Sejuk,hembusan angin tak lagi mengantarkan hawa panas. tapi rasa sejuk yang terasa begitu nyaman. Aku masih disini di tepi pantai duduk diatas hamparan pasir. menikmati gelombang ombak,menatap luasnya laut tak bertepi. Kuhirup nafas dalam,mengurai semua lara di hatiku. Aku harus bisa menata hati ini,tak akan kubiarkan hatiku hancur berantakan. Akan ku kumpulkan kembali puing hatiku menata kembali. Akan ada bahagia menungguku di ujung sana. tugasku sekarang hanyalah berjalan sampai pada akhirnya aku menemukan ujung jalanku.
Masih dengan lelaki yang sama,lelaki yang akhir- akhir ini selalu ada untukku. Menemani kesendirianku,mengisi kekosonganku. Menjadi pelipur laraku,selalu ada ketentraman yang ia tawarkan dalam setiap tatapan,senyuman dan ucapannya.
Aku sandarkan kepalaku di pundak Haris yang duduk di sampingku. Mataku lurus kedepan. Masih dalam diam kami menikmati sore ini di tepi pantai.
" Ris,boleh gak sih gue egois ?" celetukku setelah beberapa lama terdiam.
" semua orang berhak egois Wid" sahutnya.tak terlihat raut wajah itu. karena aku masih bersandar di bahunya tanpa menoleh wajahnya.
Aku tak lagi berucap,cukup ingin kunikmati saat ini. saat aku menyandarkan kepalaku pada bahu yang terasa nyaman. Inilah maksud keegoisanku,memikirkan diriku sendiri tanpa peduli dengan orang di sampingku. Nyamankah ia dengan apa yang kulakukan ?,sukakah ia menjadi sandaran ?. Untuk saat ini aku ingin seperti ini.
" keegoisan apa yang ingin kamu lakukan?" setelah cukup lama kami terdiam. Haris membuka suara.
"Seperti ini,keegoisan seperti ini yang ingin kulakukan. Aku hanya ingin merasakan kenyamananku tanpa aku harus peduli padamu. kamu suka atau tidak seperti ini. tapi aku hanya ingin begini. disini di pundakmu"
Sekilas kulirik wajahnya ada senyum samar tergambar di sana.
Tanpa ada lagi kata,Haris menarik bahuku. mengeratkan sandaran kepalaku. Aku mendongak sedikit menatap wajahnya. Hanya ada senyum manis di bibirnya. dan aku kembali menyandarkan kelapaku. semakin terasa damai,sesekali Haris menyibak rambutku yang menutup wajah saat angin menerbangkannya.
Matahari terus merangkak ke ufuk barat. menjadi sebuah pemandangan indah nan penuh pesona. suasana terasa begitu romantis. Sunset yang indah berada dalam dekapan lelaki yang membuatku terasa begitu tenang. semburat cahaya orange ditinggalkan sang surya yang telah kembali ke peraduannya.
" pulang yuk " ajak Haris. langit mulai sedikit gelap. Aku bangkit berdiri di susul olehnya. Jalan beriringan dan tanpa ku sadari entah sejak kapan tangan kami saling bertautan. Bagai sepasang kekasih bergandengan tangan di tepi pantai. Hah,sungguh membuat perasaanku berbunga.
Sesekali kulirik wajah datar di sampingku. tapi tetap tak ada ekspresi. sedang aku rasanya tak bisa untuk berhenti tersenyum. Hari ini aku bahagia. Semua terasa begitu indah hari ini. Andai bisa ku hentikan waktu,aku ingin berhenti di sini. Dengan segala rasa bahagia di dada. melupakan semua kisah laluku.
" makasih banget Ris,hari ini aku bahagia" ucapku saat kami melangkah menuju tempat parkir. masih dengan tangan yang belum terlepas.
"Gak perlu terima kasih,aku juga gak kasih apa- apa"
Aku menghentikan langkahku,sedikit menarik tangan Haris agar matanya menatapku.
Dalam temaram cahaya,kulihat tatapan matanya.
" hari ini kamu memberikan kebahagiaan Ris"
Ada tatap yang tak kumengerti dari matanya. begitu dalam ia menatapku. Perlahan tangan itu menyelipkan rambutku yang menutupi sebagian wajah karena tertiup angin.
" terima kasih jika aku bisa membawa kebahagiaan untukmu. setidaknya ada arti kehadiranku disini" lirih suara itu. aku menghambur dalam peluknya. Haris membalas pelukanku,ada yang menghangat hingga kedasar sanubari ini.
Hari semakin menggelap,kami segera pergi meninggalkan pantai. ditengah perjalanan,Haris berhenti untuk makan di sebuah lesehan. Aku menurut saja karena perutku iuga sudah lapar. Hari ini aku seperti remaja yamg baru pertama berkencan. gugub,canggung ada juga malu saat ku tatap wajah Haris. Andai bisa aku mengatakan ini cinta. tapi aku tak akan secepat itu untuk berani mengatakan rasa ini cinta. Biar bagaimanapun luka ini belumlah sembuh seutuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
anggita
sunset🌅
2021-02-04
0