Jujur Kali ini Della sedikit terganggu dengan kedatangan Zhang He, lebih tepatnya teman kecil Lingxiu. Tingkah ingin tahu dan sok tahu Zhang he membuatnya inggin membungkam mulut zhang he. Ia tahu, suatu saat ini akan berguna bila dia terus seperti ini. Ya. Dia hanya perlu menjalankan perannya saat ini sembari mencari cara untuk kembali dari dunia yang sangat asing ini.
"Lingxiu, kau tahu... sejak terakhir kali kita bertemu dulu, kau ingin sebuah kelinci putih." kata-katanya terhenti.
Della masih diam mendengarkan dengan jenuh.
"Sebenarnya.. waktu itu.. aku memang mempunyai kelinci putih, tapi sayangnya kelinci itu kabur dan aku belum menemukannya kembali," ujarnya lalu perempuan itu menunduk,
"maaf".
Aish. Aish. Terus apa hubungannya denganku. Itukan kelinci mu. Kenapa kau meminta maaf kepadaku. Seolah-olah aku menyuruhmu untuk menjaga kelinci itu untukku. Menyebalkan sekali.
"Kenapa kau minta maaf ?," Della menatap Zhang he dengan jengah.
"Maafkan aku Lingxiu, aku tidak bisa menjaga kelinci itu.. padahal kamu ingin kelinci itu.."
Hei. Siapa yang ingin kelinci mu itu ?. Sangat menyebalkan seolah olah akulah penyebab kekecewaannya.
"Kenapa harus minta maaf ?. Aku tidak memintamu untuk menjaga kelinci itu.. Lupakan," Sungguh. Aku ingin menendang mu menjauh dari tempat ini.
Seketika raut wajah Zhang he berubah, tidak menunjukan wajah sedihnya lagi. "Benarkah ? kau tak marah ?".
Della menghelai nafas. "Kenapa aku harus marah ? Emang apa yang harus aku marah kan ?" Huh.. Hai. Kau. Apakah kau tak bisa mencerna kata kataku tadi ??.
"syukurlah..."
Dari kejauhan seorang pelayan menghampiri mereka. saat sampai ia menunduk.
"Maaf menggangu Nona sekalian, kedatangan saya kemari membawa kabar bahwa Nona Zhang he, Tuan Zhu dan Mentri Chang memanggil anda"
Terlihat wajah Zhang he tersenyum.
"Baiklah. Aku akan segera kesana" Zhang He menoleh ke Della.
"Maaf, Lingxiu.. sepertinya aku tidak bisa menemanimu... aku harus pergi sekarang."
Della tersenyum. Akhirnya kau pergi juga.
"Tak apa.."
Hah. Siapa juga yang ingin di temani oleh mu. Pergi sana. Lebih baik kau pergi dari sini. pergilah pergilah..
Soraknya bergembira.
Zhang he berjalan meniggalkan Della.
akhirnya...si pengganggu pergi juga. Mata Della masih mengikuti langkah Zhang he. Sebuah pertanyaan muncul di benaknya.
Kenapa Tuan Zhu memanggilnya ?.
Seketika Della tertarik ingin mengikutinya.
"Neri."
"Iya Nona.."
"Bawa semua itu kembali. Aku ingin istirahat di kamar. Dan. Jangan mengikuti ku. Aku ingin sendiri."
Neri mengangguk dan berlalu meninggalkan Della. Della memperhatikan langkah Neri hingga tak terlihat oleh sepasang matanya. Setelah Neri tak terlihat Ia mulai melakukan misinya.
Della berjalan tanpa suara bersembunyi sembunyi mengikuti Zhang he. Hingga sampai dimana tuan Zhu dan mentri Chang berbincang bincang. Della dengan khusuk menguping pembicaraan mereka.
"Inikah Putrimu ?"
"Salam.. Tuan Zhu.. saya Zhang he" Zhang he menundukkan kepalannya sopan dan di sambut baik oleh tuan Zhu.
"Benar Zhu, dia anak keduaku Zhang he,"
"Ini anak keduamu yang kecil itu ?" Tuan Zhu menatap kaget.
"Tak ku sangka dia telah tumbuh menjadi wanita yang cantik dan sopan.."
Della yang mendengar perkataan itu ingin muntah. Cantik dan sopan ?. Memang ku akui wajahnya bisa dibilang lumayan cantik. Tapi aku meragukan sikapnya. Dia terlalu mencurigakan.
"Terima kasih atas pujiannya Tuan.."
Della mulai bosan mendengar percakapan mereka. Ah. Membosankan. Ku kira aku akan mendapat sebuah informasi yang menarik tapi nyatanya hanya pembicaraan tak berguna.
Saat Della hendak melangkahkan kakinya. Tiba tiba sebuah pernyataan dari tuan Chang membuat kakinya terhenti.
"Sebenarnya kedatangan saya kemari ialah ingin melamar anak pertamamu Zian dengan anakku Zhang he."
Seketika Della mematung. ini..
"Nona," Della terkejut dan reflek membalikan badan. Neri ?.
"Kenapa kau disini bukankah aku sudah mengatakan aku ingin sendiri," Ucap Della setengah berbisik dan menahan detak jantungnya yang kaget.
"Maaf nona. Nyonya memanggil anda."
Tanpa menjawab pernyataan Neri Della berjalan mendahului lalu ia terhenti.
"Kenapa nona ?," Tanya Neri
"Dimana ibuku berada ?"
"Dikamar nona."
Della membuka pintu kamarnya ia menghampiri nyonya Zhu.
"Ibu ada apa mencari ku apa ibu merindukan putrimu ini..?" Sembari duduk di kursi.
"Kemana saja kamu ?"
"Keliling halaman," jawabnya sedikit cemberut karena pertanyaannya tak dijawab.
Nyonya Zhu meraih tangan Della.
"Lingxiu.." ia menatap mata Della.
"Ia ibu.."
"Apa kau yakin akan pergi ke hutan itu ?,"
"Maksud mami ?,"
Matanya mentap Della tanpa bisa di artikan Della tak tau harus menjawab bagaimana. Jujur saja dia tak tau harus bagaimana ia tak mengenal tempat ini. Sebenarnya mengambil sebuah keputusan di negri yang tak pernah diketahui adalah tak mudah Namun sebuah keadaan yang tak memungkinkan untuk menolak.
Namun itu juga ia berfikir mungkin dengan ini dia bisa mencari jalan untuk pulang walau ia tahu perjalanan itu tak akan mudah.
Della mengangguk kecil dan tersenyum. "Tenang saja ibu aku akan baik baik saja dan menemukan Situa itu.."
Iya. Walaupun bagaimana aku menolak. Itu tak ada artinya karna bagaimanapun aku tidak bisa menghindari itu. Tapi yang lebih itu. Aku harus belajar menguasai menggunakan pedang sungguhan. Belajar bertarung sungguhan tanpa alat pengaman seperti di Ring pertandingan.
"Lingxiu. Besok kakakmu akan pulang,"
seketika Della mengkerut kan dahinya.
"Kakak ??"
Kakak ? Apakah Yang dimaksud itu Zian anak mereka ? Si mulut bebek ? Ah. Aku jadi penasaran seperti apa orangnya..
"Iya.. pasti kau sangat senang bukan ? Tenang saja.. Besok pagi dia sudah samapi disini.."
"Iya...ibu aku sangat senag" ucapnya sambil tersenyum sebenarnya ia tidak tahu apa-apa.
What ?. Senag ? Aduh. harus berapa lama kau akan bersandiwara seperti ini Della.
"Emt, ibu apakah benar kakak akan menikah dengan Zhang he ?,"
Nyonya Zhu menggerutkan keningnya. "Menikah ?,"
Della menutup mulutnya yang keceplosan. Sial. Ternyata dia belum tahu habislah aku karena ketahuan menguping pembicaraan mereka (tuan Zhu dan Mentri Chang).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
ɦɨǟtʊֆ ɢċ
ye ye ye aye
2021-01-02
1
Taupik Muhammad
yp up up thor
2020-01-15
2
Lenha oks
lanjut
2020-01-12
2