Sulit Dimengerti

Ara membawa motor Altaf kembali ke apartemennya Altaf. Lalu menitipkan kunci motornya kepada security apartemen.

Ara mengambil ponselnya dan memesan taksi. Setelah taksi datang dan Ara masuk didalamnya kembali Ara memandang lantai tiga apartemen Altaf dengan perasaan getir.

Di dalam taksi Ara menitikkan air mata.

"Kak, ternyata Ara salah menilai kakak, sekarang Ara nggak akan peduli lagi sama kakak. Sakit kakak tinggal minggu lalu masih bisa Ara tahan. Tapi ini nggak bisa di toleransi lagi, kakak sudah keterlaluan. Sakit banget hati Ara kak!" Kata Ara dalam hati dan dengan air mata yang terus mengalir.

Tangannya merogoh ponsel Altaf dari dalam saku jaketnya. Mencoba berfikir untuk membuka kata sandinya. Percobaan pertama gagal, lalu mencoba membukanya dengan tanggal ulang tahunnya. Dan betapa terkejutnya Ara ketika ponsel Altaf bisa terbuka dengan ia menekan nomor sesuai tanggal ulang tahunnya.

"Hah......kok bisa kebetulan atau gimana, dari mana kak Al tahu tanggal ulang tahunku? Kenapa juga sandinya tanggal ulang tahunku?" Tanya Ara pada dirinya sendiri. Dan....

PLAKKKKKK

Ara menggeplak jidatnya sendiri.

"Ya tahulah, kan semua yang masuk tim basket setor biodata!" Ara menyadari kebodohannya sendiri.

Setelah ponsel terbuka Ara membuka galeri, namun tak ada yang foto perempuan di situ. Justru Ara heran dengan banyaknya foto dirinya yang diambil saat ia main basket, pada waktu ulang tahun Daffa, dan saat ia duduk di gasebo sekolah di samping masjid.

"Kak Al, diam-diam mengambil foto Ara, buat apa?" Tanyanya dalam hati.

***

Sementara Altaf sudah memegang ponsel laki-laki itu. Tapi malah diam tak kunjung menelpon. Bingung harus menelpon siapa, menelpon keluarganya tidak mungkin tentu akan banyak pertanyaan. Satu-satunya nomor yang ia ingat adalah nomor ponsel Leo, karena nomornya mudah diingat.

"Cepetan, malah bengong, jadi nelpon apa nggak?!" Kata laki-laki itu nampak kesal.

"Iya iya sabar, sebentar, gua ingat-ingat dulu nomornya!" Jawab Altaf tak kalah kesal.

"Hallo Le, jemput gua di rest area km 39, gua sherlock tempatnya!" Kata Altaf saat sambungan telepon diangkat dari sebrang.

"Heh elo siapa, minta jemput, jangan coba-coba menipu ya, basi penipuan kayak gini mah!" Kata Leo yang membuat Altaf kesal.

"Leo....ini gua, Altaf temen lo, gua habis kena jarah, ini pinjem ponsel orang buat nelpon elo. Cepetan jemput gua!" Kata Altaf ngegas.

"Ini beneran elo Al?!" Tanya Leo lagi yang membuat Altaf semakin emosi.

"Iya dodol, ini gua Altaf Alfarizi, udah jangan banyak bacot, jemput gua sekarang, ingat bawa mobil, gua masuk tol, nggak boleh bawa motor!" Kata Altaf lagi.

"Iya....iya....tunggu gua ditengah jalan ya!"

"Sial, lo pingin gua di seruduk truk tronton, udah cepetan datang!" Kata Altaf yang semakin kesal dengan candaan sahabatnya. Lalu dengan cepat mematikan sambungan teleponnya.

"Lewat waktu, ini tujuh menit, nanti bayarnya tiga ratus lima puluh ribu, nambah lima puluh ribu!" Kata laki-laki itu membuat Altaf geleng-geleng kepala.

Menunggu hampir setengah jam akhirnya mobil Leo sampai juga. Altaf berjalan mendekati mobil Leo.

"Le, pinjem duit lima ratus ribu!" Kata Altaf sambil mengulurkan tangannya.

""Dih, lo dah bener-bener kere Al, masa uang segitu aja lo nggak punya?!" Tanya Leo setengah menyindir.

"Nggak usah banyak bacrit Le, mana uangnya nanti gua ganti!"

"Nih!" Kata Leo singkat sambil memberikan lima lembar uang kertas warna merah. Altaf berjalan ke arah laki-laki yang menolongnya.

"Nih, lain kali kalau nolong orang yang ikhlas, lihat, orang mau nipu atau bener-bener lagi kesulitan dan butuh pertolongan! Jangan dikit-dikit minta imbalan!" Kata Altaf pada laki-laki yang meminjamkan ponsel kepadanya. Laku-laki itu menerimanya lalu mencium uang itu.

"Tq, ikhlas nggak nih?!" Tanya nya sok.

"Iya, udah sono pergi, btw Tq juga atas bantuannya!" Kata Altaf pada laki-laki itu, dan laki-laki itu mengacungkan jempol sebagai jawaban karena senang Altaf memberi lebih dari yang ia minta. Altaf dan Leo masuk mobil dan leo melajukan mobilnya.

"Antar gua ke apartemen gua Le!" Pinta Altaf.

"Lo tinggal di apartemen Al, sejak kapan? And gimana ceritanya lo bisa terdampar di jalan tol?" Tanya Leo beruntun.

"Nanya tuh satu-satu. Iya gua udah seminggu tinggal di apartemen. Gua tadi bawa Rara ke apartemen, tiba-tiba aja dia marah waktu keluar dari kamar. Trus maksa gua pergi naik motor gua dan ninggalin gua di tengah tol. Mana ponsel sama dompet gua di sandra lagi!" Cerita Altaf kesal pada Leo.

"Gila lo, lo bawa Ara masuk kamar, lo apain Ara sampai marah gitu?!" Tanya Leo sambil nyetir mobilnya. Dan.....

PLAKKKKKK

Satu geplakan tangan Altaf mendarat di bahu kiri Leo.

"Otak lo bisa nggak waras dikit, gua lagi ganti baju di kamar sebelah dan Ara izin ke kamar mandi di kamar yang satunya lagi. Trus keluar kamar marah, marahnya parah lagi, ngeri tahu nggak. Bawa motor kayak orang kesetanan."

"Al, lo bego atau pura-pura bego?!" Kata Leo membuat Altaf mengernyitkan dahinya.

"Cewek kalau udah marah kayak gitu cuma ada dua kemungkinan. Benci bener atau cinta bener. Masa lo nggak nyadar? Gua tahu, lo sama Ara tuh sama-sama suka, cinta! Kenapa lo nggak jadian aja sama dia. Dari dulu gua udah tahu lo tuh cinta sama Ara, cara manggil lo aja udah beda dari yang lain, nyadar bego!" Kata Leo kesal sama sahabatnya, dan Altaf bengong, seperti baru bangun tidur dan menyadari kebodohannya.

"Kalau Ara marah sampai segitunya pasti ada alasannya, nanti lo cari jawabannya, ada apa dengan cinta?!" Kata Leo lagi.

"Maksud lo?!" Tanya Altaf nggak paham dengan kata-kata Leo.

"Hedeuh ......lo cari tahu ada apa di kamar lo, kenapa Ara keluar dari kamar itu trus langsung marah! Duh nggak habis pikir gua, akademi lo plus, tp nyatanya akal lo minus!" Kata Lao kesal. Altaf baru paham dengan apa yang dikatakan Leo.

"Trus gua nanti harus ngapain?" Tanya Altaf lagi.

"Hah......lo nanya harus ngapain? Lo harus guling-guling, koprol, kayang, jungkir balik trus terjun dari ketinggian, ingat nggak usah pakai pengaman! Ya lo harus minta maaf lah, lo jelasin yang sebenarnya, trus lo tembak dia , nembak bilang cinta, jangan nembak pakai pis*ol! Kalau lo nggak mau nyesel keduluan sama Daffa atau sama temennya Ara, si Vano! Karna gua bisa tahu dari gelagatnya mereka berdua juga suka sama Ara."

Kata Lao tidak bisa menahan emosi.

"Tapi gua nggak mau pacaran Le!" Kata Altaf lagi sambil mengacak rambutnya sendiri.

"Ya udah! Selamat menyesal!" Kalau keduluan orang, KELAR kisah cinta lo!" Kata Leo menekan kata kelar.

Episodes
1 Anak Manja
2 Teledor
3 Kesal
4 Gadis Tangguh
5 Menagih Janji
6 Ara yang Menang
7 Simpati
8 Terjebak Suasana
9 Salah Duga
10 Pergi ke Party
11 Dia Lagi Dia Lagi
12 Lelah
13 Tak Sengaja Nabrak
14 Sulit Dimengerti
15 Jawabannya
16 Kena Jitak kan
17 Kena Tangkap
18 Rayuan Maut
19 Hadiah
20 Drama
21 Mantul
22 Nah Lo Kena Kan?!
23 Pura-Pura
24 Wedding
25 MP
26 Bukti Cinta
27 Salting
28 Kepergok
29 Baru Tahu
30 Cocok
31 Lupa
32 Cemburu
33 Molor
34 Alasan
35 Kesal Sekali
36 Healing
37 Tanggap Darurat
38 Salah Lagi
39 Diam Seribu Bahasa
40 Slow Response
41 Gagal Couple
42 Tumbang
43 Kena Juga
44 Ngoyo (Memaksa Diri)
45 Damai
46 Balik Cerewet
47 Antik
48 Masa Lalu
49 Iri
50 Adil
51 Kamar Rahasia
52 Si Waginah
53 Tanding
54 Tragedi
55 Rawat Inap
56 Pulang
57 Teman Luknut
58 Mencari Tahu
59 Kacau
60 Luka
61 Mencari Jejak
62 Luluh
63 Suka Nempel
64 Dikejar Balik
65 Jujur
66 Suara Gagak
67 Kejutan
68 Jumpa Kangen
69 Tidak Wajar
70 Kesan Terakhir
71 Pilu
72 Duka
73 Kaget
74 Kehilangan Lagi
75 Batin Menjerit
76 Pupus
77 Tulus
78 Seribu Rayuan
79 Rambut Baru
80 Sabar Lagi
81 Curhatan Hati
82 Puncak Ego
83 Tak Terima
84 Pasrah
85 Pergi Jua
86 Terpaksa Bangkit
87 Pelukan Mama
88 Duren
89 Asisten Baru
90 Cerdik
91 Tamu Rahasia
92 Obat Kangen
93 Tantrum
94 Masih Sayang
95 Saingan
96 Pulang
97 Kejutan Kangen
98 Tanggung Sendiri
99 Teledor Lagi
100 Bingung
101 Masih Sayang
102 Tak Faham
103 Salah Paham
104 Kenyataan
105 Kesasar
106 Asisten Jahil
107 Ungkap Fakta
108 Asmara ke dua
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Anak Manja
2
Teledor
3
Kesal
4
Gadis Tangguh
5
Menagih Janji
6
Ara yang Menang
7
Simpati
8
Terjebak Suasana
9
Salah Duga
10
Pergi ke Party
11
Dia Lagi Dia Lagi
12
Lelah
13
Tak Sengaja Nabrak
14
Sulit Dimengerti
15
Jawabannya
16
Kena Jitak kan
17
Kena Tangkap
18
Rayuan Maut
19
Hadiah
20
Drama
21
Mantul
22
Nah Lo Kena Kan?!
23
Pura-Pura
24
Wedding
25
MP
26
Bukti Cinta
27
Salting
28
Kepergok
29
Baru Tahu
30
Cocok
31
Lupa
32
Cemburu
33
Molor
34
Alasan
35
Kesal Sekali
36
Healing
37
Tanggap Darurat
38
Salah Lagi
39
Diam Seribu Bahasa
40
Slow Response
41
Gagal Couple
42
Tumbang
43
Kena Juga
44
Ngoyo (Memaksa Diri)
45
Damai
46
Balik Cerewet
47
Antik
48
Masa Lalu
49
Iri
50
Adil
51
Kamar Rahasia
52
Si Waginah
53
Tanding
54
Tragedi
55
Rawat Inap
56
Pulang
57
Teman Luknut
58
Mencari Tahu
59
Kacau
60
Luka
61
Mencari Jejak
62
Luluh
63
Suka Nempel
64
Dikejar Balik
65
Jujur
66
Suara Gagak
67
Kejutan
68
Jumpa Kangen
69
Tidak Wajar
70
Kesan Terakhir
71
Pilu
72
Duka
73
Kaget
74
Kehilangan Lagi
75
Batin Menjerit
76
Pupus
77
Tulus
78
Seribu Rayuan
79
Rambut Baru
80
Sabar Lagi
81
Curhatan Hati
82
Puncak Ego
83
Tak Terima
84
Pasrah
85
Pergi Jua
86
Terpaksa Bangkit
87
Pelukan Mama
88
Duren
89
Asisten Baru
90
Cerdik
91
Tamu Rahasia
92
Obat Kangen
93
Tantrum
94
Masih Sayang
95
Saingan
96
Pulang
97
Kejutan Kangen
98
Tanggung Sendiri
99
Teledor Lagi
100
Bingung
101
Masih Sayang
102
Tak Faham
103
Salah Paham
104
Kenyataan
105
Kesasar
106
Asisten Jahil
107
Ungkap Fakta
108
Asmara ke dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!