18. Ingin membuat kejutan

Pagi harinya di meja makan pak Hilman , bu Rima, Viona, adik pak Hilman serta anak- anaknya berkumpul di meja makan untuk sarapan pagi. Hari ini Viona dibantu oleh tante Selvi memasak nasi uduk , dadar telur dan orek tempe.

"Dek, saya ,mbakmu, juga Viona rencananya mau pulang hari ini...?" ucap pak Hilman pada adik perempuannya.

"Lho nggak jadi nunggu sampai tujuh harinya ibu mas...?" tanya Selvi.

"Maaf dek, kayaknya nggak, mas ada urusan pekerjaan. Maaf ya nanti mas sama mbakmu nggak bisa bantuin acara tujuh harian ibu..." ucap pak Hilman yang sebenarnya tidak enak hati pada sang adik.

Selvi adalah adik pak Hilman yang menempati rumah nenek. Ada satu lagi adik pak Hilman yaitu Doddy yang rumahnya tidak jauh dari rumah nenek.

"Ya udah mas, nggak papa kan masih ada mas Doddy dan istrinya yang nanti bantuin saya..." jawab Selvi.

"Mas sudah pesan tiket pesawatnya...?" tanya Selvi.

"Belum dek..." jawab Pak Hilman.

"Viona kamu pesan tiket pesawat sana, cari penerbangan siang ini. Pake uang kamu ya, uang ibu tinggal sedikit. Gajian ayahmu masih lama...'' ucap bu Rima.

"Iya bu..." jawab Viona lalu mengambil ponselnya kemudian memesan tiket secara on line.

"Ayah, ibu, tiket untuk penerbangan siang sudah habis, tinggal penerbangan sore, jam enam .." ucap Viona.

"Ya udah nggak papa, yang penting kita pulang hari ini..." jawab bu Rima.

"Iya bu..." jawab Viona lalu memesan tiket.

Setelah selesai sarapan Viona, dan bu Rima masuk ke dalam kamar untuk merapihkan pakaiannya dan barang- barangnya dan memasukkannya ke dalam koper agar nanti sore mereka tinggal berangkat.

"Viona, kamu sudah merapihkan barang- barangmu...?" tanya bu Rika dari pintu kamar Viona.

"Sudah bu, Viona sudah memasukkannya ke dalam koper..." jawab Viona.

"Baguslah, ayo sekarang kita keluar beli oleh- oleh buat Bara, Karin sama buat mertua kamu. Nggak enak kan kalu kita pulang nggak bawa oleh-oleh..." ucap bu Rima.

"Iya bu..." jawab Viona.

"Jangan lupa kamu bawa dompet..." ucap bu Rima

"Iya ...'' jawab Viona.

Mereka berdua pun naik taksi kemudian pergi ke pusat oleh- oleh di kota Malang. Sampai di sana bu Rima dan Viona sibuk memilih oleh- oleh yang akan mereka bawa ke Jakarta. Viona membeli beberapa bungkus oleh- oleh khas malang. Begitu juga dengan bu Rima, dia antusias sekali berbelanja. Sampai troli yang dia bawa penuh dengan oleh- oleh. Ada makanan dan juga cindera mata.

Tentu saja bu Rima membeli oleh- oleh sebegitu banyaknya, karena selain membeli oleh- oleh untuk keluarga, dia juga membeli untuk teman- teman sosialitanya. Dia akan malu sama mereka jika bepergian tapi pulang dengan tangan kosong. Karena pasti akan diledek sama mereka.

"Bu, banyak banget belanjanya, buat siapa saja...?" tanya Viona yang melihat troli yang di dorong oleh sang ibu begitu penuh.

"Iya, kan yang mau dikasih oleh- oleh juga banyak. Udah nih kamu bawa ke kasir. Kamu yang bayar semuanya ya..." ucap bu Rima memberikan trolinya pada Viona.

"Ta..tapi bu i..ini..."

"Sudah jangan protes, ini kan oleh- oleh buat suami dan mertua kamu..." sahut bu Rima.

"Tapi ini apa nggak terlalu banyak bu...?" tanya Viona.

"Kamu pelit amat sih Viona cuma bayarin oleh- oleh segini aja nggak mau..." ucap bu Rima kesal.

"Bu ...bukannya nggak mau bu, tapi ini..."

"Sudah nggak usah banyak omong lagi, sana kamu ke kasir dan bayar semuanya..." bu Rima terlihat marah.

"I..iya bu..." jawab Viona sambil mendorong troli ke kasir.

Setelah selesai belanja Viona dan bu Rima pun kembali pulang ke rumah nenek.

Pukul lima sore pak Hilman, bu Rima dan Viona berpamitan dengan adik dan saudara yang lain untuk pulang kembali ke Jakarta. Mereka akan diantarkan oleh suami tante Selvi ke Bandara. Dari rumah ke Bandara ditempuh sekitar empat puluh lima menit.

Pukul lima lewat empat puluh lima menit pak Hilman, bu Rima serta Viona pun sudah sampai ke Bandara. Mereka sudah bersiap- siap untuk masuk ke dalam pesawat.

Perjalanan dari Malang menuju Jakarta ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam tiga puluh sembilan menit. Dan pada pukul tujuh lewat tiga puluh sembilan menit mereka telah tiba di Jakarta. Viona kemudian memesa taksi untuk mengantar kedua orang tuanya dulu ke rumah, setelah itu baru lanjut ke rumahnya.

"Viona, kamu sudah mengabari suamimu dan juga Karin kalau kita pulang malam ini...?" tanya bu Rima ketika mereka sudah berada di dalam taksi.

Pak Hilman duduk di kursi samping sopir, sedangkan Viona dan bu Rima duduk di kursi belakang.

"Nggak bu, Viona sengaja nggak kasih kabar ke mereka, Viona mau kasih kejutan buat mas Bara..." jawab Viona.

"Oh, ya sudah. Oya besok kamu suruh Karin pulang ya. Ibu sudah kangen sama adikmu itu..." ucap bu Rima.

"Iya bu..." jawab Viona.

Setelah satu jam perjalanan mereka sampai di rumah orang tua Viona. Pak Hilman dan bu Rima turun dari taksi, kemudian Viona melanjutkan perjalanan ke rumahnya.

Pukul setengah sepuluh malam Viona pun sampai di depan rumahnya. Kemudian dia membayar ongkos taksi. Mendengar ada mobil yang berhenti di depan rumah pak Jaja sopir sekaligus penjaga rumah Viona membukakan pintu pagar.

"Lho ibu Viona sudah pulang...? Kata bi Yuni ibu pulangnya tiga hari lagi...?" tanya pak Jaja.

"Tadinya sih gitu pak, tapi orang tuaku ada kerjaan yang nggak bisa ditinggal jadi kami pulang lebih awal....'' jawab Viona.

"Oh begitu, silahkan masuk bu..." sahut pak Jaja.

"Oya, apa mas Bara dan Karin sudah pulang dari kantor pak...?" tanya Viona.

"Sudah pulang sejak sore bu, sekarang semenjak bu Viona pergi, pak Bara dan non Karin selalu pulang sore. Nggak pernah pulang malam...." jawab pak Jaja.

"Mungkin kerjaan di kantor lagi nggak banyak kali ya bu jadi mereka bisa pulang sore nggak seperti dua minggu lalu pulangnya larut malam terus..." sambung pak Jaja.

"Iya kali pak, tapi syukurlah kalau nggak lembur lagi, kasihan kalau tiap hari lembur, badannya capek..." sahut Viona.

"Ya udah pak saya ke dalam dulu ya...." ucap Viona.

"Mari bu, saya bawakan kopernya..." ucap pak Jaja.

"Nggak usah pak, oya ini oleh- oleh untuk pak Jaja buat teman ngopi..." ucap Viona memberikan paper bag berisi oleh- oleh.

"Wah terima kasih banyak bu Viona saya dibawakan oleh- oleh..." jawab pak Jaja.

Viona tersenyum lalu berjalan menuju teras rumahnya. Viona lalu menekan bel pintu. Tak lama kemudian bu Yuni yang kebetulan belum tidur langsung bergegas membukakan pintu.

"Bu...Bu Viona..." ucap bi Yuni kaget begitu membuka dan yang datang adalah majikannya.

"Bi Yuni kenapa sih, kok kaget gitu...? Kaya lihat hantu saja..." ucap Viona sambil terkekeh.

"Bu..bu Viona kok sudah pulang..? Bu...bukannya masih tiga hari lagi di Malang...?" tanya bi Yuni yang terlihat panik.

"Iya bi, tapi ibuku udah nggak betah mungkin karena sudah terlalu lama di sana..." jawab Viona sambil masuk ke dalam rumah.

Bi Yuni menutup pintu lalu segera mengikuti sang majikan.

"Mas Bara sudah tidur ya bi...?" tanya Viona.

"Su..sudah bu Viona...." jawab bi Yuni.

"Oh, ya udah saya langsung ke kamar aja deh, mau bikin kejutan buat mas Bara..." ucap Viona sambil tersenyum lebar.

"Ehm...anu bu Viona..." ucap bi Yuni sambil menahan tangan Viona.

"Kenapa bi...?'' jawab Viona yang hendak menaiki tangga.

"Bu Viona nggak mau makan malam dulu...?" tanya bi Yuni.

"Nggak bi, saya sudah makan tadi di pesawat, masih kenyang..." jawab Viona lalu melangkahkan kakinya menaiki anak tangga.

"Tunggu..tunggu bu Viona...." lagi- lagi bi Yuni menahan tangan Viona.

"Apa lagi bi..?" tanya Viona kembali berhenti.

"Saya buatkan teh dulu buat bu Viona ya..." ucap bi Yuni.

"Nggak usah lah bi,saya sudah minum air putih tadi...'' jawab Viona.

"Iya tapi , bu Viona jangan ke kamar dulu, bibi kangen sama bu Viona pengin ngobrol..." ucap bi Yuni.

"Aduh.. Besok saja deh bi, saya capek, ingin istirahat. Lagian saya juga mau cepat- cepat ketemu sama mas Bara,saya kangen bi..." sahut Viona lalu dengan cepat dia menaiki anak tangga.

"Ya Alloh bu Viona , bagaimana ini..." bi Yuni panik lalu ikut menyusul Viona menaiki anak tangga.

Ketika sampai di depan pintu kamarnya tiba- tiba Viona berhenti. Samar - samar dia mendengar suara aneh. Dia pun menoleh ke kiri dan ke kanan. Untuk memastikan suara itu datangnya dari mana.

"Aaaahhh....ssttthh...aaahhhhh.... "

"Suara apa itu..." batin Viona.

Bi Yuni yang sudah mendekati Viona pun menghentikan langkahnya. Viona menoleh ke arah bi Yuni.

"Bi... Sini.." ucap Viona setengah berbisik sambil melambaikan tangan.

Perlahan bi Yuni pun mendekat.

"Ada apa Bu Viona...?" tanya bi Yuni ikut berbisik.

"Bibi dengar nggak suara itu...?" tanya Viona.

"Aaaaahhhhh.... Iyaaa... Terussss lebihhh... Cepattttt.... Aaaahhhh.... "

Kali ini suaranya terdengar lebih jelas dan itu adalah suara perempuan.

"Ya Alloh... Ya Alloh ...'' gumam bi Yuni sambil memegang dadanya serta menggelengkan kepalanya.

"Aaahhhhh.... Nikmat sekali Karinn ..."

"Iya kak.. Lebih cepat kak.... Lebih cepat iya ayoo.... Ahhhh....."

"Ka...Karin... Mas... Bara... Su suara itu berasal dari dalam kamar... Apa yang sedang mereka lakukan... !'' ucap Viona dengan jantung yang berpacu dengan kencang.

Viona segera memutar handle pintu kemudian memutarnya dan pintu yang tak dikunci itu pun terbuka.

Mata Viona melebar dengan sempurna meliat apa yang terjadi di depan matanya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

May Keisya

May Keisya

ngapain LG nih nahan2 Mulu.. biarin aja ketauan

2024-11-08

0

Asmara

Asmara

parah

2024-10-28

0

Salsabiela

Salsabiela

mau bikin kejutan malah dia yang dibuat terkejut. kasihan viona

2024-10-27

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pulang larut malam
2 2. Berani membentak
3 3. Kedatangan Karin
4 4. Belum hamil juga
5 5. Hampir ketahuan
6 6. Pergi menemui ayah ibu
7 7. Dan Terjadi lagi
8 8. Antara menyesal dan menikmati
9 9.Mendapat Hadiah
10 10. Kalung yang sama
11 11. Kembali diacuhkan
12 12. Bertemu Bara
13 13. Tak dapat mengendalikan diri
14 14. Merasa Konyol
15 15. Aku kerja demi kamu
16 16. Nahan pipis
17 17. Mulai merasa curiga
18 18. Ingin membuat kejutan
19 19. Tega kamu mas
20 20. Apartemen Brian
21 21. Aku yang disakiti aku yang disalahkan
22 22. Pengkhianat
23 23. Percayalah padaku Kak...
24 24. Ada saja gangguannya
25 25. Bertemu Karin
26 26. Mediasi
27 27.Pergi ke Kantor Brian
28 28. Makan Malam bersama Brian
29 29. Babak belur
30 30. Dimarahi
31 31. Lakukanlah Brian....
32 32. Menyatu
33 33. Bekas
34 34. Imbalan
35 35. Bertemu Robby
36 36. Mulai meras cemas
37 37. Pantai
38 38. Pengalaman pertama Viona
39 39. Pendarahan
40 40. Golongan darah yang berbeda
41 41. Masa kecil Viona dan Karin
42 42. Tes DNA
43 43. Frustrasi
44 44. Mulai terungkap
45 45. Datang di saat yang tidak tepat
46 46. Kembalilah pada Bara
47 47. Kenyaataan pahit
48 48. Hanya ingin Viona
49 49. Masa lalu 1
50 50. Masa lalu 2
51 51. Munafik...?
52 52. Kita salah
53 53. Orang gila
54 54. Keguguran
55 55. Jangan temui aku lagi
56 56. Ditangkap polisi
57 57. Keluar dari penjara
58 58. Kamu mirip teman saya
59 59. Babak Belur
60 60. Anaknya Wandan
61 61. Dijenguk oleh Angga
62 62. Menyusahkan orang tua
63 63. Kecurigaan Angga
64 64. Kecurigaan Angga 2
65 65. Kedatangan tuan Bobby
66 66. Melamar pekerjaan
67 67. Pergi ke Surabaya
68 68. Tinggal kenangan
69 69. Terjerat Hutang
70 70. Kanti dan Yoko
71 71. Pekerjaan Baru Brian
72 72. Kamar hotel
73 73. Mabuk
74 74. Hasrat menggebu Brian
75 75. Foto editan
76 76. Pendirian Brian
77 77. Di mana Viona...?
78 78. Rentenir
79 79. Kecelakaan
80 80. Kecelakaan 2
81 81. Kejahatan tuan dan nyonya Bobby
82 82. Kondisi tuan Bobby
83 83. Laki- laki misterius
84 84. Curiga
85 85. Kangen
86 86. Istri muda...?
87 87. Rencana bu Rima
88 88. Sah
89 89. Malam pertama
90 90. Pengantin Baru
91 91. Kembali ke kantor
92 92. Mulai membaik
93 93. Pergi ke kantor Brian
94 94. Operasi Caesar
95 95. Dihasut
96 96. Baby Vino
97 97. Resign
98 98. Rumah kecil
99 99. Kedatangan Bara
100 100. Kejutan
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1. Pulang larut malam
2
2. Berani membentak
3
3. Kedatangan Karin
4
4. Belum hamil juga
5
5. Hampir ketahuan
6
6. Pergi menemui ayah ibu
7
7. Dan Terjadi lagi
8
8. Antara menyesal dan menikmati
9
9.Mendapat Hadiah
10
10. Kalung yang sama
11
11. Kembali diacuhkan
12
12. Bertemu Bara
13
13. Tak dapat mengendalikan diri
14
14. Merasa Konyol
15
15. Aku kerja demi kamu
16
16. Nahan pipis
17
17. Mulai merasa curiga
18
18. Ingin membuat kejutan
19
19. Tega kamu mas
20
20. Apartemen Brian
21
21. Aku yang disakiti aku yang disalahkan
22
22. Pengkhianat
23
23. Percayalah padaku Kak...
24
24. Ada saja gangguannya
25
25. Bertemu Karin
26
26. Mediasi
27
27.Pergi ke Kantor Brian
28
28. Makan Malam bersama Brian
29
29. Babak belur
30
30. Dimarahi
31
31. Lakukanlah Brian....
32
32. Menyatu
33
33. Bekas
34
34. Imbalan
35
35. Bertemu Robby
36
36. Mulai meras cemas
37
37. Pantai
38
38. Pengalaman pertama Viona
39
39. Pendarahan
40
40. Golongan darah yang berbeda
41
41. Masa kecil Viona dan Karin
42
42. Tes DNA
43
43. Frustrasi
44
44. Mulai terungkap
45
45. Datang di saat yang tidak tepat
46
46. Kembalilah pada Bara
47
47. Kenyaataan pahit
48
48. Hanya ingin Viona
49
49. Masa lalu 1
50
50. Masa lalu 2
51
51. Munafik...?
52
52. Kita salah
53
53. Orang gila
54
54. Keguguran
55
55. Jangan temui aku lagi
56
56. Ditangkap polisi
57
57. Keluar dari penjara
58
58. Kamu mirip teman saya
59
59. Babak Belur
60
60. Anaknya Wandan
61
61. Dijenguk oleh Angga
62
62. Menyusahkan orang tua
63
63. Kecurigaan Angga
64
64. Kecurigaan Angga 2
65
65. Kedatangan tuan Bobby
66
66. Melamar pekerjaan
67
67. Pergi ke Surabaya
68
68. Tinggal kenangan
69
69. Terjerat Hutang
70
70. Kanti dan Yoko
71
71. Pekerjaan Baru Brian
72
72. Kamar hotel
73
73. Mabuk
74
74. Hasrat menggebu Brian
75
75. Foto editan
76
76. Pendirian Brian
77
77. Di mana Viona...?
78
78. Rentenir
79
79. Kecelakaan
80
80. Kecelakaan 2
81
81. Kejahatan tuan dan nyonya Bobby
82
82. Kondisi tuan Bobby
83
83. Laki- laki misterius
84
84. Curiga
85
85. Kangen
86
86. Istri muda...?
87
87. Rencana bu Rima
88
88. Sah
89
89. Malam pertama
90
90. Pengantin Baru
91
91. Kembali ke kantor
92
92. Mulai membaik
93
93. Pergi ke kantor Brian
94
94. Operasi Caesar
95
95. Dihasut
96
96. Baby Vino
97
97. Resign
98
98. Rumah kecil
99
99. Kedatangan Bara
100
100. Kejutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!