Siksaan Adilla

"Kita mau kemana pak? tanya Adilla nambun membuat Anan melengos kesal.

"Haruskah aku kasih kamu lagi jangan panggil aku pak.. ucap Anan.

"Iya kak maaf, soalnya dilla selalu lupa. jawab Adilla sambil menunduk.

Mereka menuju gerobak bakso, katanya dilla gak mau makan direstoran lagi. dia pengen makan bakso di pinggir jalan, Anan memang suka juga makan ditempat lesehan. dia tidak sombong bukan karena mentang_mentang dia seorang CEO lalu harus membatasi gitu dia cuma tidak mau kalau asal dekat dengan seorang wanita.

Kebanyakan wanita yang mendekatinya hanya karena dia kerja ng perusahaan ternama dan sebagai atasan, coba kalau mereka tau asal usulnya darimana. hups

Dia kembali teringat ibunya sampai yang saat ini belum tau kabarnya, "Bunda Adnan selalu berdoa semoga Allah selalu melindungi bunda dan juga adek... batin Anan.

"Kak.. panggilan Adilla membuatnya terkejut. dia mengangkat dagunya seolah bertanya, ada apa.

"Ini baksonya sudah siap, jangan lama\_lama ngelamunnya nanti keburu dingin gak enak.. ujar Adilla sambil senyum tertahan.

"Ooh iya terimakasih mas, ucap Anan sama penjual. lalu mereka makan..

Setelah selsai makan Anan mengajak Adilla berkeliling kota, lalu membeli martabak pesanan tetangganya dan juga soto dan lontong untuk ibunya buat sarapan besok.

Anan mengantarkan Adilla pulang setelah puas berkeliling.

*******

"Bunda dilla mau berangkat kerja dulu ya, nanti tante vira atau bu ratna nemenim bunda kesini. kalau bunda merasa sehat, gak papa bunda aja yang main ke rumah bu ratna tapi jangan pergi jauh\_jauh ya. pesan adilla pada ibunya setelah dia mengelap tubuh ibunya dengan air hangat dan mengganti pakaiannya, kalau pagi memang Adilla tidak sempet memandikan ibunya jadi cukup di lap aja. sudah sarapan dan memberinya obat.

Lalu Adilla berangkat sebelumnya menitipkan ibunya pada tetangga kontrakan yang terdekat.

Belum jauh Adilla melangkah tiba_tiba ada sebuah motor yang berhenti didepannya, sehingga dia tidak bisa melanjutkan langkah kakinya.

"Bima.. kaget adilla melihat siapa pria yang menghadangnya itu..

"Yuk naik.. hihi kata bima sambil cekikan dia merasa wajah dilla sangat lucu ketika dalam mode terkejutnya.

Sesampainya ditempat kerja bima segera memarkirkan motornya, ditempat yang disediakan sementara itu Adilla mencopot helmnya kemudian memberikannya pada bima.

"Adilla... kejut Anan, sontak mereka berdua menoleh dan memandang kearah sumber suara. bima dan dilla ketakutan melihat muka Anan yang memancarkan aura kemarahan.

"Sini kalian... mereka mendekat sambil menunduk.

"Siapa kamu? tanya Anan dengan suara keras.

"Saya bima pak.. jawab bima

Adilla merasa heran emang bosnya ini punya penyakit pelupa atau amnesia sih, bukannya dia sudah tau kenapa mesti ditanyain lagi.

"Lalu dia siapa? tanya Anan menunjuk kearah dilla namun melontarkan pertanyaan ke bima.

Adilla semakin tidak mengerti donk.

"Dia dilla pak ehm ralat maksudku Adilla..ada apa ya pak.

"𝓘𝓷𝓲 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓱𝓪𝓫𝓲𝓼 𝓴𝓮𝓹𝓮𝓷𝓽𝓸𝓴 𝓪𝓹𝓪 𝓼𝓲𝓱 𝓼𝓼𝓶𝓹𝓮 𝓵𝓾𝓹𝓪 𝓷𝓪𝓶𝓪𝓴𝓾 batin adilla.

"Kamu tau gak siapa dia.. tanya Anan lagi. bima menggeleng karena dia tidak paham maksud bosnya.

"Oke biar aku kasih tau, perkenalkan dia ini pacarku termasuk calon istriku.. paham kamu. jadi mulai sekarang jangan pernah dekat_dekat dengannya lagi, kamu hanya boleh berteman sebagai sesama og saja gak lebih. jangan pernah sekali kali aku lihat kamu menjemput atau mengantar dia lagi, karena itu akan menjadi tanggung jawabku.

"Hah... disaat Anan bicara panjang lebar, sementara dilla hanya menganga bengong. "Apaan sih dia ngaku_ngaku pacar, batin adilla.

Bima hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan mereka begitu saja, tapi sebelum dia melangkah lebih jauh bima berbalik lalu berkata: "Kalau memang pak Anan benar pacarnya dilla aku sih seneng aja, tapi pak Anan harus bisa melindungi dia bapak gktau kan kalau dia itu sering banget dapat kecaman dari karyawan bapak.. dan apa pantes seorang CEO memiliki pacar yang kerjanya sebagai office girl. setelah bicara panjang lebar bima pun pergi.

Sesampainya didalam ruangannya Anan berpikir dia mencerna semua perkataan bima, dia berpikir apa yang harus dilakukannya.

Sementara dilla yang mengerjakan pekerjaan seperti biasa mendapat perlakuan tidak baik dari orang_orang yang kerja disitu, berbeda dengan bima yang memiliki paras yang tampan dia sama sekali tidak banyak disuruh ini itu, sebenarnya bima kasihan sama dilla tapi dia ingat kembali perkataan bosnya. dia tidak mau sampai dipecat gara_gara dekat dengan dilla.

"Adilla kamu kerjakan yang ini, tulis semuanya secara manual.. perintah delina.

"Maaf bu tapi ini kan banyak.. kamu berani membantah dengan delina yang memasang wajah garangnya dia melotot kepada adilla, membuat hati adilla ciut akhirnya mau tidak mau dia mengerjakan apa yang diperintahkan oleh atasannya itu.

Anan berjalan keluar dari ruangannya, maksudnya dis ingin menemui adilla. namun suara sesil mengagetkannya dan menghentikan langkahnya.

"Pak Anan 10 menit lagi anda harus meeting, mereka meminta kita meeting di cafe diluar kantor ini. apa anda lupa? saya sudah menyiapkan materinya.

"Ooh shit kok aku bisa lupa, batin Anan.

"Ooh ya maaf aku lupa, ya sudah ayo kita berangkat sekarang.. jawab Anan sambil matanya terus mencari keberadaan adilla, namun yang dicarinya gak kelihatan batang hidungnya dia gak tau aja kalau sekarang adilla lagi menulis sebanyak 2 halaman dan itu secara manual.

Anan berjalan menuju lift khusus bos yang diikuti sesil dibelakangnya, tak ada obrolan diantara mereka karena sesil memang bukan sisi atau delina yang terobsesi dengan Anan.

"Adilla ini apa? bentak delina dia sangat murka karena adilla yang tidak pokus senggila tulusannya banyak sekali yang salah, sebetulnya delina tinggak ngeprint aja sich cuma dia sangat membenci gadis yang selalu dekat dengan orang yang disukainya.

"Maaf bu tadi saya ngantuk.. ucap dilla sambil menunduk.

"Brengsek.. secara spontan delina menjambak rambut panjang dilla, dia menarik ikat rambutnya sehingga rambutnya jadi terurai. Lalu dia menjambak dengan kasar bahkan membenturkan kepala dilla pada meja, "Kamu sengaja kan ingin merusak tulisanku.. kamu tau ini tuh presentasi yang sangat penting bego.. sekarang kamu rusak, delina yang sudah sangat marah mengambil air teh yang baru di seduhnya lalu menyiramkan ke muka dan tangannya.. sehingga dilla menjerit histeris.

lalu delina mendorong kasar tubuh dilla keluar dari ruangannya, aws kamu ngadu.. Pergi jauh_jauh dari hadapanku.

"Ssttt panas dilla mencuci tangannya yang melepuh dengan air dingin serta mencuci mukanya.. dia menangis meratapi nasibnya, karena memang beberapa menit lagi sudah waktunya pulang dilla meminta ijin pulang duluan dengan alasan kepalanya sakit.

"Bim tolong bilangin sama pak Anan ya aku sakit kepala, aku pulang lebih awal.. bima hanya mengangguk.

Dalam perjalanan pulang adilla menangis, dia ingin sekali berhenti Bekerja tapi ibunya membutuhkan biaya.

Episodes
1 Interview
2 Hari pertama dilla kerja
3 Apakah beliau ibuku?
4 Sisi Membuat Ulah
5 Mendapat Ancaman
6 Anan jatuh cinta
7 Anan Kerumah Adilla
8 Siksaan Adilla
9 Adilla Amnesia
10 Cahaya
11 Aya Mulai Kuliah
12 Aya Ngambek
13 Ada Apa Dengan Hatiku
14 Jangan Gigit Bibirmu
15 I Love You
16 Anan mengajak Bunda Melihat Rumah Baru
17 Gairah Efan Dan Aya
18 Ciuman Yang Memabukan
19 You Belong Me
20 Efan Tekut Kehilangan Cahaya
21 Bali
22 Kecelakaan
23 Adilla.. Cahaya..
24 Aku Mencintainya
25 Back To Jakarta
26 Akad
27 Efan Bersama Liora Lagi
28 Daddy Sakit
29 Efan Vs Anan
30 Adilla Nemenin Suami Keacara Kantor
31 Bunda Minta Cucu
32 Lepasin Efan
33 Kak Efan Kenapa Berubah?
34 Adilla Bilang Kak Efan Keluar
35 Cinta Itu Bulshit
36 Dilla Maafin
37 Ku Izinkan Kakak Menikahi Liora
38 Calon Suami lo itu, Suami Gue
39 Yank
40 Jalan Terbaik Adalah Pisah
41 Dhuha Buat Nikung Siapa Kak
42 Resepsi
43 Honeymoon
44 Efan Tidur Dengan Liora
45 Hati Adilla Hancur
46 Antara Dendam Dan Cinta
47 Adilla Kembali
48 Istri Dan Selingkuhan Positif
49 Efan Memberitahu Kehamilan Liora
50 Bumil
51 Pernikahan Efan Dengan Liora
52 Bahagia William
53 Dendam William
54 Bagaimana Dengan Anak Kita
55 Ketemu Mantan
56 Makan Malam
57 Hari Bahagia Anan
58 Gak Sabar
59 Berduka
60 Sad Ending ( and )
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Interview
2
Hari pertama dilla kerja
3
Apakah beliau ibuku?
4
Sisi Membuat Ulah
5
Mendapat Ancaman
6
Anan jatuh cinta
7
Anan Kerumah Adilla
8
Siksaan Adilla
9
Adilla Amnesia
10
Cahaya
11
Aya Mulai Kuliah
12
Aya Ngambek
13
Ada Apa Dengan Hatiku
14
Jangan Gigit Bibirmu
15
I Love You
16
Anan mengajak Bunda Melihat Rumah Baru
17
Gairah Efan Dan Aya
18
Ciuman Yang Memabukan
19
You Belong Me
20
Efan Tekut Kehilangan Cahaya
21
Bali
22
Kecelakaan
23
Adilla.. Cahaya..
24
Aku Mencintainya
25
Back To Jakarta
26
Akad
27
Efan Bersama Liora Lagi
28
Daddy Sakit
29
Efan Vs Anan
30
Adilla Nemenin Suami Keacara Kantor
31
Bunda Minta Cucu
32
Lepasin Efan
33
Kak Efan Kenapa Berubah?
34
Adilla Bilang Kak Efan Keluar
35
Cinta Itu Bulshit
36
Dilla Maafin
37
Ku Izinkan Kakak Menikahi Liora
38
Calon Suami lo itu, Suami Gue
39
Yank
40
Jalan Terbaik Adalah Pisah
41
Dhuha Buat Nikung Siapa Kak
42
Resepsi
43
Honeymoon
44
Efan Tidur Dengan Liora
45
Hati Adilla Hancur
46
Antara Dendam Dan Cinta
47
Adilla Kembali
48
Istri Dan Selingkuhan Positif
49
Efan Memberitahu Kehamilan Liora
50
Bumil
51
Pernikahan Efan Dengan Liora
52
Bahagia William
53
Dendam William
54
Bagaimana Dengan Anak Kita
55
Ketemu Mantan
56
Makan Malam
57
Hari Bahagia Anan
58
Gak Sabar
59
Berduka
60
Sad Ending ( and )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!