Salah Duga

Kejadian tadi malam membuat suasana rumah menjadi tidak nyaman. Pagi ini suasana di meja makan juga senyap. Hanya suara sendok beradu dengan piring yang terdengar. Alfin makan dengan tertunduk. Sementara Altaf hanya diam dengan wajah dinginnya.

"Fin, kamu harus bertanggung jawab, nikahin Rena." Kata papa Aldi buka suara.

"Tanggung jawab apa pa, aku nggak ngapa-ngapain Rena pa!" Jawab Alfin ngegas.

"Iya pa, mama juga nggak setuju, Rena bukan perempuan baik-baik. Nikah itu sekali seumur hidup pa!" Kata mama Fifi.

"Ma, ajari anak kita bertanggung jawab, walaupun hal itu belum terjadi, Alfin sudah berani menyentuh Rena, coba kalau Al tak segera datang pasti hal itu akan terjadi beneran. Rena mabuk sedangkan Alfin melakukannya dengan sadar. Hampir merusak anak gadis orang ma. Lagi pula bukannya mereka memang dekat?" Tanya papa Aldi pada sang istri.

"Iya tapi ya nggak nikah juga pa, memangnya kamu pacaran sama Rena Fin?" Mama Fifi ganti tanya pada Alfin.

"Nggak ma, memang dekat tapi nggak pacaran." Jawab Alfin sambil nunduk.

"Pa, sebaiknya tanya sama Rena dan orang tuanya dulu, setuju apa nggak mas Alfin nikahin Rena." Kata Altaf memberi solusi.

"Baik, papa beri waktu buat kamu bicara masalah ini sama Rena Fin, kalau mereka setuju lebih baik kalian menikah secepatnya.

"Papa! Mama tetap nggak setuju!" Kata mama Fifi sambil meninggalkan meja makan. Dan yang lain hanya bisa memandangi punggung mama Fifi yang masuk kamar.

***

Hari ini Rena menghubungi Altaf ingin bertemu. Dan mereka bertemu di sebuah kafe di depan toko milik keluarga Altaf.

"Ada Apa Ren lo ngajak ketemuan gua?" Tanya Altaf dengan nada malas.

"Al, gua mau minta maaf sama lo." Jawab Rena dengan nada takut.

"Kenapa lo minta maaf sama gua? Lo udah ketemu mas Alfin?" Tanya Altaf.

"Belum, gua takut, gua nggak tahu apa yang harus gua lakuin?" Kata Rena dengan mata berkaca-kaca.

"Ren, lo jujur sama gua, malam itu lo dari mana, kata mas Alfin, lo datang udah mabuk dan dalam pengaruh obat per***sang!"

"Dari kafe, gua janjian sama Dea, tapi ada seorang lelaki datangi gua ngasih gua minum sebelum Dea datang. Dan tak tahu kenapa gua langsung pusing, badan gua panas, dengan setengah sadar gua lari keluar cari taksi minta diantar ke rumah lo. Gua takut kalau harus pulang dengan keadaan mabuk pasti ibuk gua bakal marah." Rena menjelaskan panjang lebar.

"Lo tahu Ren, bukan cuma gua yang marah, tapi juga mama sama papa. Dan karna kejadian itu papa minta mas Alfin nikahin lo!"

"Al...., gua nggak mau Al, gua cintanya sama lo, bukan mas Alfin! Jawab Rena terkejut dengan apa yang dikatakan Altaf.

"Terlambat Ren, lo udah buat salah, sengaja atau nggak sengaja lo udah masuk rumah kami dan timbul masalah karenanya. Sekarang hubungan gua sama mas Alfin jadi renggang, mama juga marah. Trus apa yang lo bisa lakuin biar semua pulih?" Tanya Altaf frustasi.

"Tapi Al, gua nggak mau nikah sama mas Alfin, gua cintanya sama lo Al!" Kata Rena yang langsung berdiri memeluk Altaf.

"Maaf Ren, gua nggak bisa bantu lo dalam hal ini, kalau papa sudah buat keputusan kami nggak bisa membantah. Lagian selama ini lo juga dekat sama mas Alfin kan?"

"Tapi Al.....!" Kata Rena terputus karena tangisnya semakin keras. Alfin berdiri dari duduknya dan membalas pelukan Rena. Rena yang tingginya hanya sekitar seratus enam puluhan tenggelam dalam dada bidang Altaf. Altaf dengan lembut membelai rambut hitam Rena.

"Udah Ren, mas Alfin itu cowok baik, lo bisa bahagia sama dia. Kalau lo mau lanjut kuliah lo bisa ngomong sama mas Alfin. Gua jamin dia pasti ngizinin. Walaupun lo kuliah habis nikah. Lo bicara baik-baik sama mas Alfin."

Kata Altaf menenangkan Rena.

"Al, gimana gua bisa jauh dari lo Al, sikap dewasa lo ini yang gak gua dapet dari mas Alfin, gua cintanya sama lo Al, bukan mas Alfin, tapi gimana gua mau jelasin sama mas Alfin?" Kata Rena dalam hati bingung dengan keadaan yang harus dihadapi.

Tak disadari oleh Rena dan Altaf, Ara yang baru memakirkan motornya di depan toko buku, menyaksikan adegan mesra mereka berdua.

"Kak Al, ternyata kakak segitu sayangnya sama kak Rena. Ara begitu bodoh telah salah paham dengan sikap baik kak Al sama Ara. Apa karna kak Rena lebih menarik dari pada Ara kak?" Kata Ara dalam hati.

Setelah acara berpelukan tadi, Rena pergi dan Altaf kembali ke toko. Melihat motor sport merah yang sangat dia kenal, Altaf dengan cepat melangkah masuk toko

mencari sosok yang ia rindukan.

Setelah berkeliling beberapa rak buku akhirnya Altaf menemukan Ara.

"Rara, sendirian aja!" Sapanya pada Ara yang sedang sibuk memilih buku. Dan Ara terkejut tak menyangka Altaf akan menemuinya setelah bermesraan dengan Rena.

"Eh kak Al, iya kak Ara sendiri!" Jawabnya singkat sambil kembali pandangannya kembali fokus ke beberapa buku untuk mengalihkan rasa canggungnya.

"Ra..... kamu nggak papa kan?" Tanya Altaf lagi.

"Hah.....e enggak kak, Ara nggak papa, emangnya kenapa?" Ara balik bertanya.

"Kayak ada yang beda, mukanya aneh gitu!" Kata Altaf sambil memperhatikan Ara. Dan Ara langsung menetap tajam pada Altaf.

"Aneh ya, menurut kakak Ara aneh, ternyata sama pikiran kakak sama yang lain! Nganggap Ara aneh, ya kan?" Tanya Ara ngegas.

"Rara.... maksud kakak nggak gitu, kamu nggak ceria kayak biasanya, pasti ada sesuatu!"

"Nggak ada, kakak aja yang berlebihan, udah Ara mau bayar trus pulang!" Kata Ara ketus dan langsung meninggalkan Altaf. Altaf yang masih penasaran membuntuti Ara ke kasir.

"Saya yang bayar mbak!" Kata Altaf sambil menyodorkan kartu kreditnya.

"Ara punya duit sendiri kak!" Kata Ara semakin ketus.

"Kamu kenapa Rara ... ? Kakak ada buat salah, kayaknya mukanya kok kesel gitu sama kakak!"

"Nggak ada kak Altaf Alfarizi, Ara cuma lagi bad mood nggak usah ganggu!" Kata Ara sambil melangkah keluar toko. Altaf hanya memandang heran dan mengerutkan alis tebalnya.

***

Sejak kejadian itu Ara semakin menjauh dari Altaf. Apalagi sekarang Altaf sudah tak satu sekolah lagi. Altaf sudah terdaftar sebagai mahasiswa di fakultas tehnik salah satu universitas ternama di Jakarta.

Keluarga Rena dengan senang hati menerima lamaran dari keluarga Alfin. Rena yang dari keluarga sederhana menerima pinangan Alfin yang dari keluarga terhormat dan kaya raya. Pernikahan mereka akan dilaksanakan satu bulan lagi. Mulanya Rema ragu dengan pinangan Alfin, namun karena keluarganya mampu meyakinkan bahwa ia akan hidup berkecukupan setelah menjadi menantu keluarga Himawan.

Mama Fifi yang pernah menentang pernikahan ini akhirnya menyerah juga dengan keputusan sang suami.

Episodes
1 Anak Manja
2 Teledor
3 Kesal
4 Gadis Tangguh
5 Menagih Janji
6 Ara yang Menang
7 Simpati
8 Terjebak Suasana
9 Salah Duga
10 Pergi ke Party
11 Dia Lagi Dia Lagi
12 Lelah
13 Tak Sengaja Nabrak
14 Sulit Dimengerti
15 Jawabannya
16 Kena Jitak kan
17 Kena Tangkap
18 Rayuan Maut
19 Hadiah
20 Drama
21 Mantul
22 Nah Lo Kena Kan?!
23 Pura-Pura
24 Wedding
25 MP
26 Bukti Cinta
27 Salting
28 Kepergok
29 Baru Tahu
30 Cocok
31 Lupa
32 Cemburu
33 Molor
34 Alasan
35 Kesal Sekali
36 Healing
37 Tanggap Darurat
38 Salah Lagi
39 Diam Seribu Bahasa
40 Slow Response
41 Gagal Couple
42 Tumbang
43 Kena Juga
44 Ngoyo (Memaksa Diri)
45 Damai
46 Balik Cerewet
47 Antik
48 Masa Lalu
49 Iri
50 Adil
51 Kamar Rahasia
52 Si Waginah
53 Tanding
54 Tragedi
55 Rawat Inap
56 Pulang
57 Teman Luknut
58 Mencari Tahu
59 Kacau
60 Luka
61 Mencari Jejak
62 Luluh
63 Suka Nempel
64 Dikejar Balik
65 Jujur
66 Suara Gagak
67 Kejutan
68 Jumpa Kangen
69 Tidak Wajar
70 Kesan Terakhir
71 Pilu
72 Duka
73 Kaget
74 Kehilangan Lagi
75 Batin Menjerit
76 Pupus
77 Tulus
78 Seribu Rayuan
79 Rambut Baru
80 Sabar Lagi
81 Curhatan Hati
82 Puncak Ego
83 Tak Terima
84 Pasrah
85 Pergi Jua
86 Terpaksa Bangkit
87 Pelukan Mama
88 Duren
89 Asisten Baru
90 Cerdik
91 Tamu Rahasia
92 Obat Kangen
93 Tantrum
94 Masih Sayang
95 Saingan
96 Pulang
97 Kejutan Kangen
98 Tanggung Sendiri
99 Teledor Lagi
100 Bingung
101 Masih Sayang
102 Tak Faham
103 Salah Paham
104 Kenyataan
105 Kesasar
106 Asisten Jahil
107 Ungkap Fakta
108 Asmara ke dua
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Anak Manja
2
Teledor
3
Kesal
4
Gadis Tangguh
5
Menagih Janji
6
Ara yang Menang
7
Simpati
8
Terjebak Suasana
9
Salah Duga
10
Pergi ke Party
11
Dia Lagi Dia Lagi
12
Lelah
13
Tak Sengaja Nabrak
14
Sulit Dimengerti
15
Jawabannya
16
Kena Jitak kan
17
Kena Tangkap
18
Rayuan Maut
19
Hadiah
20
Drama
21
Mantul
22
Nah Lo Kena Kan?!
23
Pura-Pura
24
Wedding
25
MP
26
Bukti Cinta
27
Salting
28
Kepergok
29
Baru Tahu
30
Cocok
31
Lupa
32
Cemburu
33
Molor
34
Alasan
35
Kesal Sekali
36
Healing
37
Tanggap Darurat
38
Salah Lagi
39
Diam Seribu Bahasa
40
Slow Response
41
Gagal Couple
42
Tumbang
43
Kena Juga
44
Ngoyo (Memaksa Diri)
45
Damai
46
Balik Cerewet
47
Antik
48
Masa Lalu
49
Iri
50
Adil
51
Kamar Rahasia
52
Si Waginah
53
Tanding
54
Tragedi
55
Rawat Inap
56
Pulang
57
Teman Luknut
58
Mencari Tahu
59
Kacau
60
Luka
61
Mencari Jejak
62
Luluh
63
Suka Nempel
64
Dikejar Balik
65
Jujur
66
Suara Gagak
67
Kejutan
68
Jumpa Kangen
69
Tidak Wajar
70
Kesan Terakhir
71
Pilu
72
Duka
73
Kaget
74
Kehilangan Lagi
75
Batin Menjerit
76
Pupus
77
Tulus
78
Seribu Rayuan
79
Rambut Baru
80
Sabar Lagi
81
Curhatan Hati
82
Puncak Ego
83
Tak Terima
84
Pasrah
85
Pergi Jua
86
Terpaksa Bangkit
87
Pelukan Mama
88
Duren
89
Asisten Baru
90
Cerdik
91
Tamu Rahasia
92
Obat Kangen
93
Tantrum
94
Masih Sayang
95
Saingan
96
Pulang
97
Kejutan Kangen
98
Tanggung Sendiri
99
Teledor Lagi
100
Bingung
101
Masih Sayang
102
Tak Faham
103
Salah Paham
104
Kenyataan
105
Kesasar
106
Asisten Jahil
107
Ungkap Fakta
108
Asmara ke dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!