Mikha, Dilla dan Indah terlihat sedang menikmati kebersamaan mereka di sebuah pusat perbelanjaan.
walaupun hanya sekedar melihat-lihat tanpa membeli, namun memberikan kesenangan tersendiri untuk mereka.
"Eh eh eh stop! lihat deh tuh!" tiba-tiba Dilla berhenti dan menunjuk ke sisi lain.
"Apaan sih?" Tanya Mikha yang bingung.
"Nih liat nih di ujung sana depan Seph*ra!"
Dilla menunjuk ke sepasang pasangan beda usia yang ternyata adalah Resti rekan kerjanya.
"What!!! si sugar baby dan daddy-nya." Ucap Indah terkejut.
"Buset Om nya ganti cuy! Om Om Nemu dimana lg tuh hahahaha" Ujar Dilla mulai mencemooh.
"Dia sering ngatain kita kaga laku lah, cewek bar-barlah ehh ternyata oh ternyata mending gw kaga laku dari pada dia Gonta ganti Om mulu cih!!!." ujar Indah menyindir.
"huss lu pada ye klo udah bareng pasti ghibah! udah lah jalan lagi cari makan, lu juga Ndah entar ketula suka sama om-om juga baru tau rasa!"
Ujar Mikha uang langsung menarik sebelah telinga kedua temannya.
***
"Max! ini Schedule kalian yang tersisa dari kontrak-kontrak kemarin."
David memberikan sebuah Map berisikan jadwal kegiatan mereka kepada Max.
"Oh Oke jadi aku di kasih izin lagi kan setelah kontrak ini habis."
"Hahh kamu serius? baru kemarin loh kau meninggalkan kedua temanmu." Ucap David protes.
"stttt kau ingin aku pergi dengan izin apa langsung kabur saja seperti kemarin?"
Ucap Max mulai mengancam.
"Hah ... baiklah namun kita harus membicarakannya berempat dulu ya, bagaimanapun aku tidak bisa memberi keputusan sepihak, jika kedua temanmu tidak keberatan biar aku yang urus selanjutnya."
David menghela nafas, ia menepuk-nepuk pundak Max dan pergi meninggalkannya.
Setelah mengurus beberapa hal dengan David , Max memutuskan untuk pergi ke sebuah cafe untuk sekedar bersantai melepas penat.
ia memesan secangkir kopi dan sepotong kue untuk menemaninya menikmati suasana musim dingin.
"Mikha, sabar sedikit lagi! mohon tunggu aku,"
Gumam Max mengelus-elus layar ponselnya yang terpampang foto dirinya bersama sang gadis.
Tut ...Tut ...
ia memulai sebuah panggilan video call
"Haiii" sapa seseorang di panggilan video itu.
"Hai Mikha bagaimana kabarmu? maaf beberapa hari ini aku sibuk."
"ia tidak apa-apa, aku baik-baik saja! bagaimana kabarmu dan ibumu?"
"aku juga baik-baik saja, ibuku pun sudah sangat sehat? Mikha aku merindukanmu." Ucap Max lirih, kedua netra pria itu sendu memancarkan kerinduan.
Namun gadis itu tidak menjawab apa-apa ia hanya tersenyum masam mendengar penuturan Max.
"Heh Max lupa lu sama gw!" Tiba-tiba Dilla mengambil alih panggilan itu.
"hahaha ada kau juga!, oh ya kalian lagi dimana?"
"Nih lagi makan di Mall xy, kita bertiga dong sama Indah, Ndah ini kenalin Max." Mikha mengajak Indah untuk bergabung dalam panggilan Videonya.
"Ha ...Hai mas bule, salam kenal ya! i...itu.. beneran..." Dilla langsung menyenggol lengan Indah agar tidak keceplosan berbicara.
"Hai juga, ya sudah kalian bersenang-senang lah, pulangnya hati-hati! Mikha aku sangat sangat merindukan mu!"
Max memutuskan panggilan videonya, senyuman berkembang di bibirnya.
Namun tiba-tiba ada seseorang yang datang memeluknya dari arah belakang.
"Mengapa sulit sekali bertemu denganmu? kamu tau aku sangat Rin...du padamu. "
Ucap orang itu menggoda dan menggigit kecil daun telinga Max dan membuat Max sedikit terpancing.
"Stop! Jess apa maumu? bisakah kau membuat hidupku tenang." Ujar Max gusar, namun Jess hanya tertawa kecil penuh dengan maksud tersembunyi.
"Hahaha bibirmu boleh menolakku Maxim, tapi lihat tubuhmu berkata lain sayang, bahkan telingamu memerah menandakan ia menerima sentuhan dariku."
"sudah cukup! Jes aku ingatkan lagi padamu, menyingkirlah dari hidupku!" Pekik Max gusar, matanya memerah menahan amarah, ia pun pergi meninggalkan Jess.
Disisi lain ada pihak ketiga yang memantau mereka, jepretan demi jepretan membidik aktivitas Max dan Jess yang mungkin bisa membuat orang salah paham jika hanya melihat sebuah foto.
"Sudah puas?"
Bruk!!!
Jerry muncul dari belakang sang paparazi, ia langsung memukulinya secara membabi buta.
"Siapa yang membayarmu S*alan!" Ucap Ryan yang sudah berada di samping Jerry, ia segera merampas kamera sang paparazi , mengambil memori card-nya dan membantingnya hingga hancur.
Flashback ON
Ryan dan Jerry menuju Cafe tempat mereka biasa berkumpul, mereka sama sekali tidak menyangka bahwa Max juga berada di sana.
Melihat kendaraan Max terparkir di Depan Cafe itu membuat mereka senang, namun tidak sengaja mereka melihat Jess dan seorang pria dengan tingkah laku yang sangat mencurigakan.
Setelah mereka berbincang, seolah mereka bersiap-siap ke posisi masing-masing lalu Jes mulai membuat masalah dengan Max.
"ah Dasar Tikus perusak! Jerry kita ikuti permainan mereka!" Ucap Ryan yang mulai geram, ia sangat tidak suka jika sahabatnya di ganggu.
Flasback off
"kita bawa penguntit ini ke polisi!, aku akan menghubungi Max dan David ."
Mereka lalu menyeret paparazi bayaran itu yang sudah terlihat babak belur.
***
Di sisi lain Mikha yang makan malam bersama dengan temannya terlihat sangat bahagia, sesekali ia terlihat tersenyum sendiri.
"elah beda deh yang abis di VC sama ayang mah" ujar Dilla menggoda Mikha yang duduk di hadapannya.
"Yee sirik aja lu mblo." balas Mikha menjulurkan lidahnya.
"Lah emangnya lu juga gak jomblo?". Dilla kembali menggoda Mikha.
"yeee rese lu." Mikha mengerucut kan bibirnya dan melempar Dilla dengan tissue yang sudah di bentuk seperti bola.
"wahahahaha ini namanya jomblo gak tau diri." ucap Indah yang membuat mereka bertiga tertawa.
Tiba-tiba musik di Restoran itu berganti, memainkan salah satu lagu milik The Prince.
Mikha terdiam seakan mendengarkan dengan tajam.
"Eh eh lu dengar gak ini lagu, gw rasa suaranya mirip banget sama suara Max!"
Dilla dan Indah saling pandang dan terdiam, mereka enggan berkomentar.
"Di otak lu Max mulu! dasar bucin!" Indah mencoba membuyarkan suasana dan mengalihkan perhatian Mikha.
Mereka kembali bercengkrama dan bersenda gurau, Mikha melupakan segala pertanyaan yang sempat terlintas di pikirannya, namun sayangnya semua itu tak berlangsung lama karena tiba-tiba sepasang sosok yang tidak di inginkan kehadirannya datang menghampiri mereka.
"eh ketemu disini kita." Sapa Resti pura-pura ramah, namun Mikha dan teman-temannya berusaha mengacuhkan dia.
"Sayang lihat aja ku di cuekin! tapi yaa maklum lah ya calon perawan tua kaya mereka pantes iri sama aku yang cantik begini."
Dilla yang sudah muak mulai terprovokasi oleh ucapan Resti.
BRAK
"Jaga ucapan lu ya!" Dilla menggebrak meja dan menunjuk-nunjuk Resti dengan jarinya telunjuknya.
"hahaha nyata nya kok! gak ada yang mau sama kalian, liat aja penampilan urakan apalagi temen lo tuh si Mikha, langganan di panggil Supervisor, heran ya kok perusahaan masih aja memperkerjakan karyawan b*go kaya dia!
eh eh tapi si Mikha masih mending sh! dia bukannya simpanan bule ya, gw sering liat dia di jemput tapi sayang bule miskin, jemputnya saja pakai motor bebek hihihi!"
PLAK!!!
Indah yang sudah menahan emosi mulai kesal dengan Resti yang selalu mengganggu mereka, hingga akhirnya sebuah tamparan dari Indah melayang ke wajah Resti.
" Eh kalian kasar ya!" Pekik seorang laki-laki paruh baya bertubuh gempal yang merupakan pasangan Resti.
"Stop! Tolong ya Om jaga tuh mulut Sugar baby-nya! ayo Ndah, Dil kita pergi! ngapain lu kepancing sama pasangan random kaya mereka."
Mikha menarik tangan kedua temannya untuk pergi menjauh dari si wanita pembuat onar.
***
Hai semua Terima Kasih ya sudah berkunjung ke karyaku.
Bisa di klik Favorit ❤jika suka,
Like👍, koment
dan Rate ⭐⭐⭐⭐⭐
Berikut Author kasih Visual dari 2 tokoh yang baru muncul.
Jhon Marcello Larry
35 Tahun
Anak tertua dari keluarga Larry ( Kakak Maxim)
NB: sengaja ya Max dan Jhon di visualisasi oleh orang yang sama cuma beda usia aja, biar di kata mirip 😁 kan namanya juga Abang adek .
Marrie Edelweiss Larry
20 Tahun
Putri satu-satunya keluarga Larry (Adik Maxim)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Donat Mblondo
19
2021-08-12
0
Bagus Effendik
next
kita saling dukung nyok
2021-01-25
0
NA_SaRi
resti blm tau aja siapa bule miskin yg dia katain tuh, kalo dh kebongkar rahasianya kelar deh lu res🤧🤧🤧
2020-11-30
1