"akan ku berikan bunga bintang kehidupan itu. tapi dengan syarat"
lelaki tua itu memandang jauh ke cakrawala.
"apapun itu saya terima. asalkan istri dan anakku selamat"
Lelaki tua itu tersenyum tipis sembari membelai jenggot putihnya. "bagus." lelaki tua itu berjalan menghampiri lemari dengan cepat ia langsung membuka lemari itu dan mengambil sebuah kotak terbuat dari kayu.
sementara itu
beberapa orang yang sedang menunggu di halaman.
"Haa..czu..!" terlihat mereka bersin bersin dan kedinginan. kenapa tidak ? bayangkan saja hujan itu masih mengikuti kemana pun mereka pergi walaupun cuaca begitu cerah.. mereka tak bisa kabur dari awan hitam bercampur hujan itu.
"bagaimana nasib kita ini... bbeerr.."
"i.i.iya.. sungguh tega sekali kakek tua itu.."
tak lama lelaki tua dan tuan zhu keluar dari ruangan. "ingat. kau harus memanggilku apa."
tuan zhu mengangguk "ingat. situa"
"baiklah. ayo kita berangkat sekarang". situa berjalan melewati beberapa orang yang diguyur hujan di cuaca terik. tuan zhu terkejut melihat keadaan para pengikutnya yang sendari tadi kehujanan.
"maaf. situa. tapi bisakah anda hilangkan dulu hujan yang mengguyur mereka. aku tak mau mereka tidak bisa bekerja lagi di tempatku karena kehujanan"
situa tanpa membalikkan badan. tangannya mengibas kecil seketika hujan yang mengguyur mereka hilang tanpa jejak. "terimakasih situa"
beberapa orang terlihat lega namun juga terlihat heran dengan apa yang mereka lihat.
**
"paman tabib.. paman tabib.." zian berlari mengarah quan zhu.
"ada apa zian" quan zhu sembari mengarah ke zian.
"paman tabib.. kenapa ibuku masih kesakitan.. apa ibuku akan baik-baik saja ?"
quan zhu tersenyum menghibur zian.
"tenang saja ibumu akan baik-baik saja.." sembari mengelus rambut zian.
"kapan ayah akan pulang paman ? kenapa ayah belum pulang juga ?"
wajah quan zhu masih sama memasang senyum di bibirnya..
"tenanglah.. ayahmu akan segera kembali.."
seorang berlari menghampiri mereka "Tuan quan zhu.. tuan zhu sudah sampai
"baiklah." quan zhu menatap zian kembali.
"ayahmu sudah sampai mari temui ayahmu." sembari menggendong zian.
"silahkan situa.." tuan zhu menyilahkan situa masuk di kediamannya.
situa diam tak berbicara ia mengamati sekeliling.
tuan zhu mengantar kekamar tempat istrinya berada.
situa terdiam sejenak ketika sampai melihat keadaan yang ada. wajahnya sedikit lega dengan apa yang ia lihat. tidak terlalu buruk.
"bagaimana situa ?" tuan zhu membaca raut situa yang sedikit lega.
"tidak seperti yang terpikirkan. aku bisa menanganinya. lakukan seperti yang aku pinta"
"baiklah." tuan zhu keluar kamar.
"kakak." "ayah..!" quan zhu dan zian menghampirinya "bagaimana bunga bintang kehidupan apa kakak mendapatkannya. ?"
tuan zhu tersenyum "tidak. aku tidak mendapatkannya"
quan zhu terlihat bingung. "lalu.. bagimana bisa ?"
zhu tersenyum sembari mengambil alih menggendong zian. "aku memang tidak mendapatkan bunga itu. tapi anakku yang mendapatkan bunga itu. pergilah temani situa di samping istriku maka kamu akan mengetahuinya."
"zian kamu ikut bersama bibi dulu ya.."
tuan zhu menurunkan zian menyerahkannya kepada bibi pengasuhnya.
beberapa saat kemudian.
tuan zhu masuk ke ruangan kamar. terlihat situa sedang duduk dikursi sedangkan quan zhu sibuk meracik beberapa obat.
"situa bagaimana keadaan istri dan anakku"
"kemari lah ada yang harus aku sampaikan"
tuan zhu menghampiri situa.
situa mengeluarkan sebuah kotak dan di taruh dimeja. Tuan zhu meraih kotak itu. terlihat disana sebuah kalung berliontin giok putih simbol bunga. "saat anakmu lahir pakaikan kalung ini. jangan sampai terlepas dari tubuhnya sebelum umur 20 tahun."
"baiklah."
"untuk bebrapa saat aku akan berada di kediamanku untuk menunggu kelahiran anakmu, kabari segera setelah anakmu lahir" situa itu berdiri sembari meninggalkan ruangan.
quan zhu menghampiri tuan zhu.
"apa itu bunga bintang kehidupan ?"
tuan zhu masih memandang kalung itu.
"bisa dibilang begitu tapi juga tidak bisa dibilang begitu."
quan zhu terlihat kebingungan dengan penjelasan kaknya itu.
"apa maksudmu ?"
"entahlah. aku pun tak begiu mengerti. kita akan mengetahui ini setelah anakku lahir"
"Kalung giok putih."
"simbol bunga bintang kehidupan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
ɦɨǟtʊֆ ɢċ
lnjut lgi
2021-01-02
3
Sri Wagini
semangat Thor.. 💪💪💪💪 jangan lama2 up nya
2019-12-28
5