Tentang Risa

Luna menggelengkan kepalanya, bahkan kini tatapannya menjadi dingin. Membuat Risa kembali menundukkan kepalanya, karena merasa takut.

"Cara kami berteman, bukan karena melihat harta dan kedudukan. Tapi kami melihat ketulusan orang tersebut, dan aku melihat itu ada padamu. Jangan berkata seperti itu lagi, berhenti merendahkan dirimu sendiri. Bila kamu sendiri tidak menghargai diri sendiri, bagaimana orang lain akan menghargai mu. Aku tak peduli siapa kamu dan ibumu, yang aku tau adalah.. kamu adalah teman ku." Risa menegakkan kepalanya, ia pun mengangguk dan tersenyum

Sedangkan ketiga saudaranya, kini sedang terbengong. Karena baru kali ini, Luna mengeluarkan kalimat sepanjang itu.

"Daebak... ternyata Risa, bisa membuat Luna banyak bicara." ucap Cia

"Calon adik iparmu, memang hebat." ucap Ghava dengan PD nya, Cia menoleh dan menyipitkan mata menatap Ghava.

"Pede kali kau Ghav" ucap Cia

"Haruslah, jodoh sudah di tentukan dari sebelum kita lahir. Kalo dia tidak bisa jadi jodohku, aku akan membuatnya jadi BISA. ROSO... ROSO..." balas Ghava seraya mengangkat kepalan tangan kanannya

Krik krik krik

"Ghav,... Kamu sehatkan?" Ghava tersadar, kalo di sana bukan hanya ada dia dan saudaranya saja.

Ia pun menunduk dan mengusap belakang lehernya, yang tiba-tiba terasa dingin.

"Sinting, abis obat ya gini jadinya." ucap Luna bergumam

Sedangkan Risa tertawa, meski tak mengeluarkan suara. Di wajahnya, memperlihatkan semuanya.

Cia menyenggol tangan Ghava

"Apa?" Cia menunjuk ke arah Risa, menggunakan dagunya. Ghava pun ikut melihat, apa yang maksud Cia.

DEG

"Terpesona.. ku pada pandangan pertama" Cia menyanyi dengan suara kecil, namun bisa di dengar oleh yang lain.

Mereka tertegun mendengar suara merdu Cia, tetapi mereka juga menahan tawa karena melihat wajah cengo Ghava.

"Sudah sudah... Pak Bagus, sekali lagi kami ijin pamit. Tolong usut semua sampai tuntas." ucap Ali, membuat ketiga saudaranya pun berpamitan.

.

.

Hari ini, merupakan hari terakhir kuliah di semester 6. Dan lusa rencana keempat saudara tersebut, akan pergi ke Indramayu. Untuk memenuhi undangan kerabatnya, mewakili seluruh keluarganya.

"Mmm... Lun" panggil Ghava

"Hmm" jawab Luna, seraya matanya tetap fokus pada laptop.

"Lusa teh, kita kan berangkat ya ke Indramayu?" Luna hanya mengangguk untuk menjawabnya

"Itu... Aku boleh ga, minta tolong sama kamu." Luna menoleh

"Apaan?" tanya nya

"Itu... Aku..

"Ghav, geli gue. Denger lu ngomong aku kamu, biasanya juga lu gue. Lu mau ngomong apa sih? Langsung ngapa, jangan kaya orang ga tau arah. Lama banget..."

"Ck.. lu mah, gue mau lemah lembut juga. Pake di protes segala, ngapa sih lu bikin rusak aja momen." balas Ghava, Luna hanya memutar malas bola matanya

"Lu mau ngomong apa? Langsung aja sih!!" Luna mulai kesal, Ghava kembali diam.

"Lun, ajak si Risa lah." Luna kembali menoleh, ia tersenyum tipis

"Males ah, takut lu apa-apain lagi." jawab Luna

"Mang mau gue apain? Lu mah, su udzon banget ma gue. Gue mau usaha, buat jadiin dia ipar lu. Janji gue mah, bakal bahagiain dia." balas Ghava

"Lu tuh, serius banget ma Risa?" tanya Luna, akhirnya ia pun merubah posisinya menjadi menghadap Ghava.

Ghava yang rebahan di ranjang Luna, segera mendudukkan dirinya.

"Serius lah Lun, pake banget malahan. Ga tau kenapa, gue ngerasa pengen banget jadi pelindungnya. Dia memang terlihat ceria, tapi di matanya seolah ada luka yang begitu dalam. Gue pengen jadi lentera nya, gue pengen jadi orang yang selalu ada buat dia Lun. Lu mau bilang gue gila juga ga papa, tapi emang ini yang gue rasain. Gue sayang ma dia Lun, cinta malah." Ghava menjawab pertanyaan Luna, dengan menatap serius pada Luna.

Luna mengangguk, dia bisa lihat semuanya. Melihat keseriusan di mata Ghava, Luna menghembuskan nafasnya pelan.

(Oya, aku lupa ga cerita ya. Di cerita ini, mereka berempat bisa nutup suara hati mereka. Supaya ga di denger, sama saudaranya yang lain.)

Padahal tanpa Ghava tau, Luna memang sudah mengajak Risa. Ibunya sempat tidak mengijinkan, karena takut menyusahkan Luna. Tetapi Luna meyakinkan ibunya Risa, bila Luna dan yang lain akan menjaganya.

Meski ragu, akhirnya ibu Risa yang bernama Zahra mengijinkan Risa untuk ikut. Dengan terus menasihati Risa, jangan menyusahkan Luna dan yang lain, selalu ada dalam pengawasan Luna. Ibunya hanya takut, Risa terpisah. Sedangkan putrinya tak bisa berteriak, untuk meminta tolong.

Risa bisu karena trauma, bukan karena bawaan lahir. Karena saat ia duduk di bangku kelas 3 SMP, ia menyaksikan sang ayah menusuk ibunya. Tepat di depan matanya, kedua orangtuanya yang selalu berdebat. Lebih tepatnya bapak Risa, yang selalu melakukan kekerasan pada sang ibu. Membentak, meneriaki, memukul, bahkan ibunya juga pernah di tendang.

Sehingga membuat Risa mempunyai trauma, yang sangat dalam. Saking shock nya, ia tak bisa mengeluarkan suara. Karena sang ibu selalu meminta Risa untuk bersembunyi, dan apapun yang terjadi Risa tak boleh keluar. Di tambah dengan kejadian, saat Risa duduk di bangku 3 SMP. Dimana kejadian itu terjadi, pada malam hari.

Risa yang mendengar suara keributan, meski sudah biasa. Risa tetap merasa takut, tubuhnya bergetar hebat. Terdengar jelas, bila bapaknya kekeh akan menjual Risa untuk membayar hutang judinya. Sang ibu yang tak terima, melawan. Ia menahan tubuh sang suami, saat hendak masuk kamar Risa. Di dalam kamar, Risa duduk di sudut kamar. Menangis dengan tubuh bergetar, dan memeluk kedua kakinya yang di tekuk.

Saat sang ibu masuk kamar, hendak melindungi Putrinya. Sang bapak ternyata ada di belakang ibunya, dengan membawa pisau.

JLEB

Risa yang melihat kejadian itu, berteriak sangat keras pertama kalinya setelah sekian lama. Dan juga menjadi yang terakhir, dirinya berteriak.

Karena suara teriakan itu, membuat para warga berdatangan. Membuat bapaknya Risa berusaha melarikan diri, namun usahanya sia-sia. Karena saking banyaknya warga yang keluar dan mengelilingi rumah Risa. Sehingga membuat bapaknya Risa tertangkap, bapaknya Risa pun ditahan. Namun saat Risa kelas 2 SMA, pihak polisi mengabarkan bila bapaknya telah meninggal dunia. Karena di tusuk garpu, oleh tahanan lain. Saat mereka terlibat pertengkaran, hanya perkara makanan.

Tak ada ekspresi kehilangan, dari wajah Risa. Sudah terlalu banyak luka, yang di torehkan oleh bapaknya. Sehingga saat mendengar berita kematian sang bapak, Risa benar-benar tak peduli. Bahkan saat pemakaman, Risa tak ikut menghadirinya.

Padahal sang ibu sudah menasehati putrinya, walau bagaimanapun pria itu adalah bapaknya. Karena bila tak ada bapak nya, dirinya takkan ada.

Namun ekspresi yang di tampakkan, datar.

Tak ada yang mau berteman dengan Risa, selain karena bisu. Alasan lainnya adalah karena ia anak narapidana dan juga mempunyai ibu, yang bekerja sebagai tukang ojeg. Dan Luna merupakan orang pertama, yang mau dekat dengannya.

...****************...

Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰

...Happy Reading All...

Terpopuler

Comments

Pisces97

Pisces97

anak kecil melihat pertengkaran kedua orang tua bisa menciptakan karakter anak itu jauh dari sebelum kejadian tragis menimpa nya

2025-03-06

1

Eli Elieboy Eboy

Eli Elieboy Eboy

𝚙𝚎𝚙𝚎𝚝 𝚝𝚛𝚞𝚜 𝚛𝚒𝚜𝚊 𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚑𝚊𝚟

2025-01-12

1

Alejandra

Alejandra

Mirip Syahid ma Sahin berarti ya...

2025-01-07

1

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Pesan ( Ghava Pembuat Kesal)
2 Otewe Desa yang di Teror
3 Damar Hilang
4 Mencari Damar
5 Ghava
6 Dendam Mia
7 Selesai dan Hilangnya Arwah Mia
8 Calon Ulet
9 Teman Baru Luna?
10 Byan Adiguna
11 Rencana
12 Luna vs Byan
13 Terpojok
14 Mulut Pedas Cia
15 Kekonyolan Cia
16 Tentang Risa
17 Keberanian Ghava
18 Sampaaaiii
19 Bule WULAN
20 Keburukan Wulan
21 Akhir dari Wulan
22 Awal Mula
23 Lamaran
24 Mbah Barjo
25 Siapa?
26 Fakta Mengejutkan dan Kematian Tiga Sahabat
27 Mendatangi Barjo
28 Pertarungan
29 Akhir dari Barjo
30 Perundungan
31 Membalas
32 Nilam
33 Perdebatan
34 Mahesa
35 Kebenaran tentang Tania 1
36 Kebenaran tentang Tania 2 ( Amukan Cia)
37 Akhir dari kasus Tania
38 Obrolan Unfaedah
39 Jemput Tania
40 Firasat Luna
41 Pangandaran
42 Penemuan Anak Lelaki dan Bayi Perempuan
43 Melihat Masa Lalu 1
44 Melihat Masa Lalu 2
45 Melihat Masa Lalu 3
46 Melihat Masa Lalu 4
47 Akhir Dari Cerita Masa Lalu
48 Luapan Isi Hati Cia
49 Terbongkarnya Kebusukan
50 Detik-detik Sebelum Bencana Besar
51 Akhir dari Sebuah Desa
52 Rencana Syukuran
53 Kedatangan Anak-anak Kembara Kembar Sepuluh
54 Panti Asuhan kyai Abdullah
55 Rahasia Kama dan Hanum
56 Fakta Kekasih Mahesa
57 Ternyata Hanya Kagum
58 Dihadang
59 "WHITE GRIZZLY"
60 Ternyata Masih Berkaitan
61 Kebaikan Tetua
62 Siapa??
63 Kekonyolan si Kembar
64 Kembali Berpisah
65 IBU
66 Yang Mana Dulu?
67 Cerita Lani
68 Akhir Dari Mahesa
69 Reno
70 Ternyata
71 Pertarungan 1
72 Pertarungan 2 ( Datangnya Bala Bantuan)
73 Pertarungan 3 ( Kehadiran Yumi)
74 Melepas Rindu
75 Perginya Cantika Azzihra Putri Zandra
76 Rencana ke Panti
77 Gombalan ala Lani dan Tania
78 Vino
79 Tentang Vino 1
80 Tentang Vino 2
81 Tentang Vino 3 ( akhir )
82 Cerita Maesaroh
83 Amarah Rizal
84 Kesedihan Rizal
85 Perpisahan Vino
86 Rencana Ali dan Ghava
87 Kejutan untuk Tania dan Risa
88 Kasus Lagi?
89 Cerita Dian
90 Menghubungi Ghava
91 Ke rumah Darren dan Dian
92 Cerita dibalik Pesan Terakhir
93 Kejadian Genting
94 Amarah Ghava dan Cia
95 Cia Meluapkan Amarah
96 Ternyata Mereka
97 Berubah (bukan jadi Power Ranger)
98 Akhir dari si Iblis
99 Kembali Berkumpul
100 Bazar Dadakan
101 CIA (Gugur Sebelum Berperang..... Lagi!!)
102 Lamaran
103 Cahaya
104 Kesialan Mini
105 Mematik Emosi Cia
106 Siapa???
107 Pernyataan
108 Pembicaraan Dua Pria
109 Dihadang, Lagi?
110 9 vs 1
111 Kebaikan Cia
112 Hari Pernikahan
113 Cari Mati
114 Pertemuan tak terduga
115 Jacob
116 Seperti ada Sengatan Listriknya Gitu
117 Rumah Peninggalan
118 Pernyataan dan Keanehan
119 Sosok Mengerikan
120 Tarik Menarik
121 Mencari Sandi
122 Ternyata Damar....
123 Chairil
124 Iblis Konyol dan Cerita Masa Lalu Heni
125 Masih Masa Lalu Heni
126 Amarah Cia
127 Musnahnya Sosok Pesugihan
128 Ternyata Belum Selesai
129 Akhirnya Selesai
130 Rencana ke Rumah Sakit
131 Rencana Koas dan PIDI
132 Sigmund Tau Yang Sebenarnya
133 Permintaan Damar
134 Konyolnya Lani
135 Pajak Jadian
136 Om Arkan
137 Jawaban Cia
138 Kasus Baru 1
139 Kasus Baru 2 (Ke Rumah pak RT)
140 Kasus Baru 3 ( Meminta Bantuan Ghava)
141 Datangnya Bala Bantuan
142 Cerita Rumah Mars
143 Kembali Bertarung
144 Ketegangan 1
145 Ketegangan 2 dan Luapan Kerinduan
146 Pagi yang Indah
147 Kedatangan Es dan Chairil
148 Kelakuan Cia
149 Perpisahan Dengan Damar
150 Mood yang Berantakan
151 Part 151
152 Campur Tangan Yumi
153 Sudah Pecah Telor
154 Lagi???
155 Bee?
156 Pilihan Tetua
157 Korban di tabrak Mobil
158 Cahaya
159 Awal mula Perkenalan Cia dan Diandra
160 Awal Mula Pertemuan Cia dan Diandra 2
161 Menuju Rumah Diandra
162 Kondisi Keluarga Diandra
163 Curahan Hati Saras
164 Pengeroyokan
165 Part 164
166 Tentang Diandra
167 Part 166
168 Menuju Perusahaan Bermasalah
169 Ruang Presdir atau Ruang....
170 Part 169
171 Awal Mula
172 Merombak Ulang
173 Detik-Detik Kehancuran Keluarga Egois
174 Terbongkarnya Semua Kebusukan
175 Penyesalan Boby
176 Part 175
177 Part 176
178 Kericuhan di IGD dan Ketegangan di Ruang Operasi
179 Aqila dan Bulan
180 Part 179
181 Part 180
182 Part 181
183 Perdebatan
184 Part 183
185 Apakah ini, yang namanya di Balas Tunai?
186 Lamaran atau paksaan?
187 Sosok Bisu
188 Cerita Pilu Kematian si Gadis Bisu
189 Amarah Dua Jiwa
190 Amukan Jenar
191 Denis yang Malang
192 Dika dan Sella
193 Lamaran dan Kejutan
194 Akhirnyaaaaaa...... Langsung 4 Pasang Pengantin
195 Kalimat Keramat
196 Banyaknya Korban
197 Part 196
198 Ke Kantor Polisi
199 Insiden di Kantor Polisi
200 Ketakutan Cia
201 Kekuatan Sigmund
202 Kondisi Cia
203 Kondisi Cia 2
204 Happy End
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Sebuah Pesan ( Ghava Pembuat Kesal)
2
Otewe Desa yang di Teror
3
Damar Hilang
4
Mencari Damar
5
Ghava
6
Dendam Mia
7
Selesai dan Hilangnya Arwah Mia
8
Calon Ulet
9
Teman Baru Luna?
10
Byan Adiguna
11
Rencana
12
Luna vs Byan
13
Terpojok
14
Mulut Pedas Cia
15
Kekonyolan Cia
16
Tentang Risa
17
Keberanian Ghava
18
Sampaaaiii
19
Bule WULAN
20
Keburukan Wulan
21
Akhir dari Wulan
22
Awal Mula
23
Lamaran
24
Mbah Barjo
25
Siapa?
26
Fakta Mengejutkan dan Kematian Tiga Sahabat
27
Mendatangi Barjo
28
Pertarungan
29
Akhir dari Barjo
30
Perundungan
31
Membalas
32
Nilam
33
Perdebatan
34
Mahesa
35
Kebenaran tentang Tania 1
36
Kebenaran tentang Tania 2 ( Amukan Cia)
37
Akhir dari kasus Tania
38
Obrolan Unfaedah
39
Jemput Tania
40
Firasat Luna
41
Pangandaran
42
Penemuan Anak Lelaki dan Bayi Perempuan
43
Melihat Masa Lalu 1
44
Melihat Masa Lalu 2
45
Melihat Masa Lalu 3
46
Melihat Masa Lalu 4
47
Akhir Dari Cerita Masa Lalu
48
Luapan Isi Hati Cia
49
Terbongkarnya Kebusukan
50
Detik-detik Sebelum Bencana Besar
51
Akhir dari Sebuah Desa
52
Rencana Syukuran
53
Kedatangan Anak-anak Kembara Kembar Sepuluh
54
Panti Asuhan kyai Abdullah
55
Rahasia Kama dan Hanum
56
Fakta Kekasih Mahesa
57
Ternyata Hanya Kagum
58
Dihadang
59
"WHITE GRIZZLY"
60
Ternyata Masih Berkaitan
61
Kebaikan Tetua
62
Siapa??
63
Kekonyolan si Kembar
64
Kembali Berpisah
65
IBU
66
Yang Mana Dulu?
67
Cerita Lani
68
Akhir Dari Mahesa
69
Reno
70
Ternyata
71
Pertarungan 1
72
Pertarungan 2 ( Datangnya Bala Bantuan)
73
Pertarungan 3 ( Kehadiran Yumi)
74
Melepas Rindu
75
Perginya Cantika Azzihra Putri Zandra
76
Rencana ke Panti
77
Gombalan ala Lani dan Tania
78
Vino
79
Tentang Vino 1
80
Tentang Vino 2
81
Tentang Vino 3 ( akhir )
82
Cerita Maesaroh
83
Amarah Rizal
84
Kesedihan Rizal
85
Perpisahan Vino
86
Rencana Ali dan Ghava
87
Kejutan untuk Tania dan Risa
88
Kasus Lagi?
89
Cerita Dian
90
Menghubungi Ghava
91
Ke rumah Darren dan Dian
92
Cerita dibalik Pesan Terakhir
93
Kejadian Genting
94
Amarah Ghava dan Cia
95
Cia Meluapkan Amarah
96
Ternyata Mereka
97
Berubah (bukan jadi Power Ranger)
98
Akhir dari si Iblis
99
Kembali Berkumpul
100
Bazar Dadakan
101
CIA (Gugur Sebelum Berperang..... Lagi!!)
102
Lamaran
103
Cahaya
104
Kesialan Mini
105
Mematik Emosi Cia
106
Siapa???
107
Pernyataan
108
Pembicaraan Dua Pria
109
Dihadang, Lagi?
110
9 vs 1
111
Kebaikan Cia
112
Hari Pernikahan
113
Cari Mati
114
Pertemuan tak terduga
115
Jacob
116
Seperti ada Sengatan Listriknya Gitu
117
Rumah Peninggalan
118
Pernyataan dan Keanehan
119
Sosok Mengerikan
120
Tarik Menarik
121
Mencari Sandi
122
Ternyata Damar....
123
Chairil
124
Iblis Konyol dan Cerita Masa Lalu Heni
125
Masih Masa Lalu Heni
126
Amarah Cia
127
Musnahnya Sosok Pesugihan
128
Ternyata Belum Selesai
129
Akhirnya Selesai
130
Rencana ke Rumah Sakit
131
Rencana Koas dan PIDI
132
Sigmund Tau Yang Sebenarnya
133
Permintaan Damar
134
Konyolnya Lani
135
Pajak Jadian
136
Om Arkan
137
Jawaban Cia
138
Kasus Baru 1
139
Kasus Baru 2 (Ke Rumah pak RT)
140
Kasus Baru 3 ( Meminta Bantuan Ghava)
141
Datangnya Bala Bantuan
142
Cerita Rumah Mars
143
Kembali Bertarung
144
Ketegangan 1
145
Ketegangan 2 dan Luapan Kerinduan
146
Pagi yang Indah
147
Kedatangan Es dan Chairil
148
Kelakuan Cia
149
Perpisahan Dengan Damar
150
Mood yang Berantakan
151
Part 151
152
Campur Tangan Yumi
153
Sudah Pecah Telor
154
Lagi???
155
Bee?
156
Pilihan Tetua
157
Korban di tabrak Mobil
158
Cahaya
159
Awal mula Perkenalan Cia dan Diandra
160
Awal Mula Pertemuan Cia dan Diandra 2
161
Menuju Rumah Diandra
162
Kondisi Keluarga Diandra
163
Curahan Hati Saras
164
Pengeroyokan
165
Part 164
166
Tentang Diandra
167
Part 166
168
Menuju Perusahaan Bermasalah
169
Ruang Presdir atau Ruang....
170
Part 169
171
Awal Mula
172
Merombak Ulang
173
Detik-Detik Kehancuran Keluarga Egois
174
Terbongkarnya Semua Kebusukan
175
Penyesalan Boby
176
Part 175
177
Part 176
178
Kericuhan di IGD dan Ketegangan di Ruang Operasi
179
Aqila dan Bulan
180
Part 179
181
Part 180
182
Part 181
183
Perdebatan
184
Part 183
185
Apakah ini, yang namanya di Balas Tunai?
186
Lamaran atau paksaan?
187
Sosok Bisu
188
Cerita Pilu Kematian si Gadis Bisu
189
Amarah Dua Jiwa
190
Amukan Jenar
191
Denis yang Malang
192
Dika dan Sella
193
Lamaran dan Kejutan
194
Akhirnyaaaaaa...... Langsung 4 Pasang Pengantin
195
Kalimat Keramat
196
Banyaknya Korban
197
Part 196
198
Ke Kantor Polisi
199
Insiden di Kantor Polisi
200
Ketakutan Cia
201
Kekuatan Sigmund
202
Kondisi Cia
203
Kondisi Cia 2
204
Happy End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!