Pelarian

Kebosanan benar- benar kurasakan hari ini. membaca novel rasanya sudah tak lagi menyenangkan,berchat ria dengan Livi juga sudah terhenti karena dia yang pergi dengan pacarnya.ah jadi jomblo di hari minggu sungguh menyedihkan. aku hanya bisa membolak - balik tubuh di atas kasur sambil memainkan ponselku.

Samar kudengar sepeda motor berhenti di depan. mungkin bibi sudah pulang. tapi tak lama suara ketukan pintu depan terdengar. siapa ?, aku bergumam sendiri. beranjak bangkit dari ranjang.

"permisi " seru suara di luar sana.

" ya ,sebentar" jawabku sambil melangkah keluar. Saat ku buka pintu ku dapati lelaki yang selalu punya senyum manis.

" lo Ris,kirain siapa. ganteng amat mau kemana ?" celetukku yang mendapati penampilan Haris yang berbeda. kaos tertutup jaket,celana jeans panjang,sepatu kets,dan topi. sesuatu yang baru kali ini ku lihat bertenger di kepalanya.

" mau ngajakin kamu jalan. mau gak ?"

" widiiih,,,kencan nih ?"

kami masih asyik ngobrol dengan posisi berdiri di pintu.

" yah anggep gitu juga gak apa - apa. mumpung mbakku lagi disini ada yang jagain ibu"

" boleh tuh ,gue ganti baju dulu ya,lo tunggu di luar atau dalem aja ".

"diluar aja deh,bibi mana ?"

" pergi sama paman" jawabku.

Haris beranjak dari depan pintu,duduk di kursi teras. sedang aku segera pergi kekamar untuk mengganti pakaianku. dress putih bercorak bunga berwarna pink,dengan lengan pendek dan pajang selutut kukenakan. flat shoes untuk alas kakiku. bedak dan lipstik tipis ku poles di wajahku. haah,,,berasa mau kencan beneran. Rambut hitam panjangku,kubiarkan tergerai dan tas slempang tak lupa ku bawa.

Saat ku melangkah keluar,aku mendengar suara paman dan bibi sedang berbincang dengan Haris.

" sudah pulang bi ?" tanyaku setelah sampai di teras. tiga pasang mata yang ada disana menatapku.

" cantik amat ponakan bibi. " bukan menjawab bibi malah memujiku.

" dari dulu kali bi" jawabku asal.

" yuk Ris,katanya mau jalan ". ucapku menatap Haris yang entah kenapa ia tampak bengong menatapku.

" eh,iya. paman,bibi Kita jalan dulu ya"

" iya,hati- hati" . kali ini paman yang bersuara.

Setelah berpamitan dan mencium tangan paman dan bibi kami meninggalkan rumah mereka. dengan menaiki motor Haris kami menyusuri jalan. entah Haris mau membawaku kemana. aku cukup duduk di belakangnya dan tak perlu banyak bertanya. Dia teman terbaikku disini dan aku pun merasa nyaman bersamanya. jadi cukup nikmati hari minggu yang cerah ini bersama dengan dia.

Lumayan lama perjalanan kita sekitar satu jam. dan kini meski belum terlihat, hembusan angin ini terasa sekali ,dan pasir mulai terlihat di tepian jalan. aku tersenyum kecil,pasti pantai. ah sungguh pengertian sekali sahabatku ini. sudah lama aku tak menikmati belaian angin dan deburan ombak di pantai. nah,benar perkiraanku saat Haris memarkirkan motor. hamparan pasir terpampang luas,deburan ombak terdengar keras.

" gimana ?" tanya Haris seraya menatap wajahku. setelah kami sama- sama sudah melepas helm.

" i like it" sahutku dengan senyum sumringah." lo emang tau banget cara nyenengin gue"

Tak ada jawaban,selalu hanya dengan senyum itu.

Aku berjalan di samping Haris menikmati sapuan angin yang memporak porandakan rambutku yang tak terikat. dress yang ku pakai pun ikut menari di tiup angin.

" Ris,main air yuk"

" heh,serius ?, gak jalan- jalan aja di pinggir"

" mana asyik" . aku langsung menyeret tangan Haris untuk membawanya masuk air.

" entar dulu Wid,aku copot sepatu sama jaket dulu"

Aku melepas tangannya membiarkan ia melepas sepatu dan jaketnya. aku juga melepas alas kakiku.

bermain dengan air di bawah terik yang cukup menyengat melepas tawaku,melupakan semua beban yang yang menghimpit batinku. membaur dengan deburan ombak,berteriak lantang melepaskan sesak dadaku. Haris,lelaki itu selalu tahu apa yang membuatku tertawa. aku sangat bersyukur bertemu dengannya. Ada rasa tentram,nyaman dan terlindungi saat ku melihat wajah teduh itu.

Akhirnya bajuku basah kuyup begitu juga dengan kaos dan celana Haris. kami memilih menyudahi bermain dengan air saat kami sudah basah kuyup dan matahari semakin menyengat. Untung ada penjual pakaian di pinggir pantai kami membeli baju dan mengganti baju basah kami.

Selesai berganti baju, aku dan Haris mengisi perut kami yang sudah mulai terasa lapar dengan semangkok bakso.

" makasih ya Ris buat hari ini. aku seneng banget"

" iya,aku juga seneng lihat kamu tertawa lepas. semoga aja dengan begini kamu bisa sedikit melupakan masalah kamu"

Reflek kugenggam tangan Haris yang berada di atas meja.

" makasih atas semua perhatian dan pengertian kamu buat aku Ris,aku gak akan bisa seperti ini kalau gak ketemu kamu. aku pasti masih terjebak dengan semua laraku, kalau kamu gak selalu ada buat aku". tatapan mataku tertuju pada matanya.

Haris tersenyum lembut,tanggannya yang lain menggenggam tanganku yang masih mengenggam tangannya.

" itukan gunanya temen. sudah dimakan dulu nanti keburu dingin".

Kami saling melepaskan genggaman tangan dan menikmati bakso yang sudah tersedia di hadapan kami.

Seandainya aku tak sedang patah hati seperti ini. sudah kupacari Haris yang begitu pengertian. Tapi aku tak ingin egois,hanya karena rasa nyaman ini menjadikan Haris kekasih. sama saja menjadikan dia pelarian cintaku. dan itu tak adil untuk lelaki sebaik dia. jadi biarkan seperti ini.aku bahagia menjadi sahabatnya,berada di sampingnya,tertawa bersamanya dan menjadi aku apa adanya dihadapan dia.

Terpopuler

Comments

Nuris Wahyuni

Nuris Wahyuni

visualnya dong thor

2021-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 luka
2 di ujung senja
3 ternyata dia
4 seandainya
5 Tentang Haris
6 senyum mentari
7 sepekat hatiku
8 kenalan baru
9 diatas bukit
10 bersama aji
11 sehari penuh
12 Senyum itu
13 serasa kepergok selingkuh
14 Harusnya
15 Bosan
16 Pelarian
17 sunset
18 Sang Mantan
19 Tak ingin memahami
20 Ingin selamanya
21 Pasar Malam
22 Hari terakhir
23 benar- benar pergi
24 pelukan terakhir
25 Tempat ternyaman
26 Kebersamaan
27 cafe
28 Livi
29 Bertemu
30 Rumah Livi
31 Aresta Bayu Nugraha
32 makan malam
33 Dan Lagi
34 Memaafkan dan Lupakan
35 Si kaku yang peka
36 Tak untuk di kenang
37 Mogok
38 nonton bareng kak Ares
39 Iyain aja
40 berbicara pada bintang
41 Jemputan
42 kakak Ipar
43 Akal bulus Ares
44 Perlakuan manis
45 Letih
46 menyakiti dan tersakiti
47 apartemen Ares
48 Dua Sisi
49 Satu kecupan
50 Rahasia
51 Kencan
52 LDR
53 Mengejutkan
54 Memulai dan menerima
55 Kecewa tapi tak terluka
56 Indira
57 Salah paham
58 Diam
59 Cemburu
60 Galau
61 Sahabat
62 Cerita Ares
63 calon mantu
64 Tante camer
65 Di segerakan
66 Keputusan
67 Mengerti
68 Maaf
69 jurus tutup mulut
70 Minder
71 Gini ya rasanya
72 Ibu Rumah Tangga
73 Lian
74 Lamaran
75 with Lian
76 Panik
77 ketemu mantan camer
78 kubangan masa lalu
79 aku sudah memilihmu.
80 Semoga yang terakhir
81 mengakhiri yang telah berakhir
82 Tak sesempurna itu
83 WO
84 WO,mantan
85 Gerimis
86 Bertemu Meila
87 Ngopi Bareng
88 Fitting baju
89 Terbuka
90 cukup hatimu bukan kebebasanmu
91 villa
92 Foto prewedd
93 Memahami
94 Hari pernikahan
95 Resepsi
96 Awal dan Akhir
97 Ekstra part 1
98 Ekstra part 2
99 Ekstra part 3
100 Pengumuman
Episodes

Updated 100 Episodes

1
luka
2
di ujung senja
3
ternyata dia
4
seandainya
5
Tentang Haris
6
senyum mentari
7
sepekat hatiku
8
kenalan baru
9
diatas bukit
10
bersama aji
11
sehari penuh
12
Senyum itu
13
serasa kepergok selingkuh
14
Harusnya
15
Bosan
16
Pelarian
17
sunset
18
Sang Mantan
19
Tak ingin memahami
20
Ingin selamanya
21
Pasar Malam
22
Hari terakhir
23
benar- benar pergi
24
pelukan terakhir
25
Tempat ternyaman
26
Kebersamaan
27
cafe
28
Livi
29
Bertemu
30
Rumah Livi
31
Aresta Bayu Nugraha
32
makan malam
33
Dan Lagi
34
Memaafkan dan Lupakan
35
Si kaku yang peka
36
Tak untuk di kenang
37
Mogok
38
nonton bareng kak Ares
39
Iyain aja
40
berbicara pada bintang
41
Jemputan
42
kakak Ipar
43
Akal bulus Ares
44
Perlakuan manis
45
Letih
46
menyakiti dan tersakiti
47
apartemen Ares
48
Dua Sisi
49
Satu kecupan
50
Rahasia
51
Kencan
52
LDR
53
Mengejutkan
54
Memulai dan menerima
55
Kecewa tapi tak terluka
56
Indira
57
Salah paham
58
Diam
59
Cemburu
60
Galau
61
Sahabat
62
Cerita Ares
63
calon mantu
64
Tante camer
65
Di segerakan
66
Keputusan
67
Mengerti
68
Maaf
69
jurus tutup mulut
70
Minder
71
Gini ya rasanya
72
Ibu Rumah Tangga
73
Lian
74
Lamaran
75
with Lian
76
Panik
77
ketemu mantan camer
78
kubangan masa lalu
79
aku sudah memilihmu.
80
Semoga yang terakhir
81
mengakhiri yang telah berakhir
82
Tak sesempurna itu
83
WO
84
WO,mantan
85
Gerimis
86
Bertemu Meila
87
Ngopi Bareng
88
Fitting baju
89
Terbuka
90
cukup hatimu bukan kebebasanmu
91
villa
92
Foto prewedd
93
Memahami
94
Hari pernikahan
95
Resepsi
96
Awal dan Akhir
97
Ekstra part 1
98
Ekstra part 2
99
Ekstra part 3
100
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!