Otewe Desa yang di Teror

"NGAPA GUE DI PUKUL?" teriak Ghava tak terima

"PAKE NANYA LAGI LU YA?!" jawab Cia

"Mulai..." ucap Ali dan Luna bersamaan

"GUE NANYA, KARENA GUE GA TAU ROMLAAAAHHHH" balas Ghava lagi, Luna memasang earphone di kedua telinganya.

"KALO BUKAN DI SINI, TERUS NGAPAIN LU KELILING JALAN INI. MAU NYEGIK LU? LAGI NYARI TARGET?" Ghava pun terdiam, ia menyadari kesalahannya.

"Bener juga, kalo kita ngendarain ke kampung yang di maksud. Kaya udah sampe dari tadi, terus kenapa kita keliling sih?" ucap Ghava

Kedua tangan Cia mengepal erat, wajah kesalnya tak dapat di kondisikan lagi. Ali yang tau, apa yang akan terjadi. Segera ia membuka pintu mobil Ghava, ia membuka sabuk pengaman dan mendorong Ghava keluar.

"Selesaikan di luar" ucap Ali dingin

"Haish.... Nggak.. nggak... Sorry, gue minta maaf. Gue juga ga tau kenapa ngajak lu pada keliling, tadinya bingung aja mau cerita masalah ini. Gue ga sadar kalo kita udah keliling jalan yang sama, selama itu. Sueerr" ucap Ghava, seraya mengangkat tangan kanan dan menampilkan jari tengah dan telunjuknya.

Cia yang meledak-ledak, kini tengah berusaha menormalisasikan emosinya. Bukan Ghava tak mau melawan Cia, hanya saja kemampuan yang ia dapatkan dari sang ibu. Belum bisa ia kendalikan, ia takut melukai kakak sepupunya tersebut.

Oya.. usia mereka kini sudah akan menginjak 20 tahun, tetapi mereka sekarang sudah berada di semester 6.

"Ga jadi?" tanya Luna, ia membuka earphone nya

"NGGAK" ucap Ghava dan Cia serempak

"Ooohh" Luna mengangguk-anggukkan kepalanya

"Jadi sekarang kita mau ke kampung itu, apa gimana?" tanya Cia, yang mood nya sudah kembali baik

"Ada mata kuliah ga besok?" tanya Ali balik

"Kalo ga salah, dosen ga masuk deh. Katanya lagi ada perlu, dia mau pulang ke kampung halamannya." jawab Luna

"Ya udah, kita berangkat hari ini aja. Mumpung masih siang juga, nanti hubungi penjaga kalau kita ga akan pulang." ucap Cia

"Sebelum kita bilang, mereka udah tau duluan kita mau kemana Ci. Keluarga kita pasti mengirim pengawal bayangan, untuk megawal kita." balas Ghava

"Iya juga, ya udah gasss" ucap Cia

"Berapa lama perjalanan kita?" tanya Ali

"Menurut Maps, sekitar 3 jam kalo kita lewat jalan tol." jawab Ghavin, seraya memasang kembali sabuk pengamannya

"Kalo gitu nanti kita mampir di mini market, yang deket tol ya." pinta Cia, Ghava mengangguk

Kakak sepupunya ini memang tidak bisa jauh dari cemilan, sama sih dengannya. Karena selain kemampuan sang bunda yang menurun padanya, banyak makan pun menurun padanya. Namun yang paling penting bagi Cia adalah, ia harus mampir ke toilet terlebih dahulu. Baik itu perjalanan jauh, atapun dekat.

.

.

"Ada apa?" tanya Ali

"Sepertinya aku merasakan keberadaan sosok itu, nampaknya ia tak suka dengan niat kedatangan kita." jawan Ghava, ia mengusap tengkuk lehernya

"Benarkah? Tapi aku tak merasakan apa pun" ucap Cia, yang di angguki oleh Luna

Pasalnya mereka masih setengah perjalanan, belum sampai ke tempat yang di tuju. Namun ternyata sosok itu merasakan, saat mereka berempat membicarakannya tadi.

"Oya, apa saat memakamkan wanita itu. Bayi yang ada dalam perutnya di keluarkan dahulu? Atau di makamkan langsung bersama dengan ibunya?" tanya Luna

"Entah, aku tidak bertanya sampai ke situ." jawab Ghava

"Aku mengantuk" lanjut Ghava

"Ya sudah, kamu hentikan mobil di bahu jalan depan sana. Biar aku, yang menggantikanmu menyetir." titah Ali, Ghava menurut tanpa banyak bicara. Mereka bertukar posisi, kini Ghava duduk di jok samping kemudi.

Ia benar-benar sudah mengantuk, semalam ia begadang karena harus menyelesaikan tugas kuliah. Salahnya memang, karena saat Ali dan yang lain mengajaknya untuk menyelesaikan bersama saat siang hari. Dia hanya ikut berkumpul, namun sibuk dengan game nya. Akibatnya, ia mengantuk bukan main sekarang.

"Bangunkan aku kalo udah keluar tol." Ali mengangguk

Mereka melanjutkan perjalanan, dan benar saja. Ghava yang memang seperti Anin, hanya hitungan detik. Ia sudah tertidur di kursi samping Ali, sedangkan kedua gadis sedang sibuk dengan ponsel masing-masing di belakang.

"Ngomong-ngomong, siapa yang mengirim pesan itu pada Ghava? Dan bagaimana ia bisa mendapatkan nomer Ghava? Dan yang paling bikin gue penasaran itu, darimana dia tau kalo kita memiliki kemampuan berinteraksi dengan makhluk halus?" tanya Cia beruntun

"Kamu benar, aku juga sejak tadi memikirkan hal itu." jawab Luna

"Kita akan mendapatkan jawabannya nanti, setelah tiba di sana." ucap Ali, Cia dan Luna hanya menghembuskan nafas pelan

.

Setelah dua jam, mereka pun tiba di sebuah gapura masuk ke perkampungan yang di maksud. Kini mereka berempat berdiri di samping mobil dan melihat ke sekitar, tanpa ada niatan untuk masuk ke dalam.

"Tempatnya angker ya" celetuk Cia

"Gimana ga angker, dari sini aja kita bisa liat kalo jalan masuk ke dalam sana. Kanan kiri pohon-pohon besar, Ghav... apa kamu sudah menghubungi orang yang mengirim pesan padamu?" ucap Luna, ia pun bertanya pada Ghava

"Sudah, dia bilang sedang di jalan kesini." jawab Ghava

"Kayanya kita bakalan menginap di sini, waktu sudah hampir maghrib." ucap Ali, ia melihat ke pergelangan tangannya

"Semoga ada tempat untuk kita menginap, aku benar-benar ingin meluruskan pinggang ku" ucap Cia, sembari menggerakan tubuhnya ke kanan dan ke kiri

"Itu bukan?" tanya Ali, namun tubuhnya tetap bersandar pada badan mobil. Sedangkan matanya menatap ke arah dalam, serentak ketiga saudaranya mengikuti arah pandang Ali.

Di sana mereka melihat, ada 2 orang pria yang usianya mungkin seumuran dengan ayah mereka. Berjalan ke arah mereka, dan di belakang kedua orang itu ada 1 orang pemuda.

"Maaf sudah membuat kalian menunggu lama" ucap salah satu pria dewasa tersebut

"Tidak apa-apa, kami juga sedang melihat ke sekeliling." jawab Ghava

Mereka bersalaman, dan salah satu mereka mengajak Ghava dan yang lain untuk masuk ke kampung tersebut. Karena lebih banyak lelaki, sehingga kini yang berada di jok depan adalah Cia dan Luna. Dan Luna lah yang mengemudi mobil tersebut, Cia memilih untuk fokus pada pemandangan di luar jendela.

Karena banyaknya pohon tinggi di kiri dan kanan jalan, membuat suasana terasa begitu suram. Tambah lagi memang sudah mendekati waktu maghrib, sehingga langit juga mendukung bertambah gelap.

'Sepertinya di sini memang masih kental dengan budaya dan belum tersentuh, dengan kehidupan kota.' ucap Cia dalam hati

'Kamu benar, bahkan sepanjang jalan masih menggunakan obor.' balas Ghava

Saat sedang fokus melihat keluar sana, Cia di kejutkan oleh sekelebat bayangan putih terbang di antara pepohonan.

DEG

GLEK

'ADA APA?' tanya mereka bertiga

'Sepertinya sosok itu sudah mulai menyadari keberadaan kita' jawab Cia

...****************...

Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰

...Happy Reading All...

Terpopuler

Comments

mama_im

mama_im

ya ampuuun. kok kamu kayak ela.ya,, ngeselin 😤😤😤

2024-09-30

8

Pisces97

Pisces97

baru nongol lagi kerepotan mengurus bayi 🥴

2024-11-05

1

Land19

Land19

kirain bakalan turun lgsg anak²nya si para kembar .
ternyata yg di ambil 4 anaknya
wes gas lah

2025-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Pesan ( Ghava Pembuat Kesal)
2 Otewe Desa yang di Teror
3 Damar Hilang
4 Mencari Damar
5 Ghava
6 Dendam Mia
7 Selesai dan Hilangnya Arwah Mia
8 Calon Ulet
9 Teman Baru Luna?
10 Byan Adiguna
11 Rencana
12 Luna vs Byan
13 Terpojok
14 Mulut Pedas Cia
15 Kekonyolan Cia
16 Tentang Risa
17 Keberanian Ghava
18 Sampaaaiii
19 Bule WULAN
20 Keburukan Wulan
21 Akhir dari Wulan
22 Awal Mula
23 Lamaran
24 Mbah Barjo
25 Siapa?
26 Fakta Mengejutkan dan Kematian Tiga Sahabat
27 Mendatangi Barjo
28 Pertarungan
29 Akhir dari Barjo
30 Perundungan
31 Membalas
32 Nilam
33 Perdebatan
34 Mahesa
35 Kebenaran tentang Tania 1
36 Kebenaran tentang Tania 2 ( Amukan Cia)
37 Akhir dari kasus Tania
38 Obrolan Unfaedah
39 Jemput Tania
40 Firasat Luna
41 Pangandaran
42 Penemuan Anak Lelaki dan Bayi Perempuan
43 Melihat Masa Lalu 1
44 Melihat Masa Lalu 2
45 Melihat Masa Lalu 3
46 Melihat Masa Lalu 4
47 Akhir Dari Cerita Masa Lalu
48 Luapan Isi Hati Cia
49 Terbongkarnya Kebusukan
50 Detik-detik Sebelum Bencana Besar
51 Akhir dari Sebuah Desa
52 Rencana Syukuran
53 Kedatangan Anak-anak Kembara Kembar Sepuluh
54 Panti Asuhan kyai Abdullah
55 Rahasia Kama dan Hanum
56 Fakta Kekasih Mahesa
57 Ternyata Hanya Kagum
58 Dihadang
59 "WHITE GRIZZLY"
60 Ternyata Masih Berkaitan
61 Kebaikan Tetua
62 Siapa??
63 Kekonyolan si Kembar
64 Kembali Berpisah
65 IBU
66 Yang Mana Dulu?
67 Cerita Lani
68 Akhir Dari Mahesa
69 Reno
70 Ternyata
71 Pertarungan 1
72 Pertarungan 2 ( Datangnya Bala Bantuan)
73 Pertarungan 3 ( Kehadiran Yumi)
74 Melepas Rindu
75 Perginya Cantika Azzihra Putri Zandra
76 Rencana ke Panti
77 Gombalan ala Lani dan Tania
78 Vino
79 Tentang Vino 1
80 Tentang Vino 2
81 Tentang Vino 3 ( akhir )
82 Cerita Maesaroh
83 Amarah Rizal
84 Kesedihan Rizal
85 Perpisahan Vino
86 Rencana Ali dan Ghava
87 Kejutan untuk Tania dan Risa
88 Kasus Lagi?
89 Cerita Dian
90 Menghubungi Ghava
91 Ke rumah Darren dan Dian
92 Cerita dibalik Pesan Terakhir
93 Kejadian Genting
94 Amarah Ghava dan Cia
95 Cia Meluapkan Amarah
96 Ternyata Mereka
97 Berubah (bukan jadi Power Ranger)
98 Akhir dari si Iblis
99 Kembali Berkumpul
100 Bazar Dadakan
101 CIA (Gugur Sebelum Berperang..... Lagi!!)
102 Lamaran
103 Cahaya
104 Kesialan Mini
105 Mematik Emosi Cia
106 Siapa???
107 Pernyataan
108 Pembicaraan Dua Pria
109 Dihadang, Lagi?
110 9 vs 1
111 Kebaikan Cia
112 Hari Pernikahan
113 Cari Mati
114 Pertemuan tak terduga
115 Jacob
116 Seperti ada Sengatan Listriknya Gitu
117 Rumah Peninggalan
118 Pernyataan dan Keanehan
119 Sosok Mengerikan
120 Tarik Menarik
121 Mencari Sandi
122 Ternyata Damar....
123 Chairil
124 Iblis Konyol dan Cerita Masa Lalu Heni
125 Masih Masa Lalu Heni
126 Amarah Cia
127 Musnahnya Sosok Pesugihan
128 Ternyata Belum Selesai
129 Akhirnya Selesai
130 Rencana ke Rumah Sakit
131 Rencana Koas dan PIDI
132 Sigmund Tau Yang Sebenarnya
133 Permintaan Damar
134 Konyolnya Lani
135 Pajak Jadian
136 Om Arkan
137 Jawaban Cia
138 Kasus Baru 1
139 Kasus Baru 2 (Ke Rumah pak RT)
140 Kasus Baru 3 ( Meminta Bantuan Ghava)
141 Datangnya Bala Bantuan
142 Cerita Rumah Mars
143 Kembali Bertarung
144 Ketegangan 1
145 Ketegangan 2 dan Luapan Kerinduan
146 Pagi yang Indah
147 Kedatangan Es dan Chairil
148 Kelakuan Cia
149 Perpisahan Dengan Damar
150 Mood yang Berantakan
151 Part 151
152 Campur Tangan Yumi
153 Sudah Pecah Telor
154 Lagi???
155 Bee?
156 Pilihan Tetua
157 Korban di tabrak Mobil
158 Cahaya
159 Awal mula Perkenalan Cia dan Diandra
160 Awal Mula Pertemuan Cia dan Diandra 2
161 Menuju Rumah Diandra
162 Kondisi Keluarga Diandra
163 Curahan Hati Saras
164 Pengeroyokan
165 Part 164
166 Tentang Diandra
167 Part 166
168 Menuju Perusahaan Bermasalah
169 Ruang Presdir atau Ruang....
170 Part 169
171 Awal Mula
172 Merombak Ulang
173 Detik-Detik Kehancuran Keluarga Egois
174 Terbongkarnya Semua Kebusukan
175 Penyesalan Boby
176 Part 175
177 Part 176
178 Kericuhan di IGD dan Ketegangan di Ruang Operasi
179 Aqila dan Bulan
180 Part 179
181 Part 180
182 Part 181
183 Perdebatan
184 Part 183
185 Apakah ini, yang namanya di Balas Tunai?
186 Lamaran atau paksaan?
187 Sosok Bisu
188 Cerita Pilu Kematian si Gadis Bisu
189 Amarah Dua Jiwa
190 Amukan Jenar
191 Denis yang Malang
192 Dika dan Sella
193 Lamaran dan Kejutan
194 Akhirnyaaaaaa...... Langsung 4 Pasang Pengantin
195 Kalimat Keramat
196 Banyaknya Korban
197 Part 196
198 Ke Kantor Polisi
199 Insiden di Kantor Polisi
200 Ketakutan Cia
201 Kekuatan Sigmund
202 Kondisi Cia
203 Kondisi Cia 2
204 Happy End
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Sebuah Pesan ( Ghava Pembuat Kesal)
2
Otewe Desa yang di Teror
3
Damar Hilang
4
Mencari Damar
5
Ghava
6
Dendam Mia
7
Selesai dan Hilangnya Arwah Mia
8
Calon Ulet
9
Teman Baru Luna?
10
Byan Adiguna
11
Rencana
12
Luna vs Byan
13
Terpojok
14
Mulut Pedas Cia
15
Kekonyolan Cia
16
Tentang Risa
17
Keberanian Ghava
18
Sampaaaiii
19
Bule WULAN
20
Keburukan Wulan
21
Akhir dari Wulan
22
Awal Mula
23
Lamaran
24
Mbah Barjo
25
Siapa?
26
Fakta Mengejutkan dan Kematian Tiga Sahabat
27
Mendatangi Barjo
28
Pertarungan
29
Akhir dari Barjo
30
Perundungan
31
Membalas
32
Nilam
33
Perdebatan
34
Mahesa
35
Kebenaran tentang Tania 1
36
Kebenaran tentang Tania 2 ( Amukan Cia)
37
Akhir dari kasus Tania
38
Obrolan Unfaedah
39
Jemput Tania
40
Firasat Luna
41
Pangandaran
42
Penemuan Anak Lelaki dan Bayi Perempuan
43
Melihat Masa Lalu 1
44
Melihat Masa Lalu 2
45
Melihat Masa Lalu 3
46
Melihat Masa Lalu 4
47
Akhir Dari Cerita Masa Lalu
48
Luapan Isi Hati Cia
49
Terbongkarnya Kebusukan
50
Detik-detik Sebelum Bencana Besar
51
Akhir dari Sebuah Desa
52
Rencana Syukuran
53
Kedatangan Anak-anak Kembara Kembar Sepuluh
54
Panti Asuhan kyai Abdullah
55
Rahasia Kama dan Hanum
56
Fakta Kekasih Mahesa
57
Ternyata Hanya Kagum
58
Dihadang
59
"WHITE GRIZZLY"
60
Ternyata Masih Berkaitan
61
Kebaikan Tetua
62
Siapa??
63
Kekonyolan si Kembar
64
Kembali Berpisah
65
IBU
66
Yang Mana Dulu?
67
Cerita Lani
68
Akhir Dari Mahesa
69
Reno
70
Ternyata
71
Pertarungan 1
72
Pertarungan 2 ( Datangnya Bala Bantuan)
73
Pertarungan 3 ( Kehadiran Yumi)
74
Melepas Rindu
75
Perginya Cantika Azzihra Putri Zandra
76
Rencana ke Panti
77
Gombalan ala Lani dan Tania
78
Vino
79
Tentang Vino 1
80
Tentang Vino 2
81
Tentang Vino 3 ( akhir )
82
Cerita Maesaroh
83
Amarah Rizal
84
Kesedihan Rizal
85
Perpisahan Vino
86
Rencana Ali dan Ghava
87
Kejutan untuk Tania dan Risa
88
Kasus Lagi?
89
Cerita Dian
90
Menghubungi Ghava
91
Ke rumah Darren dan Dian
92
Cerita dibalik Pesan Terakhir
93
Kejadian Genting
94
Amarah Ghava dan Cia
95
Cia Meluapkan Amarah
96
Ternyata Mereka
97
Berubah (bukan jadi Power Ranger)
98
Akhir dari si Iblis
99
Kembali Berkumpul
100
Bazar Dadakan
101
CIA (Gugur Sebelum Berperang..... Lagi!!)
102
Lamaran
103
Cahaya
104
Kesialan Mini
105
Mematik Emosi Cia
106
Siapa???
107
Pernyataan
108
Pembicaraan Dua Pria
109
Dihadang, Lagi?
110
9 vs 1
111
Kebaikan Cia
112
Hari Pernikahan
113
Cari Mati
114
Pertemuan tak terduga
115
Jacob
116
Seperti ada Sengatan Listriknya Gitu
117
Rumah Peninggalan
118
Pernyataan dan Keanehan
119
Sosok Mengerikan
120
Tarik Menarik
121
Mencari Sandi
122
Ternyata Damar....
123
Chairil
124
Iblis Konyol dan Cerita Masa Lalu Heni
125
Masih Masa Lalu Heni
126
Amarah Cia
127
Musnahnya Sosok Pesugihan
128
Ternyata Belum Selesai
129
Akhirnya Selesai
130
Rencana ke Rumah Sakit
131
Rencana Koas dan PIDI
132
Sigmund Tau Yang Sebenarnya
133
Permintaan Damar
134
Konyolnya Lani
135
Pajak Jadian
136
Om Arkan
137
Jawaban Cia
138
Kasus Baru 1
139
Kasus Baru 2 (Ke Rumah pak RT)
140
Kasus Baru 3 ( Meminta Bantuan Ghava)
141
Datangnya Bala Bantuan
142
Cerita Rumah Mars
143
Kembali Bertarung
144
Ketegangan 1
145
Ketegangan 2 dan Luapan Kerinduan
146
Pagi yang Indah
147
Kedatangan Es dan Chairil
148
Kelakuan Cia
149
Perpisahan Dengan Damar
150
Mood yang Berantakan
151
Part 151
152
Campur Tangan Yumi
153
Sudah Pecah Telor
154
Lagi???
155
Bee?
156
Pilihan Tetua
157
Korban di tabrak Mobil
158
Cahaya
159
Awal mula Perkenalan Cia dan Diandra
160
Awal Mula Pertemuan Cia dan Diandra 2
161
Menuju Rumah Diandra
162
Kondisi Keluarga Diandra
163
Curahan Hati Saras
164
Pengeroyokan
165
Part 164
166
Tentang Diandra
167
Part 166
168
Menuju Perusahaan Bermasalah
169
Ruang Presdir atau Ruang....
170
Part 169
171
Awal Mula
172
Merombak Ulang
173
Detik-Detik Kehancuran Keluarga Egois
174
Terbongkarnya Semua Kebusukan
175
Penyesalan Boby
176
Part 175
177
Part 176
178
Kericuhan di IGD dan Ketegangan di Ruang Operasi
179
Aqila dan Bulan
180
Part 179
181
Part 180
182
Part 181
183
Perdebatan
184
Part 183
185
Apakah ini, yang namanya di Balas Tunai?
186
Lamaran atau paksaan?
187
Sosok Bisu
188
Cerita Pilu Kematian si Gadis Bisu
189
Amarah Dua Jiwa
190
Amukan Jenar
191
Denis yang Malang
192
Dika dan Sella
193
Lamaran dan Kejutan
194
Akhirnyaaaaaa...... Langsung 4 Pasang Pengantin
195
Kalimat Keramat
196
Banyaknya Korban
197
Part 196
198
Ke Kantor Polisi
199
Insiden di Kantor Polisi
200
Ketakutan Cia
201
Kekuatan Sigmund
202
Kondisi Cia
203
Kondisi Cia 2
204
Happy End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!