8. Antara menyesal dan menikmati

Viona segera pergi dari ruang kerja Brian. Hatinya berkecamuk merutuki dirinya sendiri. Dia merasa begitu bodoh, hina dan murahan. Dia sadar kalau perbuatannya bersama adik iparnya itu salah besar, tapi kenapa dia tidak mampu untuk menolaknya. Dan dia justru menikmati permainan Brian.

Apa karena Viona memang membutuhkan sentuhan itu yang sudah lama dia inginkan dari Bara yang kini semakin dingin terhadapnya..? Entahlah Kinan sendiri pun tidak mengerti.Yang jelas Viona merasa tidak berdaya ketika Brian menelusuri titik- titik sensitif di tubuhnya.

Viona masuk ke dalam lift menuju lantai dasar. Dia mengurungkan diri untuk bertemu Bara. Dia ingin segera pulang ke rumah.

Ah, Viona benar- benar merasa sudah gila. Iya, gila karena sentuhan Brian yang begitu memabukkan. Walapun hatinya menolak dan merasa bersalah, tapi tidak dengan tubuhnya. Tubuh Viona menerima semua sentuhan Brian bahkan sangat menikmatinya. Bahkan mungkin kalau Viona tidak mengingat kalau dia istri Bara Viona akan menginginkannya lebih.

Di dalam mobil Viona duduk di jok belakang sambil sesekali memukul- mukul kepalanya dengan telapak tangannya. Ingatannya tak lepas dari apa yang telah dia perbuat di dalam ruang kerja Brian beberapa saat lalu. Bayangan ketika mereka sedang bercumbu tak mau pergi dari pikiran Viona. Bahkan Viona masih merasakan nikmatnya saat dicumbu oleh Brian. Sejak tadi dadanya terus saja berdesir.

Pak Jaja yang sedang fokus menyetir sesekali melihat sang majikan dari kaca spion di depannya. Dia merasa heran melihat sang majikan yang nampak gelisah.

"Bu Viona, ibu kenapa..? Apa ibu sakit...?" tanya pak Jaja.

"Ehm...ti..tidak pak, sa..saya baik- baik saja...." jawab Viona gugup. Bagaimana tidak gugup dia sedang terbayang- bayang bercumbu dengan Brian ,tiba- tiba pak Jaja mengagetkannya.

"Kalau ibu sedang enak badan kita ke dokter saja...." ucap pak Jaja.

"Ti..tidak pak saya baik- baik saja ....'' sahut Viona.

"Oh ya sudah..." ucap pak Jaja.

...----------------...

Sementara itu Brian sejak tadi terus berjalan bolak balik di depan meja kerjanya. Pikirannya sama seperti Viona yang tak bisa lepas dari apa yang telah dia perbuat bersama kakak iparnya beberapa waktu lalu.

Brian merasa bersalah pada kakak iparnya tersebut. Dia tahu kakak iparnya terlihat saat menyesal dengan apa yang baru saja mereka lakukan , walapun dia tahu kalau kakak iparnya juga menikmati sentuhan darinya sebelum akhirnya dia tersadar kalau apa yang mereka lakukan adalah salah.

Iya, Brian mengakui dia salah akan hal ini. Dia yang memulai permainannya bersama Viona. Entah setan apa yang sedang merasukinya hingga dia nekad melakukan itu pada sang kakak ipar untuk yang kedua kalinya. Bahkan kali ini dia semakin berani, dan hampir saja kelepasan. Padahal di luaran sana banyak gadis yang tergila- gila padanya, tapi tidak satupun yang bisa meluluhkan hatinya. Tapi justru kakak iparnya ini lah yang selalu mencuri hatinya.

Kepolosan dan keluguan Viona yang membuat Brian tertarik pada kakak iparnya tersebut. Umur mereka tidak berbeda jauh, Viona lebih tua dua tahun darinya. Brian merasa nyaman jika menatap wajah Viona yang cantik, imut namun kalem dan lugu.

Brian sesekali mengusap wajahnya dengan kasar. Dia sangat takut kalau Vioan marah padanya.

"Maafkan aku kak..." ucap Brian dalam hatinya.

Tiba- tiba pintu terbuka dari luar. Brian yang sedang melamun pun kaget. Ternyata Angga sang asisten sekaligus sahabat lama Brian.

"Br*ngs*k kamu Angga ,mengagetkan saja, memangnya kamu tidak bisa mengetuk pintu terlebih dulu..." ucap Bara kesal.

"Yeee... Sejak kapan aku harus ngetuk pintu kalau mau masuk ke ruangan ini..? Biasanya juga langsung nyelonong...." jawab Angga. Iya, mereka memang sudah sangat akrab, apalagi ketika mereka hanya berdua saja. Mereka tidak terlihat seperti atasan dan bawahan , tetapi seperti teman pada umumnya yang suka bercanda, berdebat kadang bertengkar. Mereka suka bercanda dan berkata kasar jika salah satu dari mereka sedang kesal ataupun karena hal lain. Tapi untuk pekerjaan Angga selalu bersikap profesional dan selalu dapat diandalkan.

"Mau apa kamu datang ke sini...?" tanya Brian.

"Mau minta tanda tangan, ini berkas untuk rapat besok dengan perusahaan Tuan Tristan..." jawab Angga.

"Kenapa kau tidak minta tanda tangan sama kak Bara saja..? Aku sedang malas melakukan pekerjaan..." ucap Brian.

"Kakak mu seharin ini menghilang entah ke mana. Sekertaris genitnya juga ikutan menghilang. Aku sudah tiga kali ke ruangannya tapi pintunya dikunci...." sahut Angga.

Brian hanya melirik saja pada Angga.

"Mereka berdua ke mana sih...? Selalu saja berdua- dua kalau menghilang. Padahal hari ini nggak ada rapat kan. Aku jadi curiga sama mereka, jangan- jangan di antara mereka telah terjadi sesuatu..." ucap Angga.

"Kamu jangan berpikiran yang tidak - tidak, kak Bara itu sudah punya istri, tidak mungkin dia akan macam- macam apa lagi dengan adik iparnya sendiri...".ucap Brian dengan wajah datar.

"Iya..iya...udah nih dicek dulu lalu tandatangan ..." sahut Angga sambil menyerahkan berkas di atas meja Brian.

Brian lalu membuka lembar demi lembar berkas yang diberikan oleh Angga. Setelah dirasa tidak ada kekeliruan pada berkas tersebut Brian pun lalu menandatangani berkas itu dan menyerahkan lagi ke Angga.

"Oya tadi aku lihat istrinya pak Bara keluar dari sini, abis ngapain dia di sini...?'' tanya Angga.

Mendengar pertanyaan Angga membuat Brian sedikit salah tingkah namun dia buru- buru memasang wajah dingin untuk menutupi kegugupannya.

"Dia mencari kak Bara, dia tidak menemukan kak Bara di ruang kerjanya makanya dia ke sini..." jawab Brian sambil melonggarkan dasinya.

"Memangnya pak Bara ke mana sih..? Aku nggak lihat dia keluar dari kantor. Aku pagi tadi lihat dia dan sekertaris sok cantiknya itu turun dari mobil dan naik lewat lift. Kok abis itu mereka nggak kelihatan lagi. Ke mana lagi mereka....?" tanya Angga.

"Aku nggak tahu, nanti kalau kamu ketemu sama mereka tanyakan saja langsung mereka dari mana..." jawab Brian sambil menggenggam erat pulpen.

"Bilangin kakak kamu itu , jangan terlalu akrab sama sekertarisnya. Walapun Karin adik iparnya, nggak baik kalau terlalu dekat..." ucap Angga.

"Takut ada setan, nanti khilaf..." sambung Angga.

"Kamu setannya..." sahut Brian.

"Ah, sialan kamu ini. Udah ah, mending aku ke kantin makan siang, udah jam dua nih ,telat aku, gara- gara kerjaan nggak kelar- kelar...." ucap Angga lalu berjalan menuju pintu keluar.

Baru saja dia melangkah tiba- tiba di melihat paper bag tergeletak di lantai. Dia pun segera mengambilnya.

"Ini punya siapa...?" tanya Angga sambil menunjukkan paper bag tersebut.

Lalu dia melihat isinya ternyata cake yang terlihat sangat lezat

"Berikan padaku...'' ucap Brian.

"Memangnya ini punya siapa...?' tanya Angga.

"Punyaku lah..." jawab Brian.

"Kok ada di lantai...?" tanya Angga.

"Sudah jangan banyak tanya, berikan paper bagnya padaku, dan cepet pergi dari sini..." jawab Brian.

"Iya..iya...ah..." ucap Angga sambil memberikan paper bag berisi cake tersebut.

"Bagi dong satu kuenya, kayaknya enak banget..." ucap Angga. Brian bukannya memberikan kue nya padanya tapi dimalah melototi Angga.Angga pun langsung lari keluar dari ruangan Brian. Dia tahu suasana hati bosnya itu sedang tidak baik- baik saja.

Brian lalu melihat kue yang ada di dalam paper bag tersebut. Dia tahu ini adalah kue kesukaan kak Bara.

"Jadi tadi kak Viona datang ke sini mau memberikan kue ini pada kak Bara..." guman Brian sambil meletakkan paper bag itu di mejanya.

Brian lalu duduk di kursi kebesarannya sambil mengetuk- ngetukkan pulpen di atas meja. Entah apa yang sedang dia pikirkannya tapi yang jelas raut mukanya menggambarkan rasa kesal dan jengkel.

****

Brian lalu mengambil paper bag itu kemudian membawanya keluar. Dia lalu menuju ruang kerja Bara. Ketika dia hendak masuk tiba- tiba pintu terbuka dari dalam. Keluarlah Karin dari dalam sana. Melihat Brian ada di depan pintu Karin terlihat salah tingkah.

"Ha..hai pak Brian..." ucap Karin sambil merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Kak Bara ada...?" tanya Brian sambil menatap dingin ke arah Karin.

"Ada kak... '' jawab Karin sambil tersenyum pada Brian.

Tanpa bicara lagi Brian langsung masuk ke dalam ruangan Bara. Bara sedang duduk di kursi meja kerjanya sambil fokus menatap layar laptop. melihat kedatangan sang adik, Bara pun menghentikan aktifitasnya.

"Hai Bara..." ucap Brian.

Tanpa membalas sapaan sang kakak Brian lalu meletakkan paper bag di atas meja kerja Bara.

"Dari kak Viona..." ucap Brian.

"Dari Viona...? Kau katemu sama kakak iparmu di mana...?" tanya Bara yang tidak tahu kalau Viona datang ke kantor.

"Di luar ruangan kak Bara. Dia ingin memberikan kue ini pada kak Bara, tapi kak Bara lagi sibuk bersama sekertarisnya kakak. Jadi kak Viona pulang dan menitipkan kue ini padaku untuk diberikan pada kak Bara..." jawab Brian.

"Ka..kakak nggak sibuk kok.. Ta..tadi kakak ada keperluan di luar.. Iya..." sahut Bara sedikit gugup.

Brian hanya menatap dingin pada sang kakak lalu dia pergi begitu saja dari ruangan Bara. Bara pun menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan kasar. Kemudian dia mengambil paper bag dan melihat isinya. Dia pun tersenyum melihat kue kesukaannya.

"Jadi Viona datang ke kantor untuk memberikan kue kesukaanku ini..." gumam Bara.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

paling nyebelin kalau pelaku perselingkuhan dan pengkhianat adalah orang terdekat gtu 😡

2024-11-05

1

Rijan

Rijan

kyknya bara selingkuh sama Karin deh

2024-10-13

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pulang larut malam
2 2. Berani membentak
3 3. Kedatangan Karin
4 4. Belum hamil juga
5 5. Hampir ketahuan
6 6. Pergi menemui ayah ibu
7 7. Dan Terjadi lagi
8 8. Antara menyesal dan menikmati
9 9.Mendapat Hadiah
10 10. Kalung yang sama
11 11. Kembali diacuhkan
12 12. Bertemu Bara
13 13. Tak dapat mengendalikan diri
14 14. Merasa Konyol
15 15. Aku kerja demi kamu
16 16. Nahan pipis
17 17. Mulai merasa curiga
18 18. Ingin membuat kejutan
19 19. Tega kamu mas
20 20. Apartemen Brian
21 21. Aku yang disakiti aku yang disalahkan
22 22. Pengkhianat
23 23. Percayalah padaku Kak...
24 24. Ada saja gangguannya
25 25. Bertemu Karin
26 26. Mediasi
27 27.Pergi ke Kantor Brian
28 28. Makan Malam bersama Brian
29 29. Babak belur
30 30. Dimarahi
31 31. Lakukanlah Brian....
32 32. Menyatu
33 33. Bekas
34 34. Imbalan
35 35. Bertemu Robby
36 36. Mulai meras cemas
37 37. Pantai
38 38. Pengalaman pertama Viona
39 39. Pendarahan
40 40. Golongan darah yang berbeda
41 41. Masa kecil Viona dan Karin
42 42. Tes DNA
43 43. Frustrasi
44 44. Mulai terungkap
45 45. Datang di saat yang tidak tepat
46 46. Kembalilah pada Bara
47 47. Kenyaataan pahit
48 48. Hanya ingin Viona
49 49. Masa lalu 1
50 50. Masa lalu 2
51 51. Munafik...?
52 52. Kita salah
53 53. Orang gila
54 54. Keguguran
55 55. Jangan temui aku lagi
56 56. Ditangkap polisi
57 57. Keluar dari penjara
58 58. Kamu mirip teman saya
59 59. Babak Belur
60 60. Anaknya Wandan
61 61. Dijenguk oleh Angga
62 62. Menyusahkan orang tua
63 63. Kecurigaan Angga
64 64. Kecurigaan Angga 2
65 65. Kedatangan tuan Bobby
66 66. Melamar pekerjaan
67 67. Pergi ke Surabaya
68 68. Tinggal kenangan
69 69. Terjerat Hutang
70 70. Kanti dan Yoko
71 71. Pekerjaan Baru Brian
72 72. Kamar hotel
73 73. Mabuk
74 74. Hasrat menggebu Brian
75 75. Foto editan
76 76. Pendirian Brian
77 77. Di mana Viona...?
78 78. Rentenir
79 79. Kecelakaan
80 80. Kecelakaan 2
81 81. Kejahatan tuan dan nyonya Bobby
82 82. Kondisi tuan Bobby
83 83. Laki- laki misterius
84 84. Curiga
85 85. Kangen
86 86. Istri muda...?
87 87. Rencana bu Rima
88 88. Sah
89 89. Malam pertama
90 90. Pengantin Baru
91 91. Kembali ke kantor
92 92. Mulai membaik
93 93. Pergi ke kantor Brian
94 94. Operasi Caesar
95 95. Dihasut
96 96. Baby Vino
97 97. Resign
98 98. Rumah kecil
99 99. Kedatangan Bara
100 100. Kejutan
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1. Pulang larut malam
2
2. Berani membentak
3
3. Kedatangan Karin
4
4. Belum hamil juga
5
5. Hampir ketahuan
6
6. Pergi menemui ayah ibu
7
7. Dan Terjadi lagi
8
8. Antara menyesal dan menikmati
9
9.Mendapat Hadiah
10
10. Kalung yang sama
11
11. Kembali diacuhkan
12
12. Bertemu Bara
13
13. Tak dapat mengendalikan diri
14
14. Merasa Konyol
15
15. Aku kerja demi kamu
16
16. Nahan pipis
17
17. Mulai merasa curiga
18
18. Ingin membuat kejutan
19
19. Tega kamu mas
20
20. Apartemen Brian
21
21. Aku yang disakiti aku yang disalahkan
22
22. Pengkhianat
23
23. Percayalah padaku Kak...
24
24. Ada saja gangguannya
25
25. Bertemu Karin
26
26. Mediasi
27
27.Pergi ke Kantor Brian
28
28. Makan Malam bersama Brian
29
29. Babak belur
30
30. Dimarahi
31
31. Lakukanlah Brian....
32
32. Menyatu
33
33. Bekas
34
34. Imbalan
35
35. Bertemu Robby
36
36. Mulai meras cemas
37
37. Pantai
38
38. Pengalaman pertama Viona
39
39. Pendarahan
40
40. Golongan darah yang berbeda
41
41. Masa kecil Viona dan Karin
42
42. Tes DNA
43
43. Frustrasi
44
44. Mulai terungkap
45
45. Datang di saat yang tidak tepat
46
46. Kembalilah pada Bara
47
47. Kenyaataan pahit
48
48. Hanya ingin Viona
49
49. Masa lalu 1
50
50. Masa lalu 2
51
51. Munafik...?
52
52. Kita salah
53
53. Orang gila
54
54. Keguguran
55
55. Jangan temui aku lagi
56
56. Ditangkap polisi
57
57. Keluar dari penjara
58
58. Kamu mirip teman saya
59
59. Babak Belur
60
60. Anaknya Wandan
61
61. Dijenguk oleh Angga
62
62. Menyusahkan orang tua
63
63. Kecurigaan Angga
64
64. Kecurigaan Angga 2
65
65. Kedatangan tuan Bobby
66
66. Melamar pekerjaan
67
67. Pergi ke Surabaya
68
68. Tinggal kenangan
69
69. Terjerat Hutang
70
70. Kanti dan Yoko
71
71. Pekerjaan Baru Brian
72
72. Kamar hotel
73
73. Mabuk
74
74. Hasrat menggebu Brian
75
75. Foto editan
76
76. Pendirian Brian
77
77. Di mana Viona...?
78
78. Rentenir
79
79. Kecelakaan
80
80. Kecelakaan 2
81
81. Kejahatan tuan dan nyonya Bobby
82
82. Kondisi tuan Bobby
83
83. Laki- laki misterius
84
84. Curiga
85
85. Kangen
86
86. Istri muda...?
87
87. Rencana bu Rima
88
88. Sah
89
89. Malam pertama
90
90. Pengantin Baru
91
91. Kembali ke kantor
92
92. Mulai membaik
93
93. Pergi ke kantor Brian
94
94. Operasi Caesar
95
95. Dihasut
96
96. Baby Vino
97
97. Resign
98
98. Rumah kecil
99
99. Kedatangan Bara
100
100. Kejutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!