidak.

"Bun ayolah bunda juga harus lihat karena itu juga nantinya kan jadi rumah bunda, bujuk Anan pada ibunya.. "Sambil ke mall ya bunda mungkin mau beli pakaian.

Setelah berpikir beberapa saat lalu maharani pun tersenyum, dan berkata sambil bangkit dari duduknya.

"Nak bunda mau ikut, kamu tunggu sebentar ya bunda bersiap_siap dulu.. usai mengatakan itu maharani berlalu menuju kamarnya.

Anan memandangi punggung ibunya yang berlalu, lalu tersenyum penuh bahagia.. "Bundaku kini saatnya aku membahagiakan bunda, maka jangan pernah menolak pemberian Anan.. batin Anan.

Sebuah mobil alparhd meluncur keluar dari pekarangan rumah yang terlalu besar itu, melesat pergi membelah jalanan yang dipapari sinar matahari. Kebetulan hari itu matahari bersinar begitu cerah, sehingga cuaca sangat panas.

Anak dan ibu memasuki area perumahan elit, mobil itu terus meluncur sekilas terlihat mobil itu berhenti. Seorang pria yang bertubuh tinggi dan gagah. Keluar lalu menghampiri security yang bertugas di pos itu, Anan menunjukkan kartu pengenal pada security itu.

"Assalamualaikum pak, saya mau melihat rumah apa boleh saya masuk? tanya Anan.

"Boleh saya minta KTP anda pak? kata pak satpam.

"Ooh iya pak.. ucap Anan lalu menyerahkan ktpnya.

Setelah selsai urusan, pak satpam itu pun mengizinkan Anan masuk.

Tanpa menunggu lama mobil itu meluncur lagi memasuki kawasan cluster BSD city, maharani memperhatikan rumah_rumah yang berdiri dengan mewahnya. Maharani pun berdecak kagum karena sejujurnya dia memang belum pernah melihat rumah sebagus itu, rumahnya Anan kemarin memang bagus tapi itu rumah peninggalan ayah angkatnya. Dia merasa gak enak hati harus tinggal disana terus apalagi sekarang maharani sudah tinggal bersamanya, takutnya johan mau menikah jadi Anan sudah tidak membebani adiknya lagi.

Mereka sampai di depan sebuah rumah yang baru separoh jadi, rumah itu menjulang tinggi ada 3 lantai. Dengan model bernuansa eropa yang sudah dilengkapi kolam renang di belakangnya. samping kiri dan kanannya bertembok kan kaca, di bagian depan terpasang batu_batu alam menambah kecantikan rumah itu. Sehingga terlihat mewah dan elegant.

Lalu kenapa Anan memilih cluster? kenapa bukan banglo, karena dia tidak mau penyakit ibunya kambuh lagi. Apalagi sekarang ibunya masih suka memikirkan adilla adiknya, entahlah kenapa kehidupan mempermainkan keluarga ini.

Dulu Anan yang hilang kini malah Adilla pula yang menghilang, tapi ya sudahlah mungkin ini sudah takdir mereka.

"Bunda bagaimana bagus gak rumahnya? apa bunda suka, tanya Anan pada ibunya sambil mengajak ibunya masuk untuk melihat_lihat. Anan menanyakan pada ibunya kira_kira mau dibikin apa, maharani pun punya ide hanya ingin menambahkan satu kamar saja. Yaitu kamar kecil buat musholla, di salah satu sudut di lantai bawah. Jadi dilantai bawah ini ada kamar tamu, ruang kerja, ruang makan dan dapur.

Sedangkan di lantai dua terdapat 3 kamar, kamarnya Anan, kamarnya bunda dan tentu saja kamarnya Adilla. Di lantai 3 hanya ada 2 kamar, satu kamar buat ruang meeting jika mendesak atau misalkan ada hal yang bersifat privat.

Maharani sangat menyukai rumah itu, menurutnya arsiteknya sangat handal sehingga bisa mendesain sedemikian bagus. Di belakang ada sebuah kolam renang, supaya nanti jika adiknya kembali dia tidak perlu kawatir kalau ingin berenang. Disampingnya terdapat taman kecil yang berdiri gajebo di pojoknya, sungguh indah sekali tamannya pun di buat seperti taman di oegunungan.

Ada pohon cemara yang di bawahnya di penuhi rumput jepang, yang tertata rapih banyak juga pohon_pohon lain. Seperti pohon beringin bonsai bogenville, dan lain_lain. Setelah selsai melihat_lihat suasana rumah baru untuk bundanya itu, efan mengajak sang ibunda jalan_jalan ke mall.

"Bun ayo kita ke mall, mallnya deket kok dari jadi nanti bunda sama adilla bisa kapan saja berbelanja.. ucap efan sambil tersenyum lembut, sungguh saat mengucapkan kata adilla airmatanya ingin tumpah. Entah dimana keberadaan adiknya saat ini, dia sangat merindukan wajah cantik dengan mata bulat milik sang adik itu.

Andai dari awal dia tau kalau yang bekerja dikantornya itu, adalah adiknya yang selama ini ia cari. Tentu saja efan tak kan membiarkan dia bekerja sebagai og, efan merutuki kebodohannya sendiri namun dibalik semua itu ada hikmah.

Kini bima teman dilla yang bekerja sebagai ob juga, tinggal dirumah efan selain sebagai ob dia juga merangkap sebagai asisten rumah tangga. Karena efan dan johan pria single mereka tidak mau kalau punya art wanita, meskipun sudah tua sekalipun efan merasa risih aja gitu. Art perempuan masih ada tapi pulang pergi, sedangkan bima ditugaskan untuk membereskan kamar pribadi efan dan johan.

Sesampainya di mall mata maharani terbelalak tak berkedip, efan sampai heran melihat ibunya.

"Bun, bunda lihat apa? sang ibu yang ditanya bukannya menjawab tapi malah menunjuk kesuatu tempat, tepatnya butik pakaian wanita efan mengira ibunya ingin membeli baju di ajaklah beliau kesana.

Namun seseorang yang dilihatnya tadi, tidak ditemukannya disana.

"Mungkin aku salah lihat.. ucapnya lirih pada dirinya sendiri.

Bersambung.....

Bersambung....

Episodes
1 Interview
2 Hari pertama dilla kerja
3 Apakah beliau ibuku?
4 Sisi Membuat Ulah
5 Mendapat Ancaman
6 Anan jatuh cinta
7 Anan Kerumah Adilla
8 Siksaan Adilla
9 Adilla Amnesia
10 Cahaya
11 Aya Mulai Kuliah
12 Aya Ngambek
13 Ada Apa Dengan Hatiku
14 Jangan Gigit Bibirmu
15 I Love You
16 Anan mengajak Bunda Melihat Rumah Baru
17 Gairah Efan Dan Aya
18 Ciuman Yang Memabukan
19 You Belong Me
20 Efan Tekut Kehilangan Cahaya
21 Bali
22 Kecelakaan
23 Adilla.. Cahaya..
24 Aku Mencintainya
25 Back To Jakarta
26 Akad
27 Efan Bersama Liora Lagi
28 Daddy Sakit
29 Efan Vs Anan
30 Adilla Nemenin Suami Keacara Kantor
31 Bunda Minta Cucu
32 Lepasin Efan
33 Kak Efan Kenapa Berubah?
34 Adilla Bilang Kak Efan Keluar
35 Cinta Itu Bulshit
36 Dilla Maafin
37 Ku Izinkan Kakak Menikahi Liora
38 Calon Suami lo itu, Suami Gue
39 Yank
40 Jalan Terbaik Adalah Pisah
41 Dhuha Buat Nikung Siapa Kak
42 Resepsi
43 Honeymoon
44 Efan Tidur Dengan Liora
45 Hati Adilla Hancur
46 Antara Dendam Dan Cinta
47 Adilla Kembali
48 Istri Dan Selingkuhan Positif
49 Efan Memberitahu Kehamilan Liora
50 Bumil
51 Pernikahan Efan Dengan Liora
52 Bahagia William
53 Dendam William
54 Bagaimana Dengan Anak Kita
55 Ketemu Mantan
56 Makan Malam
57 Hari Bahagia Anan
58 Gak Sabar
59 Berduka
60 Sad Ending ( and )
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Interview
2
Hari pertama dilla kerja
3
Apakah beliau ibuku?
4
Sisi Membuat Ulah
5
Mendapat Ancaman
6
Anan jatuh cinta
7
Anan Kerumah Adilla
8
Siksaan Adilla
9
Adilla Amnesia
10
Cahaya
11
Aya Mulai Kuliah
12
Aya Ngambek
13
Ada Apa Dengan Hatiku
14
Jangan Gigit Bibirmu
15
I Love You
16
Anan mengajak Bunda Melihat Rumah Baru
17
Gairah Efan Dan Aya
18
Ciuman Yang Memabukan
19
You Belong Me
20
Efan Tekut Kehilangan Cahaya
21
Bali
22
Kecelakaan
23
Adilla.. Cahaya..
24
Aku Mencintainya
25
Back To Jakarta
26
Akad
27
Efan Bersama Liora Lagi
28
Daddy Sakit
29
Efan Vs Anan
30
Adilla Nemenin Suami Keacara Kantor
31
Bunda Minta Cucu
32
Lepasin Efan
33
Kak Efan Kenapa Berubah?
34
Adilla Bilang Kak Efan Keluar
35
Cinta Itu Bulshit
36
Dilla Maafin
37
Ku Izinkan Kakak Menikahi Liora
38
Calon Suami lo itu, Suami Gue
39
Yank
40
Jalan Terbaik Adalah Pisah
41
Dhuha Buat Nikung Siapa Kak
42
Resepsi
43
Honeymoon
44
Efan Tidur Dengan Liora
45
Hati Adilla Hancur
46
Antara Dendam Dan Cinta
47
Adilla Kembali
48
Istri Dan Selingkuhan Positif
49
Efan Memberitahu Kehamilan Liora
50
Bumil
51
Pernikahan Efan Dengan Liora
52
Bahagia William
53
Dendam William
54
Bagaimana Dengan Anak Kita
55
Ketemu Mantan
56
Makan Malam
57
Hari Bahagia Anan
58
Gak Sabar
59
Berduka
60
Sad Ending ( and )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!