Ketegangan Baru di SMA Oyama
Setelah pertempuran besar di aula, SMA Oyama mulai berangsur-angsur tenang. Para ketua geng yang sebelumnya menolak tunduk di bawah Kaito kini menunjukkan rasa hormat dan mulai bekerja sama dalam menjaga ketertiban di sekolah. Namun, di balik ketenangan itu, ada bayangan ancaman yang semakin mendekat: Kazuma.
Kaito, yang kini diakui sebagai pemimpin SMA Oyama, tidak bisa menghilangkan rasa gelisah di dalam hatinya. Meskipun telah mengalahkan para ketua geng, dia tahu bahwa tantangan sebenarnya belum tiba. Kazuma, mantan pemimpin legendaris SMA Oyama, telah memberikan ultimatum, dan Kaito sadar bahwa setiap gerakannya akan diawasi dengan cermat.
Di ruang rahasia yang digunakan Kaito dan timnya untuk berdiskusi, suasana terasa tegang. Makoto, Rika, dan Taro duduk mengelilingi meja, sementara Kaito berdiri dengan tangan terkepal, berpikir keras.
"Semua berjalan sesuai rencana, tapi gua gak bisa berhenti mikirin Kazuma," kata Kaito sambil memandang keluar jendela. "Dia jelas nggak akan diam aja ngeliat gua naik ke puncak."
Rika mengangguk, wajahnya serius. "Kazuma emang orang yang berbahaya. Dia gak cuma kuat, tapi juga punya pengaruh yang besar. Kita harus hati-hati."
Taro, yang biasanya ceria, kali ini terlihat muram. "Lu bener, Rika. Tapi kita juga gak bisa cuma nunggu serangan dia. Kita harus bersiap."
Kaito menatap timnya dengan tekad. "Gua tahu. Kita harus nyusun strategi baru. Kita perlu tahu lebih banyak tentang Kazuma, kelemahan dia, dan apa yang dia rencanain."
Penyelidikan Dimulai
Kaito memutuskan untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang Kazuma. Dengan bantuan teman-temannya, dia mulai menyelidiki latar belakang Kazuma, masa lalu, dan orang-orang yang pernah berurusan dengannya.
Makoto ditugaskan untuk mencari tahu tentang jaringan Kazuma di luar sekolah, sementara Rika mencoba mengorek informasi dari para alumni yang mungkin pernah mengenal Kazuma. Taro, dengan caranya yang unik, mulai mendekati para siswa yang pernah terlibat dalam geng Kazuma untuk mendapatkan petunjuk.
Waktu terus berjalan, dan perlahan-lahan mereka mulai mengumpulkan potongan-potongan informasi yang memberi gambaran lebih jelas tentang sosok Kazuma. Mereka menemukan bahwa Kazuma memiliki reputasi yang sangat kuat, tidak hanya di SMA Oyama, tetapi juga di dunia luar. Dia dikenal sebagai seorang petarung yang tidak pernah kalah, dan rumor mengatakan bahwa dia memiliki koneksi dengan dunia bawah yang lebih gelap.
"Ini lebih buruk dari yang gua kira," kata Makoto saat mereka berkumpul kembali. "Kazuma bukan cuma mantan pemimpin geng, dia juga punya pengaruh di luar sana. Kita harus siap dengan segala kemungkinan."
Rika menambahkan, "Gua juga dapet informasi kalau Kazuma gak pernah kalah dalam pertempuran apapun. Ini bakal jadi ujian terbesar buat kita."
Kaito mendengarkan dengan serius, otaknya bekerja keras untuk merencanakan langkah selanjutnya. "Kalau Kazuma bener sekuat itu, kita gak bisa sembarangan. Kita harus nyusun rencana yang lebih matang, dan mungkin kita perlu dukungan dari luar sekolah."
Pertemuan Rahasia
Malam itu, Kaito mengundang beberapa ketua geng yang paling dipercaya ke sebuah tempat rahasia di luar sekolah. Pertemuan ini dilakukan secara diam-diam untuk menghindari perhatian dari Kazuma atau mata-mata yang mungkin bekerja untuknya.
Di sebuah gudang tua, Kaito berdiri di depan mereka, memaparkan situasinya. "Kazuma gak akan diam aja. Gua yakin dia bakal nyoba ngejatuhin gua, dan dia gak akan main-main. Kita perlu semua kekuatan yang kita punya untuk ngelawan dia."
Para ketua geng mendengarkan dengan serius. Mereka tahu bahwa ancaman Kazuma bukan hal yang bisa dianggap remeh. Meskipun mereka semua kini bersatu di bawah Kaito, ketakutan akan kekuatan Kazuma masih terasa.
"Lu punya rencana, Kaito?" tanya salah satu ketua geng, dengan nada penuh harap.
Kaito mengangguk. "Gua punya beberapa ide. Tapi yang paling penting, kita harus tetep kompak. Kazuma bakal nyari celah di antara kita, dan kalo kita nggak hati-hati, kita bakal jatuh satu per satu."
Pertemuan berakhir dengan kesepakatan bahwa mereka akan terus bekerja sama dan menjaga satu sama lain. Kaito tahu bahwa ini hanya permulaan dari pertempuran yang lebih besar.
Persiapan untuk Konfrontasi
Hari-hari berikutnya, Kaito dan timnya bekerja tanpa henti. Mereka mempersiapkan segala sesuatu yang mungkin dibutuhkan untuk menghadapi Kazuma. Senjata, strategi, bahkan taktik penyergapan dibahas dengan serius.
Kaito juga mulai mengasah kemampuannya sendiri, berlatih lebih keras dari sebelumnya. Dia tahu bahwa jika ingin mengalahkan Kazuma, dia harus berada dalam kondisi terbaiknya. Setiap hari dia melatih tubuh dan pikirannya, mengantisipasi semua kemungkinan serangan dari Kazuma.
Kazuma sendiri tetap misterius. Tidak ada yang tahu apa yang sedang direncanakannya, atau kapan dia akan bergerak. Namun, Kaito bisa merasakan tekanan yang semakin mendekat.
Akhir dari Bayangan
Di penghujung minggu, saat malam mulai turun, Kaito mendapatkan pesan misterius. Sebuah surat tanpa nama tiba di tempat tinggalnya, berisi tantangan untuk bertemu di sebuah lokasi yang tidak dikenal di pinggiran kota.
Surat itu hanya berisi satu kalimat: "Buktikan kalau lu layak jadi pemimpin SMA Oyama."
Kaito mengenali tulisan tangan itu—itu pasti dari Kazuma. Dia tahu bahwa ini adalah saatnya, momen yang akan menentukan segalanya. Tanpa ragu, dia memutuskan untuk menerima tantangan itu.
Dengan surat itu di tangan, Kaito memanggil timnya. "Kazuma udah ngelempar tantangan. Ini saatnya gua buktikan semuanya."
Mereka semua terdiam, menyadari bahwa momen yang telah mereka tunggu-tunggu akhirnya tiba. Kaito, dengan tekad bulat, bersiap untuk menghadapi Kazuma, sang legenda yang bayangannya telah menghantui SMA Oyama selama ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments