Keesokan harinya Della berjalan-jalan ke halaman belakang di temani Neri, ia berkali-kali membuang nafas kasar berjalan bolak-balik tanpa arah tujuan, ia merasa sangat bosan.
"Sungguh, aku tak boleh melakukan sesuatu, ini tak boleh itu tak boleh. menyebalkan !" Umpat Della seraya berpikir keras mencari solusi.
Tak butuh waktu lama ia menemukan sebuah ide dan tiba-tiba Della berhenti melangkah.
BRUKK !.
Merekapun terjatuh
"Aduh.!" Keluh mereka bersamaan.
Ya Neri menabrak Della yang tiba-tiba berhenti.
"Kenapa kau menabrak ku ?!," Umpat Della Kesal.
"Maaf nona, karena nona tiba-tiba berhenti tanpa memberi tau," ucap Neri sembari mencoba berdiri.
"Lantas apa kau tidak berjalan menghadap kedepan ?, Ah. Lupakan," pangkas Della yang tak mau berdebat lagi, kemudian ia berdiri sembari membersihkan tangannya yang kotor.
"Neri, aku butuh bantuan mu," ucapnya seraya membersihkan bajunya yang kotor. Dengan segera Neri membantu membersihkan roknya yang terlihat kotor.
"Kenapa kau ?, Aku tidak menyuruhmu membantuku akan hal ini," potong Della yang tiba-tiba Neri membantu membersihkan bajunya yang kotor.
"Lalu ?," Tanya Neri tak paham dan terasa ambigu dengan perkataan nonanya itu.
"Kemari," Ucap Della seraya menarik Neri lalu membisiki sesuatu kepadanya, entah rencana apa yang Della buat, yang pasti tahu hanya mereka.
🦝: Author juga penasaran dengan mereka ! Mencurigakan !.
"HAH ?! Kau yakin nona ? A.aku ?," Jawab Neri kaget dan Della tersenyum devil sedangkan Neri raut wajahnya bingung dan takut.
"Bagaimana ini nona apa sungguhan ?,"
"Kau tak mempercayaiku ?," Ucap Della serius dan membuat Neri semakin panik, diam-diam Della menunjukan senyum setannya.
"Ma mana mungkin nona, sa saya percaya dengan anda, saya akan pergi sekarang !" Ucapnya tampa ba-bi-bu langsung lari.
Sungguh Author penasaran apa yang dibisikkan dengan Della.
"He he he. Mengerjai orang memang mengasikan. Ha ha ha, sekarang aku bebas ! Tak ada lagi yang menggangguku," Della melihat kanan kiri memastikan tidak ada orang di sekitar yang melihatnya, ia berjalan mengendap-endap dan Tampa ia sadari sebenarnya sendari tadi ada orang yang mengetahuinya sendari awal.
"EHEM !," Sebuah deheman dan tangan memegang pundak Della seketika ia terkejut dan langsung menoleh ke belakang.
"A Ayah," Ucap Della dengan raut wajah terkejut dan seperti ketahuan melakukan sebuah kesalahan secara diam-diam.
lah bukanya memang
"Mau kemana ?!," suara itu terdengar horor di telinga Della.
"A. I itu. Main petak umpet, iya main petak umpet, he he he," ia tertawa canggung sangat canggung.
Tatapan Tajam tuan Zhu membuat Della tak berkutik.
"Berhenti mengerjai pelayan dan kembali ke kamar sekarang, tabib sudah menunggumu, jangan kabur," ucap tuan Zhu sembari menjinjing Della seperti anak kucing kembali ke kamar.
Oh Tuhan.. Kenapa aku tak bisa kabur. Tabib tabib apa ? Ayah aku masih waras. Umpatnya.
"Ayah aku sudah sembuh...!!"
Sesampainya di kamar.
Della hanya pasrah saat nadinya di periksa oleh tabib. Menurutnya itu hal yang konyol bagaimana bisa hanya memegang nadi saja langsung sudah tahu dari penyakitnya, ia merasa dibodohi.
"Kondisi nona lingxiu sudah sembuh tuan hanya saja ia harus banyak-banyak beristirahat dan untuk memulihkan ingatannya membutuhkan waktu, sementara saya berikan beberapa resep untuk sakit kepal nona, mohon ini di minum satu hari sekali ini juga mampu memulihkan staminanya," Jelas sang tabib seraya memberikan resep obat kepada tuan Zhu.
"Baik, tabib Lu terima kasih atas bantuannya,"
Tabib itu keluar diantar beberapa pelayan.
"Xiu'er kamu dengar sendiri bukan, jangan terlalu capek," ujar tuan Zhu sembari melipatkan kedua tangan.
Della cemberut mendengar penuturan dari tuan Zhu.
"Aku bosan ayah, jika begini tak boleh begitu tak boleh. Lama-lama aku bisa membeku ditempat," jelasnya merajuk
Nyonya Zhu menghampiri anaknya "Xiu'er ini demi kebaikanmu sayang," suara itu sangat lembut penuh perhatian.
"Ini terlalu berlebihan mom, aku sungguh telah sehat, percayalah aku baik-baik saja. Ijinkan aku melakukan sesuatu sungguh aku tambah pusing jika tidak melakukan sesuatu mom," jelasnya seraya melunak.
Nyonya Zhu menghelai nafas.
"Siapa bilang kamu tidak boleh melakukan apapun ?, kamu boleh melakukan apapun sayang, selagi itu aman," jelas nyonya Zhu sambil memegang tangan anaknya.
Sedangkan Della ia terdiam sejenak lalu tersenyum, tersenyum yang penuh arti, ia merencanakan sesuatu lagi.
"Sungguh ?," Tanyanya memastikan
"Iya," Jawab nyonya Zhu melunak
"Kalau begitu bolehkah aku minta satu permintaan," Ucapnya seraya memandang nyonya Zhu dan tuan Zhu
"Permintaan ?," Ucap nyonya Zhu seraya penasaran.
"Ibu akan menyetujinya bukan ?,"
Nyonya Zhu berpikir sejenak.
"Selagi itu tidak di luar jangkauan"
Sementara itu tuan Zhu mencurigai anaknya menginginkan mendirikan bisnis itu lagi namun ia diam.
"Baiklah, permintaanku tidak berat kok hanya saja aku ingin bekerja menggerakkan tubuhku," jelasnya dengan yakin.
"Bekerja ?," Tuan zhu dan istrinya terkejut dan saling menatap.
Tuan zhu mengerutkan keningnya.
"Untuk itu, akan ayah pikirkan dulu kamu beristirahatlah," jelas tuan zhu dan istrinya menatap penuh peringatan, tuan Zhu menggeleng dan mengajak istrinya keluar dari kamar Della.
Della menghelai nafas kasar ketika mereka tak lagi berada di dalam kamar.
"Lagi-lagi, kenapa susahnya membujuk mereka, heran saja memang apa salahnya jika bekerja ?,"
Sementara itu tuan Zhu dan istrinya mereka menutup kamar mereka.
Terlihat mereka sangat bingung terlebih Istrinya.
"Bagaimana ini suamiku, kenapa kau malah menyetujuinya, aku takut kejadian itu terjadi lagi, sungguh aku tak mau dia celaka lagi," Ucapnya khawatir.
"Aku juga menghawatirkan akan hal itu. Hanya saja aku tidak bisa melihatnya terus menderita apa lagi semenjak ia tersadar dari koma aku menjadi semakin khawatir dengan perubahan sifatnya yang sekarang, ia sangat kekeh dengan permintaanya dan menjadi memberontak,," Jelasnya
"Apa yang harus kita lakukan, aku tidak mau Xiu'er ditemukan oleh mereka, !" ucap nyonya Zhu semakin panik.
"Tenanglah istriku, aku akan mencari cara agar anak kita selamat. Sementara waktu kita hanya bisa mengawasinya disini jangan membiarkan ia keluar dulu, itu akan aman,
"Tapi suamiku, apa kamu lupa ?, Xiu'er keluar beberapa waktu lalu dan itu membuat orang-orang sudah mulai curiga, ah, kenapa aku begitu ceroboh," Ucapnya tampak semakin panik dan bersalah.
"Tenanglah untuk sementara ini Xiu'er kita akan aman, orang tua itu telah menyamarkan kekutan Xiu'er, dan tak akan tercium atau dicurigai,"
"Tapi suamiku, samaran itu ada batasnya. Samaran itu akan menghilang setelah ia berumur 20 tahun, sementara beberapa hari lagi ia akan berumur 20 tahun, dan samaran itu pasti melemah dan kekuannya mudah tercium oleh mereka," Jelas nyonya Zhu tak terelakkan. ia sangat khawatir.
Tuan Zhu menutup matanya mendengar penuturan istrinya. Kenapa ia bisa melupakan hal sepenting itu !.
"Kita harus temukan orang tua itu. Hanya dia yang bisa membantu kita," jawabnya menatap istrinya serius
"Tapi suamiku itu sangat mustahil, ia tidak menetap seperti orang-orang biasanya, kamu tahu itu,"
Tuan Zhu berpikir keras.
"Sudah saatnya kita memberi tahu kebenaran sesungguhnya kepada Xiu'er," Ucap tuan Zhu menerawang jauh.
Seketika nyonya Zhu terkejut
"Apa maksudmu ?! Tidak ! Aku tidak setuju, aku takut kalau dia akan Terkejut seperti 10 tahun yang lalu.! Ia akan sangat terpukul,"
"Cepat atau lambat dia juga akan mengetahuinya, Ia sudah dewasa dan dia harus mengetahui jati dirinya sendiri mengetahui dirinya yang sesungguhnya," Ucap tuan Zhu seraya memegang kedua pundak istrinya.
"Percayalah, anak kita sudah dewasa sudah seharusnya ia mengetahui semua ini," jelasnya.
Air mata nyonya Zhu tak terbendung lagi tuan Zhu langsung memeluk istrinya.
"Yakinlah, ia akan menerimanya ia akan baik baik saja, ia akan baik-baik saja,"
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Oi Min
Ada apa sbnarnya?? Adarsya karakternya antagonis y??
2021-12-20
0
skxrain
bukannya panggilannya Xiu? kok jadi Xie?
2021-05-09
0
ɦɨǟtʊֆ ɢċ
penasaran q tuh author
2021-01-02
2