Gadis Tangguh

Ara tengah asik dengan laptopnya di ruang keluarga. Rumah besar dan mewah itu tampak sepi. Mama Dinda datang dengan membawa aneka cemilan dan jus alpukat kesukaan putrinya. Pak Davit yang sejak sore sibuk diruang kerja keluar ikut menemani putri semata wayangnya.

"Sibuk banget Ra, lagi ngerjain apa?" Tanya papa David mengambil duduk di depan Ara.

"Matematika pa?" Jawab Ara tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya.

"Bayak tugas dek?" Tanya mama Dinda.

"Bukan ma, Ara lagi belajar aja, ngerjain soal-soal."

"Ra, minggu ini ada seleksi olimpiade matematika, Ara ikut kan?" Tanya papa David.

"Kalau Ara masuk papa mau kasih hadiah apa?" Tanya Ara sambil melirik papanya.

"Ara maunya apa?" Tanya papa David balik.

"Ada deh, janji papa mau turutin?" Tanya Ara sambil menutup laptopnya.

"Ok, kalau masuk tiga besar dengan nilai terbaik ke tiga, papa kasih hadiah istimewa, kalau terbaik kedua papa beri penawaran pilihan, kalau terbaik ke satu Ara bisa tentuin sendiri hadiahnya." Kata papa Davit memberi penawaran agar putrinya semangat.

"Ok, siapa takut, Ara akan buktikan sama papa. Ma, doain Ara ya ma!" Kata Ara sambil memeluk mamanya.

***

Di sekolah, jam istirahat Ara, Widdi dan Nola akan ke kantin. Ara sangat suka makan bakso pedas.

"La, kamu yang pesan minuman ya, aku mau jus alpukat, biar aku yang pesen baksonya. Dan kamu Wid, cari tempat duduk ya!" Kata Ara pada dua sahabatnya.

"Ok!" jawab mereka kompak. Lalu Ara mendekati antrian bakso yang lumayan ramai. Setelah mendapat tiga mangkuk bakso, Ara membawanya dengan nampan. Tiba-tiba ada tiga orang kakak tingkatnya yang tengah berjalan dan asik bercanda, salah satunya berjalan mundur dan menabrak nampan bakso Ara.

Brukkkkk

"Auwwwww, panas!" Kata cewek yang bernama Dea itu.

"Oh maaf kak, nggak sengaja!" Kata Ara yang ditabrak justru minta maaf.

"Maaf....maaf, mata lo buta ya, lo lihat baju gua kotor, panas tau nggak!" Kata Dea sambil mengibaskan baju bagian belakangnya.

"Ya kan kakak yang nggak lihat, ngapain jalan mundur?!" Jawab Ara ngegas tak terima dengan kata-kata Dea.

"Heh, suka-suka gua dong, ngapain lo ngatur-ngatur! Dasar anak gajah!" Jawab Dea semakin kesal karna tak terima mendapat perlawanan dari Ara.

"Oh... Ngatain orang anak gajah ya, belum lahu rasanya diinjak sama anak gajah hem!"

BUKKKKKK

Ara menginjak kaki Dea dengan sangat kuat sehingga Dea meringis kesakitan.

"Minggir!" Kata Ara karas.

"Heh enak aja suruh gua minggir, lo yang minggir, emangnya kantin ini punya bapak lo seenak jidat lo ngatur orang, dasar gajah ngamuk! Al...., Rena belain gua dong, jangan diem aja!" Kata Dea meminta pembelaan dari dua temannya Altaf dan Renata.

"Dea ...Dea.... lo bakal malu, kalau yang lo tahu yang lo hadapi sekarang bukan cuma pemilik kantin ini tapi justru pemilik sekolahan ini." Kata Altaf.....tapi dalam hati. 😅😅😅

"Kakak mau belain dia! lemah boleh bego jangan!" Kata Ara memajukan mukanya dekat dengan muka Altaf. Lalu melangkah menabrak Dea yang masih menghalangi jalannya. Sudut bibir Altaf tertarik ke atas menahan senyum, senang dengan keberanian Ara.

Siang itu Ara terpaksa harus berurusan dengan BK, karena ada yang melapor. Altaf dan Rena juga dipanggil sebagai saksi. Bu Lilis sebagai guru BK mendamaikan mereka, atas keterangan Altaf, Dea terpaksa harus minta maaf pada Ara.

***

Seminggu telah berlalu, tes untuk siswa yang akan mewakili sekolah ikut olimpiade matematika sudah diumumkan. Dan Ara menjadi peserta dengan nilai terbaik. Hari ini kepala sekolah memanggil peserta tiga terbaik ke ruangannya. Pak David memberi kesempatan untuk peserta memilih pembimbingnya. Dua peserta memilih guru matematika sebagai mentornya, tapi tidak dengan Ara.

"Amara, bagaimana dengan kamu, kamu memilih siapa sebagai pembimbingmu?" Tanya pak David.

"Mohon izin bapak, kalau diizinkan saya ingin wakil dari sekolah ini yang mengikuti olimpiade tahun lalu yang jadi pembimbing saya." Jawab Ara sopan.

"Baik, tahun lalu kakak tingkat kamu yang bernama Altaf Alfarizi yang mewakili sekolah ini, dan bukan hanya itu dia berhasil membawa tropi kemenangan sebagai terbaik ke dua tingkat nasional. Jadi dengan senang hati bapak izinkan kamu memilih Altaf, tapi harus konfirmasi dulu dengan Altaf. Amara, bapak bisa minta tolong, panggilkan Altaf ke ruangan bapak, dan yang lain boleh kembali ke kelas." Kata pak David mengakhiri pertemuan.

Ara berjalan menuju kelas Altaf, rasa khawatir takut Altaf menolak keinginannya. Sesampainya di depan kelas Altaf, Ara berhenti menetralkan detak jantungnya. Karna selain akan bertemu dengan Altaf pasti juga akan bertemu dengan Dea.

"Misi kak, kak Altaf diminta pap eh maaf pak kepsek ke ruang beliau sekarang!" Kata Ara yang hampir keceplosan memanggil papa pada pak Kepala.

"Hai anak gajah, sekarang jadi terkenal karna kejadian itu, trus sekarang merangkap jadi kacung?!" Kata Dea sengaja memancing emosi Ara.

"Dea, sudah! Jangan bikin keributan!

"Ayok Ra, kita ke ruangnya pak kepala sekarang!" Ajak Altaf pada Ara, dan Ara tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya yang putih, tak lupa Ara memberi reaksi dengan menjulurkan lidahnya pada Dea.

"De, gua juga ikut kesel sama tu anak gajah, kok Al jadi baik sih sama dia!" Rena berkata dengan muka kesalnya.

"Udah Ren, kita siapkan aja kejutan buat dia!" Kata Dea sambil tersenyum licik.

***

"Ada apa pak kepsek memangil gua ra?" Tanya Altaf pada Ara sambil berjalan beriringan menuju ruang pak kepala.

"Bisa nggak kakak kalau ngomong sama Ara nggk pakai lo gua, Ara nggak suka!" Kata Ara sambil cemberut.

"Kenapa?" Tanya Altaf lagi.

"Ya nggak suka aja, nggak enak didenger, kata papa itu nggak sopan! Ups......!" Ara langsung membekap mulutnya sendiri karena sadar sudah keceplosan.

"Apa hubungannya sama papa kamu Ara?" Tanya Altaf pura-pura tidak tahu hubungan Ara dengan kepala sekolah.

"Ya, nggak ada, ya itu tadi, nggak sopan!" Kata Ara gugup. "Ada kak Al hubungannya, semoga papa jadi mertua kak Al, Amin.....!" Kata Ara dalam hati.😂😂

"Kenapa senyum senyum sendiri Ra?"

"Mau tahu aja apa mau tahu banget kak?" Ara bukannya menjawab pertanyaan Altaf malah balik bertanya. Dan Altaf geleng geleng kepala melirik gadis disampingnya.

Percakapan mereka terhenti karena mereka sudah sampai di depan ruang kepala sekolah. Setelah mendengarkan penjelasan dari kepala sekolah, Altaf bersedia sebagai pembimbing Ara.

"Ra, kamu yang minta pada pak kepala agar aku jadi pembimbing kamu kan?" Tanya Altaf setelah keluar dari ruangan pak kepala.

"Kalau iya kenapa, kan Ara tahu, kakak udah pengalaman, ide Ara nggak salah kan?"

"Ya nggak salah, tapi aku rasa ada udang di balik gorengan!" Kata Altaf tanpa melihat ke arah Ara.

"Ya jelas ada dong!" Jawab Ara membuat Altaf menghentikan langkahnya.

"Ara mau jadi juara kak, ikhlas kan bantu Ara?" Tanya Ara dengan mode serius. Dan Altaf menganggukkan kepala tanda mau.

"Tapi bimbingannya di luar jadwal basket ya!"

Kata Altaf memberi penawaran.

"Ok, kak Al yang baik plus ganteng!" Jawab Ara dan langsung lari tanpa menunggu jawaban dari Altaf. Dan Altaf kembali dibuat senyum-senyum sendiri seperti orang gila.

Siapa yang otw bucin hayo!

Episodes
1 Anak Manja
2 Teledor
3 Kesal
4 Gadis Tangguh
5 Menagih Janji
6 Ara yang Menang
7 Simpati
8 Terjebak Suasana
9 Salah Duga
10 Pergi ke Party
11 Dia Lagi Dia Lagi
12 Lelah
13 Tak Sengaja Nabrak
14 Sulit Dimengerti
15 Jawabannya
16 Kena Jitak kan
17 Kena Tangkap
18 Rayuan Maut
19 Hadiah
20 Drama
21 Mantul
22 Nah Lo Kena Kan?!
23 Pura-Pura
24 Wedding
25 MP
26 Bukti Cinta
27 Salting
28 Kepergok
29 Baru Tahu
30 Cocok
31 Lupa
32 Cemburu
33 Molor
34 Alasan
35 Kesal Sekali
36 Healing
37 Tanggap Darurat
38 Salah Lagi
39 Diam Seribu Bahasa
40 Slow Response
41 Gagal Couple
42 Tumbang
43 Kena Juga
44 Ngoyo (Memaksa Diri)
45 Damai
46 Balik Cerewet
47 Antik
48 Masa Lalu
49 Iri
50 Adil
51 Kamar Rahasia
52 Si Waginah
53 Tanding
54 Tragedi
55 Rawat Inap
56 Pulang
57 Teman Luknut
58 Mencari Tahu
59 Kacau
60 Luka
61 Mencari Jejak
62 Luluh
63 Suka Nempel
64 Dikejar Balik
65 Jujur
66 Suara Gagak
67 Kejutan
68 Jumpa Kangen
69 Tidak Wajar
70 Kesan Terakhir
71 Pilu
72 Duka
73 Kaget
74 Kehilangan Lagi
75 Batin Menjerit
76 Pupus
77 Tulus
78 Seribu Rayuan
79 Rambut Baru
80 Sabar Lagi
81 Curhatan Hati
82 Puncak Ego
83 Tak Terima
84 Pasrah
85 Pergi Jua
86 Terpaksa Bangkit
87 Pelukan Mama
88 Duren
89 Asisten Baru
90 Cerdik
91 Tamu Rahasia
92 Obat Kangen
93 Tantrum
94 Masih Sayang
95 Saingan
96 Pulang
97 Kejutan Kangen
98 Tanggung Sendiri
99 Teledor Lagi
100 Bingung
101 Masih Sayang
102 Tak Faham
103 Salah Paham
104 Kenyataan
105 Kesasar
106 Asisten Jahil
107 Ungkap Fakta
108 Asmara ke dua
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Anak Manja
2
Teledor
3
Kesal
4
Gadis Tangguh
5
Menagih Janji
6
Ara yang Menang
7
Simpati
8
Terjebak Suasana
9
Salah Duga
10
Pergi ke Party
11
Dia Lagi Dia Lagi
12
Lelah
13
Tak Sengaja Nabrak
14
Sulit Dimengerti
15
Jawabannya
16
Kena Jitak kan
17
Kena Tangkap
18
Rayuan Maut
19
Hadiah
20
Drama
21
Mantul
22
Nah Lo Kena Kan?!
23
Pura-Pura
24
Wedding
25
MP
26
Bukti Cinta
27
Salting
28
Kepergok
29
Baru Tahu
30
Cocok
31
Lupa
32
Cemburu
33
Molor
34
Alasan
35
Kesal Sekali
36
Healing
37
Tanggap Darurat
38
Salah Lagi
39
Diam Seribu Bahasa
40
Slow Response
41
Gagal Couple
42
Tumbang
43
Kena Juga
44
Ngoyo (Memaksa Diri)
45
Damai
46
Balik Cerewet
47
Antik
48
Masa Lalu
49
Iri
50
Adil
51
Kamar Rahasia
52
Si Waginah
53
Tanding
54
Tragedi
55
Rawat Inap
56
Pulang
57
Teman Luknut
58
Mencari Tahu
59
Kacau
60
Luka
61
Mencari Jejak
62
Luluh
63
Suka Nempel
64
Dikejar Balik
65
Jujur
66
Suara Gagak
67
Kejutan
68
Jumpa Kangen
69
Tidak Wajar
70
Kesan Terakhir
71
Pilu
72
Duka
73
Kaget
74
Kehilangan Lagi
75
Batin Menjerit
76
Pupus
77
Tulus
78
Seribu Rayuan
79
Rambut Baru
80
Sabar Lagi
81
Curhatan Hati
82
Puncak Ego
83
Tak Terima
84
Pasrah
85
Pergi Jua
86
Terpaksa Bangkit
87
Pelukan Mama
88
Duren
89
Asisten Baru
90
Cerdik
91
Tamu Rahasia
92
Obat Kangen
93
Tantrum
94
Masih Sayang
95
Saingan
96
Pulang
97
Kejutan Kangen
98
Tanggung Sendiri
99
Teledor Lagi
100
Bingung
101
Masih Sayang
102
Tak Faham
103
Salah Paham
104
Kenyataan
105
Kesasar
106
Asisten Jahil
107
Ungkap Fakta
108
Asmara ke dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!