Bab 18: Kemunculan Penengah

Di Tengah Kekacauan

Pertempuran di aula SMA Oyama terus berlangsung dengan intensitas yang semakin meningkat. Kaito, meski terluka, tetap bertarung dengan gigih melawan para pemimpin geng yang menolak tunduk di bawah kekuasaannya. Tubuh-tubuh mulai terkapar di lantai, namun tidak ada tanda-tanda pertempuran akan segera berakhir.

Makoto, yang baru saja membantu Rika, menyadari bahwa situasi ini bisa berujung pada kehancuran total SMA Oyama jika tidak segera dihentikan. Namun, sebelum dia sempat mengambil langkah untuk menghentikan pertempuran, pintu aula tiba-tiba terbuka dengan keras.

Sosok tinggi dengan aura yang menakutkan melangkah masuk ke dalam aula. Suasana yang tadinya penuh dengan suara benturan dan teriakan seketika berubah menjadi keheningan mencekam. Semua mata tertuju pada sosok tersebut, yang tanpa ragu-ragu berjalan ke tengah aula, langsung menuju Kaito dan lawan-lawannya.

Kaito, yang sedang sibuk melawan Yuto dan Takashi, menghentikan gerakannya dan menoleh ke arah sumber gangguan. Matanya menyipit saat dia mengenali siapa yang baru saja datang.

"Siapa... dia?" tanya Rika dengan napas terengah-engah, sambil mencoba berdiri di sebelah Kaito.

"Itu... Kazuma," jawab Kaito pelan, dengan nada penuh kehati-hatian.

Kazuma, pemimpin legendaris yang pernah menguasai SMA Oyama beberapa tahun lalu, sekarang berdiri di tengah aula dengan tatapan tajam. Sosoknya yang besar dan berotot memancarkan aura dominasi yang membuat semua orang, termasuk para pemimpin geng, mundur beberapa langkah.

Kazuma menyapu pandangannya ke seluruh aula, melihat para siswa yang terluka, para pemimpin geng yang masih berdiri dengan sikap menantang, dan akhirnya berhenti pada Kaito. "Jadi, ini yang kalian sebut dengan pertemuan?" tanyanya dengan suara yang berat dan penuh kekuatan.

Tidak ada yang berani menjawab, bahkan Kaito. Ketegangan di aula terasa semakin tebal, seolah-olah udara di sekeliling mereka telah membeku. Kazuma mendekati Kaito, menatapnya dengan tajam dari atas ke bawah.

"Lu yang sekarang ngaku jadi pemimpin SMA Oyama, Kaito?" tanya Kazuma, dengan nada yang tidak menunjukkan sedikitpun emosi.

Kaito, meski merasa sedikit terintimidasi oleh kehadiran Kazuma, mengangguk. "Gua nggak ngaku-ngaku, gua berusaha buktikan itu."

Kazuma tersenyum tipis, namun senyumnya tidak membawa kehangatan sama sekali. "Gua dengar lu mencoba nyatuin SMA ini. Tapi, cara lu bikin semua ini kacau."

Yuto, yang meski terluka masih mencoba menunjukkan keberaniannya, angkat bicara. "Kazuma, orang kayak dia nggak pantas buat mimpin kita. Dia belum pernah buktiin apa-apa."

Kazuma tidak menanggapi Yuto, melainkan hanya mengangkat tangannya, seolah memberi isyarat untuk diam. Yuto, meski tampak tidak senang, akhirnya menutup mulutnya dan mundur.

Kazuma kembali memandang Kaito. "Lu punya nyali buat ngumpulin mereka semua, tapi kalau ini yang jadi hasilnya, lu belum siap mimpin SMA Oyama."

Kaito mengepalkan tangannya, menahan rasa frustrasi yang mendidih di dalam dirinya. "Gua tahu ini belum sempurna, tapi gua nggak akan mundur."

Kazuma tersenyum lagi, kali ini sedikit lebih dalam. "Gua suka semangat lu, Kaito. Tapi ini SMA Oyama, tempat terkuat bertahan. Kalau lu mau jadi pemimpin di sini, lu harus lebih dari sekadar pemberani. Lu harus jadi seseorang yang nggak bisa dilawan oleh siapapun."

Sebelum Kaito bisa menjawab, Kazuma melangkah mundur dan menatap seluruh aula. "Semua orang, dengar! Mulai sekarang, pertempuran ini selesai. Siapa pun yang berani bertarung lagi tanpa izin gua, bakal langsung gua hajar."

Suasana aula berubah total. Tidak ada satu pun yang berani menentang Kazuma. Bahkan Yuto dan Takashi, yang semula paling menentang Kaito, tampak ragu dan tidak berani melanjutkan pertarungan.

Kazuma kembali menoleh ke arah Kaito. "Kaito, gua bakal kasih lu waktu. Buktikan kalau lu layak jadi pemimpin di SMA Oyama. Tapi ingat, kalau lu gagal, gua sendiri yang bakal ngelawan lu."

Kaito mengangguk pelan, masih berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. "Gua nggak bakal ngecewain."

Kazuma lalu berbalik dan meninggalkan aula, meninggalkan Kaito dan yang lainnya dalam kebingungan. Meskipun pertempuran dihentikan, satu hal kini jelas: Kaito harus membuktikan dirinya, dan tekanan itu datang dari seseorang yang tidak bisa dianggap enteng.

Episodes
1 Bab 1: Awal yang Keras
2 Bab 2: Tantangan di Pagi Hari
3 Bab 3: Ujian Pertama
4 Bab 4: Aliansi Berbahaya
5 Bab 5: Pertemuan yang Membara
6 Bab 6: Rencana Perang
7 Bab 7: Tawaran Aliansi
8 Bab 8: Serangan SMA Mishima
9 Bab 9: Serangan SMA Mishima (Lanjutan)
10 Bab 10: Duel di Tengah Kekacauan
11 Bab 11: Pertemuan yang Diabaikan
12 Bab 12: Awal dari Kekacauan
13 Bab 13: Pertempuran di Aula
14 Bab 14: Jalan Menuju Kesepakatan
15 Bab 15: Pertemuan Dewan Pemimpin
16 Bab 16: Ketegangan yang Meningkat
17 Bab 17: Awal Pertempuran di Aula
18 Bab 18: Kemunculan Penengah
19 Bab 19: Ujian Kekuatan
20 Bab 20: Bayangan Kazuma
21 Bab 21: Pertarungan Penentu (Bagian 1)
22 Bab 22: Pertarungan Penentu (Bagian 2)
23 Bab 23: Penerimaan dan Pengakuan
24 Bab 24: Pertemuan Para Pemimpin
25 Bab 25: Awal dari Keterpurukan
26 Bab 26: Ancaman dalam Bayang-Bayang
27 Bab 27: Persiapan Perang
28 Bab 28: Musuh di Pintu Gerbang
29 Bab 29: Pertempuran yang Memanas
30 Bab 30: Gelombang Kedua
31 Sang Pendatang di SMA Oyama
32 Kacau di SMA Oyama
33 Si Penguasa Kelas dan Sang Pemalas
34 Sistem SMA Oyama
35 Siap-Siap untuk Bertarung
36 Duel yang Mengejutkan
37 Pemimpin Tanpa Sadar
38 Kabar yang Mulai Menyebar
39 Bos Tanpa Sengaja
40 Peta Kekuatan Fraksi
41 Hadiah untuk Pemimpin
42 Serangan Tak Terduga
43 Persiapan untuk Aliansi
44 Ketegangan di Markas Ryugasaki
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab 1: Awal yang Keras
2
Bab 2: Tantangan di Pagi Hari
3
Bab 3: Ujian Pertama
4
Bab 4: Aliansi Berbahaya
5
Bab 5: Pertemuan yang Membara
6
Bab 6: Rencana Perang
7
Bab 7: Tawaran Aliansi
8
Bab 8: Serangan SMA Mishima
9
Bab 9: Serangan SMA Mishima (Lanjutan)
10
Bab 10: Duel di Tengah Kekacauan
11
Bab 11: Pertemuan yang Diabaikan
12
Bab 12: Awal dari Kekacauan
13
Bab 13: Pertempuran di Aula
14
Bab 14: Jalan Menuju Kesepakatan
15
Bab 15: Pertemuan Dewan Pemimpin
16
Bab 16: Ketegangan yang Meningkat
17
Bab 17: Awal Pertempuran di Aula
18
Bab 18: Kemunculan Penengah
19
Bab 19: Ujian Kekuatan
20
Bab 20: Bayangan Kazuma
21
Bab 21: Pertarungan Penentu (Bagian 1)
22
Bab 22: Pertarungan Penentu (Bagian 2)
23
Bab 23: Penerimaan dan Pengakuan
24
Bab 24: Pertemuan Para Pemimpin
25
Bab 25: Awal dari Keterpurukan
26
Bab 26: Ancaman dalam Bayang-Bayang
27
Bab 27: Persiapan Perang
28
Bab 28: Musuh di Pintu Gerbang
29
Bab 29: Pertempuran yang Memanas
30
Bab 30: Gelombang Kedua
31
Sang Pendatang di SMA Oyama
32
Kacau di SMA Oyama
33
Si Penguasa Kelas dan Sang Pemalas
34
Sistem SMA Oyama
35
Siap-Siap untuk Bertarung
36
Duel yang Mengejutkan
37
Pemimpin Tanpa Sadar
38
Kabar yang Mulai Menyebar
39
Bos Tanpa Sengaja
40
Peta Kekuatan Fraksi
41
Hadiah untuk Pemimpin
42
Serangan Tak Terduga
43
Persiapan untuk Aliansi
44
Ketegangan di Markas Ryugasaki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!