Luna vs Byan

BRAAKK

Suara pintu kelas, yang di tendang kasar. Membuat mahasiswa di kelas tersebut terkejut, bahkan para gadis berteriak

"Siapa di sini yang bernama Luna?" tanya Byan angkuh dan sok berkuasa

Ia dan anak buahnya yang lain, mendatangi kelas Luna. Karena keenam anak buahnya, yang di hajar Luna kemarin. Harus rawat inap, dikarenakan luka yang cukup serius.

Luna yang sedang memasukkan alat tulis ke dalam tas, menghentikan kegiatannya. Ia melihat ke arah pintu masuk, lalu menatap kedua saudaranya.

Tanpa orang-orang sadari, mereka bertiga tersenyum tipis. Saking tipisnya, tak ada yang menyadari hal tersebut.

'pucuk dicinta bambang pun tiba' Ghava

'ulam Ghav, ulam' Ali mengkoreksi

'Eh... Udah ganti ternyata' Ghava

'Otakmu' balas Luna

'Pancing mereka ke lapangan Lun, kita bongkar dan permalukan mereka disana.' ucap Ghava

'Siaapp'

"Gue, kenapa?" ucap Luna dingin, Byan mengalihkan tatapannya.

DEG

Saat melihat Luna, jantungnya berdebar kencang.

'Apa-apaan? Nggak mungkin gue suka ma tuh cewek!!!' ucap Byan dalam hati

Ghava dan Ali saling tatap, dan mengangkat salah satu bibirnya.

Keturunan Zandra kan, emang ga ada yang gagal. Tentu saja keempat bersaudara itu, memiliki paras yang bukan kaleng Khong Guan. eaaa

"NGOMONG WOYY!!! NGEDADAK BISU LO!" bentak Luna, menyadarkan Byan

"E.. ehem, gue Byan Adiguna. Anak dari salah satu donatur terbesar di kampus ini, ga ada yang ga kenal gue. Semua orang takut ma gue, dan lu... Lu berani nyentuh anak buah gue, kini mereka masuk rumah sakit." jawab Byan

"Teruss?? Gue harus apa, kalo lu anak dari salah satu pendonor terbesar? Guling-guling? Salto? Kuyang... Ehh.. kayang? Sori, gue ga takut. Kalo lu mau nyusul temen-temen lu di rumah sakit, ayo kita sparing di lapangan." Luna berdiri dan keluar dari bangkunya

Ia melangkahkan kakinya, mendekati Byan dan antek-anteknya.

"Gimana? Kita bertarung, lu bukan pengecut kan?" tantang Luna

'Berani juga nih cewek, gue pasti bakal bikin dia bertekuk lutut dan jadi pemuas gue.' ucap Byan

'DIHHH' mereka bertiga memasang wajah iuuhh

"Kalo gue menang, gue dapet apa?" tanya Byan, membuat Luna mengerutkan dahinya

"Lah?? Heh, tukang gorengan. Udah sok kegantengan, otak lo juga kerendem minyak apa gimana? Pan lu tadi yang nyariin gue, katanya mau bales perlakuan gue ma anak buah lu. Ngapa sekarang malah minta imbalan? Gila lo!!!" ucap Luna, yang mengejutkan semua orang

Byan yang mendengar ucapan Luna, mengepalkan kedua tangannya. Bahkan wajahnya saat ini, sudah merah padam. Ia di permalukan, di depan orang banyak. Masa muka ganteng gini, dibilang tukang gorengan.

"Mau dimana?" tanya Byan, yang sudah terpancing emosinya.

"Lapang, biar semua orang tau. Siapa yang akan menang dan keluar dari kampus ini, GUA APA LO!!!" jawab Luna penuh penekanan

"Cih... Berani lo nantangin gue, ayo!" Luna menoleh ke belakang

'Bawa tas gue' Ali dan Ghava memutar malas bola mata mereka, tetapi tetap melakukan yang diminta Luna.

Semua orang di kelas jurusan Luna, keluar menuju lapangan. Mereka semua penasaran, siapa yang akan menang dan siapa yang akan babak belur.

Mereka belum tau kehebatan Luna, tapi mereka tau siapa Byan. Cemas sebenarnya, apalagi Luna adalah perempuan. Tapi mereka juga tak punya nyali, untuk menghentikan pertarungan tersebut.

Sedangkan Ghava dan Ali, mereka terlihat santai saja. Karena mereka sudah tau, siapa yang akan jadi pemenangnya.

Juara taekwondo? Halahhh... Bukan tandingan Luna, yang menguasai semua ilmu beladiri. Bahkan ia juga bisa menggunakan senjata api jarak dekat dan jauh, belum lagi dengan aneka senjata tajam.

.

.

"Udah mau mulai?" tanya Cia, yang baru bergabung, karena kelasnya baru saja bubar.

Tak lupa, ia membawa camilan.

"Baru mau... Et dah, banyak bener jajanan lu?" jawab Ghava, ia terkejut dengan perbekalan Cia.

Ali tak banyak bicara, namun ia mengambil 1 bungkus camilan. Untuk sekarang Cia tak protes, karena semua cemilan. Di bayar menggunakan kartu sakti, milik Ali.

Bahkan Cia juga memberikan salah satu minumannya, mmm.. bukan 1 tapi 2.

"Gue?" tanya Ghava

"Lu mah mau aja, modal atuh." jawab Cia, namun ia tetap memberikan apa yang Ghava minta. Toh, bukan duitnya ini🤣

Kita ke lapangan

"Apa ada peraturan?" tanya Luna, Byan tersenyum meremehkan

"Tak perlu, lu bebas mau serang gue kaya gimana pun. Asal, jangan menangis di akhir nanti." jawab Byan, Luna tersenyum

DEG

'SIAL' lagi-lagi Byan terpesona

"Oke, kita lihat siapa yang akan menangis nanti." Luna memundurkan tubuhnya, begitu juga dengan Byan

Mereka bersiap dan memasang kuda-kuda, semua orang yang menyaksikan harap-harap cemas.

'Aduh... Gue takut Luna terluka'

'Iya, apa dia tidak tau siapa yang dia lawan?'

'kalau pun Luna menang, aku malah khawatir dia akan di keluarkan dari kampus.'

'Gue ga habis pikir ma si Byan, mentang-mentang bapaknya punya jabatan. Dia jadi semena-mena ma semua orang, ada yang bisa kalahin keangkuhan si bubuk rengginang itu ga sih?'

'Mmm.. sekarang aja bilang bubuk rengginang, dulu aja termehek-mehek lu ma dia.'

'itu kan dulu, sebelum gue tau belangnya kaya apa. Sekarang mah ogah, amit-amit dah punya laki modelan dia. Bisa mati duluan gue, sebelum akad.'

'HAHAHAHAHA' para mahasiswi itu pun tertawa

' Yang bisa runtuhin keangkuhan dia mah, cuma keluarga Zandra. Beehhh... Bukan runtuh lagi, ancur... Bubuk malahan.' mereka mengangguk

Cia, Ghava dan Ali yang mendengar kasak kusuk itu, hajya tersenyum.

Luna memposisikan kedua tangannya terentang ke depan, ia menggerakkan kedua nya. Menyuruh Byan maju lebih dulu, Byan yang merasa kesal pun. Langsung melakukan gerakan Momtong Jireugi (Pukulan mengarah ke tengah (ulu hati) ).

Namun dengan mudah, Luna menangkisnya. Bahkan dengan gerakan yang terlihat lembut, namun bertenaga. Sehingga bagian punggung lengan Byan terasa panas, karena gerakan tersebut.

'Asshhh...' Byan mengibaskan lengannya pelan, ia melihat perubahan pada tatapan Luna.

Glek

Jujur saja, tatapan Luna saat ini. Seolah ingin menelan Byan hidup-hidup, tapi ia tak bisa mundur.

"Apa hanya itu saja, yang bisa kamu lakukan?" tanya Luna tersenyum remeh

Byan semakin panas, ia segera berlari ke arah Luna. Byan melakukan gerakan berputar, dan mengeluarkan jurus Dollyo Chagi (Tendangan menggunakan punggung kaki )

Luna yang bisa membaca gerakan Byan, ia mengangkat tangan dan menahan gerakan tersebut menggunakan telapak tangan kanannya.

Dengan gerakan cepat, Luna menggenggam pergelangan kaki Byan. Ia pun mengeratkan pegangan tersebut, dengan sedikit memutarkan tubuhnya. Luna segera melepaskan pegangan tersebut, sehingga membuat Byan terlempar cukup jauh.

Bugh

Aarrgghhtt

"BOSSS" teriak anak buah Byan, mereka segera menghampiri Byan.

Punggung Byan terbentur tiang ring basket, bahkan mereka yang melihatnya serasa ikut merasakan sakitnya.

Luna menegakkan tubuhnya, ia menatap datar Byan.

"Hanya segini saja? Bahkan, kau belum menyentuh ku sedikit pun." ucapnya

"Brengsek, gue pastiin lu keluar kampus hari ini juga." ucap Byan, Luna menyeringai

"Benarkah?

...****************...

Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰

...Happy Reading All...

Terpopuler

Comments

Pisces97

Pisces97

ini manusia terlalu pede,,
dan sombong diatas langit masih ada langit ...
karena jabatan orang tua anak kurang attitude jadh semena mena sama orang lain...

2024-12-28

1

Eli Elieboy Eboy

Eli Elieboy Eboy

𝚗𝚎 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚘𝚖𝚋𝚘𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚊𝚑 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚛 𝚔𝚊𝚝𝚊𝟸 𝚖𝚞𝚝𝚒𝚊𝚛𝚊 𝚢𝚐 𝚋𝚞𝚗𝚢𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒 𝚊𝚝𝚊𝚜 𝚏𝚕𝚊𝚙𝚘𝚗 𝚖𝚊𝚜𝚒 𝚊𝚍 𝚐𝚎𝚗𝚝𝚎𝚗𝚐
𝚑𝚊𝚍𝚎𝚞𝚑....

2025-01-11

1

Land19

Land19

Jan wong koh PD banget.
bapakmu juga sama saja bekerja di bawah naungan Zandra
hadeeeeeh,

2025-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Pesan ( Ghava Pembuat Kesal)
2 Otewe Desa yang di Teror
3 Damar Hilang
4 Mencari Damar
5 Ghava
6 Dendam Mia
7 Selesai dan Hilangnya Arwah Mia
8 Calon Ulet
9 Teman Baru Luna?
10 Byan Adiguna
11 Rencana
12 Luna vs Byan
13 Terpojok
14 Mulut Pedas Cia
15 Kekonyolan Cia
16 Tentang Risa
17 Keberanian Ghava
18 Sampaaaiii
19 Bule WULAN
20 Keburukan Wulan
21 Akhir dari Wulan
22 Awal Mula
23 Lamaran
24 Mbah Barjo
25 Siapa?
26 Fakta Mengejutkan dan Kematian Tiga Sahabat
27 Mendatangi Barjo
28 Pertarungan
29 Akhir dari Barjo
30 Perundungan
31 Membalas
32 Nilam
33 Perdebatan
34 Mahesa
35 Kebenaran tentang Tania 1
36 Kebenaran tentang Tania 2 ( Amukan Cia)
37 Akhir dari kasus Tania
38 Obrolan Unfaedah
39 Jemput Tania
40 Firasat Luna
41 Pangandaran
42 Penemuan Anak Lelaki dan Bayi Perempuan
43 Melihat Masa Lalu 1
44 Melihat Masa Lalu 2
45 Melihat Masa Lalu 3
46 Melihat Masa Lalu 4
47 Akhir Dari Cerita Masa Lalu
48 Luapan Isi Hati Cia
49 Terbongkarnya Kebusukan
50 Detik-detik Sebelum Bencana Besar
51 Akhir dari Sebuah Desa
52 Rencana Syukuran
53 Kedatangan Anak-anak Kembara Kembar Sepuluh
54 Panti Asuhan kyai Abdullah
55 Rahasia Kama dan Hanum
56 Fakta Kekasih Mahesa
57 Ternyata Hanya Kagum
58 Dihadang
59 "WHITE GRIZZLY"
60 Ternyata Masih Berkaitan
61 Kebaikan Tetua
62 Siapa??
63 Kekonyolan si Kembar
64 Kembali Berpisah
65 IBU
66 Yang Mana Dulu?
67 Cerita Lani
68 Akhir Dari Mahesa
69 Reno
70 Ternyata
71 Pertarungan 1
72 Pertarungan 2 ( Datangnya Bala Bantuan)
73 Pertarungan 3 ( Kehadiran Yumi)
74 Melepas Rindu
75 Perginya Cantika Azzihra Putri Zandra
76 Rencana ke Panti
77 Gombalan ala Lani dan Tania
78 Vino
79 Tentang Vino 1
80 Tentang Vino 2
81 Tentang Vino 3 ( akhir )
82 Cerita Maesaroh
83 Amarah Rizal
84 Kesedihan Rizal
85 Perpisahan Vino
86 Rencana Ali dan Ghava
87 Kejutan untuk Tania dan Risa
88 Kasus Lagi?
89 Cerita Dian
90 Menghubungi Ghava
91 Ke rumah Darren dan Dian
92 Cerita dibalik Pesan Terakhir
93 Kejadian Genting
94 Amarah Ghava dan Cia
95 Cia Meluapkan Amarah
96 Ternyata Mereka
97 Berubah (bukan jadi Power Ranger)
98 Akhir dari si Iblis
99 Kembali Berkumpul
100 Bazar Dadakan
101 CIA (Gugur Sebelum Berperang..... Lagi!!)
102 Lamaran
103 Cahaya
104 Kesialan Mini
105 Mematik Emosi Cia
106 Siapa???
107 Pernyataan
108 Pembicaraan Dua Pria
109 Dihadang, Lagi?
110 9 vs 1
111 Kebaikan Cia
112 Hari Pernikahan
113 Cari Mati
114 Pertemuan tak terduga
115 Jacob
116 Seperti ada Sengatan Listriknya Gitu
117 Rumah Peninggalan
118 Pernyataan dan Keanehan
119 Sosok Mengerikan
120 Tarik Menarik
121 Mencari Sandi
122 Ternyata Damar....
123 Chairil
124 Iblis Konyol dan Cerita Masa Lalu Heni
125 Masih Masa Lalu Heni
126 Amarah Cia
127 Musnahnya Sosok Pesugihan
128 Ternyata Belum Selesai
129 Akhirnya Selesai
130 Rencana ke Rumah Sakit
131 Rencana Koas dan PIDI
132 Sigmund Tau Yang Sebenarnya
133 Permintaan Damar
134 Konyolnya Lani
135 Pajak Jadian
136 Om Arkan
137 Jawaban Cia
138 Kasus Baru 1
139 Kasus Baru 2 (Ke Rumah pak RT)
140 Kasus Baru 3 ( Meminta Bantuan Ghava)
141 Datangnya Bala Bantuan
142 Cerita Rumah Mars
143 Kembali Bertarung
144 Ketegangan 1
145 Ketegangan 2 dan Luapan Kerinduan
146 Pagi yang Indah
147 Kedatangan Es dan Chairil
148 Kelakuan Cia
149 Perpisahan Dengan Damar
150 Mood yang Berantakan
151 Part 151
152 Campur Tangan Yumi
153 Sudah Pecah Telor
154 Lagi???
155 Bee?
156 Pilihan Tetua
157 Korban di tabrak Mobil
158 Cahaya
159 Awal mula Perkenalan Cia dan Diandra
160 Awal Mula Pertemuan Cia dan Diandra 2
161 Menuju Rumah Diandra
162 Kondisi Keluarga Diandra
163 Curahan Hati Saras
164 Pengeroyokan
165 Part 164
166 Tentang Diandra
167 Part 166
168 Menuju Perusahaan Bermasalah
169 Ruang Presdir atau Ruang....
170 Part 169
171 Awal Mula
172 Merombak Ulang
173 Detik-Detik Kehancuran Keluarga Egois
174 Terbongkarnya Semua Kebusukan
175 Penyesalan Boby
176 Part 175
177 Part 176
178 Kericuhan di IGD dan Ketegangan di Ruang Operasi
179 Aqila dan Bulan
180 Part 179
181 Part 180
182 Part 181
183 Perdebatan
184 Part 183
185 Apakah ini, yang namanya di Balas Tunai?
186 Lamaran atau paksaan?
187 Sosok Bisu
188 Cerita Pilu Kematian si Gadis Bisu
189 Amarah Dua Jiwa
190 Amukan Jenar
191 Denis yang Malang
192 Dika dan Sella
193 Lamaran dan Kejutan
194 Akhirnyaaaaaa...... Langsung 4 Pasang Pengantin
195 Kalimat Keramat
196 Banyaknya Korban
197 Part 196
198 Ke Kantor Polisi
199 Insiden di Kantor Polisi
200 Ketakutan Cia
201 Kekuatan Sigmund
202 Kondisi Cia
203 Kondisi Cia 2
204 Happy End
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Sebuah Pesan ( Ghava Pembuat Kesal)
2
Otewe Desa yang di Teror
3
Damar Hilang
4
Mencari Damar
5
Ghava
6
Dendam Mia
7
Selesai dan Hilangnya Arwah Mia
8
Calon Ulet
9
Teman Baru Luna?
10
Byan Adiguna
11
Rencana
12
Luna vs Byan
13
Terpojok
14
Mulut Pedas Cia
15
Kekonyolan Cia
16
Tentang Risa
17
Keberanian Ghava
18
Sampaaaiii
19
Bule WULAN
20
Keburukan Wulan
21
Akhir dari Wulan
22
Awal Mula
23
Lamaran
24
Mbah Barjo
25
Siapa?
26
Fakta Mengejutkan dan Kematian Tiga Sahabat
27
Mendatangi Barjo
28
Pertarungan
29
Akhir dari Barjo
30
Perundungan
31
Membalas
32
Nilam
33
Perdebatan
34
Mahesa
35
Kebenaran tentang Tania 1
36
Kebenaran tentang Tania 2 ( Amukan Cia)
37
Akhir dari kasus Tania
38
Obrolan Unfaedah
39
Jemput Tania
40
Firasat Luna
41
Pangandaran
42
Penemuan Anak Lelaki dan Bayi Perempuan
43
Melihat Masa Lalu 1
44
Melihat Masa Lalu 2
45
Melihat Masa Lalu 3
46
Melihat Masa Lalu 4
47
Akhir Dari Cerita Masa Lalu
48
Luapan Isi Hati Cia
49
Terbongkarnya Kebusukan
50
Detik-detik Sebelum Bencana Besar
51
Akhir dari Sebuah Desa
52
Rencana Syukuran
53
Kedatangan Anak-anak Kembara Kembar Sepuluh
54
Panti Asuhan kyai Abdullah
55
Rahasia Kama dan Hanum
56
Fakta Kekasih Mahesa
57
Ternyata Hanya Kagum
58
Dihadang
59
"WHITE GRIZZLY"
60
Ternyata Masih Berkaitan
61
Kebaikan Tetua
62
Siapa??
63
Kekonyolan si Kembar
64
Kembali Berpisah
65
IBU
66
Yang Mana Dulu?
67
Cerita Lani
68
Akhir Dari Mahesa
69
Reno
70
Ternyata
71
Pertarungan 1
72
Pertarungan 2 ( Datangnya Bala Bantuan)
73
Pertarungan 3 ( Kehadiran Yumi)
74
Melepas Rindu
75
Perginya Cantika Azzihra Putri Zandra
76
Rencana ke Panti
77
Gombalan ala Lani dan Tania
78
Vino
79
Tentang Vino 1
80
Tentang Vino 2
81
Tentang Vino 3 ( akhir )
82
Cerita Maesaroh
83
Amarah Rizal
84
Kesedihan Rizal
85
Perpisahan Vino
86
Rencana Ali dan Ghava
87
Kejutan untuk Tania dan Risa
88
Kasus Lagi?
89
Cerita Dian
90
Menghubungi Ghava
91
Ke rumah Darren dan Dian
92
Cerita dibalik Pesan Terakhir
93
Kejadian Genting
94
Amarah Ghava dan Cia
95
Cia Meluapkan Amarah
96
Ternyata Mereka
97
Berubah (bukan jadi Power Ranger)
98
Akhir dari si Iblis
99
Kembali Berkumpul
100
Bazar Dadakan
101
CIA (Gugur Sebelum Berperang..... Lagi!!)
102
Lamaran
103
Cahaya
104
Kesialan Mini
105
Mematik Emosi Cia
106
Siapa???
107
Pernyataan
108
Pembicaraan Dua Pria
109
Dihadang, Lagi?
110
9 vs 1
111
Kebaikan Cia
112
Hari Pernikahan
113
Cari Mati
114
Pertemuan tak terduga
115
Jacob
116
Seperti ada Sengatan Listriknya Gitu
117
Rumah Peninggalan
118
Pernyataan dan Keanehan
119
Sosok Mengerikan
120
Tarik Menarik
121
Mencari Sandi
122
Ternyata Damar....
123
Chairil
124
Iblis Konyol dan Cerita Masa Lalu Heni
125
Masih Masa Lalu Heni
126
Amarah Cia
127
Musnahnya Sosok Pesugihan
128
Ternyata Belum Selesai
129
Akhirnya Selesai
130
Rencana ke Rumah Sakit
131
Rencana Koas dan PIDI
132
Sigmund Tau Yang Sebenarnya
133
Permintaan Damar
134
Konyolnya Lani
135
Pajak Jadian
136
Om Arkan
137
Jawaban Cia
138
Kasus Baru 1
139
Kasus Baru 2 (Ke Rumah pak RT)
140
Kasus Baru 3 ( Meminta Bantuan Ghava)
141
Datangnya Bala Bantuan
142
Cerita Rumah Mars
143
Kembali Bertarung
144
Ketegangan 1
145
Ketegangan 2 dan Luapan Kerinduan
146
Pagi yang Indah
147
Kedatangan Es dan Chairil
148
Kelakuan Cia
149
Perpisahan Dengan Damar
150
Mood yang Berantakan
151
Part 151
152
Campur Tangan Yumi
153
Sudah Pecah Telor
154
Lagi???
155
Bee?
156
Pilihan Tetua
157
Korban di tabrak Mobil
158
Cahaya
159
Awal mula Perkenalan Cia dan Diandra
160
Awal Mula Pertemuan Cia dan Diandra 2
161
Menuju Rumah Diandra
162
Kondisi Keluarga Diandra
163
Curahan Hati Saras
164
Pengeroyokan
165
Part 164
166
Tentang Diandra
167
Part 166
168
Menuju Perusahaan Bermasalah
169
Ruang Presdir atau Ruang....
170
Part 169
171
Awal Mula
172
Merombak Ulang
173
Detik-Detik Kehancuran Keluarga Egois
174
Terbongkarnya Semua Kebusukan
175
Penyesalan Boby
176
Part 175
177
Part 176
178
Kericuhan di IGD dan Ketegangan di Ruang Operasi
179
Aqila dan Bulan
180
Part 179
181
Part 180
182
Part 181
183
Perdebatan
184
Part 183
185
Apakah ini, yang namanya di Balas Tunai?
186
Lamaran atau paksaan?
187
Sosok Bisu
188
Cerita Pilu Kematian si Gadis Bisu
189
Amarah Dua Jiwa
190
Amukan Jenar
191
Denis yang Malang
192
Dika dan Sella
193
Lamaran dan Kejutan
194
Akhirnyaaaaaa...... Langsung 4 Pasang Pengantin
195
Kalimat Keramat
196
Banyaknya Korban
197
Part 196
198
Ke Kantor Polisi
199
Insiden di Kantor Polisi
200
Ketakutan Cia
201
Kekuatan Sigmund
202
Kondisi Cia
203
Kondisi Cia 2
204
Happy End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!