Seorang Adik laki-laki ?

Della, langsung berlari menuju toko itu dengan mata berbinar binar. Matanya semakin membiru ketika melihat kain kain yang terpampang.

"Akhirnya aku mendapatkan kesenangan yang sesungguhnya, terima kasih Tuhan.! kau selalu sayang padaku !" Batinnya seraya bergembira.

Della memilah milih kain yang ia lihat sedangkan Neri membantunya memilah kain dengan rasa terheran heran terhadap tuannya. "Dewa ! Cobaan apa lagi yang kau berikan ?? firasat ku mengatakan hal buruk akan terjadi !," Gumam Neri

"Kain di toko ini lumayan juga. Beli saja lah mumpung keluar, lumayan. harga kain ini cuma 6 koin emas ?," Gumamnya seraya heran dengan harga yang dibilang cukup mengagetkan.

Seketika della memanggil Neri

"Neri," Panggilnya tapi masih memilah beberapa kain.

"Iya nona"

"uang yang kita bawa ada berapa ?," Tanyanya

"Tinggal sedikit nona, tidak memungkinkan jika nona membeli kain"

"Berapa ?"

" 4 koin emas, 10 perak, dan 30 perunggu," Jelasnya

Della mengerutkan keningnya. Wajahnya seketika berubah.

"Kenapa uangnya tinggal segitu ?! tadi masih banyak !," Gerutu Della kesal kenapa ia tidak membawa begitu banyak uang dan alangkah baiknya jika disini ada kartu kredit seperti ditempatnya.

Neri menghelai nafasnya sambil menunjuk ke beberapa barang yang di bawa pelayan hingga menggunung dan terlihat pelayan itu kesusahan membawa barang.

"Nona anda sudah membeli begitu banyak barang, lebih baik kita pulang sekarang Nona !, Kita kembali saja lain waktu," Saran Neri namun Della masih kekeh.

"Tidak Nona, pemborosan adalah kemiskinan hari esok !," Jelas Neri sembari menarik Della kembali ke kediaman ia mengingat penuturan Nyonya Zhu agar tidak terlau lama keluar mengingat keadaan Ling xiu yang baru saja sembuh.

"Tidakkkk !!! Oh tidak Harta karun kuu !,"

Della hanya pasrah tak berdaya ketika ia harus pergi dengan begitu

"hu hu hu hu hu," ia hanya bisa merelakan harta karun nya yang tak bisa ia bawa pulang

"Harta karun ku, harta karun ku,.."

Sesampainya di halaman depan rumah.

Wajah Della masih cemberut sedih karena tak bisa membawa harta karun yang telah ia temukan.

Beberapa pelayan langsung membawa masuk barang-barang ke dalam kamar Della.

Della berjalan dengan wajah cemberut saat memasuki kamarnya tiba-tiba seorang memanggilnya

"Kakak !"

"Kakak ?" Seketika Della menoleh. Ia melihat seorang anak laki-laki berjalan menghampirinya umurnya sekitar 15 tahunan.

"Kakak, apa kakak sudah sembuh ? Benarkah kakak sakit ? Dimananya yang sakit ? , Siapa yang mencelakai kakak ?, Katakan padaku akan ku balas perbuatan orang itu !," Anak laki-laki itu memeriksa dan memutar-mutar ke sekeliling Della.

Della seraya mengerutkan kening melihat tingkah bocah di depannya.

"Zixin. Jangan menganggu kakakmu dan membuat bingung kakakmu," Tuan Zhu datang menghampiri.

"Siapa juag yang mengganggu, aku cuma bertanya," jawabnya dan

PLETAK !. Seketika kepalan mendarat di kepalanya seketika itu ia kesakitan

"Aduh, aduh, aduh, sakit ayah !, Kenapa ayah memukulku," Gerutunya tak suka.

"Sudah ku bilang kakakmu itu lagi sakit !, Malah kau ganggu!," Jelas tuan Zhu dengan wajah galaknya.

"Dia terlihat baik-baik saja, tak ada yang terluka dan se.." belum sempat kalimatnya selesai.

PLETAK ! Sekali lagi kepalan mendarat di kepalanya.

"Aduh..!! Kenapa memukulku lagi ?," sambil memegangi kepalanya..

"Sudah, sudah, kalian ini kalau berkumpul selalu saja bikin ribut, tak bisa akur," sahut nyonya Zhu yang datang menghampiri.

"Zixin, kau itu sudah besar berpikirlah lebih dewasa, kakakmu sedang sakit jangan kau ganggu dulu," Nyonya Zhu sembari mencubit kedua pipi Zixin.

"Aku cuma mau melihat keadaan kakak saja, memastikan jika dia benar-benar sehat," jelasnya sembari cemberut.

Nyonya Zhu masih menahan pipi zixin yang tembem.

"Zixin ?," tanya Della sembari mengerutkan keningnya.

"Iya Xiu'er, ini adik laki-laki mu yang jahil," jelas nyonya Zhu.

Zixin menghampiri Ling Xiu, "Kau melupakan ku juga ?," Ucap Zixin sambil memandang Ling Xiu, namun Della hanya terdiam menatap Zixin.

"Hu hu hu hu.. kenapa kakak menjadi sedingin ini dan ia juga melupakanku," rengkeknya sembari berlari meninggalkan mereka.

Della terheran heran dengan tingkah bocah itu. Dia tak bisa ditebak. Della rasanya ingin tertawa namun masih terselimuti rasa heran dan sedangkan tuan Zhu dan nyonya Zhu hanya menahan tawa.

Setelah kejadian yang tak terduga tadi kini Zixin berada di kamar Della ia melihat begitu banyak barang barang yang sepertinya baru di beli.

"Apa kakak yang membeli semua ini ?, Sejak kapan kakak suka berbelanja barang aneh ?," Tanyanya sembari melihat barang yang dibeli Della.

Apa aneh katanya ?.

"Diamlah jika kau mengoceh terus, aku akan menendang mu keluar," Ucap Della Tampa menoleh.

"Ih, galak bener, kau tak seperti kakakku,"

Deg.

Hati Della seperti terdiam sejenak, ia melirik kearah Zixin berada. Dilihatnya Zixin yang diam, matanya melihat semua barang yang ada di kamar Della. Entah apa yang dipikirkannya Della pun tak tahu.

Zixin melihat barang yang menurutnya aneh matanya terhenti saat melihat beberapa gulungan benang dan jarum.

"Kenapa kakak beli jarum dan benang, ini kenapa kancing juga kak beli ?, Sejak kapan selera kakak menjadi sangat aneh begini ?, Untuk apa barang yang tak berguna ini ?," Ucap Zixin panjang lebar sembari memegang benda yang menurutnya aneh tersebut.

Della menahan geramnya lagi. Karena ucapan asal bocah itu, lagi-lagi ia di katak memiliki selera yang aneh dan juga membeli barang tak berguna.

"Sabar Del, dia anak kecil," bayinya lirih menenangkan diri akan sabar menghadapi bocah dihadapannya itu.

Seketika della menoleh.

Oh.Tidak.! SENJATAKU !

"Jangan sentuh benda itu ! Taruh cepat !," Pekik Della.

" Ugh, dasar pelit," Ucapnya sembari menaruh kembali apa yang dipegangnya.

"Kau boleh ambil apa saja asalkan jangan barang yang itu," Jelas Della kembali normal.

"Ck, siap juga yang mau ambil barang jelek itu, barang tak berguna, huh," umpat Zixin kesal.

Seketika Della menaikkan sebelah alisnya.

"Tak berguna ?," Tanyanya dengan ekspresi menjadi suram sungguh Della tak tahan lagi dengan bocah dihadapinya itu. Menjengkelkan.

Seketika Zixin di tendang keluar dari kamar Della.

"Pergi sana dasar bocah tengikk !" Sambil melempar keluar.

cuiiii Bruk.

Zixin terdiam linglung.

Brak !

Della menutup pintu kamarnya, meninggalkan Zixin yang masih dalam keadaan linglung karena ditendang bagai boneka.

Setelah selesai beres-beres Della pergi ke halaman belakang, ia mondar mandir sambil bergumam.

Ia memikirkan cara agar bisa mendirikan bisnis, peluang yang muncul menimbulkan ide dibenaknya. Tak mungkin ia akan bergantung terhadap orang dikediaman ini bukan ?, Terlebih lagi jiwanya jiwa moderen yang tak bisa berdiam diri dirumah terus menerus dan tahu saja jika Della itu seorang Desainer handal yang pemikirannya selalu dipeuhii ide serta tangan yang gatal jika melihat kain.

"Ada peluang, ini kesempatan besar untuk mendapatkan uang !, Bagaimanapun tidak mungkin mengandalkan uang bulanan dari mereka, benar aku harus mendirikan Bisnisku disini dan Aku butuh beberapa orang untuk melakukan ya !," Gumamnya

"Melakukan Apa ?,"

Seketika Della menoleh ke sumber suara.

~bersambung..~

Terpopuler

Comments

ɦɨǟtʊֆ ɢċ

ɦɨǟtʊֆ ɢċ

semangat up nya thor

2020-11-07

3

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

🌿🌼

2020-11-03

1

Sri Wagini

Sri Wagini

semangat Thor....

2019-12-26

2

lihat semua
Episodes
1 Desainer muda
2 Jatuh
3 Dimana Aku
4 FRUSTASI
5 Gelisah
6 Harta karun
7 Seorang Adik laki-laki ?
8 permohonan
9 Taruhan
10 Kebenaran yang harus di ungkap
11 kebenaran yang harus di ungkap 2
12 kebenaran yang harus diungkap 3
13 ahli sihir Nali
14 Kalung giok putih
15 sihir dan kelahiran
16 Penculikan
17 Kembali
18 Dilema.
19 KUNJUNGAN
20 Melamar
21 R I F L E S BIAR TIDAK TEGANG
22 Ketemu lagi
23 Berlatih
24 Imbalan
25 Jalan jalan
26 Sebuah janji
27 Rencana
28 Mencoba sihir
29 Tragedi malam pemilihan Istri
30 kesadarannya
31 kecurigaan Zian
32 Kecurigaan Zian II
33 Rencana Junjie
34 Tamu
35 Cerita
36 Episode 35
37 Episode 36
38 bertemu
39 Menghilang
40 Menemukan
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44 RUMAH KITA
45 Episode 45 PETUNJUK
46 Episode 46
47 di serang
48 Episode 48 Zhang he
49 Rusa Emas
50 Episode 50 Curahan hati
51 PEDANG ERLAC
52 DEWI
53 MUSUH DI BALIK SELIMUT
54 MUSUH DI BALIK SELIMUT 2
55 PANGGILAN PERANG 1
56 PANGERAN FANG QI
57 Prasangka erlac
58 EPISODE 57
59 Episode 59 Terbongkarnya identitas junjie
60 Episode 60 KERJA SAMA
61 Episode 61 Makan malam
62 Episode 62. Harapan
63 Berlatih pedang bersama
64 Berlatih pedang bersama II
65 Cerita Huali
66 Cerita Huali II
67 Cerita Huali II
68 jalan-jalan
69 Bertemu lagi
70 Episode 70 Pria gila kurang ajar
71 ILUSI ?
72 Kakek wuyu
73 Rumah kesakitan
74 Episode 74 Diserang
75 Pertolongan kakek wuyu
76 Pertolongan kakek wuyu 2
77 kakek wuyu dan artcvic
78 Penjelasan
79 orang dibalik itu..
80 rumah situa
81 Rumah Situa II
82 Rumah Situa III
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 tatapanya
89 menuju kebenaran
90 pertemuan tak terduga
91 pertemuan yang tak terduga
92 menuju kebenaran II
93 Episode 93 dengan situa
94 Siasat
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 life and death
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 102
103 Episode 103
104 tekat
105 nama
106 Episode 106
107 kabar buruk
108 Dae San
109 menghilang
110 mencari
111 Bertemu
112 dia pergi !
113 kenyataan
114 menemukan
115 Bertemu II
116 Bertemu II
117 Tertangkap
118 pergi
119 musnah
120 menunggu
121 sadar
122 terimakasih
123 sadar
124 Berita
125 Hati yang kau pilih
126 Ranah
127 Klarifikasi
128 kedatangan Zhenita
129 serpihan ingatan
130 Ini hanya mimpi
131 Datang
132 Merelakan
133 THE MAGIC
134 PENGUMUMAN !
135 S2 #prolog
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Desainer muda
2
Jatuh
3
Dimana Aku
4
FRUSTASI
5
Gelisah
6
Harta karun
7
Seorang Adik laki-laki ?
8
permohonan
9
Taruhan
10
Kebenaran yang harus di ungkap
11
kebenaran yang harus di ungkap 2
12
kebenaran yang harus diungkap 3
13
ahli sihir Nali
14
Kalung giok putih
15
sihir dan kelahiran
16
Penculikan
17
Kembali
18
Dilema.
19
KUNJUNGAN
20
Melamar
21
R I F L E S BIAR TIDAK TEGANG
22
Ketemu lagi
23
Berlatih
24
Imbalan
25
Jalan jalan
26
Sebuah janji
27
Rencana
28
Mencoba sihir
29
Tragedi malam pemilihan Istri
30
kesadarannya
31
kecurigaan Zian
32
Kecurigaan Zian II
33
Rencana Junjie
34
Tamu
35
Cerita
36
Episode 35
37
Episode 36
38
bertemu
39
Menghilang
40
Menemukan
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44 RUMAH KITA
45
Episode 45 PETUNJUK
46
Episode 46
47
di serang
48
Episode 48 Zhang he
49
Rusa Emas
50
Episode 50 Curahan hati
51
PEDANG ERLAC
52
DEWI
53
MUSUH DI BALIK SELIMUT
54
MUSUH DI BALIK SELIMUT 2
55
PANGGILAN PERANG 1
56
PANGERAN FANG QI
57
Prasangka erlac
58
EPISODE 57
59
Episode 59 Terbongkarnya identitas junjie
60
Episode 60 KERJA SAMA
61
Episode 61 Makan malam
62
Episode 62. Harapan
63
Berlatih pedang bersama
64
Berlatih pedang bersama II
65
Cerita Huali
66
Cerita Huali II
67
Cerita Huali II
68
jalan-jalan
69
Bertemu lagi
70
Episode 70 Pria gila kurang ajar
71
ILUSI ?
72
Kakek wuyu
73
Rumah kesakitan
74
Episode 74 Diserang
75
Pertolongan kakek wuyu
76
Pertolongan kakek wuyu 2
77
kakek wuyu dan artcvic
78
Penjelasan
79
orang dibalik itu..
80
rumah situa
81
Rumah Situa II
82
Rumah Situa III
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
tatapanya
89
menuju kebenaran
90
pertemuan tak terduga
91
pertemuan yang tak terduga
92
menuju kebenaran II
93
Episode 93 dengan situa
94
Siasat
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
life and death
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
102
103
Episode 103
104
tekat
105
nama
106
Episode 106
107
kabar buruk
108
Dae San
109
menghilang
110
mencari
111
Bertemu
112
dia pergi !
113
kenyataan
114
menemukan
115
Bertemu II
116
Bertemu II
117
Tertangkap
118
pergi
119
musnah
120
menunggu
121
sadar
122
terimakasih
123
sadar
124
Berita
125
Hati yang kau pilih
126
Ranah
127
Klarifikasi
128
kedatangan Zhenita
129
serpihan ingatan
130
Ini hanya mimpi
131
Datang
132
Merelakan
133
THE MAGIC
134
PENGUMUMAN !
135
S2 #prolog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!