Cahaya memijit pelipisnya, mencoba menghilangkan rasa pusing dikepalanya. semalam dia tak cukup tidur sulit sekali baginya memejamkan mata, saat perasaannya kacau.
Saat ini dia sedang menyendiri di sebuah cafe, yang tak jauh dari kampusnya. Kuliahnya sudah selsai 25 menit yang lalu, Theo supirnya pribadinya dia suruh menunggunya di dalam mobil. dia benar_benar ingin menenangkan diri sebelum pulang kerumah, Sebelum bertemu efan kakaknya si penyebab kekacauan hatinya.
Di nikmatinya lagi mocachino pesanannya tadi perlahan, mencoba menikmati manis gurihnya juga aromanya yang harum. Tapi yang ada dipikirannya sekarang adalah betapa lembutnya sapuan jari kakaknya di bibirnya semalam.
"Kenapa jadi seperti ini? apa yang terjadi?
Sejak kapan sosok kakak sang pelindungnya, menjelma menjadi laki_laki yang mendebarkan. aya merasa jengah dan bingung sendiri, dia merasa konyol sendiri atas sikapnya.
Tadi pagi ada rasa canggung saat sarapan bersama kakaknya itu, namun sikap efan yang tenang dan aya yang selalu berusaha ceria seolah_olah tak ada apa_apa.
Dengan segera dia menghabiskan mocachinonya itu, dia seperti orang bodoh memikirkan berlarut_larut hal yang tak penting itu. Aya bergegas keluar dari cafe lalu menuju tempat parkir dimana mobilnya berada yang di dalamnya ada theo menunggunya.
"Ayo pulang theo, kata aya sambil menghempaskan tubuhnya di jok belakang.
"Baik nona.. ucap theo lalu menghidupkan mesin mobilnya dan berlalu dari tempat itu.
Cahaya termenung dia menikmati pemandangan di luar lewat jendela mobilnya, padahal pikirannya melayang ke hal lain. pikirannya lagi_lagi mengingat kejadian semalam..
Aya menghela nafas kasar jantungnya tak berhenti berdegup, Apa aku sekarang menderita penyakit jantung? batinnya kesal semakin dekat arah rumahnya, semakin kuat debarannya.
Efan Pov
Hari ini aku tidak pokus pada pekerjaan, bayangan bidadari kecilku terus membayang di kepalaku. angelku yang cantik dan mungil, bayangan dimana dia menggigit bibirnya sendiri.
Aku tak habis pikir hanya dengan membayangkan bibir aya, tubuhku terasa panas dingin sungguh aku tidak percaya.
Apakah aku harus berterimakasih pada jimmy, karena ide konyolnya yang menyuruhku menjadikan dia seorang adik. hingga aku menemukan cinta sejatiku, bahkan papah dan mamah tidak keberatan.
Selama ini aku selalu dikelilingi wanita cantik, dan seksi yang tak berhenti menggodaku. Tapi tak sedikit pun mampu membuatku bergetar, bahkan liora yang selama ini berstatus menjadi pacarku. tapi aku tidak pernah merasakan apapun.
Dulu sebelum aya datang dalam hidupku, hidupku seperti plat tidak pernah ada planning apapun. jadwal harianku hanya ke kantor, makan siang pulang. Terkadang nganterin liora jemput liora begitu aja terus, tapi sekarang hidupku penuh warna seperti pelangi.
Sedang asik aku termenung tiba_tiba ponelku berdering, saat melihat nama yang tertera di layar ponsel darahku berdesir.
"Hallo ya sayang, ada apa? tanyaku setelah panggilan itu ku angkat.
"Kakak sibuk gak? tanyanya ragu_ragu.
"Ngg dek, kamu mau apa? tanyaku segera.
"hemm.. no nothing i just.. suaranya terdengar lirih, dan kemudian dia terdiam deru nafasnya yang terdengar. aku menunggu ada apa dengan cahayaku?..
"Aya sayang.. ada apa? tanyaku lagi.
"Aku.. gak tau, aku merindukanmu.. Jantungku berdetak kencang mendengar jawabannya, darahku berdesir tubuhku rasanya bergetar.
"Kamu dimana sayang? tanyaku cepat, mencoba mengatasi detak jantungku dan debaran hatiku.
"Aku dirumah.. di dalam, kamar kakak. ucapnya tersendat seperti sedang menahan malu, hei mungkinkah dirinya sedang tersipu malu.
"Tunggu disana sayang, jangan kemana_mana ya kakak segera pulang.. ujarku cepat_cepat lalu menyambar jas dan tas kantorku, Aku harus segera pulang kalau tidak aku bisa gila.
"Iya kak, aku menunggumu.. jawabnya kemudian dan pnggiln pun di tutup.
Aku segera menelpon supir pribadiku untuk segera menyiapkan mobil, Setelah memberitahu Ruth sekretarisku dikantor kalau aku pulang cepat. karena ada hal penting, aku pun bergegas pulang membayangkan bidadariku sedang menungguku dan juga merindukanku. Membuatku terus tersenyum seperti orang tak waras, sayang kamu tidak tau efek dari kata rindu yang kamu ucapkan.
Cahaya merutuki kebodohannya, tadi dia iseng masuk kamar kakaknya dan tidak ada disana. dia langsung menelponnya, ya iyalah kan jam segini masih di kantor. aya aya..
Dan gara_gara dia juga efan harus pulang lebih awal, padahal harusnya masih berada di kantor. Pasti sekarang kakaknya sedang merasa cemas, Padahal harusnya dia masih bekerja. Ini masih jam 3 sore biasanya kakaknya akan pulang jam 6, 30 sore, atau jam 7 sebelum makan malam bahkan tak jarang efan lembur pulang tengah malam, Efan memang workholic sejati. Makanya dia jadi bussinesman jenius.
Bodohnya kamu cahaya, bikin kakakmu kawatir kan. Aya kebingungan sendiri jantungnya tidak berhenti berdetak, apa yang akan dikatakannya jika kakaknya pulang nanti?
Karena sibuk mondar mandir sendiri aya merasa lelah, dia merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur king size milik efan. Aroma maskulin memenuhi penciumannya saat meletakan kepalanya di atas bantal efan, mendebarkan hatinya namun juga menenangkan.
Rasanya begitu nyaman hingga membuat dia terbuai, rasanya seperti ada kakaknya yang memeluknya dari belakang saat ini. Tanpa terasa aya terlelap dalam tidurnya, terbuai mimpi bersama sang kekasih hatinya. yang saat ini sedang menempuh perjalanan demi memenuhi panggilannya, ucapan kata RINDU terus terngiang dikepala efan.
Saat mobil yang dikendarai adit sopir pribadinya, berhenti tepat di halaman depan mansion miliknya. Efan langsung melompat turun dia bergegas memasuki rumah mewah milik keluarganya itu, ada beberapa art yang menyambutnya.
"Selamat siang mas efan, apa yang bisa kami bantu buat mas efan? tanya asisten rumah tangganya itu.
"Siang juga, hemm sepertinya aku tidak butuh apa_apa kalian boleh kembali ketempat masing_masing.. jawab efan sambil mengulas senyum ramah.
Lalu dia pun tidak berkata apa_apa lagi kakinya menaiki anak tangga menuju lantai dua, sedangkan para art juga kembali ke habibatnya. Saat sudah sampai di depan kamarnya, jantung efan berlomba membunyikan suara seperti gendang. mengetahhui sang bidadari saat ini berada di dalam kamarnya.
"I miss you..
"Aku merindukanmu..
"Aku menunggumu...
Kata_kata aya barusan terus bermain_main di kepalanya, padahal itu ucapan biasa bahkan sahabatnya. karyawannya dan liora pun sering mengucapkan kata_kata itu tapi kenapa tidak pernah membekas, apa karena itu aya yang mengatakannya sehingga itu berbekas sungguh indah dihati ini. Seperti sebuah mantra pemikat sukma yang telah merasuki dirinya, hingga kini efan bagai orang yang tidak punya arah di otaknya hanya sebuah nama yaitu: Cahaya"..
"Ahhhh cahayaku, ucap efan sambil mengacak rambutnya prustasi.
Ceklek
Dengan pelan efan membuka pintu kamarnya, tak terdengar suara apapun suasana begitu sunyi dan gelap. dia mengedarkan pandangan mencari sosok aya, begitu melihat keberadaan gadis yang dicarinya, Efan terpana dia melihat aya sedang terbaring dengan wajah yang begitu ayu diatas tempat tidurnya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments