Tak Pernah Berubah

Bu Mila langsung menerobos kedalam ruang rawat dimana Sheila dan damar berada begitu juga dengan Dee yang entah sudah menerima kehadiran dan mengakui kehadiran Damar sepenuhnya atau tidak.

" apa yang sedang kamu lakukan Damar ?" tanya Bu Mila yang berhasil mengejutkan Sheila yang memang membelakangi Bu Mila.

" bunda... " refleks Dee memeluk Sheila karena takut saat mendengar nada suara Bu Mila yang sangat tak bersahabat.

" bunda ?"

" Kia ?"

" sedang apa kalian disini ?" tanya Damar yang menjawab pertanyaan dengan pertanyaan lagi.

" tak perlu tau kenapa dan dari mana bunda tau dimana kamu berada saat ini " ucap Bu Mila yang masih belum mengalihkan pandangannya dari pasangan ibu dan anak yang ada di hadapannya.

" bunda... Dee takut " ucap ulang Dee yang hanya ingin Bu Mila pergi dari ruangannya.

" maaf Mar, sebaiknya kamu ajak ibu dan adik mu bicara di taman rumah sakit atau di tempat mu saat ini karena Dee sepertinya takut mendengar suara ibumu " ucap Sheila yang tak ingin anak sekecil Dee harus mendengar ucapan kasar yang biasa Bu Mila katakan di hadapannya.

" berani kamu mengusir saya " tunjuk Bu Mila yang malah merasa terhina dengan sikap yang Sheila tunjukan.

" maaf Bu jika ucapan saya menyinggung perasaan ibu, tapi saya harap ibu mengerti jika kondisi Dee sedang tidak baik dan suara ibu membuat Dee takut " ucap Sheila apa adanya.

" kamu !!!" bukannya sadar Bu Mila malah bersiap menampar Sheila tepat di hadapan Dee dan juga Damar yang tentu saja membuat Dee memeluk erat ibunya sedangkan Damar dengan sigap berdiri untuk menahan Bu Milla.

" jika dulu ibu ingin menampar saya mungkin saya akan diam " ucap Sheila sambil menahan tangan Bu Milla yang hanya tinggal beberapa centi lagi mendarat sempurna di pipi kirinya.

" tapi sekarang saya sudah menjadi seorang ibu yang tentu saja harus menjaga mental anak saya yang mungkin akan berpengaruh saat melihat kekerasan yang ibu lakukan " ucap Sheila panjang lebar.

" jika memang ibu masih tak menyukai saya, saya tidak masalah tapi saya harap ibu tidak membuat anak saya trauma dengan sikap keras anda saat ini " ucap Sheila bersikap semestinya sebagai seorang ibu.

" Bu, ikut Damar keluar biar Damar jelaskan semuanya " ucap Damar yang mencoba mengerti dengan sikap yang Sheila tunjukan.

" baru satu hari kamu bertemu dengan wanita ini lagi, sikap kamu sama ibu sudah jauh berbeda "

" memang apa yang wanita itu lakukan. Hingga kamu jadi seperti ini" ucap Bu Mila yang malah membuat drama di rumah sakit.

" Bun, kita bicara di luar saja "

" kasihan sepertinya anak itu benar benar ketakutan dengan sikap ibu saat ini " ucap Kia yang sejak tadi hanya memperhatikan Dee yang tak ingin melepaskan pelukan Sheila meski hanya sedikit.

" jadi kamu juga membela wanita itu juga ?" tanya Bu Mila yang malah semakin terbawa emosi.

" Mar, aku mohon " ucap Sheila berharap Damar bisa meyakinkan dan membawa Bu Milla pergi dari ruangan Dee saat ini juga.

" maafkan aku dan ibu ku " ucap Damar yang langsung menarik keluar tangan ibunya yang tentu saja mau tak mau terpaksa mengikuti langkah Damar yang sudah luar dari ruang rawat Dee dan mau tak mau Kia pun mengikuti ibu dan kakaknya yang sudah keluar dari ruang rawat Dee.

" sudah ya sayang, ibu tadi sudah pergi " ucap Sheila sambil terus mengusap lembut punggung Dee agar tak terus takut dengan sikap bu Mila yang tak pernah berubah bahkan setelah delapan tahun mereka tak bertemu.

Damar terus menarik tangan Bu Mila sampai di depan lift rumah sakit dan karena hal ibu tentu saja membuat Bu Mila sangat marah dengan sikap Damar.

" kenapa kamu berubah setelah bertemu dengan wanita itu ?" tanya Bu Mila yang bahkan tak perduli saat orang orang memperhatikan mereka.

" Bun kita bicara di taman ok " ucap Damar sedikit berbisik.

" kak Damar benar bunda, bunda harus menahan amarah bunda dan dengarkan penjelasan kak Damar baru bunda boleh berkomentar " ucap Kia mendukung kakanya.

" kalian berdua sama saja, sama seperti mendiang ayah kalian " ucap Bu Mila yang memang sangat merasa jika sikap Damar dan Kia lebih cenderung pada suaminya yang sangat baik hati.

Ketiganya pun terdiam sampai di sebuah taman rumah sakit yang cukup asri dan sejuk ditambah ada meja bulat beratapkan payung.

" sekarang jelaskan pada bunda dan jangan pernah ada yang kamu lewatkan " ucap Bu Mila yang sudah tak sabar kenapa bisa Damar menemukan Sheila.

" dan siapa anak itu ?" tanya Kia yang sangat penasaran dengan anak kecil yang memanggil Sheila dengan sebutan bunda.

" jujur Damar tidak pernah tau jika selama delapan tahun ini Sheila ada di kota ini " ucap Damar membuka pembicaraan.

" dan apa bunda tau siapa orang yang pertama kali Damar temukan di kota ini ?" tanya Damar berharap ibunya membuka suara untuk menebak tapi sayang Bu Mila hanya diam.

" pasti kak Sheila ?" tebak Kia antusias.

" bukan, kak Altaf dan anak laki laki yang kalian lihat tadi di rumah sakit " ucap Damar mengingat kejadian kemarin.

" dan saat tiba di kantor ternyata tuhan begitu baik hati membawa Sheila ke hadapan Damar karena Sheila ternyata bekerja di kantor yang Damar pegang saat ini.

" jangan bilang jika anak laki laki itu anak kamu dengan wanita itu delapan tahun lalu ?" tanya Bu Mila yang sejak tadi sudah menebak jika anak laki laki itu memang anak damar dan Sheila yang tak lain adalah cucunya.

" bunda benar " ucap Damar dengan wajah berseri dimana di wajah itu terlihat jelas jika damar bangga mengakui Dee sebagai putranya.

" apa kamu sadar dengan sikap ceroboh kamu yang dengan mudahnya di bohongi seperti itu oleh wanita itu ?" tanya Bu Mila masih mengingkari jika Dee memanglah cucunya.

" bisa saja bukan dia menikah dengan laki laki lain dan saat ini dia sudah menjadi seorang janda "

* dan saat kamu hadir dia mengarang cerita jika dia itu anak kalian " ucap Bu Mila yang masih tak terima jika keturunannya berasal dari orang biasa.

" Bun, apa bunda tak bisa melihat jika wajah anak itu terlihat sangat jelas wajah kak Damar ?" tanya Kia yang hanya ingin ibunya jangan terlalu egois dan menjunjung harta dan kasta.

" tapi menikah itu harus jelas bibit bebet bobotnya agar kelak anak yang di lahirkan pun memiliki harkat dan martabat yang tinggi" ucap Bu Mila.

" apa ibu pikir harkat dan martabat dibentuk karena harta semata ?" tanya Sheila yang berhasil menemukan Damar dan keluarganya.

" wanita lancang, siapa yang sudah memberi izin kamu untuk mencampuri urusan keluarga kami hah !!" bentak Bu Mila.

" Damar memang meminta Sheila untuk ikut bergabung setelah kak Altaf datang dan bisa menemani Dee di dalam " jawab Damar yang kembali mengobarkan api di hati dan pikiran Bu Mila.

" dan asal ibu tau jika Damar dan Sheila akan menikah dengan atau tanpa restu ibu " ucap Damar.

" Damar !!!"

✍️✍️✍️ apa Damar dan Sheila memang akan menikah meski tanpa restu Bu Mila ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Sunaryati

Sunaryati

Benar dan hanya Sheila yang mampu menghadapi he he/Frown/

2024-09-16

1

watini

watini

perlu di kasih syok terapi nih ibunya damar.kasih strok kayaknya bagus thoor....

2024-09-16

1

Rini

Rini

di rukiyah aja mbokmu kui mar, wong kok konslet akut

2024-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 Menolak Lamaran
2 Salah Sasaran Tapi Tak Sia sia
3 Ancaman Vs Melindungi Harga Diri
4 Keputusan Sulit
5 Dee
6 Mencari dan Terus Mencari
7 Protektifnya Seorang Ibu
8 Saat Takdir Sudah Berperan
9 Rindu Yang Terpendam
10 Membuka Luka
11 Hanya Ingin Yang Terbaik
12 Cerita Yang Sebenarnya
13 Pertemuan
14 Pendukung vc Pembenci
15 Mengenalkan Diri
16 Tak Pernah Berubah
17 Teguh Pendirian
18 Yakin
19 Siasat
20 Hanya Ingin Menyadarkan
21 Gombalan Damar
22 Luluh
23 Menebus Luka
24 Tuduhan Tak Mendasar
25 Dream Wedding
26 Keinginan Bu Silla
27 Meminta Restu
28 Perjuangan Yang Tak Sia Sia
29 Ulat Perusak
30 Hampir Saja
31 Takut
32 Keputusan Sulit
33 Tegas Dan Tak Ingin Dikasihani
34 Mimpi Buruk
35 Khawatir
36 Hanya ingin sendiri
37 Pelukan Penenang Jiwa
38 Ragu
39 Panggilan Sayang
40 Promo novel baru R-kha Mawar Berduri
41 Hari Yang Dinanti
42 Lampu Hijau
43 Sabar ya....
44 Izin Masuk
45 Tak cukup Sekali
46 Memutar Balikkan fakta
47 Adik Ipar Ngga Ada Akhlak
48 Bukan Sekedar Paman
49 Akhir Kegilaan Ziva dan Bimo
50 Kekecewaan Dee
51 Perjuangan Altaf untuk Dee
52 Rumah Baru Lembaran Baru
53 Bimbang
54 Jangan Berharap Lebih
55 Kesempatan Kedua
56 Heart to heart
57 Merasa bersalah
58 Kesempatan Dalam Kesakitan
59 Penyesalan Yang Terlambat
60 Mengurung Diri
61 Kekhawatiran Seorang kakak
62 Diterima Sepenuh Hati
63 Pertemuan Yang Dinanti
64 Kabar Bahagia
65 Terpancing Umpan Sendiri
66 Amanat Ibu
67 Firasat
68 Kenapa Secepat Ini
69 Belum Bisa Menerima
70 Rencana Altaf
71 Kamuflase
72 Cemburu Tanda Cinta
73 Batasan Yang Nyata
74 Berhak Bahagia
75 Kesal
76 Mood Ibu Hamil
77 Di luar Dugaan
78 Ide Gila Damar
79 Sisi Lain Sheila
80 Kasih Sayang Yang Terabaikan
81 Meraih Bahagia
82 Isi Hati Dee
83 Mengembalikan Kepercayaan Diri
84 Berdamai
85 Antara Hidup Dan Mati
86 Perjuangan Yang Berakhir Bahagia
87 Extra part 1
88 Promo Novel Baru Dimadu Selepas Akad
89 Promo Novel Baru Cinta Diujung Senja
90 Promo Novel Baru Jangan Pisahkan Aku Dan Anakku
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Menolak Lamaran
2
Salah Sasaran Tapi Tak Sia sia
3
Ancaman Vs Melindungi Harga Diri
4
Keputusan Sulit
5
Dee
6
Mencari dan Terus Mencari
7
Protektifnya Seorang Ibu
8
Saat Takdir Sudah Berperan
9
Rindu Yang Terpendam
10
Membuka Luka
11
Hanya Ingin Yang Terbaik
12
Cerita Yang Sebenarnya
13
Pertemuan
14
Pendukung vc Pembenci
15
Mengenalkan Diri
16
Tak Pernah Berubah
17
Teguh Pendirian
18
Yakin
19
Siasat
20
Hanya Ingin Menyadarkan
21
Gombalan Damar
22
Luluh
23
Menebus Luka
24
Tuduhan Tak Mendasar
25
Dream Wedding
26
Keinginan Bu Silla
27
Meminta Restu
28
Perjuangan Yang Tak Sia Sia
29
Ulat Perusak
30
Hampir Saja
31
Takut
32
Keputusan Sulit
33
Tegas Dan Tak Ingin Dikasihani
34
Mimpi Buruk
35
Khawatir
36
Hanya ingin sendiri
37
Pelukan Penenang Jiwa
38
Ragu
39
Panggilan Sayang
40
Promo novel baru R-kha Mawar Berduri
41
Hari Yang Dinanti
42
Lampu Hijau
43
Sabar ya....
44
Izin Masuk
45
Tak cukup Sekali
46
Memutar Balikkan fakta
47
Adik Ipar Ngga Ada Akhlak
48
Bukan Sekedar Paman
49
Akhir Kegilaan Ziva dan Bimo
50
Kekecewaan Dee
51
Perjuangan Altaf untuk Dee
52
Rumah Baru Lembaran Baru
53
Bimbang
54
Jangan Berharap Lebih
55
Kesempatan Kedua
56
Heart to heart
57
Merasa bersalah
58
Kesempatan Dalam Kesakitan
59
Penyesalan Yang Terlambat
60
Mengurung Diri
61
Kekhawatiran Seorang kakak
62
Diterima Sepenuh Hati
63
Pertemuan Yang Dinanti
64
Kabar Bahagia
65
Terpancing Umpan Sendiri
66
Amanat Ibu
67
Firasat
68
Kenapa Secepat Ini
69
Belum Bisa Menerima
70
Rencana Altaf
71
Kamuflase
72
Cemburu Tanda Cinta
73
Batasan Yang Nyata
74
Berhak Bahagia
75
Kesal
76
Mood Ibu Hamil
77
Di luar Dugaan
78
Ide Gila Damar
79
Sisi Lain Sheila
80
Kasih Sayang Yang Terabaikan
81
Meraih Bahagia
82
Isi Hati Dee
83
Mengembalikan Kepercayaan Diri
84
Berdamai
85
Antara Hidup Dan Mati
86
Perjuangan Yang Berakhir Bahagia
87
Extra part 1
88
Promo Novel Baru Dimadu Selepas Akad
89
Promo Novel Baru Cinta Diujung Senja
90
Promo Novel Baru Jangan Pisahkan Aku Dan Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!