Keburukan Wulan

Flashback

Lasri yang waktu itu menemani mertuanya kontrol ke rumah sakit, tak sengaja melihat Wulan jalan lunglai terlihat putus asa. Wulan baru keluar, dari ruangan dokter kandungan.

Tentu saja membuat Lasri penasaran, dengan apa yang membuat Wulan seperti itu.

Saat menunggu obat, Lasri meminta ijin untuk ke toilet pada mertuanya. Padahal ia hendak ke ruangan dokter kandungan, saat masuk. Lasri merasa beruntung, karena dokternya ternyata teman saat SMA. Lasri memaksa memberitahukan, apa yang membuat Wulan lesu tadi.

Teman Lasri, yang tadinya tak ingin memberitahukan. Karena melanggar, kode etik dirinya sebagai dokter. Tapi karena Lasri cerita bagaimana sifat dan perlakuan Wulan pada keluarga nya. Berakhir memberikan print an, hasil periksa kandungan Wulan.

Yang mana membuat, Lasri terkejut. Itu adalah kejadian 5 tahun lalu, tapi Lasri hanya diam. Karena ini urusan adiknya, Lasri berharap semua akan baik-baik saja.

Flashback Off

Eeeiitss... tapi sekarang karena niat Wulan jahat. Tentu saja, menjadi urusannya juga. Karena bagaimanapun, Lasri sangat menyayangi adik lelakinya itu.

Mana mau Lasri, keluarganya hancur, hanya karena orang luar. Apalagi, keluarga mereka sudah sangat baik padanya juga keluarganya. Tapi Wulan malah, tidak tau terima kasih dan malah ingin menghancurkan hubungan keluarga mereka.

"M-maksud mba apa? M-mba jangan asal menuduh, b-bukankah mba juga tau siapa yang mandul di sini. Itu kan adik mba, buktinya juga ada." elak Wulan, Lasri mengangkat salah satu bibirnya

Hal ini juga, Lasri sudah menyelidikinya, bahkan dengan bantuan Haidar. Dimana Wulan, bekerja sama dengan salah satu dokter di rumah sakit. Untuk membuat pernyataan palsu, dimana surat itu menyatakan Guntur mandul.

"Kamu pikir saya tidak tau, apa yang sudah kamu lakukan di belakang Guntur. Wulan... Jangan buat saya hilang kesabaran, bila sabar saya sudah habis. Jangan harap kamu akan selamat, dari kehancuran hidup kamu dan keluargamu. Karena dengan diceraikannya kamu oleh Guntur, maka itu artinya kehidupan keluargamu akan kembali susah seperti dulu." ucap Lasri menggebu, bahkan dadanya terlihat naik turun.

Bila ia sudah menggunakan kata 'SAYA'. Itu artinya bude kesayangan Cia, sudah sangat marah.

"Saya bisa dengan mudah, menyeret dokter yang sudah bekerja sama denganmu. Hasil yang membuat adikku, sempat stress dan sakit beberapa minggu. Itu semua karena kamu, seandainya minggu kemarin Guntur tidak keceplosan. Dengan mengatakan penyebab ia sakit saat itu, aku takkan tau. Bila ternyata kamu sudah membuat kebohongan besar, yang tidak bisa dimaafkan."

JEDERRR

Makin mati kutulah Wulan, ia benar-benar sudah dibuat skak mat oleh kakak iparnya. Bagaimana bisa, kakak iparnya tau, semua tentang dirinya.

"Dulu kami memaafkan kamu, karena kamu hampir berhasil membuat adik saya dibawah pengaruh mu. Dengan bantuan dukun setan itu, tapi sekarang... Ck ck ck. Akan saya hancurkan kamu, sehancur-hancurnya. Kamu belum benar-benar mengenal, keluarga kami Lan." lanjut Lasri, yang mana membuat semua orang terkejut bukan main.

Sumpah demi apapun, Lasri tak ingin sebenarnya membongkar aib Wulan. Tapi mendengar niat Wulan, membuat Lasri gelap mata dan tanpa sadar membuka semuanya. Ia kaget saat menyadari perkataannya tadi, namun akhirnya Lasri tak peduli.

Mungkin memang saat ini, merupakan waktunya semua orang tau.

"M-mbak..

"Apa maksud mbak yuk?"

DEG

Tubuh Wulan, mematung. Seolah-olah, kini seluruh tubuhnya membeku. Terdengar suara berat, dari pintu masuk. Datang seorang pria, dengan perawakan tinggi dan hitam manis.

Semua orang yang sedang serius mendengarkan perdebatan antara ipar ini, dikejutkan dengan kedatangan Guntur. Refleks semua orang menoleh, mereka melihat Guntur yang baru saja pulang kerja.

Lasri diam, karena terkejut. Ia tak menyangka bila perdebatan ini, di dengar oleh Guntur adiknya.

"M-mas.. a-apa yang dibilang mbak Laras bohong, d-dia cuma ingin nyingkirin aku dari hidup mas. Mas kan tau, keluarga mas ga suka sama aku. J-jadi.. jadi ini pasti cuma akal-akalan mba Lasri aja, mas." ucap Wulan

Tentu saja hal itu, membuat Lasri, Widuri dan beberapa saudara lain murka.

"HEH?! DASAR WONG EDAN KAMU WULAN, KAPAN KAMI BERLAKU INGIN NYINGKIRIN KAMU? MULUTMU KOK YA JAHATNYA KEBANGETAN, BENER-BENER KAMU YA. INGIN NGANCURIN HUBUNGAN KAMI, SINI KAMU!!!" bentak Widuri, ia bangun dari duduknya.

Ia yang sejak tadi sudah ingin mengamuk, karena baru tau belangnya Wulan. Semakin mengamuk, karena mendengar ucapan Wulan.

Laras segera maju mendekati Widuri, ia harus menahan adiknya itu. Bisa benar-benar habis Wulan, ditangan Widuri. Apalagi Widuri merupakan, mantan juara pencak silat waktu kuliah.

GLEK

Tubuh Wulan bergetar karena takut, tentu ia tau siapa Widuri.

'Mulut s*alan memang' gumam Wulan

"Dek tenang dek. Jangan sampai kelepasan, hajar anak orang kamu dek. Bisa jadi masalah baru, kamu bisa dilaporkan." ucap Lasri menenangkan sang adik

"Tapi mbak, mulutnya itu yang jahat. Aku ga terima, kalo kita sampe..."

"Mbak Wid, diam." potong Guntur

"Tapi, mulutnya dia memang harus. Di beri pelajaran, akan aku reeeemmeeet itu mulu. Kalo perlu aku banting, tubuh d kecilnya. Aku muak, dari awal kalau bukan karena karena adikku bahagia sama kamu. Kamu..."

MBAK WID, DIAM" bentak Guntur

hening, tak ada yang berani membuka suara

"Katakan semua itu ga bener mba Lasri, katakan." ucap Guntur dengan suara bergetar, mata dan wajahnya sudah memerah. Tatapannya begitu tajam, tertuju pada Wulan.

Sang istri hanya diam menggigit bibir bawahnya, sudah dipastikan rumah tangganya saat ini sudah di ujung tanduk.

"Apa yang kamu dengar?" tanya Lasri tenang

"Semua... Aku dengar semuanya mbak" jawab Guntur marah

"Mengenai tentang istrimu.... Itu benar sekali, dan dia bekerja sama dengan dokter di rumah sakit xxx. Dokter itu, yang membuatkan surat keterangan palsu mengenai kondisimu. Padahal yang sulit memiliki anak di antara kalian, adalah Wulan. Dan hal yang paling buruk dan menjijikkan dari istrimu adalah..."

Wulan menatap Lasri, ia menggelengkan kepalanya. Namun Lasri hanya mengangkat, salah satu sudut bibir dan alisnya.

Sudah waktunya Guntur lepas, dari wanita jahat dan licik ini.

"Adalah... istrimu membayar dokter itu, dengan tidur bersamanya."

Jeddeerrr

Sungguh dunianya terasa hancur, sehancur-hancurnya. Seandainya Wulan mengatakan sejak awal bila dirinya bermasalah, Guntur takkan keberatan.

Guntur pasti akan menerimanya, dia pasti akan mengajak Wulan untuk mengadopsi anak. Agar Wulan tidak kesepian, bila ia berangkat kerja.

Karena begitu putus asanya, dengan vonis yang ia dengar. Guntur sempat depresi, bahkan ia mengurung dirinya berminggu-minggu di dalam kamar.

Bahkan Guntur semakin menyayangi para keponakannya, karena ia sudah dinyatakan tidak akan bisa memiliki keturunan. Segala cara Guntur lakukan, berusaha memberikan apa yang istrinya inginkan. Agar Wulan bertahan hidup bersamanya.

Tapi... ternyata semuanya hanya kebohongan dan malah membalikkan fakta, selain berbohong. Ia juga sudah berani main belakang dengan dokter, yang memalsukan kondisi dirinya.

"M-mas...

...****************...

Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰

...Happy Reading All...

Terpopuler

Comments

Land19

Land19

mulutmu harimaumu

selamat menikmati atas jerih payah kesalahan dan kebohongan mu sendiri lan.

2025-01-04

1

Ninik Rochaini

Ninik Rochaini

eehhh... kok berani fitnah suami sendiri...astaghfirullah... /Panic/

2024-11-10

1

evi

evi

hayo looh Wulan , kebongkar kan kelakuan mu 😡

2024-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Pesan ( Ghava Pembuat Kesal)
2 Otewe Desa yang di Teror
3 Damar Hilang
4 Mencari Damar
5 Ghava
6 Dendam Mia
7 Selesai dan Hilangnya Arwah Mia
8 Calon Ulet
9 Teman Baru Luna?
10 Byan Adiguna
11 Rencana
12 Luna vs Byan
13 Terpojok
14 Mulut Pedas Cia
15 Kekonyolan Cia
16 Tentang Risa
17 Keberanian Ghava
18 Sampaaaiii
19 Bule WULAN
20 Keburukan Wulan
21 Akhir dari Wulan
22 Awal Mula
23 Lamaran
24 Mbah Barjo
25 Siapa?
26 Fakta Mengejutkan dan Kematian Tiga Sahabat
27 Mendatangi Barjo
28 Pertarungan
29 Akhir dari Barjo
30 Perundungan
31 Membalas
32 Nilam
33 Perdebatan
34 Mahesa
35 Kebenaran tentang Tania 1
36 Kebenaran tentang Tania 2 ( Amukan Cia)
37 Akhir dari kasus Tania
38 Obrolan Unfaedah
39 Jemput Tania
40 Firasat Luna
41 Pangandaran
42 Penemuan Anak Lelaki dan Bayi Perempuan
43 Melihat Masa Lalu 1
44 Melihat Masa Lalu 2
45 Melihat Masa Lalu 3
46 Melihat Masa Lalu 4
47 Akhir Dari Cerita Masa Lalu
48 Luapan Isi Hati Cia
49 Terbongkarnya Kebusukan
50 Detik-detik Sebelum Bencana Besar
51 Akhir dari Sebuah Desa
52 Rencana Syukuran
53 Kedatangan Anak-anak Kembara Kembar Sepuluh
54 Panti Asuhan kyai Abdullah
55 Rahasia Kama dan Hanum
56 Fakta Kekasih Mahesa
57 Ternyata Hanya Kagum
58 Dihadang
59 "WHITE GRIZZLY"
60 Ternyata Masih Berkaitan
61 Kebaikan Tetua
62 Siapa??
63 Kekonyolan si Kembar
64 Kembali Berpisah
65 IBU
66 Yang Mana Dulu?
67 Cerita Lani
68 Akhir Dari Mahesa
69 Reno
70 Ternyata
71 Pertarungan 1
72 Pertarungan 2 ( Datangnya Bala Bantuan)
73 Pertarungan 3 ( Kehadiran Yumi)
74 Melepas Rindu
75 Perginya Cantika Azzihra Putri Zandra
76 Rencana ke Panti
77 Gombalan ala Lani dan Tania
78 Vino
79 Tentang Vino 1
80 Tentang Vino 2
81 Tentang Vino 3 ( akhir )
82 Cerita Maesaroh
83 Amarah Rizal
84 Kesedihan Rizal
85 Perpisahan Vino
86 Rencana Ali dan Ghava
87 Kejutan untuk Tania dan Risa
88 Kasus Lagi?
89 Cerita Dian
90 Menghubungi Ghava
91 Ke rumah Darren dan Dian
92 Cerita dibalik Pesan Terakhir
93 Kejadian Genting
94 Amarah Ghava dan Cia
95 Cia Meluapkan Amarah
96 Ternyata Mereka
97 Berubah (bukan jadi Power Ranger)
98 Akhir dari si Iblis
99 Kembali Berkumpul
100 Bazar Dadakan
101 CIA (Gugur Sebelum Berperang..... Lagi!!)
102 Lamaran
103 Cahaya
104 Kesialan Mini
105 Mematik Emosi Cia
106 Siapa???
107 Pernyataan
108 Pembicaraan Dua Pria
109 Dihadang, Lagi?
110 9 vs 1
111 Kebaikan Cia
112 Hari Pernikahan
113 Cari Mati
114 Pertemuan tak terduga
115 Jacob
116 Seperti ada Sengatan Listriknya Gitu
117 Rumah Peninggalan
118 Pernyataan dan Keanehan
119 Sosok Mengerikan
120 Tarik Menarik
121 Mencari Sandi
122 Ternyata Damar....
123 Chairil
124 Iblis Konyol dan Cerita Masa Lalu Heni
125 Masih Masa Lalu Heni
126 Amarah Cia
127 Musnahnya Sosok Pesugihan
128 Ternyata Belum Selesai
129 Akhirnya Selesai
130 Rencana ke Rumah Sakit
131 Rencana Koas dan PIDI
132 Sigmund Tau Yang Sebenarnya
133 Permintaan Damar
134 Konyolnya Lani
135 Pajak Jadian
136 Om Arkan
137 Jawaban Cia
138 Kasus Baru 1
139 Kasus Baru 2 (Ke Rumah pak RT)
140 Kasus Baru 3 ( Meminta Bantuan Ghava)
141 Datangnya Bala Bantuan
142 Cerita Rumah Mars
143 Kembali Bertarung
144 Ketegangan 1
145 Ketegangan 2 dan Luapan Kerinduan
146 Pagi yang Indah
147 Kedatangan Es dan Chairil
148 Kelakuan Cia
149 Perpisahan Dengan Damar
150 Mood yang Berantakan
151 Part 151
152 Campur Tangan Yumi
153 Sudah Pecah Telor
154 Lagi???
155 Bee?
156 Pilihan Tetua
157 Korban di tabrak Mobil
158 Cahaya
159 Awal mula Perkenalan Cia dan Diandra
160 Awal Mula Pertemuan Cia dan Diandra 2
161 Menuju Rumah Diandra
162 Kondisi Keluarga Diandra
163 Curahan Hati Saras
164 Pengeroyokan
165 Part 164
166 Tentang Diandra
167 Part 166
168 Menuju Perusahaan Bermasalah
169 Ruang Presdir atau Ruang....
170 Part 169
171 Awal Mula
172 Merombak Ulang
173 Detik-Detik Kehancuran Keluarga Egois
174 Terbongkarnya Semua Kebusukan
175 Penyesalan Boby
176 Part 175
177 Part 176
178 Kericuhan di IGD dan Ketegangan di Ruang Operasi
179 Aqila dan Bulan
180 Part 179
181 Part 180
182 Part 181
183 Perdebatan
184 Part 183
185 Apakah ini, yang namanya di Balas Tunai?
186 Lamaran atau paksaan?
187 Sosok Bisu
188 Cerita Pilu Kematian si Gadis Bisu
189 Amarah Dua Jiwa
190 Amukan Jenar
191 Denis yang Malang
192 Dika dan Sella
193 Lamaran dan Kejutan
194 Akhirnyaaaaaa...... Langsung 4 Pasang Pengantin
195 Kalimat Keramat
196 Banyaknya Korban
197 Part 196
198 Ke Kantor Polisi
199 Insiden di Kantor Polisi
200 Ketakutan Cia
201 Kekuatan Sigmund
202 Kondisi Cia
203 Kondisi Cia 2
204 Happy End
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Sebuah Pesan ( Ghava Pembuat Kesal)
2
Otewe Desa yang di Teror
3
Damar Hilang
4
Mencari Damar
5
Ghava
6
Dendam Mia
7
Selesai dan Hilangnya Arwah Mia
8
Calon Ulet
9
Teman Baru Luna?
10
Byan Adiguna
11
Rencana
12
Luna vs Byan
13
Terpojok
14
Mulut Pedas Cia
15
Kekonyolan Cia
16
Tentang Risa
17
Keberanian Ghava
18
Sampaaaiii
19
Bule WULAN
20
Keburukan Wulan
21
Akhir dari Wulan
22
Awal Mula
23
Lamaran
24
Mbah Barjo
25
Siapa?
26
Fakta Mengejutkan dan Kematian Tiga Sahabat
27
Mendatangi Barjo
28
Pertarungan
29
Akhir dari Barjo
30
Perundungan
31
Membalas
32
Nilam
33
Perdebatan
34
Mahesa
35
Kebenaran tentang Tania 1
36
Kebenaran tentang Tania 2 ( Amukan Cia)
37
Akhir dari kasus Tania
38
Obrolan Unfaedah
39
Jemput Tania
40
Firasat Luna
41
Pangandaran
42
Penemuan Anak Lelaki dan Bayi Perempuan
43
Melihat Masa Lalu 1
44
Melihat Masa Lalu 2
45
Melihat Masa Lalu 3
46
Melihat Masa Lalu 4
47
Akhir Dari Cerita Masa Lalu
48
Luapan Isi Hati Cia
49
Terbongkarnya Kebusukan
50
Detik-detik Sebelum Bencana Besar
51
Akhir dari Sebuah Desa
52
Rencana Syukuran
53
Kedatangan Anak-anak Kembara Kembar Sepuluh
54
Panti Asuhan kyai Abdullah
55
Rahasia Kama dan Hanum
56
Fakta Kekasih Mahesa
57
Ternyata Hanya Kagum
58
Dihadang
59
"WHITE GRIZZLY"
60
Ternyata Masih Berkaitan
61
Kebaikan Tetua
62
Siapa??
63
Kekonyolan si Kembar
64
Kembali Berpisah
65
IBU
66
Yang Mana Dulu?
67
Cerita Lani
68
Akhir Dari Mahesa
69
Reno
70
Ternyata
71
Pertarungan 1
72
Pertarungan 2 ( Datangnya Bala Bantuan)
73
Pertarungan 3 ( Kehadiran Yumi)
74
Melepas Rindu
75
Perginya Cantika Azzihra Putri Zandra
76
Rencana ke Panti
77
Gombalan ala Lani dan Tania
78
Vino
79
Tentang Vino 1
80
Tentang Vino 2
81
Tentang Vino 3 ( akhir )
82
Cerita Maesaroh
83
Amarah Rizal
84
Kesedihan Rizal
85
Perpisahan Vino
86
Rencana Ali dan Ghava
87
Kejutan untuk Tania dan Risa
88
Kasus Lagi?
89
Cerita Dian
90
Menghubungi Ghava
91
Ke rumah Darren dan Dian
92
Cerita dibalik Pesan Terakhir
93
Kejadian Genting
94
Amarah Ghava dan Cia
95
Cia Meluapkan Amarah
96
Ternyata Mereka
97
Berubah (bukan jadi Power Ranger)
98
Akhir dari si Iblis
99
Kembali Berkumpul
100
Bazar Dadakan
101
CIA (Gugur Sebelum Berperang..... Lagi!!)
102
Lamaran
103
Cahaya
104
Kesialan Mini
105
Mematik Emosi Cia
106
Siapa???
107
Pernyataan
108
Pembicaraan Dua Pria
109
Dihadang, Lagi?
110
9 vs 1
111
Kebaikan Cia
112
Hari Pernikahan
113
Cari Mati
114
Pertemuan tak terduga
115
Jacob
116
Seperti ada Sengatan Listriknya Gitu
117
Rumah Peninggalan
118
Pernyataan dan Keanehan
119
Sosok Mengerikan
120
Tarik Menarik
121
Mencari Sandi
122
Ternyata Damar....
123
Chairil
124
Iblis Konyol dan Cerita Masa Lalu Heni
125
Masih Masa Lalu Heni
126
Amarah Cia
127
Musnahnya Sosok Pesugihan
128
Ternyata Belum Selesai
129
Akhirnya Selesai
130
Rencana ke Rumah Sakit
131
Rencana Koas dan PIDI
132
Sigmund Tau Yang Sebenarnya
133
Permintaan Damar
134
Konyolnya Lani
135
Pajak Jadian
136
Om Arkan
137
Jawaban Cia
138
Kasus Baru 1
139
Kasus Baru 2 (Ke Rumah pak RT)
140
Kasus Baru 3 ( Meminta Bantuan Ghava)
141
Datangnya Bala Bantuan
142
Cerita Rumah Mars
143
Kembali Bertarung
144
Ketegangan 1
145
Ketegangan 2 dan Luapan Kerinduan
146
Pagi yang Indah
147
Kedatangan Es dan Chairil
148
Kelakuan Cia
149
Perpisahan Dengan Damar
150
Mood yang Berantakan
151
Part 151
152
Campur Tangan Yumi
153
Sudah Pecah Telor
154
Lagi???
155
Bee?
156
Pilihan Tetua
157
Korban di tabrak Mobil
158
Cahaya
159
Awal mula Perkenalan Cia dan Diandra
160
Awal Mula Pertemuan Cia dan Diandra 2
161
Menuju Rumah Diandra
162
Kondisi Keluarga Diandra
163
Curahan Hati Saras
164
Pengeroyokan
165
Part 164
166
Tentang Diandra
167
Part 166
168
Menuju Perusahaan Bermasalah
169
Ruang Presdir atau Ruang....
170
Part 169
171
Awal Mula
172
Merombak Ulang
173
Detik-Detik Kehancuran Keluarga Egois
174
Terbongkarnya Semua Kebusukan
175
Penyesalan Boby
176
Part 175
177
Part 176
178
Kericuhan di IGD dan Ketegangan di Ruang Operasi
179
Aqila dan Bulan
180
Part 179
181
Part 180
182
Part 181
183
Perdebatan
184
Part 183
185
Apakah ini, yang namanya di Balas Tunai?
186
Lamaran atau paksaan?
187
Sosok Bisu
188
Cerita Pilu Kematian si Gadis Bisu
189
Amarah Dua Jiwa
190
Amukan Jenar
191
Denis yang Malang
192
Dika dan Sella
193
Lamaran dan Kejutan
194
Akhirnyaaaaaa...... Langsung 4 Pasang Pengantin
195
Kalimat Keramat
196
Banyaknya Korban
197
Part 196
198
Ke Kantor Polisi
199
Insiden di Kantor Polisi
200
Ketakutan Cia
201
Kekuatan Sigmund
202
Kondisi Cia
203
Kondisi Cia 2
204
Happy End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!