Salah Sasaran Tapi Tak Sia sia

" Jangan membuatku malu seperti ini Mar ?" ucap Ziva yang merasa malu saat Damar menolak dirinya dan lebih memilih wanita biasa seperti Sheila.

" setidaknya demi nama baik dan harga diriku Mar " ucap Ziva yang masih berharap Damar bisa mengubah pikirannya.

" maaf, tapi memang di antara kita tak ada hubungan apapun "

" bahkan kita hanya teman satu fakultas " jelas Damar yang membuat ibunya bereaksi cukup keras.

" selamanya bunda tidak akan pernah merestui jika kamu lebih memilih Sheila, titik " ucap bunda Maya tegas.

" maaf Tante, Damar mengatakan itu hanya sebagai perumpamaan, toh kami hanya bersahabat tidak lebih " ucap Sheila yang tak ingin Bu Maya semakin tak suka padanya.

" diam kamu !!! "

" ingat saya tidak berbicara padamu dan saya juga sangat tidak suka jika kalian berteman apalagi bersahabat " ucap Bu Maya semakin keras.

" Bun sudah, malu di lihat yang lain " ucap Damar yang sangat tau bagaimana sikap ibunya jika sudah tak menyukai suatu hal.

" Mar, sebaiknya aku pulang ' ucap Sheila yang sudah benar benar tak bisa menikmati pesta ulang tahun Ziva di tambah hatinya sakit saat mendengar apa yang Bu Maya katakan.

" Sheila tunggu " panggil Damar sambil mengejar Sheila.

" kita pulang sama sama " ucap Damar yang sudah malas menghadiri acara Ziva.

" Damar kita bisa bicarakan semua ini " ucap Ziva yang berhasil menghentikan langkah Damar.

" maaf teman teman semua, kalian bisa menikmati makanan dulu karena ada yang harus saya bicarakan dulu dengan damar dan ini penting " ucap Ziva yang langsung menarik paksa Damar agar mengikuti dirinya.

" kita mau kemana zi ? Aku harus mengantar Sheila " ucap Damar sambil menghentikan langkahnya dan tentu saja berhasil membuat langkah Ziva pun ikut terhenti.

" maaf aku tidak bisa ikut dengan mu karena aku benar benar tak memiliki perasaan apapun dengan mu " ucap Damar sambil melepaskan genggaman tangan Ziva dari lengannya.

" sebenarnya apa hubungan mu dengan Sheila wanita kampungan itu ?" teriak Ziva yang sudah sejak lama suka pada Damar.

" meski kami hanya bersahabat tapi dia sangat berarti bagiku "

Setelah mengatakan itu Damar bergegas mengejar Sheila yang memilih berjalan kaki menyusuri jalanan sepi tanpa rasa takut sedikit pun.

" Sheila tunggu " ucap Damar sambil berlari bahkan Damar seolah lupa dengan mobilnya yang masih terparkir depan rumah Ziva.

" kenapa kamu berlari ? Kamu kan bawa mobil " ucap Sheila yang berhasil menghentikan langkah Damar tapi Damar memilih kembali melanjutkan langkahnya menghampiri Sheila tanpa memperdulikan nasib mobilnya.

" taksi stop " ucap Damar setelah berhasil menggenggam tangan Sheila.

Keduanya pun langsung menaiki taksi dan setelah Damar menyebutkan lokasi tujuan mereka taksi itu melesat membelah jalanan yang terasa sangat ramai malam ini.

" maaf atas sikap bunda " ucap Damar.

" bunda hanya belum kenal kamu lebih jauh, jadi bunda bersikap seperti itu " ucap Damar yang begitu menyayangi Sheila.

" aku tau " ucap Sheila tanpa melihat ke arah Damar.

" pak kita ganti rute, kita ke jalan mawar saja" ucap Damar yang tau jika mood Sheila sedang tidak baik baik saja.

" jangan bersikap seolah kita pasangan kekasih, jadi lebih baik kamu antar aku pulang" ucap Sheila yang mencoba melindungi hatinya.

" kenapa ? Apa kamu sudah mulai jatuh cinta ?" tanya Damar sambil memainkan alisnya.

Tanpa keduanya sadari ada sepasang mata yang terus mengawasi mereka menggunakan mobil, hingga sampai taksi yang Damar dan Sheila tumpangi berhenti di sebuah cafe tepi bukit yang sering di datangi muda mudi.

" Jika aku tak bisa memilikimu dengan cara halus, aku akan menjebak mu agar kamu bisa menjadi milikmu " ucap seorang wanita yang baru saja turun dari dalam mobil, ya sepasang mata itu milik Ziva yang bahkan tak memperdulikan pesta ulang tahunnya malam ini.

" pelayan " panggil Ziva pada seorang pelayan yang baru saja kembali dari gajebo yang Damar dan Sheila tempati.

" mau pesan apa ?" tanya pelayan yang Ziva panggil.

" saya ingin kamu memasukkan ini kedalam minuman laki laki yang ada di gajebo itu " tunjuk Ziva pada Damar.

" tapi ?" pelayan tadi tak jadi melanjutkan ucapannya setelah melihat beberapa lembar uang merah di depan matanya.

" bisa ?" tanya Ziva memastikan.

" bisa " jawab pelayan cafe tanpa memikirkan efek yang akan Damar terima jika sampai meminum apa yang Ziva berikan.

" untuk apa kita disini ?" tanya Sheila yang terpaksa duduk dan melihat sekeliling cafe yang memang memanjakan mata.

" aku tau mungkin kamu sakit hati dengan apa yang tadi bunda katakan "

" tapi aku sangat bahagia bisa memiliki sahabat seperti mu ' ucap Damar.

" dan jika aku harus kehilangan semua teman, tak masalah bagiku selama aku masih bisa memiliki sahabat seperti mu " ucap Damar tulus.

" silahkan " ucap pelayan yang baru saja menyajikan menu yang Damar pesan untuk dirinya dan juga Sheila.

" kamu pesan apa ?" tanya Sheila yang melihat minuman yang Damar pesan terasa enak di mata Sheila

" mocktail lemonade " ucap Damar yang ternyata langsung di sambar oleh Sheila tanpa pikir panjang lagi.

Melihat Sheila yang mengambil umpan untuk Damar membuat Ziva sangat marah dan ingin menghampiri Damar dan Sheila, tapi tiba tiba saja seringai jahat muncul di wajah Ziva saat mengingat reaksi obat yang tak sengaja Sheila minum.

" tidak ada yang sia sia dalam setiap usahaku untuk mendapatkan Damar " ucap Ziva yang langsung mengeluarkan handphone miliknya dan mulai membuka aplikasi video sebagai bukti yang bisa iya tunjukan pada ibunya Damar suatu hari nanti.

" Dam, kenapa tiba tiba kepalaku berat ?" tanya Sheila sambil terus memegang kepalanya.

" kenapa ?" tanya Damar sambil memegang kening Sheila untuk merasakan kening Sheila apakah demam atau tidak.

" jangan sentuh " ucap Sheila sambil menjauhkan tangan Damar karena tubuhnya bereaksi cukup aneh saat kulitnya dan kulit Damar saling bersentuhan.

" kamu kenapa Sheila ?" tanya Damar semakin khawatir.

" aku mau pulang " ucap Sheila yang langsung bangkit dari duduknya tapi langkahnya malah sempoyongan dan dengan sigap Damar meraih tubuh Sheila sebelum ambruk ke tanah.

" panas Dam, tubuhku panas " ucap Sheila sambil mengibas ngibaskan pakaian atasnya tapi dengan sigap Damar menahan apa yang ingin Sheila lakukan.

" jangan seperti ini Sheila " ucap Damar yang langsung menarik keluar Sheila dari dalam cafe sebelum sesuatu terjadi pada Sheila nantinya.

" aku ingin berendam " ucap Sheila di sela sela rintihan yang terdengar lain di telinga Damar dan kini Damar mengerti apa yang sedang terjadi pada Sheila saat ini.

" siapa yang mencoba bermain main dengan ku ?" tanya Damar sambil menghentikan taksi yang lewat.

" pak ke jalan melati " ucap Damar yang terpaksa membawa Sheila ke kosan miliknya karena tak mungkin membawa Sheila dalam keadaan seperti ini.

" aku sudah berjanji pada kak Altaf untuk menjaga mu dan aku janji akan melindungi mu sampai kapan pun "

✍️✍️✍️ Dengan cara apa Damar menjaga Sheila yang sedang berada dalam pengaruh obat kiriman Ziva ? Dan apa yang akan terjadi setelah Sheila sadar nanti ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘 😘 😘

Terpopuler

Comments

Syhr Syhr

Syhr Syhr

kamu harus bertahan melawan rasa itu, Dam

2024-09-11

0

Syhr Syhr

Syhr Syhr

blak-blakan

2024-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 Menolak Lamaran
2 Salah Sasaran Tapi Tak Sia sia
3 Ancaman Vs Melindungi Harga Diri
4 Keputusan Sulit
5 Dee
6 Mencari dan Terus Mencari
7 Protektifnya Seorang Ibu
8 Saat Takdir Sudah Berperan
9 Rindu Yang Terpendam
10 Membuka Luka
11 Hanya Ingin Yang Terbaik
12 Cerita Yang Sebenarnya
13 Pertemuan
14 Pendukung vc Pembenci
15 Mengenalkan Diri
16 Tak Pernah Berubah
17 Teguh Pendirian
18 Yakin
19 Siasat
20 Hanya Ingin Menyadarkan
21 Gombalan Damar
22 Luluh
23 Menebus Luka
24 Tuduhan Tak Mendasar
25 Dream Wedding
26 Keinginan Bu Silla
27 Meminta Restu
28 Perjuangan Yang Tak Sia Sia
29 Ulat Perusak
30 Hampir Saja
31 Takut
32 Keputusan Sulit
33 Tegas Dan Tak Ingin Dikasihani
34 Mimpi Buruk
35 Khawatir
36 Hanya ingin sendiri
37 Pelukan Penenang Jiwa
38 Ragu
39 Panggilan Sayang
40 Promo novel baru R-kha Mawar Berduri
41 Hari Yang Dinanti
42 Lampu Hijau
43 Sabar ya....
44 Izin Masuk
45 Tak cukup Sekali
46 Memutar Balikkan fakta
47 Adik Ipar Ngga Ada Akhlak
48 Bukan Sekedar Paman
49 Akhir Kegilaan Ziva dan Bimo
50 Kekecewaan Dee
51 Perjuangan Altaf untuk Dee
52 Rumah Baru Lembaran Baru
53 Bimbang
54 Jangan Berharap Lebih
55 Kesempatan Kedua
56 Heart to heart
57 Merasa bersalah
58 Kesempatan Dalam Kesakitan
59 Penyesalan Yang Terlambat
60 Mengurung Diri
61 Kekhawatiran Seorang kakak
62 Diterima Sepenuh Hati
63 Pertemuan Yang Dinanti
64 Kabar Bahagia
65 Terpancing Umpan Sendiri
66 Amanat Ibu
67 Firasat
68 Kenapa Secepat Ini
69 Belum Bisa Menerima
70 Rencana Altaf
71 Kamuflase
72 Cemburu Tanda Cinta
73 Batasan Yang Nyata
74 Berhak Bahagia
75 Kesal
76 Mood Ibu Hamil
77 Di luar Dugaan
78 Ide Gila Damar
79 Sisi Lain Sheila
80 Kasih Sayang Yang Terabaikan
81 Meraih Bahagia
82 Isi Hati Dee
83 Mengembalikan Kepercayaan Diri
84 Berdamai
85 Antara Hidup Dan Mati
86 Perjuangan Yang Berakhir Bahagia
87 Extra part 1
88 Promo Novel Baru Dimadu Selepas Akad
89 Promo Novel Baru Cinta Diujung Senja
90 Promo Novel Baru Jangan Pisahkan Aku Dan Anakku
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Menolak Lamaran
2
Salah Sasaran Tapi Tak Sia sia
3
Ancaman Vs Melindungi Harga Diri
4
Keputusan Sulit
5
Dee
6
Mencari dan Terus Mencari
7
Protektifnya Seorang Ibu
8
Saat Takdir Sudah Berperan
9
Rindu Yang Terpendam
10
Membuka Luka
11
Hanya Ingin Yang Terbaik
12
Cerita Yang Sebenarnya
13
Pertemuan
14
Pendukung vc Pembenci
15
Mengenalkan Diri
16
Tak Pernah Berubah
17
Teguh Pendirian
18
Yakin
19
Siasat
20
Hanya Ingin Menyadarkan
21
Gombalan Damar
22
Luluh
23
Menebus Luka
24
Tuduhan Tak Mendasar
25
Dream Wedding
26
Keinginan Bu Silla
27
Meminta Restu
28
Perjuangan Yang Tak Sia Sia
29
Ulat Perusak
30
Hampir Saja
31
Takut
32
Keputusan Sulit
33
Tegas Dan Tak Ingin Dikasihani
34
Mimpi Buruk
35
Khawatir
36
Hanya ingin sendiri
37
Pelukan Penenang Jiwa
38
Ragu
39
Panggilan Sayang
40
Promo novel baru R-kha Mawar Berduri
41
Hari Yang Dinanti
42
Lampu Hijau
43
Sabar ya....
44
Izin Masuk
45
Tak cukup Sekali
46
Memutar Balikkan fakta
47
Adik Ipar Ngga Ada Akhlak
48
Bukan Sekedar Paman
49
Akhir Kegilaan Ziva dan Bimo
50
Kekecewaan Dee
51
Perjuangan Altaf untuk Dee
52
Rumah Baru Lembaran Baru
53
Bimbang
54
Jangan Berharap Lebih
55
Kesempatan Kedua
56
Heart to heart
57
Merasa bersalah
58
Kesempatan Dalam Kesakitan
59
Penyesalan Yang Terlambat
60
Mengurung Diri
61
Kekhawatiran Seorang kakak
62
Diterima Sepenuh Hati
63
Pertemuan Yang Dinanti
64
Kabar Bahagia
65
Terpancing Umpan Sendiri
66
Amanat Ibu
67
Firasat
68
Kenapa Secepat Ini
69
Belum Bisa Menerima
70
Rencana Altaf
71
Kamuflase
72
Cemburu Tanda Cinta
73
Batasan Yang Nyata
74
Berhak Bahagia
75
Kesal
76
Mood Ibu Hamil
77
Di luar Dugaan
78
Ide Gila Damar
79
Sisi Lain Sheila
80
Kasih Sayang Yang Terabaikan
81
Meraih Bahagia
82
Isi Hati Dee
83
Mengembalikan Kepercayaan Diri
84
Berdamai
85
Antara Hidup Dan Mati
86
Perjuangan Yang Berakhir Bahagia
87
Extra part 1
88
Promo Novel Baru Dimadu Selepas Akad
89
Promo Novel Baru Cinta Diujung Senja
90
Promo Novel Baru Jangan Pisahkan Aku Dan Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!