Apakah beliau ibuku?

Bima yang memang belum keluar dari basemen, dari jauh dia dapat melihat bagemana pak anan ngerjai adilla pemuda sangat geram sekali melihat kelakuan bosnya yang semena mena terhadap karyawan. bima hanya bisa menarik nafas dan membuangnya secara kasar.

Setelah bosnya keluar barulah bima menghampiri adilla yang masih ngomel\_ngomel sendirian disitu, bima sampe geleng\_geleng kepala.

"Dill lo mau sampe kapan ngoceh\_ngoceh sendiri disitu? adilla yang mendapat teguran begitu, sontak saja merasa terkejut lalu menoleh kearah sumber suara yang ternyata itu bima.

"Ehh bim lo belum pulang? atau lo ngikutin gue ya, bima menganga tidak percaya demi mendengar perkataan gadis itu, pede sekali bathinnya.

"Ngapain juga gue nungguin lo, seharusnya gue yang nanya gitu ke elo. adilla cengengesan iya juga sich kalau bima jelas kan dia mengambil motornya disini.

"Ahh sudah lah ayo bim gue numpang ke lo ya sampe depan cepetan jangan sampe dikira kita ngapa\_ngapain lagi.

ebusyet ni cewe udah mau numpang nyuruh cepet\_cepet lagi, lagi\_lagi bima hanya bisa ngomel dalam hati. Finalnya adilla bonceng sama bima bukan sampe depan, tapi smpe depan kontrakan nanggung katanya.

"Assalamualaikum bunda, sapa dilla lalu mencium tangan perempuan tua itu. bima memperhatikan interaksi antara ibu dan anak..

"Walaikumsalam jawab ibunya pelan, bunda udah makan beluum.. ibunya hanya mengangguk pelan, "bun ini teman dilla namanya bima dia satu kerjaan. orangnya baik dan sopan, nanti dia yang nganterin dilla bun. bima yang dipuji begitu tentu saja hatinya ber debar\_debar.. cieee dikenalin ke camer nih ceeitanya.. ah elah bima kok malah menghayal sich? ibu maharani hanya mengangguk angguk.

"Dil gue pulang ya,..

"Terimakasih bima kamu sudah nganterin aku pulang, kalau tidak aku bakal naik angkot lagi dech hehe...

"Ya udah karena kita searah dan kerja ditempat yang sama, nanti kita bareng aja ya biar ngirit. itu sich basa basi sebenernya biasa lah kan, cowok kalau ingin mendapatkan hatinya wanita incarannya harus berkorban dulu yekan.. itu bima yang ngomong ya guys.

"Emang boleh?

"Boleh bima mengangguk lalu dia pamitan sama ibu maharani sebelum akhirnya dia pulang.

Sepulangnya bima adilla segera membimbing ibunya kekamar mandi, karena beliau harus segera mandi. dengan telaten adilla memandikan ibunya, sampe selsai terus memakaikan pakaian yang bersih. setelah selsai urusan sang bunda adilla lanjut membersihkan rumah, terutama tempat tidur dan ruang tamu, kamar mandi dan mencuci pakaian. setelah semua selsai barulah dia duduk sekitar pukul 20.00 dilla beranjak ketempat tidur tuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

Kurang lebih 18 tahun adilla merawat ibunya, tanpa mengeluh sedikitnya meskipun terkadang rasa lelah mendera otak dan pikiranya.

Ya Allah harus berapa lama lagi kami bertahan dengan kehidupan seperti ini, pertemukan ibuku dengan anaknya.. aku tau meskipun bunda tidak bisa bicara aku tau dia sangat merindukan putranya, berilah kesempatan tuk mereka bertemu walau untuk yang terakhir kalinya. doa adilla disuatu penghujung malamnya disaat sedang melaksanakan shalat tahajud, airmatanya bercucuran membasahi sejadahnya.

Ditempat lain dirumah yang tidak terlalu mewah, seorang laki\_laki berusia 25 tahun. seorang pria paruh baya berusia 60 tahun sedang makan bersama, dia adalah adnan yang kerap dipanggil anan bersama tetangganya pak kusno.

"Mas anan belum ingin menikah? tanya pria itu, sedang yang ditanya hanya tersenyum.

"Nanti pak kalau sudah ketemu dengan bunda baru anan mikirin nikah, anan paling malas kalau bahas tentang pernikahan baginya buang\_buang waktu dan pikiran.

"Bapak doain mas, semoga ibunya mas anan masih sehat dan masih mengingat mas anan. Amiin..

_________

"Anakku kata perempuan yang sudah lanjut usia itu, tanyan keriput perempuan itu membelai wajah putranya. kamu apa kabar nak, bunda sangat merindukanmu.. datanglah kemari nak jenguk bunda dan adikmu dilla.. setelah itu muncul seorang gadis cantik berwajah bersih membawa nampan sambil tersenyum, mas minum dulu. anan mendongak ingin melihat wajah gadis itu, dia tersenyum rambutnya yang panjang dibiarkan nya begitu saja.

"Dek kamu udah kerja? anan bertanya demikian karena melihat baju seragam adiknya, berwarna biru kok kaya pernah lihat ya. setelah itu anan terbangun dari tidurnya karena mendengar suara petir.

"Ahh ternyata itu cuma mimpi.. keluhnya. lalu dia turun dan membuka kulkas, lehernya terasa sangat haus. dia meminum air yang dibotol sambil terus mengingat, mimpinya barusan dia melihat dengan jelas wajah ibunya.

"Bunda sehat\_sehat ya anan yakin suatu hari kita pasti bertemu. lalu dia juga mencoba mengingat gadis yang ada dalam mimpinya itu, mungkinkah itu adilla.

Pagi kembali menyapa kota jakarta, kota yang terkenal kekejamanya kota yang tidak pernah tidur. kota yang penuh dengan gedung\_gedung pencakar langitnya. kota yang bisa membuat nasib orang bisa berubah, kota yang menyimpan sejuta rahasia.

Hidup ini memang penuh dengan misteri, jika kita berharap ingin hidup bahagia justru penderitaan yang Allah berikan supaya kita tau cara bersabar.

Dikala cobaan datang menerpa jangan berharap kepada siapapun, selain hanya berharap kepada sang pencipta. bersandarlah hanya kepada Allah, jangan pernah berburuk sangka kepadanya.

"Pagi bu sisil sapa adilla sambil tersenyum manis, "Pagi dilla.

"Pagi bu herna, bu esti, bu ria dilla membagikan kopi dimeja mereka sambil menyapa satu persatu para staf disitu. mereka hanya bengong padahal mereka aja baru datang dan belum memesan apa\_apa kenapa sudah dibikinin kopi.

lalu apa jawabnya dilla, biar saya tidak cape bolak balik bu.. jika ada yang pesen minum yang berbeda tulis aja distiki note biar besok\_besok saya tau minuman apa yang kalian pesen. sisil yang mendengar penjelasan adilla panjang kali lebar hanya tersenyum, "Baru kali ini ada yang berani membuat peraturan dikantor ini, gimana tanggepan pak bos ya?

Terakhir dilla membawa kopi spesial buat bosnya yang super galak itu.

Tok tok..

"Assalamualaikum..

"Masuk...

Dilla pelan\_pelan membuka pintu lalu berjalan dengan mantap mendekati meja anan.

Sekilas anan mendongak, dia melihat wajah dilla.. "kamu lagi? bukannya kemarin aku sudah bilang kopi bikinanmu gak enak, masih berani kamu masuk ruanganku?

"Sebelum pak anan marah\_marah sebaiknya cicipi dulu kopi ini resep dari bunda, kata bunda dulu ayah selalu memuji kopi buatannya sebelum pelakor itu datang memporak porandakan rumah tangga mereka. seketika airmata dilla menetes tanpa disuruh, anan bingung kenapa gadis ini malah curhat. dilla yang mendapati anan cuma diam melanjutkan curhatannya, kata bunda jika kita di beri sesuatu sama orang dengan tulus itu jangan ditolak. adapun niatnya bener atau salah biar Allah yang membalasnya.

Anan merasa tertarik dengan cerita gadis itu, siapa nama bundamu? padahal anan murni bertanya tanpa bermaksud apapun tapi jawaban gadis didepannya ini membuat kepalanya berputar.

"MAHARANI apaaa setelahnya tiba\_tiba menjadi gelap anan pingsan. sebelum pingsannya dia sempat menyebut sesuatu: bun.. da.. ma.. ha.. ra..ni.. tapi sayangnya adilla tidak mendengarnya karena dia keburu keluar mencari bantuan.

Next......

Episodes
1 Interview
2 Hari pertama dilla kerja
3 Apakah beliau ibuku?
4 Sisi Membuat Ulah
5 Mendapat Ancaman
6 Anan jatuh cinta
7 Anan Kerumah Adilla
8 Siksaan Adilla
9 Adilla Amnesia
10 Cahaya
11 Aya Mulai Kuliah
12 Aya Ngambek
13 Ada Apa Dengan Hatiku
14 Jangan Gigit Bibirmu
15 I Love You
16 Anan mengajak Bunda Melihat Rumah Baru
17 Gairah Efan Dan Aya
18 Ciuman Yang Memabukan
19 You Belong Me
20 Efan Tekut Kehilangan Cahaya
21 Bali
22 Kecelakaan
23 Adilla.. Cahaya..
24 Aku Mencintainya
25 Back To Jakarta
26 Akad
27 Efan Bersama Liora Lagi
28 Daddy Sakit
29 Efan Vs Anan
30 Adilla Nemenin Suami Keacara Kantor
31 Bunda Minta Cucu
32 Lepasin Efan
33 Kak Efan Kenapa Berubah?
34 Adilla Bilang Kak Efan Keluar
35 Cinta Itu Bulshit
36 Dilla Maafin
37 Ku Izinkan Kakak Menikahi Liora
38 Calon Suami lo itu, Suami Gue
39 Yank
40 Jalan Terbaik Adalah Pisah
41 Dhuha Buat Nikung Siapa Kak
42 Resepsi
43 Honeymoon
44 Efan Tidur Dengan Liora
45 Hati Adilla Hancur
46 Antara Dendam Dan Cinta
47 Adilla Kembali
48 Istri Dan Selingkuhan Positif
49 Efan Memberitahu Kehamilan Liora
50 Bumil
51 Pernikahan Efan Dengan Liora
52 Bahagia William
53 Dendam William
54 Bagaimana Dengan Anak Kita
55 Ketemu Mantan
56 Makan Malam
57 Hari Bahagia Anan
58 Gak Sabar
59 Berduka
60 Sad Ending ( and )
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Interview
2
Hari pertama dilla kerja
3
Apakah beliau ibuku?
4
Sisi Membuat Ulah
5
Mendapat Ancaman
6
Anan jatuh cinta
7
Anan Kerumah Adilla
8
Siksaan Adilla
9
Adilla Amnesia
10
Cahaya
11
Aya Mulai Kuliah
12
Aya Ngambek
13
Ada Apa Dengan Hatiku
14
Jangan Gigit Bibirmu
15
I Love You
16
Anan mengajak Bunda Melihat Rumah Baru
17
Gairah Efan Dan Aya
18
Ciuman Yang Memabukan
19
You Belong Me
20
Efan Tekut Kehilangan Cahaya
21
Bali
22
Kecelakaan
23
Adilla.. Cahaya..
24
Aku Mencintainya
25
Back To Jakarta
26
Akad
27
Efan Bersama Liora Lagi
28
Daddy Sakit
29
Efan Vs Anan
30
Adilla Nemenin Suami Keacara Kantor
31
Bunda Minta Cucu
32
Lepasin Efan
33
Kak Efan Kenapa Berubah?
34
Adilla Bilang Kak Efan Keluar
35
Cinta Itu Bulshit
36
Dilla Maafin
37
Ku Izinkan Kakak Menikahi Liora
38
Calon Suami lo itu, Suami Gue
39
Yank
40
Jalan Terbaik Adalah Pisah
41
Dhuha Buat Nikung Siapa Kak
42
Resepsi
43
Honeymoon
44
Efan Tidur Dengan Liora
45
Hati Adilla Hancur
46
Antara Dendam Dan Cinta
47
Adilla Kembali
48
Istri Dan Selingkuhan Positif
49
Efan Memberitahu Kehamilan Liora
50
Bumil
51
Pernikahan Efan Dengan Liora
52
Bahagia William
53
Dendam William
54
Bagaimana Dengan Anak Kita
55
Ketemu Mantan
56
Makan Malam
57
Hari Bahagia Anan
58
Gak Sabar
59
Berduka
60
Sad Ending ( and )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!