Resah, Bingung ? Tentu saja kau alami ketika dirimu mengalami hal yang sama seperti Della. Terbangun di tempat asing di tempat orang lain tidak mengenal siapapun dan yang lebih parah lagi melihat kenyataan yang tidak masuk akal untuk di cerna otak.
Sihir ? Ahli sihir ?. Hah.!
Della mondar mandir gelisah di kamarnya mencoba mencerna semuanya pikirannya bingung antara sihir penyihir dan kenyataan.
Jadi Lingxiu ini penyihir ?,
Ah ! Lupakan Della kau bisa gila !.
Sebenarnya dunia apa yang aku tempati ini ?. Lingxiu apa kau benar seorang penyihir.
Tolonglah cepatlah kembali sebenarnya kau pergi kemana sih ?! Lihatlah keluargamu ini. Mereka mengganggap aku adalah dirimu kau membuatku susah dengan setatus mu di dunia ini. Ini lebih rumit dari pada menghadapi para wartawan.
Della terdiam sejenak ia mulai berfikir jernih. Sihir. Sihir. Ia mengamati jemari tangannya sendiri dibolak-balik baliknya telapak tangannya.
Eh. Lingxiu orang tuamu dan orang orang disini mengganggap ku sebagi dirimu. 99 % kemungkinan wajah kita sama tapi aku yakin tidak identik.
Della tersenyum miring ia mulai memikirkan hal konyol.
"menurutmu apakah aku juga mempunyai kekuatan sihir sepertimu ? Ah tapi itu tidak mungkin kita kan orang yang berbeda hanya wajah saja yang mirip. Tapi jujur aku masih penasaran dengan semua kisah mu"
"Ahhh...!" Dlla menghempas kan nafas kasar ia kembali frustasi teringat ucapan tuan Zhu kepadanya.
"Tujuh hari lagi umurmu telah mencapai dua puluh tahun pergilah ke gunung bintang tempat Situa berdiam diri dia akan membantumu.."
Della mengeratkan keningnya ia gusar ia gusar karena dia menyadari bahwa dirinya bukanlah anak mereka ingin sekali Della mengatakannya namun entah kenapa setiap kali ia akan mengatakannya mulutnya seperti kelu tak mau mengatakannya.
Dengan terpaksa ia harus menyanggupinya.
"Lingxiu, Lingxiu. Lingxiu. Bagaimana aku menjalankan ini semuanya, Apakah aku harus pergi menemui Situa itu ?, Bagaimana menurutmu" Della bergumam sembari berbaring di ranjangnya.
***
Tuan Zhu duduk di kursi kerjanya.
Ia menjalankan sebuah bisnis tempat makan dan penginapan dan bisa dibilang ia adalah seorang pebisnis sukses tak hanya satu tempat makan dan penginapan namun sudah mempunyai beberapa cabang.
Tuan Zhu duduk bersandar sembari membuka surat dari Zian anak pertamanya ia mengeluarkan beberapa lembar surat di dalamnya tuan zhu menghela nafas melihat beberapa lembar surat yang di tulis Zian.
"Memang benar kata Situa kau memang mempunyai mulut seperti bebek ah angsa maksudnya, lihat hanya mengirim surat saja sudah berisi berlembar-lembar apalagi kalo berbicara langsung ? Hah pantas saja Situa suka membungkam mulutmu," tuan Zhu sembari menggelengkan kepalanya.
Kau lebih cocok menjadi juru bicara kerajaan dengan bakat mu bersilat lidah. ha ha ha ha. Tapi untung kau mau mengurus beberapa usaha kita dan membuat beberapa kerjasama dengan pihak lain berjalan lebih lancar.
Suara ketukan pintu terdengar saat tuan Zhu membaca isi surat dari Zian.
"Masuk,"
Seketika seorang pelayan masuk "Tuan, keluarga mentri chang datang berkunjung,"
Seketika tuan Zhu meletakkan surat yang ia pegang.
"Baiklah, persilahkan mereka sebentar lagi akan ku temui mereka," seketika pelayan itu pergi menutup pintu kembali.
Tuan Zhu mengerutkan kening.
Keperluan apa mentri Chang mengunjungi kediamanku.
Tuan Zhu merapikan surat dan memasukannya ke dalam laci setelah itu ia bergegas keluar.
Di halaman luar sebelah barat terlihat beberapa orang sedang duduk dan berbincang bincang tuan Zhu menghampiri mereka.
"Tuan Zhu, " salah satu orang itu berdiri tuan Zhu menyapanya.
"Mentri chang.. silahkan duduk kembali.." tuan Zhu menyilahkan mentri chang duduk dan ia duduk di kursi yang kosong.
"Sebuah kehormatan anda datang kemari mentri chang,"
"Anda bisa saja tuan Zhu sebuah kehormatan juga bagiku bisa berkunjung ke kediaman mu."
mereka berbincang bincang cukup lama..
Della keluar dari kamarnya dengan membawa peralatan tulis.
"Nona," Della menoleh terlihat Neri berjalan mendekatinya.
"Biar saya saja yang bawa nona," sembari meraih peralatan tulis di tangan Della seperti biasa Della berjalan menuju tempat biasa ia bersantai.
Saat akan tiba di tempatnya Della menghentikan langkahnya matanya tertuju pada tempat itu terdapat seorang perempuan sedang berada di sana. Ia menempati tempat yang sering ia buat santai.
Siapa dia ? Kenapa bisa ada di sini ?.
Neri terhenti saat Della berhenti secara tiba-tiba
"Ada apa nona ?," Della tak menjawab seketika Mata Neri mengekor melihat arah mata Della memandang. Seketika Neri terkejut.
"Siapa mereka ?," Tanya Della tanpa memalingkan wajahnya.
"Dia. Nona zhang he putri mentri Chang."
Della berjalan mendekati mereka terlihat perempuan itu menoleh karena kedatangan Della, perempuan itu berdiri dari ayunan.
"Ling Xiu itu benar kan kamu Ling xiu.." perempuan itu menghampirinya matanya terlihat takjub.
"Sudah lama kita tidak bertemu kamu terlihat berbeda aku hampir tidak mengenalimu,"
Della mengerutkan kening apa dia teman Ling xiu ? Tapi kenapa Neri tidak memberi tahu diriku ?
"Apa anda teman Ling xiu ?," Seketika semua orang mengernyit heran.
Duh. salah ucap. Seharusnya bukan kata itu yang keluar.
"Ma maksud ku apa kau teman ku ?,"
"Ada apa denganmu ?" Perempuan itu masih mengerutkan kening. Kau menyebut dirimu seakan akan menyebut orang lain ?
Seketika Neri menjawab sopan "Maaf nona zhang, Nona kami masih dalam proses pemulihan tentang ingatannya.."
Perempuan itu terkejut dan khawatir "Apa maksudnya ?, Apa kamu sakit ? Kenapa tidak memberi tahuku ?,"
Della masih diam membisu membiarkan Neri menjelaskan semuanya.
"Maaf nona Zhang bila tidak memberitahu anda karena ini kebijakan dari tuan Zhu agar tidak memberitahu akan keadaan nona muda, nona kami ini kehilangan semua ingatannya mohon pengertiannya,"
"Kehilangan ingatan ? Lalu apa kau juag melupakanku ?. Ling xiu.. apa kamu juga tak mengingatku ?," Sembari memegang kedua lengan Della.
"maaf nona Zhang tolong pengertiannya," ucap Neri dan seketika Zhang He melepaskan tangannya.
Della diam tak berkutik memandang wajah wanita itu dengan tanpa ekspresi. Ia saat ini sedang bad mood karena rancangan desain yang tergambar di otaknya kini terhalang tak tergambar karena kedatangan mahluk yang berada di depannya itu.
Sial. Ingin sekali ku tenggelamkan orang ini. Kau membuat ide ku melayang !
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
ɦɨǟtʊֆ ɢċ
lnjut terus author
2021-01-02
1
Desi
lnjut
2020-01-19
2
Li Hope • Q
lanjut UP thor
2020-01-09
3