Setelah Kemunculan Kazuma
Aula SMA Oyama kini dipenuhi dengan sisa-sisa kekacauan dari pertempuran yang baru saja berhenti. Kaito berdiri di tengah-tengah ruangan, menatap pintu yang baru saja ditinggalkan Kazuma dengan penuh kekaguman dan kecemasan. Sementara itu, para pemimpin geng dan siswa yang tadinya bertarung terlihat bingung, beberapa di antaranya terluka parah.
Makoto, Rika, dan Taro mendekati Kaito dengan ekspresi campur aduk. Makoto menggaruk kepalanya, terlihat pusing. "Kaito, ini bener-bener gila. Kazuma baru aja dateng dan ngasih ultimatum. Lu ada rencana gimana?"
Kaito memandang mereka dengan tatapan tegas. "Gua nggak tahu pasti, tapi satu hal yang jelas—guwe harus buktikan diri gua. Kazuma jelas bukan orang yang bisa dianggap remeh."
Rika mengangguk, meski wajahnya masih menunjukkan kelelahan. "Tapi, kita juga perlu mikirin strategi. Kazuma jelas-jelas bilang kita harus lebih dari sekadar pemberani. Gimana caranya kita bisa siap untuk ini?"
Taro, yang masih berlumuran darah dan keringat, menyela. "Kita perlu ngumpulin kekuatan. Kalo kita nggak kompak, kita bakal kalah lagi. Dan gua rasa, Kazuma bakal nunggu hasil dari lu."
Kaito mengangguk. "Gua ngerti. Kita perlu bikin semua orang di SMA Oyama ini ngerti tujuan kita dan siap untuk bertempur. Dan gua juga perlu ngeliat kemampuan dari ketua geng yang belum gua hadapi."
Persiapan di SMA Oyama
Hari-hari berikutnya penuh dengan aktivitas di SMA Oyama. Kaito dan timnya bekerja keras untuk menyusun rencana dan mengumpulkan dukungan dari siswa-siswa serta pemimpin geng yang masih netral. Pertemuan-pertemuan sering diadakan, dan Kaito mulai memperlihatkan kepemimpinannya dengan memberikan arahan yang jelas dan strategi yang solid.
Sementara itu, ketegangan di antara pemimpin geng yang menolak tunduk di bawah Kaito semakin meningkat. Beberapa dari mereka mulai merasa terancam dengan posisi Kaito yang semakin menguat, dan mereka tidak ragu untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka.
Di salah satu ruangan di SMA Oyama, Kaito duduk bersama Makoto, Rika, dan Taro. Mereka tengah membahas langkah selanjutnya.
"Sebentar lagi, Kazuma bakal ngeliat hasil usaha kita," kata Kaito. "Tapi ada beberapa ketua geng yang belum gua hadapi langsung. Lu semua tahu mereka pasti bakal nyoba ganggu kita."
Makoto mengangguk. "Betul. Beberapa dari mereka, seperti Yuto dan Takashi, udah keliatan keras kepala. Kita perlu pastiin mereka ngerti kalau kita bukan orang yang bisa diremehkan."
Pertemuan dengan Para Ketua Geng
Kaito memutuskan untuk mengundang para ketua geng yang masih belum bergabung di bawah kekuasaannya untuk menghadapi mereka secara langsung. Dia tahu bahwa jika dia bisa menunjukkan kemampuannya di hadapan mereka, dia bisa mengubah pendapat mereka tentang dirinya.
Di ruang konferensi, ketua geng yang menolak berkumpul. Mereka semua terlihat tegang dan siap untuk bertindak, siap dengan senjata tersembunyi dan niat untuk menantang Kaito jika perlu.
Kaito berdiri di depan mereka dengan sikap tenang dan penuh percaya diri. "Gua tahu banyak dari kalian yang masih nggak setuju sama gua. Tapi gua di sini bukan cuma buat ngasih perintah, gua di sini buat ngebuktiin kalau gua layak jadi pemimpin."
Salah satu ketua geng, Ryo, berdiri dan menatap Kaito dengan sinis. "Gua udah liat lu bertarung, Kaito. Tapi belum cukup buat ngelawan semua ketua geng di sini."
Kaito tidak tergoyahkan. "Kalau lu mau ngetes gua, ayo aja. Tapi gua yakin, gua bisa nunjukkin kalau gua layak."
Setelah beberapa saat berbincang, ketua geng yang masih enggan bergabung memutuskan untuk menghadapi Kaito dalam sebuah pertarungan langsung. Mereka ingin melihat seberapa kuat Kaito sebelum akhirnya menerima tawaran atau memutuskan untuk menantangnya lebih lanjut.
Pertarungan di Aula
Pertarungan di aula dimulai dengan ketegangan yang memuncak. Kaito berdiri di tengah aula, sementara ketua geng dan anak buah mereka mengelilinginya. Kaito merasa tekanan dari semua arah, tetapi dia tetap fokus pada tugasnya.
Satu per satu, ketua geng mulai maju untuk bertarung melawan Kaito dan pasukannya. Setiap pertarungan berlangsung dengan brutal dan sengit. Kaito harus melawan beberapa dari mereka secara bersamaan, menunjukkan kemampuannya dalam mengendalikan situasi yang kacau.
Rika, Makoto, dan Taro juga terlibat dalam pertarungan, membantu Kaito menghadapi lawan-lawannya. Mereka semua bertarung dengan semangat dan determinasi yang tinggi, berusaha membuktikan bahwa mereka benar-benar layak untuk memimpin SMA Oyama.
Pertarungan semakin intens ketika Kaito menghadapi ketua geng yang paling kuat di antara mereka. Kaito tahu bahwa pertarungan ini adalah kesempatan terakhir untuk menunjukkan kemampuannya. Dengan tekad yang kuat, dia melawan ketua geng tersebut dengan semua kekuatan yang dia miliki.
Akhirnya, setelah pertarungan yang panjang dan melelahkan, Kaito berhasil mengalahkan ketua geng tersebut dan membuktikan bahwa dia memang layak untuk memimpin. Para ketua geng yang sebelumnya menolak mulai mengakui kekuatannya dan akhirnya setuju untuk bergabung di bawah kepemimpinannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments