Bule WULAN

"Waktu berlalu dengan cepatnya, tak terasa hari sudah sore. Cia, Luna, Ghava, Ali dan Risa keluar bersamaan dari kamar mereka yang saling bersisian.

"Sudah Ashar?" tanya Ghava pada Risa, Risa mengangguk

Mereka berlima, berjalan bersama menuju ruang keluarga. Dimana semua orang tengah berkumpul, karena sedang mempersiapkan acara Walimatul Khitan atau syukuran sebelum di khitan.

"Sabar ya" ucap Ghava, membuat Risa menoleh dan menatapnya bingung

"Sabar nunggu, sebentar lagi aku jadi imam kamu. Eaaaa" Luna terkikik geli, Cia menatap malas, Ali hanya menggelengkan kepalanya.

"Garing pisanlah" ucap Cia pelan

Risa hanya diam menatap Ghava, membuat pria tampan itu salah tingkah.

"K-kenapa?" tanya Ghava mengusap leher belakangnya, Risa hanya tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya.

DEG

"Aduh jantungku" Ghava memegang dadanya

"Si lebay" ucap Cia, Luna tertawa pelan

Mereka pun sampai di ruang keluarga

"Ada yang bisa Cia bantu bude?" tanya Cia, pada bude Lasri

"Oalah, bude kaget sayang." Cia terkekeh, ia sangat menyukai bude Lasri.

Beliau sangat baik dan juga tulus, tidak seperti bule Wulan. Orangnya sangat julid, dan selalu iri dengan pencapaian orang.

Cia dan yang lainnya ikut duduk di lantai, karena acaranya setelah shalat Maghrib. Jadi semua kursi, sudah di pindahkan. Baik yang di ruang tamu, ataupun yang di ruang keluarga.

"Ini, bantu bungkusin sembako yang mau dibagikan untuk tetangga." jawab bude Lasri

"Siap bude" Cia, Luna dan Risa pun mulai mengikuti yang lainnya.

Sedangkan Ali dan Ghava, diminta si mbah Darsim. Untuk membantu pade Jaya, memasang tenda di depan.

"Cari muka" gumam bule Wulan, namun terdengar oleh semua orang.

"Maksudnya gimana Lan?" tanya bule Widuri, dia memang tak menyukai Wulan. Dari semuaaaa saudara dan saudari di Indramayu, hanya Wulan yang tidak di sukai yang lainnya.

Tetapi bukannya sadar diri, dia malah semakin memperlihatkan sifat iri dan tinggi hatinya.

"Ya itu, anak-anak kota. Cari muka, supaya dapet pujian dari Pakde Darsim." jawab Wulan, membuat semua orang di sana menatapnya tak suka

"Kamu mungkin yang cari muka, supaya juragan Darsim kasih kamu bingkisan sembako lebih dari satu." celetuk salah satu tetangga, yang ikut membantu.

"BICARA APA KAMU DYAH, SEMBARANGAN AJA" bentak Wulan tak terima, walau itu suatu kebenaran

Bukan merasa bersalah ataupun takut, wanita paruh baya yang bernama Dyah itu tertawa.

"Nda usah marah toh Lan, kalo kamu nda ngerasa." ucap Lasri menggelengkan kepalanya, adik iparnya ini selalu meledak-ledak.

"Dia marah, karena emang faktanya mba Lasri. Lah wong aku pernah pergoki dia, minta dua bungkus waktu syukuran nikahan mba Santi tahun lalu. Duhhhh... cari mukanya, ampun-ampunan." ucap Dyah, membuat wajah Wulan merah karena ternyata aksinya memohon pada pakde nya dilihat orang.

'Dyah si*lan, lihat saja aku akan membalasnya.' ucap Wulan dalam hati

"Bule, jangan punya niat jahat sama orang. Nggak baik, nanti malah kena sendiri." celetuk Cia, tentu saja mengejutkan Wulan.

Lasri yang tau kelebihan keluarga kerabatnya ini, tentu saja langsung menatap Cia. Cia balas menatap, dan mengangkat kedua bahunya.

"Hati-hati Lan, jangan berani kamu ulangi kesalahan kamu dulu. Kalau sampai iya, maka kami akan meminta Guntur menceraikan dan mengusir mu. Bila Guntur tak mau menceraikan mu, maka dengan alasan ingin seorang keturunan darinya. Kami akan meminta Guntur, menikahi wanita lain. Jangan kamu pikir aku tak tau, kalau disini kamu yang bermasalah dalam rahimmu." ucap Lasri menatap tajam Wulan

DEG

Dada Wulan terasa sesak, ia tak tau bila ternyata kakak perempuan suaminya tau masalah ini.

Wulan adalah adik ipar Lasri, ia menikah dengan adiknya Guntur. Wulan yang berasal dari keluarga mmm... Maaf, keluarga miskin. Merasa beruntung karena di sukai oleh Guntur, Lasri dan keluarga tidak keberatan dengan keputusan Guntur. Selama Guntur bahagia, namun lambat laun sifat Wulan semakin terlihat.

Guntur yang ingin hidup mandiri, tanpa bantuan dari keluarga besar. Membuat Wulan tak terima, ia kira dirinya bisa hidup enak setelah menikah dengan Guntur. Tapi ternyata, Wulan berpikir sama saja. Padahal bila menurut tetangganya, Wulan beruntung mendapatkan Guntur. Meski ia hanya menjadi karyawan biasa di pabrik teh milik keluarganya, namun selalu memenuhi kebutuhan Wulan.

Seharusnya Wulan merasa beruntung dan bersyukur, karena kehidupannya lebih baik dari sebelumnya. Dimana ia yang hanya makan seadanya, makan sehari sekali. Malah kadang tidak makan, karena harus mengalah untuk adiknya.

Belum lagi, Guntur juga terkadang mengirim kebutuhan untuk keluarga Wulan. Tapi dimata Wulan itu semua kurang, karena ia tau siapa keluarga Guntur. Meski Wulan berkali-kali protes, Guntur tak mengindahkan, ia malah menasehati sang istri harus lebih bersyukur dan berubah.

Terkadang Guntur lelah dengan Wulan, apalagi sudah 8 tahun menikah. Masih belum dikaruniai seorang keturunan, namun Guntur kembali mengingat kan diri. Bila seorang anak, merupakan ketentuan mutlak sang Pencipta.

Karena hal ini juga, yang membuat Guntur semakin tak mau menggantungkan dirinya pada keluarga besar. Padahal keluarganya tak keberatan, meski Guntur belum memberikan keturunan untuk penerus. Kembali lagi, Guntur hanya menginginkan istrinya berubah karena dirinya sendiri bukan karena harta.

"Ndak mba, maaf." ucap Wulan pelan

'Huh, aku akan mengadukan hal ini pada mas Guntur. Lihat saja, dia pasti akan memarahi mu. Kalau aku mengadu pada mas Guntur, kamu mengataiku mandul. Tak terima aku, biar saja. Biar hancur sekalian hubungan persaudaraan kalian, aku akan menghasut Guntur. Untuk meminta warisannya dan memusuhi keluarganya, itu lebih baik.!!!' Cia dan Luna mengangkat salah satu sudut bibirnya

Cia mendekatkan bibirnya ke telinga Lasri, ia membisikan apa yang baru saja ia dengar mengenai suara hati Wulan.

Entah kenapa, hari ini ia ingin menjadi julid dan pengadu. Luna hanya diam, ia tak ingin ikut campur ataupun menegur Cia.

Kedua bola matanya Lasri membulat, mendengar ucapan Cia.

"Bilang sana sama Guntur, dan aku akan memberikan bukti dari rumah sakit. Kalau ternyata kamu itu sulit hamil, karena PCOS" ucap Lasri, ia jadi semakin emosi mendengar Cia membisikan apa yang di ucapkan Wulan. Sehingga kelepasan berbicara kekurangan Wulan, di depan orang lain.

Wulan yang kembali terkejut, menegakkan kepala dan menatap Lasri. Ternyata kakak iparnya bukan hanya tau, tapi memiliki bukti. Tunggu... Yang membuatnya penasaran saat ini adalah, bagaimana kakak iparnya tau dengan apa yang ia pikirkan.

'RASAIN LO' ucap Cia dalam hati

Nah loh Wulan, jangan cari gara-gara. Udah syukur, ada yang mau meminang dan menghidupi kamu dan keluarga. Ini malah mau bikin masalah, yang merugikan diri sendiri.

Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik ovarium adalah kondisi ketika sel telur tidak berkembang secara normal karena gangguan hormon. Biasanya PCOS ditandai dengan tidak teraturnya menstruasi dan meningkatnya kadar hormon androgen.

Pada wanita yang menderita PCOS, kadar hormon luteinizing akan meningkat dan hormon perangsang folikel akan menurun. Keseimbangan kedua hormon ini sangat penting dalam merangsang folikel ovarium untuk menghasilkan sel telur. Itulah alasannya mengapa penderita PCOS akan lebih sulit hamil.

...****************...

Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰

...Happy Reading All...

Terpopuler

Comments

Land19

Land19

othor. nama asliku Wulan .
tapi Alhamdulillah mensyukuri apapun yg Allah berikan terutama pekerjaan suamiku, ga ada iri² ataupun lainnya,
ko sama sih 😭😭😭 aku juga 8th belom dikasih rezeki soal anak, ya walaupun awal Nikah pernah ngerasain hamil qadarullah belom rezeki nya , dan bertahan berjalan 4bln didalam kandungan 🥺🥺🥺🥺


minta doa nya yah Thor
biar bisa ngerasain yg namanya hamil lagi
aamiin

2025-01-04

1

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

baru tau aku🤭 makasih thor

2024-10-15

1

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

ternyata orang gak mampu...tapi gayanya

2024-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Pesan ( Ghava Pembuat Kesal)
2 Otewe Desa yang di Teror
3 Damar Hilang
4 Mencari Damar
5 Ghava
6 Dendam Mia
7 Selesai dan Hilangnya Arwah Mia
8 Calon Ulet
9 Teman Baru Luna?
10 Byan Adiguna
11 Rencana
12 Luna vs Byan
13 Terpojok
14 Mulut Pedas Cia
15 Kekonyolan Cia
16 Tentang Risa
17 Keberanian Ghava
18 Sampaaaiii
19 Bule WULAN
20 Keburukan Wulan
21 Akhir dari Wulan
22 Awal Mula
23 Lamaran
24 Mbah Barjo
25 Siapa?
26 Fakta Mengejutkan dan Kematian Tiga Sahabat
27 Mendatangi Barjo
28 Pertarungan
29 Akhir dari Barjo
30 Perundungan
31 Membalas
32 Nilam
33 Perdebatan
34 Mahesa
35 Kebenaran tentang Tania 1
36 Kebenaran tentang Tania 2 ( Amukan Cia)
37 Akhir dari kasus Tania
38 Obrolan Unfaedah
39 Jemput Tania
40 Firasat Luna
41 Pangandaran
42 Penemuan Anak Lelaki dan Bayi Perempuan
43 Melihat Masa Lalu 1
44 Melihat Masa Lalu 2
45 Melihat Masa Lalu 3
46 Melihat Masa Lalu 4
47 Akhir Dari Cerita Masa Lalu
48 Luapan Isi Hati Cia
49 Terbongkarnya Kebusukan
50 Detik-detik Sebelum Bencana Besar
51 Akhir dari Sebuah Desa
52 Rencana Syukuran
53 Kedatangan Anak-anak Kembara Kembar Sepuluh
54 Panti Asuhan kyai Abdullah
55 Rahasia Kama dan Hanum
56 Fakta Kekasih Mahesa
57 Ternyata Hanya Kagum
58 Dihadang
59 "WHITE GRIZZLY"
60 Ternyata Masih Berkaitan
61 Kebaikan Tetua
62 Siapa??
63 Kekonyolan si Kembar
64 Kembali Berpisah
65 IBU
66 Yang Mana Dulu?
67 Cerita Lani
68 Akhir Dari Mahesa
69 Reno
70 Ternyata
71 Pertarungan 1
72 Pertarungan 2 ( Datangnya Bala Bantuan)
73 Pertarungan 3 ( Kehadiran Yumi)
74 Melepas Rindu
75 Perginya Cantika Azzihra Putri Zandra
76 Rencana ke Panti
77 Gombalan ala Lani dan Tania
78 Vino
79 Tentang Vino 1
80 Tentang Vino 2
81 Tentang Vino 3 ( akhir )
82 Cerita Maesaroh
83 Amarah Rizal
84 Kesedihan Rizal
85 Perpisahan Vino
86 Rencana Ali dan Ghava
87 Kejutan untuk Tania dan Risa
88 Kasus Lagi?
89 Cerita Dian
90 Menghubungi Ghava
91 Ke rumah Darren dan Dian
92 Cerita dibalik Pesan Terakhir
93 Kejadian Genting
94 Amarah Ghava dan Cia
95 Cia Meluapkan Amarah
96 Ternyata Mereka
97 Berubah (bukan jadi Power Ranger)
98 Akhir dari si Iblis
99 Kembali Berkumpul
100 Bazar Dadakan
101 CIA (Gugur Sebelum Berperang..... Lagi!!)
102 Lamaran
103 Cahaya
104 Kesialan Mini
105 Mematik Emosi Cia
106 Siapa???
107 Pernyataan
108 Pembicaraan Dua Pria
109 Dihadang, Lagi?
110 9 vs 1
111 Kebaikan Cia
112 Hari Pernikahan
113 Cari Mati
114 Pertemuan tak terduga
115 Jacob
116 Seperti ada Sengatan Listriknya Gitu
117 Rumah Peninggalan
118 Pernyataan dan Keanehan
119 Sosok Mengerikan
120 Tarik Menarik
121 Mencari Sandi
122 Ternyata Damar....
123 Chairil
124 Iblis Konyol dan Cerita Masa Lalu Heni
125 Masih Masa Lalu Heni
126 Amarah Cia
127 Musnahnya Sosok Pesugihan
128 Ternyata Belum Selesai
129 Akhirnya Selesai
130 Rencana ke Rumah Sakit
131 Rencana Koas dan PIDI
132 Sigmund Tau Yang Sebenarnya
133 Permintaan Damar
134 Konyolnya Lani
135 Pajak Jadian
136 Om Arkan
137 Jawaban Cia
138 Kasus Baru 1
139 Kasus Baru 2 (Ke Rumah pak RT)
140 Kasus Baru 3 ( Meminta Bantuan Ghava)
141 Datangnya Bala Bantuan
142 Cerita Rumah Mars
143 Kembali Bertarung
144 Ketegangan 1
145 Ketegangan 2 dan Luapan Kerinduan
146 Pagi yang Indah
147 Kedatangan Es dan Chairil
148 Kelakuan Cia
149 Perpisahan Dengan Damar
150 Mood yang Berantakan
151 Part 151
152 Campur Tangan Yumi
153 Sudah Pecah Telor
154 Lagi???
155 Bee?
156 Pilihan Tetua
157 Korban di tabrak Mobil
158 Cahaya
159 Awal mula Perkenalan Cia dan Diandra
160 Awal Mula Pertemuan Cia dan Diandra 2
161 Menuju Rumah Diandra
162 Kondisi Keluarga Diandra
163 Curahan Hati Saras
164 Pengeroyokan
165 Part 164
166 Tentang Diandra
167 Part 166
168 Menuju Perusahaan Bermasalah
169 Ruang Presdir atau Ruang....
170 Part 169
171 Awal Mula
172 Merombak Ulang
173 Detik-Detik Kehancuran Keluarga Egois
174 Terbongkarnya Semua Kebusukan
175 Penyesalan Boby
176 Part 175
177 Part 176
178 Kericuhan di IGD dan Ketegangan di Ruang Operasi
179 Aqila dan Bulan
180 Part 179
181 Part 180
182 Part 181
183 Perdebatan
184 Part 183
185 Apakah ini, yang namanya di Balas Tunai?
186 Lamaran atau paksaan?
187 Sosok Bisu
188 Cerita Pilu Kematian si Gadis Bisu
189 Amarah Dua Jiwa
190 Amukan Jenar
191 Denis yang Malang
192 Dika dan Sella
193 Lamaran dan Kejutan
194 Akhirnyaaaaaa...... Langsung 4 Pasang Pengantin
195 Kalimat Keramat
196 Banyaknya Korban
197 Part 196
198 Ke Kantor Polisi
199 Insiden di Kantor Polisi
200 Ketakutan Cia
201 Kekuatan Sigmund
202 Kondisi Cia
203 Kondisi Cia 2
204 Happy End
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Sebuah Pesan ( Ghava Pembuat Kesal)
2
Otewe Desa yang di Teror
3
Damar Hilang
4
Mencari Damar
5
Ghava
6
Dendam Mia
7
Selesai dan Hilangnya Arwah Mia
8
Calon Ulet
9
Teman Baru Luna?
10
Byan Adiguna
11
Rencana
12
Luna vs Byan
13
Terpojok
14
Mulut Pedas Cia
15
Kekonyolan Cia
16
Tentang Risa
17
Keberanian Ghava
18
Sampaaaiii
19
Bule WULAN
20
Keburukan Wulan
21
Akhir dari Wulan
22
Awal Mula
23
Lamaran
24
Mbah Barjo
25
Siapa?
26
Fakta Mengejutkan dan Kematian Tiga Sahabat
27
Mendatangi Barjo
28
Pertarungan
29
Akhir dari Barjo
30
Perundungan
31
Membalas
32
Nilam
33
Perdebatan
34
Mahesa
35
Kebenaran tentang Tania 1
36
Kebenaran tentang Tania 2 ( Amukan Cia)
37
Akhir dari kasus Tania
38
Obrolan Unfaedah
39
Jemput Tania
40
Firasat Luna
41
Pangandaran
42
Penemuan Anak Lelaki dan Bayi Perempuan
43
Melihat Masa Lalu 1
44
Melihat Masa Lalu 2
45
Melihat Masa Lalu 3
46
Melihat Masa Lalu 4
47
Akhir Dari Cerita Masa Lalu
48
Luapan Isi Hati Cia
49
Terbongkarnya Kebusukan
50
Detik-detik Sebelum Bencana Besar
51
Akhir dari Sebuah Desa
52
Rencana Syukuran
53
Kedatangan Anak-anak Kembara Kembar Sepuluh
54
Panti Asuhan kyai Abdullah
55
Rahasia Kama dan Hanum
56
Fakta Kekasih Mahesa
57
Ternyata Hanya Kagum
58
Dihadang
59
"WHITE GRIZZLY"
60
Ternyata Masih Berkaitan
61
Kebaikan Tetua
62
Siapa??
63
Kekonyolan si Kembar
64
Kembali Berpisah
65
IBU
66
Yang Mana Dulu?
67
Cerita Lani
68
Akhir Dari Mahesa
69
Reno
70
Ternyata
71
Pertarungan 1
72
Pertarungan 2 ( Datangnya Bala Bantuan)
73
Pertarungan 3 ( Kehadiran Yumi)
74
Melepas Rindu
75
Perginya Cantika Azzihra Putri Zandra
76
Rencana ke Panti
77
Gombalan ala Lani dan Tania
78
Vino
79
Tentang Vino 1
80
Tentang Vino 2
81
Tentang Vino 3 ( akhir )
82
Cerita Maesaroh
83
Amarah Rizal
84
Kesedihan Rizal
85
Perpisahan Vino
86
Rencana Ali dan Ghava
87
Kejutan untuk Tania dan Risa
88
Kasus Lagi?
89
Cerita Dian
90
Menghubungi Ghava
91
Ke rumah Darren dan Dian
92
Cerita dibalik Pesan Terakhir
93
Kejadian Genting
94
Amarah Ghava dan Cia
95
Cia Meluapkan Amarah
96
Ternyata Mereka
97
Berubah (bukan jadi Power Ranger)
98
Akhir dari si Iblis
99
Kembali Berkumpul
100
Bazar Dadakan
101
CIA (Gugur Sebelum Berperang..... Lagi!!)
102
Lamaran
103
Cahaya
104
Kesialan Mini
105
Mematik Emosi Cia
106
Siapa???
107
Pernyataan
108
Pembicaraan Dua Pria
109
Dihadang, Lagi?
110
9 vs 1
111
Kebaikan Cia
112
Hari Pernikahan
113
Cari Mati
114
Pertemuan tak terduga
115
Jacob
116
Seperti ada Sengatan Listriknya Gitu
117
Rumah Peninggalan
118
Pernyataan dan Keanehan
119
Sosok Mengerikan
120
Tarik Menarik
121
Mencari Sandi
122
Ternyata Damar....
123
Chairil
124
Iblis Konyol dan Cerita Masa Lalu Heni
125
Masih Masa Lalu Heni
126
Amarah Cia
127
Musnahnya Sosok Pesugihan
128
Ternyata Belum Selesai
129
Akhirnya Selesai
130
Rencana ke Rumah Sakit
131
Rencana Koas dan PIDI
132
Sigmund Tau Yang Sebenarnya
133
Permintaan Damar
134
Konyolnya Lani
135
Pajak Jadian
136
Om Arkan
137
Jawaban Cia
138
Kasus Baru 1
139
Kasus Baru 2 (Ke Rumah pak RT)
140
Kasus Baru 3 ( Meminta Bantuan Ghava)
141
Datangnya Bala Bantuan
142
Cerita Rumah Mars
143
Kembali Bertarung
144
Ketegangan 1
145
Ketegangan 2 dan Luapan Kerinduan
146
Pagi yang Indah
147
Kedatangan Es dan Chairil
148
Kelakuan Cia
149
Perpisahan Dengan Damar
150
Mood yang Berantakan
151
Part 151
152
Campur Tangan Yumi
153
Sudah Pecah Telor
154
Lagi???
155
Bee?
156
Pilihan Tetua
157
Korban di tabrak Mobil
158
Cahaya
159
Awal mula Perkenalan Cia dan Diandra
160
Awal Mula Pertemuan Cia dan Diandra 2
161
Menuju Rumah Diandra
162
Kondisi Keluarga Diandra
163
Curahan Hati Saras
164
Pengeroyokan
165
Part 164
166
Tentang Diandra
167
Part 166
168
Menuju Perusahaan Bermasalah
169
Ruang Presdir atau Ruang....
170
Part 169
171
Awal Mula
172
Merombak Ulang
173
Detik-Detik Kehancuran Keluarga Egois
174
Terbongkarnya Semua Kebusukan
175
Penyesalan Boby
176
Part 175
177
Part 176
178
Kericuhan di IGD dan Ketegangan di Ruang Operasi
179
Aqila dan Bulan
180
Part 179
181
Part 180
182
Part 181
183
Perdebatan
184
Part 183
185
Apakah ini, yang namanya di Balas Tunai?
186
Lamaran atau paksaan?
187
Sosok Bisu
188
Cerita Pilu Kematian si Gadis Bisu
189
Amarah Dua Jiwa
190
Amukan Jenar
191
Denis yang Malang
192
Dika dan Sella
193
Lamaran dan Kejutan
194
Akhirnyaaaaaa...... Langsung 4 Pasang Pengantin
195
Kalimat Keramat
196
Banyaknya Korban
197
Part 196
198
Ke Kantor Polisi
199
Insiden di Kantor Polisi
200
Ketakutan Cia
201
Kekuatan Sigmund
202
Kondisi Cia
203
Kondisi Cia 2
204
Happy End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!