5. Hampir ketahuan

Beberpa menit mereka melakukan ciuman lembut yang semakin lama semakin dalam. Hingga tak sadar Viona pun membalas ciuman yang begitu memabukkan tersebut.

Hingga akhirnya ciuman berakhir karena meraka hampir kehabisan nafas. Dada mereka terlihat naik turun karena nafas keduanya yang memburu, mereka berdua seakan berebut udara setelah beberapa saat lalu mereka tidak menghirupnya.

Mata keduanya saling bertemu, Viona menatap netra Brian dengan pandangan sayu. Hatinya campur aduk antara merasa malu, kesal dan takut atas apa yang baru saja mereka berdua lakukan. Tapi di balik semua rasa itu, Viona merasakan kehangatan dan kenikmatan yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

Rasa yang sudah lama tidak dia dapatkan dari sang suami. Iya, kehangatan dan kelembutan sang suami kini sudah menguap dan berubah menjadi rasa dingin yang menyelimuti tubuh Viona.

Tapi kehangatan, kelembutan bahkan kenyamanan datang kembali tapi dari orang yang tidak seharusnya memberikan semua itu. Iya, dia adalah adik iparnya sendiri, bagaimana dia bisa memberikan semua yang Viona butuhkan dan yang lebih parahnya lagi Viona begitu menikmatinya...?

"Bri..Brian..." ucap Viona masih dengan nafas yang sedikit tersengal- sengal.

Brian menatap mata Viona dengan lekat.

"Bagaimana..? Kakak sudah tidak sedih lagi...?" tanya Brian. Terlihat bibirnya tersenyum tipis.

"Bri..Brian.. Apa yang telah kita lakukan..? I..ini salah..." ucap Viona.

"Tapi kau menikmatinya kan kak...?" tanya Brian pandangannya masih belum berpindah dari wajah Viona.

"A..aku..hemmptt...." belum juga Viona menyelesaikan ucapannya Bara kembali membungkam bibir Viona menggunakan bibirnya.

Dan lagi, ciuman itu terjadi lagi diantara keduannya. Tapi kali ini Viona berusaha untuk melepaskannya dengan mendorong dada Brian. Tapi lagi dan lagi Brian menekan tengkuk Viona menggunakan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya meraih pinggang Viona hingga tubuh mereka saling menempel satu sama lain.

Seperti ciuman sebelumnya, Brian kembali memberikan pagutan yang begitu lembut, hangat serta memabukkan. Hingga membuat Viona yang tadinya menolak pun akhirnya menyerah dan menikmati apa yang diberikan oleh Brian.

"Viona..sayang... Di mana kamu...?" terdengar suara Bara memanggil- manggil nama Viona.

Viona pun tersentak kaget dan reflek mendorong dada Brian dengan kuat untuk melepaskan ciumannya hingga tubuh Brian sedikit terhuyung ke belakang.

"Mas Bara..." gumam Viona.

"Ngapain kalian di sini...?" tanya Bara.

"Ehm.. I..itu...ta..tadi..." jawab Viona bingung menjawab apa karena grogi.

Sementara Brian hanya terlihat santai saja.

"Kamu kenapa sih...?" tanya Bara heran melihat Viona salah tingkah.

"Bibir kamu kenapa..? Kok lipstiknya berantakan begitu...?" tanya Bara sambil menunjuk bibir Viona.

"I..ini a..ku ta..tadi.. habis cuci muka, iya cuci muka..." jawab Viona.

Brian pun tersenyum tipis melihat wajah panik Viona.

"Kamu sendiri ngapain ada di sini...?" tanya Bara pada sang adik.

"Aku mau ke kamar mandi, mau pipis tapi kakak ipar lama sekali berada di dalam, aku sampai capek menunggu dia keluar..." jawab Brian dengan datar.

"Ngapain kamu berlama- lama di kamar mandi..?" tanya Bara pada Viola.

"A..aku hanya..."

"Mungkin dia habis menangis kak, karena kakak tidak mau membela kak Viona ketika dipojokkan oleh mamah papah. Lihat saja matanya merah dan sembab..." sahut Brian.

Viona menunduk, sementara Bara hanya melirik sekilas padanya.

"Ayo pulang..." Bara meraih tangan Viona lalu berjalan meinggalkan Brian.Brian pun hanya menatap kepergian Bara dan Viona.

Viona dan Bara sudah berada di ruang keluarga hendak berpamitan dengan tuan Bobby dan nyonya Rika. Sementara adik dan para sepupunya sudah terlebih dulu pulang.

"Mah, pah, Bara pulang ya..." ucap Bara.

"Mah , pah, Viola pamit..." ucap Viona.

"Iyaaa..." jawab tuan Bobby dan nyonya Rika.

Viona dan Bara pun meninggalkan rumah tuan Boby dan pulang ke rumahnya.

****

Di dalam mobil tidak ada pembicaraan di antara Viona dan Bara. Mereka sibuk dengan pikiran masing- masing. Bara fokus menyetir sambil sesekali mengecek ponselnya. Ada beberapa pesan yang masuk dan dia langsung membacanya.Bibirnya tersenyum setelah membaca pesan yang entah dari siapa.

Sementara Viona sedang sibuk memikirkan dua hal yang baru saja terjadi di rumah mertuanya. Di antaranya adalah ucapkan nyonya Rika yang begitu membuatnya sedih karena dia belum bisa memberikan cucu untuk mereka. Selain itu dia juga teringat dengan perbuatannya bersama adik ipar yaitu Brian di depan kamar mandi.

Entah apa yang membuat adik iparnya tiba- tiba melakukan hal gila tersebut dan yang lebih gilanya lagi Viona bukannya menolak tapi justru malah menikmatinya.

Ah, Viona benar- benar merasa murahan sekali saat ini. Dia tidak bisa membayangkan jika perbuatannya tadi bersama adik iparnya dipergoki oleh Bara. Pasti akan mengakibatkan kehebohan di sana. Viona pun beberapa kali menggelengkan kepalanya untuk mengusir bayangan ciuman panasnya bersama adik iparnya yang terus menari- nari di pikirannya.

"Sayang... Sayang..." ucap Bara membuyarkan lamunan Viona.

"I..iya..." Viona terkejut setelah Bara menepuk lengannya.

"Kamu kenapa dari tadi melamun terus...? Apa yang kamu pikirkan...?" tanya Bara.

"Ehm... Nggak..a..aku tidak memikirkan apa- apa kok mas..." jawab Viona.

"Trus tadi ngapain kamu lama banget di kamar mandi...? Apa benar yang dikatakan oleh Brian kalau kamu menangis di dalam sana...?" tanya Bara.

Viona hanya diam menunduk.

"Kenapa kamu nangis...?" tanya Bara lagi.

"A..aku hanya sedih saja mas..." jawab Viona.

"Sedih kenapa...? Karena ucapan mamah tadi..?" tanya Bara.

"Iya mas..." jawab Viona.

"Kenapa harus sedih sih..? Mamah kan hanya bertanya saja kenapa kamu belum bisa kasih mereka cucu. Apa salahnya...?" tanya Bara.

"Tapi ucapan mamah itu membuatku sakit mas, mamah bahkan mengatakan kalau aku mandul..." jawab Viona sambil menangis.

"Kalau memang kenyataannya seperti itu kenapa kamu harus sakit hati...? Kamu memang nggak bisa ngasih aku anak kan..? Kalau orang yang nggak bisa hamil itu namanya mandul..." ucap Bara.

"Tapi dokter mengatakan aku nggak mandul mas, keadaanku baik- baik saja nggak ada masalah..." sahut Viona.

"Mungkin itu hanya karena waktu saja mas, ada kok di luar sana pasangan suami istri yang pernikahannya lebih lama dari kita baru dikasih anak.Kita baru tiga tahun mas, bahkan ada yang sepuluh tahun baru hamil. Itu tergantung kondisi masing- masing orang..." ucap Viona.

"Makanya ayo dong mas, kita periksa berdua biar kita tahu masalah kita tuh ada di mana..."ucap Viona.

"Kenapa sih kamu selalu menganggap kalau masalahnya itu ada di aku..? Kamu mau bilang kalau yang mandul itu bukan kamu tapi aku, begitu kan..? Kamu kan tadi dengar kata mamah di keluarga aku tidak ada keturunan mandul...! " tanya Bara dengan emosi.

"Bukan mas bukan seperti itu. Aku nggak bilang kamu mandul.. Aku hanya.."

"Hanya apa, sudah lah aku malas bedebat denganmu..!" ucap Bara semakin emosi.

Viona pun menjadi sedih karena Bara tidak mau mendengar ucapannya. Viona benar- benar tidak menuduh kalau suaminya yang mandul. Dia hanya ingin mencari jalan keluar bersama- sama saja dengan datang berdua ke dokter.

Tak terasa mobil mereka pun sudah memasuki halaman rumah mereka. Bara dan Viona segera turun dari mobil. Dengan langkah cepat Bara masuk ke dalam rumah.

"Mas..mas Bara tunggu mas, mas Bara jangan marah, aku sama sekali nggak menuduh mas Bara mandul. Aku hanya ingin kita periksa ke dokter bareng - bareng mas...." ucap Viona sambil berjalan di samping Bara.

"Ayo mas besok kita ke dokter, kita melakukan inseminasi seperti yang pernah dokter sarankan pada saya. Tapi mas bara harus ikut karena ada beberapa pemeriksaan yang mas Bara harus lakukan..." ucap Viona.

"Mas Bara mau kan mas..?" tanya Viona. Tetapi Bara tidak menjawab pertanyaan Viona dia terus melangkahkan kakinya menuju ke kamar.

"Mas, sebenarnya ada dua pilihan yang dokter tawarkan sama aku, yaitu inseminasi dan juga bayi tabung. Mas Bara mau pilih yang mana ..? Aku ikut pilihan mas Bara saja...." ucap Viona.

Sampai di depan pintu kamar ,Bara pun menghentikan langkahnya lalu membalikkan badannya menghadap ke arah Viona.

"Nanti akan aku pikirkan, sekarang kita istirahat saja, aku sudah ngantuk..." ucap Bara sambil mengusap rambut Viona .

Lalu Bara memutar handle pintu dan kemudian masuk ke dalam kamar. Dia lalu membuka pakaiannya dan menggantinya dengan pakaian tidur. Kemudian dia masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi.

Dan setelah itu dia langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Tak butuh lama Bara terlihat sudah tertidur pulas. Viona yang sejak tadi duduk di pinggir tempat tidur sambil memperhatikan apa yang dilakukan oleh sang suami pun hanya bisa menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan kasar.

Viona tahu bahwa Bara marah padanya atas perdebatan tadi. melihat suaminya sudah tidur pulas, Viona lalu masuk ke dalam kamar mandi, melakukan ritual sebelum tidur yaitu mecuci muka dan menggosok gigi.

Setelah itu dia membaringkan tubuhnya di samping sang suami. Dia mencoba memejamkan mata namun tidak bisa. Semakin matanya terpejam bayangan ciumannya bersama Brian kembali muncul di pikirannya.

"Oh ya ampun... Kenapa aku jadi ingat dengan kejadian itu terus...." batin Viona sambil memegang bibirnya yang masih terlihat bengkak.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

May Keisya

May Keisya

suka ngatain bininya mandul tapi pas dia digituin marah2....apakabar vio

2024-11-08

0

May Keisya

May Keisya

pake nanya😭👊

2024-11-08

0

May Keisya

May Keisya

suami laknat

2024-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pulang larut malam
2 2. Berani membentak
3 3. Kedatangan Karin
4 4. Belum hamil juga
5 5. Hampir ketahuan
6 6. Pergi menemui ayah ibu
7 7. Dan Terjadi lagi
8 8. Antara menyesal dan menikmati
9 9.Mendapat Hadiah
10 10. Kalung yang sama
11 11. Kembali diacuhkan
12 12. Bertemu Bara
13 13. Tak dapat mengendalikan diri
14 14. Merasa Konyol
15 15. Aku kerja demi kamu
16 16. Nahan pipis
17 17. Mulai merasa curiga
18 18. Ingin membuat kejutan
19 19. Tega kamu mas
20 20. Apartemen Brian
21 21. Aku yang disakiti aku yang disalahkan
22 22. Pengkhianat
23 23. Percayalah padaku Kak...
24 24. Ada saja gangguannya
25 25. Bertemu Karin
26 26. Mediasi
27 27.Pergi ke Kantor Brian
28 28. Makan Malam bersama Brian
29 29. Babak belur
30 30. Dimarahi
31 31. Lakukanlah Brian....
32 32. Menyatu
33 33. Bekas
34 34. Imbalan
35 35. Bertemu Robby
36 36. Mulai meras cemas
37 37. Pantai
38 38. Pengalaman pertama Viona
39 39. Pendarahan
40 40. Golongan darah yang berbeda
41 41. Masa kecil Viona dan Karin
42 42. Tes DNA
43 43. Frustrasi
44 44. Mulai terungkap
45 45. Datang di saat yang tidak tepat
46 46. Kembalilah pada Bara
47 47. Kenyaataan pahit
48 48. Hanya ingin Viona
49 49. Masa lalu 1
50 50. Masa lalu 2
51 51. Munafik...?
52 52. Kita salah
53 53. Orang gila
54 54. Keguguran
55 55. Jangan temui aku lagi
56 56. Ditangkap polisi
57 57. Keluar dari penjara
58 58. Kamu mirip teman saya
59 59. Babak Belur
60 60. Anaknya Wandan
61 61. Dijenguk oleh Angga
62 62. Menyusahkan orang tua
63 63. Kecurigaan Angga
64 64. Kecurigaan Angga 2
65 65. Kedatangan tuan Bobby
66 66. Melamar pekerjaan
67 67. Pergi ke Surabaya
68 68. Tinggal kenangan
69 69. Terjerat Hutang
70 70. Kanti dan Yoko
71 71. Pekerjaan Baru Brian
72 72. Kamar hotel
73 73. Mabuk
74 74. Hasrat menggebu Brian
75 75. Foto editan
76 76. Pendirian Brian
77 77. Di mana Viona...?
78 78. Rentenir
79 79. Kecelakaan
80 80. Kecelakaan 2
81 81. Kejahatan tuan dan nyonya Bobby
82 82. Kondisi tuan Bobby
83 83. Laki- laki misterius
84 84. Curiga
85 85. Kangen
86 86. Istri muda...?
87 87. Rencana bu Rima
88 88. Sah
89 89. Malam pertama
90 90. Pengantin Baru
91 91. Kembali ke kantor
92 92. Mulai membaik
93 93. Pergi ke kantor Brian
94 94. Operasi Caesar
95 95. Dihasut
96 96. Baby Vino
97 97. Resign
98 98. Rumah kecil
99 99. Kedatangan Bara
100 100. Kejutan
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1. Pulang larut malam
2
2. Berani membentak
3
3. Kedatangan Karin
4
4. Belum hamil juga
5
5. Hampir ketahuan
6
6. Pergi menemui ayah ibu
7
7. Dan Terjadi lagi
8
8. Antara menyesal dan menikmati
9
9.Mendapat Hadiah
10
10. Kalung yang sama
11
11. Kembali diacuhkan
12
12. Bertemu Bara
13
13. Tak dapat mengendalikan diri
14
14. Merasa Konyol
15
15. Aku kerja demi kamu
16
16. Nahan pipis
17
17. Mulai merasa curiga
18
18. Ingin membuat kejutan
19
19. Tega kamu mas
20
20. Apartemen Brian
21
21. Aku yang disakiti aku yang disalahkan
22
22. Pengkhianat
23
23. Percayalah padaku Kak...
24
24. Ada saja gangguannya
25
25. Bertemu Karin
26
26. Mediasi
27
27.Pergi ke Kantor Brian
28
28. Makan Malam bersama Brian
29
29. Babak belur
30
30. Dimarahi
31
31. Lakukanlah Brian....
32
32. Menyatu
33
33. Bekas
34
34. Imbalan
35
35. Bertemu Robby
36
36. Mulai meras cemas
37
37. Pantai
38
38. Pengalaman pertama Viona
39
39. Pendarahan
40
40. Golongan darah yang berbeda
41
41. Masa kecil Viona dan Karin
42
42. Tes DNA
43
43. Frustrasi
44
44. Mulai terungkap
45
45. Datang di saat yang tidak tepat
46
46. Kembalilah pada Bara
47
47. Kenyaataan pahit
48
48. Hanya ingin Viona
49
49. Masa lalu 1
50
50. Masa lalu 2
51
51. Munafik...?
52
52. Kita salah
53
53. Orang gila
54
54. Keguguran
55
55. Jangan temui aku lagi
56
56. Ditangkap polisi
57
57. Keluar dari penjara
58
58. Kamu mirip teman saya
59
59. Babak Belur
60
60. Anaknya Wandan
61
61. Dijenguk oleh Angga
62
62. Menyusahkan orang tua
63
63. Kecurigaan Angga
64
64. Kecurigaan Angga 2
65
65. Kedatangan tuan Bobby
66
66. Melamar pekerjaan
67
67. Pergi ke Surabaya
68
68. Tinggal kenangan
69
69. Terjerat Hutang
70
70. Kanti dan Yoko
71
71. Pekerjaan Baru Brian
72
72. Kamar hotel
73
73. Mabuk
74
74. Hasrat menggebu Brian
75
75. Foto editan
76
76. Pendirian Brian
77
77. Di mana Viona...?
78
78. Rentenir
79
79. Kecelakaan
80
80. Kecelakaan 2
81
81. Kejahatan tuan dan nyonya Bobby
82
82. Kondisi tuan Bobby
83
83. Laki- laki misterius
84
84. Curiga
85
85. Kangen
86
86. Istri muda...?
87
87. Rencana bu Rima
88
88. Sah
89
89. Malam pertama
90
90. Pengantin Baru
91
91. Kembali ke kantor
92
92. Mulai membaik
93
93. Pergi ke kantor Brian
94
94. Operasi Caesar
95
95. Dihasut
96
96. Baby Vino
97
97. Resign
98
98. Rumah kecil
99
99. Kedatangan Bara
100
100. Kejutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!