Dee

Delapan tahun sudah berlalu sejak kejadian malam itu dan seperti yang Altaf katakan pada Sheila jika mereka akan pindah ke tempat dimana Damar dan ibunya tak akan mungkin bisa menemukan mereka.

Dan disini lah mereka di sebuah kota yang cukup jauh dari kota asal mereka dulu, dan apa kalian tau dari kejadian malam itu kini Sheila menjadi ibu tunggal dari seorang anak laki laki yang sering Sheila panggil dengan sebutan Dee.

" kak, apa kakak tau dimana Dee ?" tanya Sheila yang seperti hari hari biasanya setiap pulang kerja selalu mencari buah hati tersayangnya.

" mungkin sedang pergi bersama ibu ke depan " ucap Altaf yang sudah sampai rumah lebih dulu dari pada Sheila.

" kenapa ? Apa kamu masih takut jika tiba tiba saja dia menemukan kita ?" tanya Altaf.

" siapa om ?" tanya Dee yang baru saja datang bersama Bu Silla.

" penjual baso " jawab Sheila yang selalu membelokkan pembicaraan setiap Dee ikut campur.

" apa bunda sedang membicarakan tentang ayah ?" tebak Dee yang sudah bisa menebak jika orang yang Sheila bicarakan memang ayah yang selama ini Dee rindukan.

" kenapa kamu berpikir seperti itu ?" rangkul Altaf yang tak ingin karena ketidak hadiran sosok ayah membuat Dee merasa kekurangan kasih sayang.

" tapi memang benar kan ?" tanya Dee penuh keyakinan.

" sekuat apapun bunda menutupi semua ini dari Dee, Dee pasti akan bisa menemukan dia dan Dee akan bertanya kenapa dia sampai meninggalkan Dee dan bunda di sini " ucap Dee sambil masuk ke dalam kamarnya.

" kak " Sheila yang takut jika Dee membuktikan ucapannya hanya bisa menatap Altaf agar Altaf bisa memberikan pengertian pada Dee jika ini memang yang terbaik untuk semuanya.

" tapi dia juga berhak tau jika dia masih memiliki sosok seorang ayah " ucap Altaf yang merasa sudah waktunya Dee tau apa yang terjadi pada ibunya dan kenapa mereka berada di kota ini.

" tapi kak, mungkin saja saat ini Damar sudah bahagia bersama orang yang dia cintai dan mungkin juga Damar sudah memiliki anak " ucap Sheila yang tak ingin karena kehadiran mereka membuat kebahagiaan Damar dan wanitanya saat ini rusak.

" lalu bagaimana dengan kebahagiaan mu dan Dee ?" tanya Bu Silla yang sering merasa sedih dengan nasib yang di alami putrinya.

" Sheila bahagia Bu, Sheila dan Dee bahagia " ucap Sheila dengan senyum yang tersungging di bibir mungilnya.

" siapa yang ingin kamu bohongi ?" tanya Bu Silla yang sangat tau apa yang selama ini Sheila sembunyikan dari dirinya dan Altaf.

" jika memang kamu tak ingin mengusik kebahagiaan Damar, setidaknya carilah pasangan dan berikan Dee ayah " ucap Altaf yang ingin melihat adiknya bisa membuka hati untuk laki laki lain selain Damar.

" kenapa selalu ini yang kalian bahas " ucap Sheila yang sudah cukup lelah menjawab setiap kali kakaknya memintanya untuk membuka hati.

" Sheila nyaman dengan kehidupan Sheila saat ini dan bagi Sheila hidup berdua dengan Dee sudah lebih dari cukup untuk kami " ucap Sheila yang tanpa Sheila sadari jika Dee mendengar apa yang Sheila katakan.

" boleh Dee bertanya satu hal ?" tanya Dee sambil berjalan ke arah Sheila yang cukup terkejut dengan kehadiran Dee di antara pembicaraan mereka.

" Dee sejak kapan kamu disana ?" tanya Sheila yang tak ingin Dee mendengar hal yang tak pantas Dee dengar.

" apa laki laki yang bunda panggil Damar itu ayah Dee ?" tanya Dee yang berhasil membuat Sheila Bu Silla dan Altaf yakin jika Dee sudah ada di sana sejak mereka bertiga membahas tentang Damar.

" jika benar lalu dimana dia ?"

" apa jangan jangan.. "

" apa yang orang orang katakan itu benar, jika Dee anak haram yang lahir tanpa seorang ayah ?" tanya Dee dengan wajah datarnya.

" sayang ... Jangan berkata seperti itu " ucap Altaf yang sangat tak suka saat mendengar apa yang Dee katakan meski sebenarnya Altaf pernah mendengar selentingan tentang gosip yang beredar tentang Sheila dan Dee.

" tapi memang benar kan ?" tanya Dee yang masih menunggu jawaban dari Sheila.

" katakan bunda, apa benar jika Dee lahir di luar nikah dan hingga saat ini bunda belum pernah menikah ?" tanya Dee yang berhasil membuat hati Sheila hancur berkeping keping ditambah apa yang mungkin Dee rasakan saat mendengar semua itu.

" sayang, kamu anak bunda " ucap Sheila sambil memeluk erat putra kecilnya yang juga sama rapuhnya dengan dirinya.

" meski bunda tak memiliki suami dan kamu tak memiliki seorang ayah tapi bunda akan selalu ada untuk kamu dan kita akan saling menjaga satu sama lain " ucap Sheila semakin memeluk erat putranya.

" jadi benar jika laki laki itu ayah Dee ?" tanya Dee yang masih menunggu jawaban dari Sheila.

" Bun jawab, apa benar dia ayah kandung Dee ?" tanya Dee sambil menghapus airmata Sheila yang semakin menganak sungai di kedua pipi Sheila.

" ya, dia ayah kandung mu " ucap Altaf yang tak tega melihat Dee yang menunggu jawaban dari Sheila.

" cukup kak, jangan membahas tentang dia lagi " ucap Sheila yang tak ingin karena rasa penasaran nya membuat Dee berbuat nekad dan mencoba mencari Damar.

" tapi jika kita tak menceritakan sendiri mungkin saja Dee mendengar cerita yang salah dari orang lain " ucap Altaf mencegah hal yang mungkin saja terjadi.

" Sheila sendiri yang akan menceritakan semuanya pada Dee tapi beri Sheila waktu untuk menceritakan semua ini " ucap Sheila sambil menatap ke arah mata Dee putra semata wayangnya.

" baiklah, Dee akan menunggu bunda menceritakan semuanya sendiri pada Dee "

" tapi jika bunda tetap merahasiakan semuanya dari Dee, jangan salahkan Dee jika Dee mencari dengan cara Dee sendiri " ucap Dee sedikit mengancam Sheila.

" bunda janji sayang, tapi beri bunda waktu satu Minggu saja untuk bisa menguatkan hati agar bunda bisa berbicara dengan tenang padamu " ucap Sheila yang berpikir jika ini sudah saatnya menceritakan semuanya pada Dee.

" janji ?" tanya Dee sambil menunjukan jari kelingkingnya ke hadapan wajah Sheila.

" janji " ucap Sheila yang membalas tautan yang Dee tunjukan padanya.

" ya sudah Dee masuk karena Dee ingin bermain game online dengan seseorang " ucap Dee yang memilih pergi dari pelukan Sheila setelah yakin jika Sheila akan menceritakan semuanya tentang ayah yang masih menjadi misteri untuk dirinya.

" main game dengan siapa ?" tanya Bu Silla yang selalu protektif dengan Cucu laki lakinya.

" Dee tidak tau pasti, tapi di game dia mengenalkan diri dengan nama D-shey " ucap Dee sambil pergi ke dalam kamarnya.

" D- shey ?"

" siapa dia ? Dan kenapa Sheila merasa tak asing dengan nama itu ?" ucap Sheila merasa pernah mendengar seseorang menyebut nama D-shey tapi Sheila tak yakin dimana pernah mendengar nama itu.

" apa mungkin dia Damar ? " tanya Altaf berhasil membuat wajah Sheila pucat pasi.

✍️✍️✍️ Apa mungkin memang Damar yang sering bermain game online dengan Dee ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘 😘 😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***