Kemarahan Andrew Larry

"Sayang mengapa kakakmu belum datang?" tanya Ny Anna Larry, dia adalah Ibunda Max yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit.

"Sabar mom, nanti pasti kakak datang." jawab Marrie menenangkan ibunya.

"Kalau tidak datang bagaimana? Mommy sangat rindu padanya, mommy sangat menyesal !" Ujar Ny Anna sedih, wanita tua itu mulai menitikan air matanya.

"Mom sabar, aku yakin kakak datang! walau sifatnya keras kepala tapi ia tidak pernah ingkar dengan janjinya." ujar Marrie menenangkan hati ibunya.

cklek

Pintu ruangan terbuka, seseorang muncul di balik pintu itu, seseorang yang sudah sangat di nantikan kehadirannya.

"Maxim!!! akhirnya kau datang sayang." Ny Anna tak kuasa menahan tangisnya saat melihat anak kesayangannya datang.

Pandangan Max terkunci pada sosok wanita tua yang tidak lain adalah Ibundanya, tubuhnya lebih kurus dari sebelumnya, tampak guratan-guratan kesedihan di wajahnya membuat Max tak kuasa melihatnya.

Ia segera menghampiri dan berlutut di depan ibunya, lalu mencium tangan Ibunya, yang membuat Ny. Anna kaget melihat sikap anaknya yang tidak seperti biasanya.

"Mommy maafkan aku yang selalu menyusahkan, aku bukan anak yang berbakti." ujar Max lirih penuh penyesalan.

"Sayangku bangunlah, peluklah mommy mu ini! mommy sangat rindu padamu." ucap Ny Anna merentangkan tangannya, merekapun berpelukan melepaskan kerinduan.

"Maafkan aku mom, aku banyak mengecewakanmu." Ucap Max lembut.

"Huss ...sudahlah jangan berkata seperti itu, bagaimanapun keadaan kamu, kamu tetap anak mommy yang sangat mommy sayangi. Mommy juga salah sudah memaksakan kehendak kami padamu, sekarang mommy tidak akan memaksa mu menikah lagi, kamu bebas melakukan apapun yang kamu suka asalkan jangan pergi dan menghilang seperti kemarin lagi, mommy sangat takut kehilanganmu." Ucap Ny Anna penuh penyesalan.

"Tidak mom, aku berjanji akan berubah! aku tidak akan membuat mommy malu lagi, dan aku juga akan menikah namun dengan wanita pilihanku tidak dengan Clara."

Perkataan Max membuat Ny. Anna dan Marrie terkejut, mereka tidak menyangka secepat itu Max memutuskan untuk menikahi seorang wanita.

"Be ... benarkah? apa kamu tidak terpaksa? jangan memaksakan sesuatu jika hatimu tidak menerima, sayang " Ucap Ny Anna menatap lekat wajah anak laki-lakinya.

"Tidak mom, aku sangat yakin! aku sangat mencintainya, kehadirannya membuatku perlahan berubah dan dia sangat membuat hatiku merasa nyaman, aku mohon mommy merestui walau dia bukan wanita seperti Clara yang terlahir dari keluarga kaya raya."

Ujar Max meyakinkan ibunya.

Mendengar perkataan anaknya, Ny.Anna tersenyum lebar dan menganggukan kepala.

"Tentu saya Sayang, Mommy sangat bahagia."

BRAK!!!

"Anak S*alan! untuk apa kau kembali! belum puas mempermalukan wajah keluarga ini lagi! dasar abnormal pembawa s*al !"

Tiba-tiba pintu di buka dengan kencang oleh Tuan Andrew Larry yang tidak lain adalah ayah Max, pria itu tampak sangat marah melihat kehadiran Max, ia terus memaki anak laki-laki keduanya yang berada di hadapannya.

PLAK!!!

"Anak tidak tau diri! tidak tau di Untung!"

"Daddy sudah hentikan!" Pekik Marrie dan segera menahan ayahnya, sedangkan Ny.Anna hanya menangis histeris melihat putranya di tampar di hadapannya, ia sangat ingin menolong putra kesayangannya namun apa daya kondisi fisiknya masih terlalu lemah.

"Kakak cepat pergi!!! biar aku yang menjelaskan ke daddy!"

Pekik Marrie yang masih menahan ayahnya, Tanpa berkata sedikitpun Max langsung pergi meninggalkan keluarganya, pipinya kanannya memerah akibat tamparan keras yang melayang dari tangan ayahnya.

Segera ia meninggalkan rumah sakit dan menuju ke Apartemen milik Jerry.

***

Flasback On

Pagi itu Max di panggil untuk menemui ayahnya yang berada di ruang kerjanya.

"Ada apa daddy?"

Max langsung duduk di hadapan ayahnya.

"Maxim kapan kamu akan menikah?" Tanya Pria tua itu dengan serius.

"Menikah? ayolah dad jangan bercanda, usiaku masih muda masih banyak yang mau aku lakukan." Jawab Max santai.

"Kamu itu selalu seenaknya sendiri, kamu sudah saya berikan kebebasan memilih karir yang kau mau, lihat kakakmu! dia yang capek mengurus perusahaan tapi kamu tidak peduli sedikitpun, Daddy cuma minta satu permintaan saja apakah sulit ?"

"Tapi daddy aku belum siap! lagi pula aku belum memiliki wanita yang cocok untuk menjadi kekasihku."

"Tidak perlu Khawatir saya sudah menyiapkan pasangan yang cocok untukmu! kamu ingat Clara, dia adalah kerabat jauh kita, gadis itu cantik dan anggun sangat cocok untukmu."

Pernyataan ayahnya membuat Max naik pitam, ia sangat tidak suka dengan perjodohan yang sudah di atur oleh orang tuanya.

"Daddy, aku tidak ingin menikah!" Pekik Max

"Kenapa?"

"Karena aku belum siap, lagi pula aku ingin menikah dengan wanita pilihanku !"

"Kapan kau siap! hah! kapan kau memiliki wanita baik-baik, Jika tingkah lakumu seperti ini! MEN...JI...JI...KAN !!!"

Tuan Andrew melempar beberapa majalah dan surat kabar ke wajah Max, disana heboh dengan kabar panas salah satu penyanyi papan atas dari vocal group The Prince yang melakukan "hubungan" one night stand dengan model majalah panas yang biasa di panggil 'Jess'.

"Daddy ... i ...ini ...aku bisa jelaskan." ujar Max gugup, keringat dingin membasahi tubuhnya.

"Hah dasar anak s*alan! memalukan nama keluarga! Robert! Hendrik! Kenan! kurung anak s*al ini di kamar, awasi dia sampai hari pernikahannya tiba !"

Tuan Andrew memerintahkan 3 orang pengawalnya untuk menahan Max, Max mencoba melawan namun tenaga dan postur tubuh pria-pria itu lebih besar dan kuat darinya .

"Daddy sampai kapanpun aku tidak akan menikahi Clara!!!"

Max terus menerus berteriak pada ayahnya namun pria tua itu lebih memilih mengacuhkannya.

"Hallo Frans tolong tangani berita yang tersebar tentang Maxim dan Jess, tutup skandal itu rapat-rapat, lakukan apa saja yang penting berita itu lenyap!"