Melamar

Jujur Kali ini Della sedikit terganggu dengan kedatangan Zhang He, lebih tepatnya teman kecil Lingxiu. Tingkah ingin tahu dan sok tahu Zhang he membuatnya inggin membungkam mulut zhang he. Ia tahu, suatu saat ini akan berguna bila dia terus seperti ini. Ya. Dia hanya perlu menjalankan perannya saat ini sembari mencari cara untuk kembali dari dunia yang sangat asing ini.

"Lingxiu, kau tahu... sejak terakhir kali kita bertemu dulu, kau ingin sebuah kelinci putih." kata-katanya terhenti.

Della masih diam mendengarkan dengan jenuh.

"Sebenarnya.. waktu itu.. aku memang mempunyai kelinci putih, tapi sayangnya kelinci itu kabur dan aku belum menemukannya kembali," ujarnya lalu perempuan itu menunduk,

"maaf".

Aish. Aish. Terus apa hubungannya denganku. Itukan kelinci mu. Kenapa kau meminta maaf kepadaku. Seolah-olah aku menyuruhmu untuk menjaga kelinci itu untukku. Menyebalkan sekali.

"Kenapa kau minta maaf ?," Della menatap Zhang he dengan jengah.

"Maafkan aku Lingxiu, aku tidak bisa menjaga kelinci itu.. padahal kamu ingin kelinci itu.."

Hei. Siapa yang ingin kelinci mu itu ?. Sangat menyebalkan seolah olah akulah penyebab kekecewaannya.

"Kenapa harus minta maaf ?. Aku tidak memintamu untuk menjaga kelinci itu.. Lupakan," Sungguh. Aku ingin menendang mu menjauh dari tempat ini.

Seketika raut wajah Zhang he berubah, tidak menunjukan wajah sedihnya lagi. "Benarkah ? kau tak marah ?".

Della menghelai nafas. "Kenapa aku harus marah ? Emang apa yang harus aku marah kan ?" Huh.. Hai. Kau. Apakah kau tak bisa mencerna kata kataku tadi ??.

"syukurlah..."

Dari kejauhan seorang pelayan menghampiri mereka. saat sampai ia menunduk.

"Maaf menggangu Nona sekalian, kedatangan saya kemari membawa kabar bahwa Nona Zhang he, Tuan Zhu dan Mentri Chang memanggil anda"

Terlihat wajah Zhang he tersenyum.

"Baiklah. Aku akan segera kesana" Zhang He menoleh ke Della.

"Maaf, Lingxiu.. sepertinya aku tidak bisa menemanimu... aku harus pergi sekarang."

Della tersenyum. Akhirnya kau pergi juga.

"Tak apa.."

Hah. Siapa juga yang ingin di temani oleh mu. Pergi sana. Lebih baik kau pergi dari sini. pergilah pergilah..

Soraknya bergembira.

Zhang he berjalan meniggalkan Della.

akhirnya...si pengganggu pergi juga. Mata Della masih mengikuti langkah Zhang he. Sebuah pertanyaan muncul di benaknya.

Kenapa Tuan Zhu memanggilnya ?.

Seketika Della tertarik ingin mengikutinya.

"Neri."

"Iya Nona.."

"Bawa semua itu kembali. Aku ingin istirahat di kamar. Dan. Jangan mengikuti ku. Aku ingin sendiri."

Neri mengangguk dan berlalu meninggalkan Della. Della memperhatikan langkah Neri hingga tak terlihat oleh sepasang matanya. Setelah Neri tak terlihat Ia mulai melakukan misinya.

Della berjalan tanpa suara bersembunyi sembunyi mengikuti Zhang he. Hingga sampai dimana tuan Zhu dan mentri Chang berbincang bincang. Della dengan khusuk menguping pembicaraan mereka.

"Inikah Putrimu ?"

"Salam.. Tuan Zhu.. saya Zhang he" Zhang he menundukkan kepalannya sopan dan di sambut baik oleh tuan Zhu.

"Benar Zhu, dia anak keduaku Zhang he,"

"Ini anak keduamu yang kecil itu ?" Tuan Zhu menatap kaget.

"Tak ku sangka dia telah tumbuh menjadi wanita yang cantik dan sopan.."

Della yang mendengar perkataan itu ingin muntah. Cantik dan sopan ?. Memang ku akui wajahnya bisa dibilang lumayan cantik. Tapi aku meragukan sikapnya. Dia terlalu mencurigakan.

"Terima kasih atas pujiannya Tuan.."

Della mulai bosan mendengar percakapan mereka. Ah. Membosankan. Ku kira aku akan mendapat sebuah informasi yang menarik tapi nyatanya hanya pembicaraan tak berguna.

Saat Della hendak melangkahkan kakinya. Tiba tiba sebuah pernyataan dari tuan Chang membuat kakinya terhenti.

"Sebenarnya kedatangan saya kemari ialah ingin melamar anak pertamamu Zian dengan anakku Zhang he."

Seketika Della mematung. ini..

"Nona," Della terkejut dan reflek membalikan badan. Neri ?.

"Kenapa kau disini bukankah aku sudah mengatakan aku ingin sendiri," Ucap Della setengah berbisik dan menahan detak jantungnya yang kaget.

"Maaf nona. Nyonya memanggil anda."

Tanpa menjawab pernyataan Neri Della berjalan mendahului lalu ia terhenti.

"Kenapa nona ?," Tanya Neri

"Dimana ibuku berada ?"

"Dikamar nona."

Della membuka pintu kamarnya ia menghampiri nyonya Zhu.

"Ibu ada apa mencari ku apa ibu merindukan putrimu ini..?" Sembari duduk di kursi.

"Kemana saja kamu ?"

"Keliling halaman," jawabnya sedikit cemberut karena pertanyaannya tak dijawab.

Nyonya Zhu meraih tangan Della.

"Lingxiu.." ia menatap mata Della.

"Ia ibu.."

"Apa kau yakin akan pergi ke hutan itu ?,"

"Maksud mami ?,"

Matanya mentap Della tanpa bisa di artikan Della tak tau harus menjawab bagaimana. Jujur saja dia tak tau harus bagaimana ia tak mengenal tempat ini. Sebenarnya mengambil sebuah keputusan di negri yang tak pernah diketahui adalah tak mudah Namun sebuah keadaan yang tak memungkinkan untuk menolak.

Namun itu juga ia berfikir mungkin dengan ini dia bisa mencari jalan untuk pulang walau ia tahu perjalanan itu tak akan mudah.

Della mengangguk kecil dan tersenyum. "Tenang saja ibu aku akan baik baik saja dan menemukan Situa itu.."

Iya. Walaupun bagaimana aku menolak. Itu tak ada artinya karna bagaimanapun aku tidak bisa menghindari itu. Tapi yang lebih itu. Aku harus belajar menguasai menggunakan pedang sungguhan. Belajar bertarung sungguhan tanpa alat pengaman seperti di Ring pertandingan.

"Lingxiu. Besok kakakmu akan pulang,"

seketika Della mengkerut kan dahinya.

"Kakak ??"

Kakak ? Apakah Yang dimaksud itu Zian anak mereka ? Si mulut bebek ? Ah. Aku jadi penasaran seperti apa orangnya..

"Iya.. pasti kau sangat senang bukan ? Tenang saja.. Besok pagi dia sudah samapi disini.."

"Iya...ibu aku sangat senag" ucapnya sambil tersenyum sebenarnya ia tidak tahu apa-apa.

What ?. Senag ? Aduh. harus berapa lama kau akan bersandiwara seperti ini Della.

"Emt, ibu apakah benar kakak akan menikah dengan Zhang he ?,"

Nyonya Zhu menggerutkan keningnya. "Menikah ?,"

Della menutup mulutnya yang keceplosan. Sial. Ternyata dia belum tahu habislah aku karena ketahuan menguping pembicaraan mereka (tuan Zhu dan Mentri Chang).

Terpopuler

Comments

ɦɨǟtʊֆ ɢċ

ɦɨǟtʊֆ ɢċ

ye ye ye aye

2021-01-02

1

Taupik Muhammad

Taupik Muhammad

yp up up thor

2020-01-15

2

Lenha oks

Lenha oks

lanjut

2020-01-12

2

lihat semua
Episodes
1 Desainer muda
2 Jatuh
3 Dimana Aku
4 FRUSTASI
5 Gelisah
6 Harta karun
7 Seorang Adik laki-laki ?
8 permohonan
9 Taruhan
10 Kebenaran yang harus di ungkap
11 kebenaran yang harus di ungkap 2
12 kebenaran yang harus diungkap 3
13 ahli sihir Nali
14 Kalung giok putih
15 sihir dan kelahiran
16 Penculikan
17 Kembali
18 Dilema.
19 KUNJUNGAN
20 Melamar
21 R I F L E S BIAR TIDAK TEGANG
22 Ketemu lagi
23 Berlatih
24 Imbalan
25 Jalan jalan
26 Sebuah janji
27 Rencana
28 Mencoba sihir
29 Tragedi malam pemilihan Istri
30 kesadarannya
31 kecurigaan Zian
32 Kecurigaan Zian II
33 Rencana Junjie
34 Tamu
35 Cerita
36 Episode 35
37 Episode 36
38 bertemu
39 Menghilang
40 Menemukan
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44 RUMAH KITA
45 Episode 45 PETUNJUK
46 Episode 46
47 di serang
48 Episode 48 Zhang he
49 Rusa Emas
50 Episode 50 Curahan hati
51 PEDANG ERLAC
52 DEWI
53 MUSUH DI BALIK SELIMUT
54 MUSUH DI BALIK SELIMUT 2
55 PANGGILAN PERANG 1
56 PANGERAN FANG QI
57 Prasangka erlac
58 EPISODE 57
59 Episode 59 Terbongkarnya identitas junjie
60 Episode 60 KERJA SAMA
61 Episode 61 Makan malam
62 Episode 62. Harapan
63 Berlatih pedang bersama
64 Berlatih pedang bersama II
65 Cerita Huali
66 Cerita Huali II
67 Cerita Huali II
68 jalan-jalan
69 Bertemu lagi
70 Episode 70 Pria gila kurang ajar
71 ILUSI ?
72 Kakek wuyu
73 Rumah kesakitan
74 Episode 74 Diserang
75 Pertolongan kakek wuyu
76 Pertolongan kakek wuyu 2
77 kakek wuyu dan artcvic
78 Penjelasan
79 orang dibalik itu..
80 rumah situa
81 Rumah Situa II
82 Rumah Situa III
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 tatapanya
89 menuju kebenaran
90 pertemuan tak terduga
91 pertemuan yang tak terduga
92 menuju kebenaran II
93 Episode 93 dengan situa
94 Siasat
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 life and death
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 102
103 Episode 103
104 tekat
105 nama
106 Episode 106
107 kabar buruk
108 Dae San
109 menghilang
110 mencari
111 Bertemu
112 dia pergi !
113 kenyataan
114 menemukan
115 Bertemu II
116 Bertemu II
117 Tertangkap
118 pergi
119 musnah
120 menunggu
121 sadar
122 terimakasih
123 sadar
124 Berita
125 Hati yang kau pilih
126 Ranah
127 Klarifikasi
128 kedatangan Zhenita
129 serpihan ingatan
130 Ini hanya mimpi
131 Datang
132 Merelakan
133 THE MAGIC
134 PENGUMUMAN !
135 S2 #prolog
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Desainer muda
2
Jatuh
3
Dimana Aku
4
FRUSTASI
5
Gelisah
6
Harta karun
7
Seorang Adik laki-laki ?
8
permohonan
9
Taruhan
10
Kebenaran yang harus di ungkap
11
kebenaran yang harus di ungkap 2
12
kebenaran yang harus diungkap 3
13
ahli sihir Nali
14
Kalung giok putih
15
sihir dan kelahiran
16
Penculikan
17
Kembali
18
Dilema.
19
KUNJUNGAN
20
Melamar
21
R I F L E S BIAR TIDAK TEGANG
22
Ketemu lagi
23
Berlatih
24
Imbalan
25
Jalan jalan
26
Sebuah janji
27
Rencana
28
Mencoba sihir
29
Tragedi malam pemilihan Istri
30
kesadarannya
31
kecurigaan Zian
32
Kecurigaan Zian II
33
Rencana Junjie
34
Tamu
35
Cerita
36
Episode 35
37
Episode 36
38
bertemu
39
Menghilang
40
Menemukan
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44 RUMAH KITA
45
Episode 45 PETUNJUK
46
Episode 46
47
di serang
48
Episode 48 Zhang he
49
Rusa Emas
50
Episode 50 Curahan hati
51
PEDANG ERLAC
52
DEWI
53
MUSUH DI BALIK SELIMUT
54
MUSUH DI BALIK SELIMUT 2
55
PANGGILAN PERANG 1
56
PANGERAN FANG QI
57
Prasangka erlac
58
EPISODE 57
59
Episode 59 Terbongkarnya identitas junjie
60
Episode 60 KERJA SAMA
61
Episode 61 Makan malam
62
Episode 62. Harapan
63
Berlatih pedang bersama
64
Berlatih pedang bersama II
65
Cerita Huali
66
Cerita Huali II
67
Cerita Huali II
68
jalan-jalan
69
Bertemu lagi
70
Episode 70 Pria gila kurang ajar
71
ILUSI ?
72
Kakek wuyu
73
Rumah kesakitan
74
Episode 74 Diserang
75
Pertolongan kakek wuyu
76
Pertolongan kakek wuyu 2
77
kakek wuyu dan artcvic
78
Penjelasan
79
orang dibalik itu..
80
rumah situa
81
Rumah Situa II
82
Rumah Situa III
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
tatapanya
89
menuju kebenaran
90
pertemuan tak terduga
91
pertemuan yang tak terduga
92
menuju kebenaran II
93
Episode 93 dengan situa
94
Siasat
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
life and death
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
102
103
Episode 103
104
tekat
105
nama
106
Episode 106
107
kabar buruk
108
Dae San
109
menghilang
110
mencari
111
Bertemu
112
dia pergi !
113
kenyataan
114
menemukan
115
Bertemu II
116
Bertemu II
117
Tertangkap
118
pergi
119
musnah
120
menunggu
121
sadar
122
terimakasih
123
sadar
124
Berita
125
Hati yang kau pilih
126
Ranah
127
Klarifikasi
128
kedatangan Zhenita
129
serpihan ingatan
130
Ini hanya mimpi
131
Datang
132
Merelakan
133
THE MAGIC
134
PENGUMUMAN !
135
S2 #prolog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!