Kembali

Tangan Lingxiu bergetar.

Zian mencoba bangun mendekati Lingxiu, darah segar mengalir dari lengan ling xiu, Zian merobek bajunya dan langsung mengikat luka di lengannya. Rasa terkejut di diri Lingxiu mengalahkan rasa sakit pada lengannya terlihat wajahnya masih terkejut Zian memeluk Lingxiu "tenang.. kakak ada disini"

sementara itu.

"Tuan kabar buruk," sambil mengatur nafas situa yang baru keluar dari meditasi nya menaikan sebelah alis.

"Nona Ling xiu di culik," seketika Situa menatap tajam bawahannya

"Jangan bercanda. bicara yang benar jika tidak ingin ku ubah menjadi burung hantu selama seminggu,"

Orang itu menelan ludah "saya tidak berbohong tuan"

Wajah Situa mendingin. "Siapa yang berani menculiknya. Kau sebagai hukuman mu tak becus menjaganya cabut seluruh rumput liar di bukit ini dengan tanganmu tanpa sihir ataupun alat pembantu, saat aku kembali semua haru beres."

Seketika Situa menyibakkan jubahnya dan menghilang. Orang itu melongo tak berkutik mendengar ucapan Situa. "Ini sungguh gilaaa.. mencabut rumput satu gunung ? apa salah ku ? Aku hanya pembawa pesan."

***

Zian menggendong Lingxiu di pundaknya saat di tengah perjalanan langkahnya terhenti saat melihat seorang lelaki tua berdiri didepan mereka.

Zian menelan ludah. Pembunuh lagi kah.

"Ada apa kak berhenti ?, Kakak lelah ? Biarkan aku berjalan saja kak,"

Zian terdiam menelan ludah tak menjawab pertanyaan Lingxiu pandanganya menatap lelaki tua itu.

Melihat rekasi Zian, Lingxiu mengarah pandanganya mengikuti sorot mata Zian. Ling xiu memandang lelaki tua yang berada di depan dan sedang menatap kearah mereka lelaki tua itu berjalan mendekati mereka Zian mundur saat lelaki tua itu mendekat.

"Berikan dia kepadaku," Situa menunjuk ke Lingxiu. Seraya menatap Iingxiu dengan tatapan tajam.

Kenapa ia melepas kalungnya ?, Ceroboh.

"Mau apa kau ?!. Menyingkir ! Kami tidak ada masalah dengan anda !"

Situa menghelai nafas. "Bocah kecil kau tak mengingatku ? Berikan penerusku agar dia cepat diselamatkan"

Zian menatapnya penuh waspada.

Siapa lelaki tua itu wajahnya tidak asing dimana aku pernah melihatnya ? Apa aku pernah bertemu sebelumnya ? Tapi dimana kenapa aku tak mengingatnya.

Situa berjalan mendekat seketika Zian menarik pedangnya dan mengarahkan ke pada Situa.

"Keras kepala" seketika situa menggerakkan jemarinya dan seketika itu pedang Zian terlepas dan menancap ke pohon.

Terlihat Zian dan Lingxiu terkejut dengan apa yang ia lihat Zian semakin waspada dan Lingxiu merangkul erat kakaknya. Ia mundur namun saat baru melangkahkan kakinya tiba tiba tidak bisa digerakkan.

Situa menatap jengah.

cetak !

"Bocah tengik kau Terlalu lama,"

Zian terasa bingung semua badannya tak bisa digerakkan.

Kenapa bisa begini ? Kenapa tubuhku seperti tertancap di bumi dan tak bisa bergerak.

Ia menoleh ke Lingxiu. Dia tak sadarkan diri ? Zian semakin cemas ketika situa itu berada di dekatnya.

"Apa yang kau lakukan tua bangka ! Cepat lepaskan kami berani kau berbuat sesuatu akan ku pastikan kau akan menyesal Cepat lepaskan kami !" teriaknya kepada Situa Tampa jeda.

"Cerewet" seketika situa membungkam mulut Zian dengan sihir. Situa melihat sekeliling tidak aman bila masih disini ia merasakan sebuah aura yang mengancam menuju kemari dengan cepat tangan situa memegang i mereka dan mengibaskan jubahnya dan seketika itu mereka menghilang.

***

Dikediaman keluarga Zhu.

Tuan zhu turun dari kudanya wajahnya gelisah ia tak menemukan jejak anaknya.

"Dimana Lingxiu ?," Tanya nyonya Zhu langsung menghampiri suaminya.Tuan Zhu menggeleng "Kita tunggu kabar dari Zian dan beberapa orang,"

BRUKKK.

Seketika semua orang melihat ke sumber suara mata mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat.

Terlihat Zian terjatuh di tanah dengan posisi mengkurap dan Situa berdiri sembari membopong Lingxiu yang tak sadarkan diri.

"Aduh...!! Hei. tua bangka kau kira aku barang apa ?!" Zian mengomel sembari mencoba berdiri.

"Memang mulut angsa tak bisa diam."

"Apa Kau bilang ?!," Sambil menunjuk.

Seketika Situa membungkam mulut Zian dengan sihirnya. Zian hanya bisa menggerutu dalam hati pasalnya Situa telah menyihirnya tak bisa bicara dan bergerak serta membuatnya mematung dengan posisi masih menunjuk.

Situa menyeringai menatap Zian.

"Mulut angsa ternyata bakat mulut angsa mu semakin meningkat,"

he he heh. Bocah kecil tak ku sangka kau secerewet itu rasakan kau akan mematung hingga 2 jam kedepannya.

Zian melotot dibuatnya dan hanya bisa memaki dan menyumpah serapahi Situa dalam hatinya.

Kau mengataiku ? Siapa yang mulut angsa ?Sialan kau tua Bangka jenggot putih keparat tua !

Tuan Zhu dan yang lainnya masih terkejut dengan apa yang mereka lihat perasaan senang sekaligus terkejut bercampur menjadi satu.

Situ berjalan mendekati mereka seketika tuan Zhu menyadarkan diri dan menghampiri Situa.

"Lingxiu,"

"Terimakasih dan Maaf telah merepotkan anda Situa" ucap tuan Zhu sembari mengambil alih Lingxiu mereka memindahkan Lingxiu ke kamarnya.

Zian mengomel ngomel di dalam hati melihat mereka pergi meninggalkannya. Dia diabaikan !

HEH ! Apa kalian tidak melihatku begini ?! Apa kalian buta ?! Aku masih mematung tak bergerak ?! Tak adakah yang membantu ku ? Sialan ! Kenapa tidak ada yang memperhatikanku ?! Hei Kalian !

Zian tak henti hentinya mengomel ngomel namun apa daya mereka tak mendengar suara nya. dan ia terabaikan.

Sial. aku benar-benar terabaikan !

Awas kalian !

Tua Bangka

Si jenggot uban !

Kakek reot !

**

"Terima kasih Tuan telah menyelamatkannya"

Situa tak bergeming ia berdiri dan duduk di kursi.

"Aku hanya membawa mereka kembali saja dan yang menyelamatkannya si anak mulut angsa itu,"

Tuan Zhu dan istrinya mengerutkan kening sembari berfikir.

Si anak mulut angsa ?

Seketika situa tertawa.

"ha ha hah. Maksudku anak pertamamu yang super cerewet itu tak ku sangka dia sangat cerewet hingga membuat telingaku bergeming," ujarnya.

Seketika tuan Zhu menyadari tak kehadiran Zian di antara mereka.

"Dimana anak itu kenapa tidak ikut kesini" seketika para pelayan menyadarinya juga.

"Oh. Tidak. Tuan. Tuan muda....dia.." seorang pelayan menyadari keberadaan Zian yang masih mematung diluar. Semua mata tertuju para pelayan itu mereka terdiam sejenak. Menyadari bahwa zian mematung diluar

seketika semua berlari keluar.

"Oh tidak ! Habislah kita. Kenapa sampai lupa kepada tuan muda yang super cerewet itu ! Aku yakin dia tidak akan berhenti berbicara !," para pelayan terlihat panik berjalan cepat sambil menggerutu.

Semua pelayan sudah berada di tempat mereka bernafas lega karena melihat tuan muda masih mematung tak bergerak.

Ah. Selamat. Untung dia belum bergerak. kuping ku selamat. Selamat.

Batin mereka sambil menghampiri Zian.

"Tuan muda. Anda tidak apa ?," Tanya mereka

Zian hanya bisa melirik dan bergerutu di dalam hati.

Tidak Apa Gundul Mu ! apa kau Buta ! aku tidak bisa bergerak Bodoh !! Lihat. Lihat aku tidak bisa bergerakkkk ! Kalian masih bertanya ?

Para pelayan itu masih menanyai Zian walaupun tahu kondisinya tidak akan mungkin menjawab.

"Sepertinya tuan muda tidak bisa bergerak kita gotong saja," ucap salah satu dari mereka

Lagi-lagi Zian hanya bisa mengomel dalam hati saat diperlakukan seperti patung.

Apa Kau Buta ! Kenapa kalian begitu bodoh ! Apa kalian tidak bisa melihat aku tak bergerak seperti ini ?!! Kenapa kalian masih saja bertanya ?! Cepat panggil si jenggot uban kemari dan lepaskan sihir ini !

Para pelayan lelaki menggotong Zian masuk ke rumah layaknya patung.

"Situa bagaimana ini ? Tolong lepaskan Zian, Apa dia tidak apa-apa ?" nyonya Zhu terlihat panik.

Situa meminum teh. "Tenang saja dia tidak apa apa dia akan kembali kesemua setelah 2 jam,"

Zian kembali terbelalak dan kembali mengumpat, sampai dalam rumah pun dia tak melepaskan sihirnya.

Si jenggot uban !

*****

Tekan tombol Like and vote, jangan lupa komennya serta kritik dan saran apa bila ada kesalahan dalam penulisan, Agara author bisa memperbaiki tulisannya.

Terpopuler

Comments

ɦɨǟtʊֆ ɢċ

ɦɨǟtʊֆ ɢċ

lucu dah

2021-01-02

2

Nahza😘😘

Nahza😘😘

haha...😂😂😂😆😆situa lucu

2020-03-25

10

Nur Ahmad

Nur Ahmad

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣perut ku sakit karna si tua.....dn simulut angsa cerewet

2020-03-16

23

lihat semua
Episodes
1 Desainer muda
2 Jatuh
3 Dimana Aku
4 FRUSTASI
5 Gelisah
6 Harta karun
7 Seorang Adik laki-laki ?
8 permohonan
9 Taruhan
10 Kebenaran yang harus di ungkap
11 kebenaran yang harus di ungkap 2
12 kebenaran yang harus diungkap 3
13 ahli sihir Nali
14 Kalung giok putih
15 sihir dan kelahiran
16 Penculikan
17 Kembali
18 Dilema.
19 KUNJUNGAN
20 Melamar
21 R I F L E S BIAR TIDAK TEGANG
22 Ketemu lagi
23 Berlatih
24 Imbalan
25 Jalan jalan
26 Sebuah janji
27 Rencana
28 Mencoba sihir
29 Tragedi malam pemilihan Istri
30 kesadarannya
31 kecurigaan Zian
32 Kecurigaan Zian II
33 Rencana Junjie
34 Tamu
35 Cerita
36 Episode 35
37 Episode 36
38 bertemu
39 Menghilang
40 Menemukan
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44 RUMAH KITA
45 Episode 45 PETUNJUK
46 Episode 46
47 di serang
48 Episode 48 Zhang he
49 Rusa Emas
50 Episode 50 Curahan hati
51 PEDANG ERLAC
52 DEWI
53 MUSUH DI BALIK SELIMUT
54 MUSUH DI BALIK SELIMUT 2
55 PANGGILAN PERANG 1
56 PANGERAN FANG QI
57 Prasangka erlac
58 EPISODE 57
59 Episode 59 Terbongkarnya identitas junjie
60 Episode 60 KERJA SAMA
61 Episode 61 Makan malam
62 Episode 62. Harapan
63 Berlatih pedang bersama
64 Berlatih pedang bersama II
65 Cerita Huali
66 Cerita Huali II
67 Cerita Huali II
68 jalan-jalan
69 Bertemu lagi
70 Episode 70 Pria gila kurang ajar
71 ILUSI ?
72 Kakek wuyu
73 Rumah kesakitan
74 Episode 74 Diserang
75 Pertolongan kakek wuyu
76 Pertolongan kakek wuyu 2
77 kakek wuyu dan artcvic
78 Penjelasan
79 orang dibalik itu..
80 rumah situa
81 Rumah Situa II
82 Rumah Situa III
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 tatapanya
89 menuju kebenaran
90 pertemuan tak terduga
91 pertemuan yang tak terduga
92 menuju kebenaran II
93 Episode 93 dengan situa
94 Siasat
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 life and death
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 102
103 Episode 103
104 tekat
105 nama
106 Episode 106
107 kabar buruk
108 Dae San
109 menghilang
110 mencari
111 Bertemu
112 dia pergi !
113 kenyataan
114 menemukan
115 Bertemu II
116 Bertemu II
117 Tertangkap
118 pergi
119 musnah
120 menunggu
121 sadar
122 terimakasih
123 sadar
124 Berita
125 Hati yang kau pilih
126 Ranah
127 Klarifikasi
128 kedatangan Zhenita
129 serpihan ingatan
130 Ini hanya mimpi
131 Datang
132 Merelakan
133 THE MAGIC
134 PENGUMUMAN !
135 S2 #prolog
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Desainer muda
2
Jatuh
3
Dimana Aku
4
FRUSTASI
5
Gelisah
6
Harta karun
7
Seorang Adik laki-laki ?
8
permohonan
9
Taruhan
10
Kebenaran yang harus di ungkap
11
kebenaran yang harus di ungkap 2
12
kebenaran yang harus diungkap 3
13
ahli sihir Nali
14
Kalung giok putih
15
sihir dan kelahiran
16
Penculikan
17
Kembali
18
Dilema.
19
KUNJUNGAN
20
Melamar
21
R I F L E S BIAR TIDAK TEGANG
22
Ketemu lagi
23
Berlatih
24
Imbalan
25
Jalan jalan
26
Sebuah janji
27
Rencana
28
Mencoba sihir
29
Tragedi malam pemilihan Istri
30
kesadarannya
31
kecurigaan Zian
32
Kecurigaan Zian II
33
Rencana Junjie
34
Tamu
35
Cerita
36
Episode 35
37
Episode 36
38
bertemu
39
Menghilang
40
Menemukan
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44 RUMAH KITA
45
Episode 45 PETUNJUK
46
Episode 46
47
di serang
48
Episode 48 Zhang he
49
Rusa Emas
50
Episode 50 Curahan hati
51
PEDANG ERLAC
52
DEWI
53
MUSUH DI BALIK SELIMUT
54
MUSUH DI BALIK SELIMUT 2
55
PANGGILAN PERANG 1
56
PANGERAN FANG QI
57
Prasangka erlac
58
EPISODE 57
59
Episode 59 Terbongkarnya identitas junjie
60
Episode 60 KERJA SAMA
61
Episode 61 Makan malam
62
Episode 62. Harapan
63
Berlatih pedang bersama
64
Berlatih pedang bersama II
65
Cerita Huali
66
Cerita Huali II
67
Cerita Huali II
68
jalan-jalan
69
Bertemu lagi
70
Episode 70 Pria gila kurang ajar
71
ILUSI ?
72
Kakek wuyu
73
Rumah kesakitan
74
Episode 74 Diserang
75
Pertolongan kakek wuyu
76
Pertolongan kakek wuyu 2
77
kakek wuyu dan artcvic
78
Penjelasan
79
orang dibalik itu..
80
rumah situa
81
Rumah Situa II
82
Rumah Situa III
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
tatapanya
89
menuju kebenaran
90
pertemuan tak terduga
91
pertemuan yang tak terduga
92
menuju kebenaran II
93
Episode 93 dengan situa
94
Siasat
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
life and death
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
102
103
Episode 103
104
tekat
105
nama
106
Episode 106
107
kabar buruk
108
Dae San
109
menghilang
110
mencari
111
Bertemu
112
dia pergi !
113
kenyataan
114
menemukan
115
Bertemu II
116
Bertemu II
117
Tertangkap
118
pergi
119
musnah
120
menunggu
121
sadar
122
terimakasih
123
sadar
124
Berita
125
Hati yang kau pilih
126
Ranah
127
Klarifikasi
128
kedatangan Zhenita
129
serpihan ingatan
130
Ini hanya mimpi
131
Datang
132
Merelakan
133
THE MAGIC
134
PENGUMUMAN !
135
S2 #prolog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!