Bab 8: Serangan SMA Mishima

Di SMA Oyama

Suara gemuruh langkah kaki dan teriakan memenuhi udara malam yang dingin di SMA Oyama. SMA Mishima telah merangsek masuk dengan kekuatan penuh, seolah-olah mereka ingin menghancurkan sekolah ini dalam satu serangan. Kaito berdiri di tengah aula utama, mengamati pergerakan musuh dari layar kamera keamanan yang diatur di seluruh sekolah.

"Brengsek, mereka banyak banget!" seru Mokoto yang berdiri di sampingnya, matanya membelalak melihat gelombang musuh yang terus mengalir masuk.

Kaito mengepalkan tinjunya. "Mereka nggak bakal kasih kita waktu buat nyusun strategi. Kita harus langsung hajar mereka, bikin mereka nyesel udah nyerang SMA Oyama."

"Lu yakin kita bisa hadapin mereka, Kaito?" tanya Taro yang terlihat sedikit gugup, meskipun dia mencoba menutupi ketakutannya dengan senyuman.

Kaito menepuk bahu Taro. "Ini SMA Oyama. Kita nggak pernah mundur dari pertempuran. Ingat, kita udah punya aliansi dengan Geng Hakkai. Mereka bakal bantu kita."

Rika dan Hina mendekat, masing-masing membawa senjata seadanya. Rika mengangguk ke arah Kaito. "Kita siap. Tapi jangan lupa, Ryota itu licik. Jangan sampai kita terjebak."

"Tenang aja, Rika. Gua udah punya rencana," jawab Kaito dengan senyuman dingin. Dia lalu berbalik ke arah pasukan yang sudah berkumpul di aula. "Dengar, semuanya! Ini bukan cuma soal bertahan, ini soal hancurin mereka! Kita harus bikin mereka nyesel udah nginjek sekolah kita. Siap buat berantem?"

Teriakan "Siap!" yang keras menggema, menandakan semangat yang membara di hati setiap siswa SMA Oyama.

Di Lapangan Utama

SMA Mishima sudah mencapai lapangan utama SMA Oyama, di mana mereka langsung disambut oleh barisan siswa Oyama yang sudah siap tempur. Pertarungan langsung pecah dengan brutal. SMA Oyama menyerang dengan kekuatan penuh, mencoba memukul mundur musuh-musuh mereka.

Kaito memimpin serangan balik, menerobos barisan musuh dengan pukulan dan tendangan yang cepat dan kuat. Namun, SMA Mishima sudah mempersiapkan diri. Mereka tidak mundur, malah melancarkan serangan balik yang lebih gila.

Ryota, dengan senyuman licik di wajahnya, berdiri di barisan belakang, mengamati pergerakan Kaito. Dia mengeluarkan ponselnya dan memberikan sinyal kepada anak buahnya. Beberapa detik kemudian, dari berbagai sudut sekolah, ledakan kecil terdengar—jerat yang dipasang oleh Ryota untuk menjebak pasukan SMA Oyama.

"Sial, apa itu tadi?" Mokoto berteriak saat melihat beberapa temannya terperangkap dalam ledakan kecil yang membuat mereka kehilangan keseimbangan.

Kaito menggertakkan giginya. "Anjing! Mereka udah pasang jebakan buat kita!"

Rika berlari ke arah Kaito, darah mengalir dari luka di lengannya. "Kaito, kita kena jebakan. Mereka lebih siap dari yang kita kira!"

Kaito melihat sekeliling, menyadari bahwa pasukannya terpecah dan mulai kehilangan formasi. Dengan cepat, dia merogoh ponselnya dan menghubungi Makoto. "Hiroshi, gua butuh lu sekarang! Mereka lebih kuat dari yang gua duga."

Di ujung telepon, Hiroshi terdengar serius. "Tenang, gua udah di jalan. Tahan sebentar lagi."

Kaito memutuskan panggilan dan mengarahkan pandangannya kembali ke pertempuran yang semakin kacau. "Kita nggak punya pilihan selain bertahan sampai mereka datang. Semua, bertahan!"

Pertarungan Memanas

Pertempuran menjadi semakin brutal. Setiap sudut sekolah dipenuhi oleh siswa yang bertarung habis-habisan. SMA Oyama terpaksa bertahan dari serangan SMA Mishima yang seolah tidak ada habisnya. Jeritan, suara hantaman, dan teriakan sumpah serapah memenuhi udara. Kaito berusaha memimpin serangan balik, tetapi SMA Mishima sudah terlalu mendalam.

Ryota tertawa puas dari kejauhan, melihat SMA Oyama mulai terdesak. "Kalian semua cuma sekumpulan bajingan yang nggak tau kapan harus menyerah. Kali ini, lu semua bakal habis!"

Di tengah kekacauan, Kaito berusaha keras menjaga semangat timnya. "Jangan kasih mereka kesempatan buat menang! Serang balik!"

Tapi semakin lama, semakin banyak siswa SMA Oyama yang mulai kehabisan tenaga. Pertarungan yang berlangsung berjam-jam mulai mengambil korban. SMA Mishima, dengan strategi liciknya, berhasil memojokkan beberapa kelompok siswa, membuat mereka terdesak ke sudut-sudut sempit.

Mokoto, yang terus bertarung di samping Kaito, akhirnya jatuh berlutut setelah menerima pukulan keras di perutnya. "Kaito… gua nggak kuat lagi…"

Kaito segera menarik Mokoto berdiri, matanya membara dengan semangat yang tidak padam. "Jangan nyerah, Mokoto! Kita cuma perlu tahan sedikit lagi. Geng Hakkai pasti datang!"

Taro dan Rika juga berada dalam posisi yang tidak lebih baik. Taro berlumuran darah, dengan beberapa luka di wajahnya. Tapi dia tetap berdiri, meskipun dengan susah payah. "Kaito… gua nggak akan biarin mereka nginjek kita."

Kaito mengangguk, melihat semangat teman-temannya yang tidak patah. "Kita bertahan bersama, atau kita jatuh bersama. Tapi gua lebih milih kita menangin ini."

Menunggu Pertolongan

Malam semakin larut, tapi pertempuran terus berlanjut. SMA Oyama sudah hampir mencapai batasnya, ketika tiba-tiba terdengar suara motor dari kejauhan. Lampu-lampu motor menerangi kegelapan, dan tidak lama kemudian, Geng Hakkai muncul di gerbang sekolah.

Hiroshi, pemimpin Geng Hakkai, memimpin pasukannya dengan tatapan dingin. "Waktunya kita masukin SMA Mishima ke neraka."

Kedatangan Geng Hakkai membawa harapan baru bagi SMA Oyama. Dengan cepat, mereka menyerbu masuk dan bergabung dalam pertempuran. Hiroshi langsung menuju ke arah Kaito, yang hampir tidak bisa berdiri karena kelelahan.

"Kaito, lu udah tahan cukup lama. Sekarang, biar kita bantu ngasih pelajaran ke SMA Mishima," ujar Hiroshi sambil melempar senyum kejam.

Kaito tersenyum, meskipun wajahnya penuh luka. "Gua nggak akan biarin mereka ambil SMA Oyama. Bantu gua habisin mereka."

Dengan aliansi yang baru saja terbentuk ini, pertempuran berubah menjadi lebih sengit. SMA Oyama yang sebelumnya terpojok kini mulai melawan balik dengan bantuan Geng Hakkai. Namun, Ryota tidak tinggal diam. Dia memimpin serangan terakhirnya, mencoba menghancurkan aliansi Kaito dan Makoto dalam satu serangan besar.

Pertempuran ini masih jauh dari selesai, dan baik Kaito maupun Ryota tahu bahwa mereka harus memberikan segalanya jika ingin menang.

Episodes
1 Bab 1: Awal yang Keras
2 Bab 2: Tantangan di Pagi Hari
3 Bab 3: Ujian Pertama
4 Bab 4: Aliansi Berbahaya
5 Bab 5: Pertemuan yang Membara
6 Bab 6: Rencana Perang
7 Bab 7: Tawaran Aliansi
8 Bab 8: Serangan SMA Mishima
9 Bab 9: Serangan SMA Mishima (Lanjutan)
10 Bab 10: Duel di Tengah Kekacauan
11 Bab 11: Pertemuan yang Diabaikan
12 Bab 12: Awal dari Kekacauan
13 Bab 13: Pertempuran di Aula
14 Bab 14: Jalan Menuju Kesepakatan
15 Bab 15: Pertemuan Dewan Pemimpin
16 Bab 16: Ketegangan yang Meningkat
17 Bab 17: Awal Pertempuran di Aula
18 Bab 18: Kemunculan Penengah
19 Bab 19: Ujian Kekuatan
20 Bab 20: Bayangan Kazuma
21 Bab 21: Pertarungan Penentu (Bagian 1)
22 Bab 22: Pertarungan Penentu (Bagian 2)
23 Bab 23: Penerimaan dan Pengakuan
24 Bab 24: Pertemuan Para Pemimpin
25 Bab 25: Awal dari Keterpurukan
26 Bab 26: Ancaman dalam Bayang-Bayang
27 Bab 27: Persiapan Perang
28 Bab 28: Musuh di Pintu Gerbang
29 Bab 29: Pertempuran yang Memanas
30 Bab 30: Gelombang Kedua
31 Sang Pendatang di SMA Oyama
32 Kacau di SMA Oyama
33 Si Penguasa Kelas dan Sang Pemalas
34 Sistem SMA Oyama
35 Siap-Siap untuk Bertarung
36 Duel yang Mengejutkan
37 Pemimpin Tanpa Sadar
38 Kabar yang Mulai Menyebar
39 Bos Tanpa Sengaja
40 Peta Kekuatan Fraksi
41 Hadiah untuk Pemimpin
42 Serangan Tak Terduga
43 Persiapan untuk Aliansi
44 Ketegangan di Markas Ryugasaki
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab 1: Awal yang Keras
2
Bab 2: Tantangan di Pagi Hari
3
Bab 3: Ujian Pertama
4
Bab 4: Aliansi Berbahaya
5
Bab 5: Pertemuan yang Membara
6
Bab 6: Rencana Perang
7
Bab 7: Tawaran Aliansi
8
Bab 8: Serangan SMA Mishima
9
Bab 9: Serangan SMA Mishima (Lanjutan)
10
Bab 10: Duel di Tengah Kekacauan
11
Bab 11: Pertemuan yang Diabaikan
12
Bab 12: Awal dari Kekacauan
13
Bab 13: Pertempuran di Aula
14
Bab 14: Jalan Menuju Kesepakatan
15
Bab 15: Pertemuan Dewan Pemimpin
16
Bab 16: Ketegangan yang Meningkat
17
Bab 17: Awal Pertempuran di Aula
18
Bab 18: Kemunculan Penengah
19
Bab 19: Ujian Kekuatan
20
Bab 20: Bayangan Kazuma
21
Bab 21: Pertarungan Penentu (Bagian 1)
22
Bab 22: Pertarungan Penentu (Bagian 2)
23
Bab 23: Penerimaan dan Pengakuan
24
Bab 24: Pertemuan Para Pemimpin
25
Bab 25: Awal dari Keterpurukan
26
Bab 26: Ancaman dalam Bayang-Bayang
27
Bab 27: Persiapan Perang
28
Bab 28: Musuh di Pintu Gerbang
29
Bab 29: Pertempuran yang Memanas
30
Bab 30: Gelombang Kedua
31
Sang Pendatang di SMA Oyama
32
Kacau di SMA Oyama
33
Si Penguasa Kelas dan Sang Pemalas
34
Sistem SMA Oyama
35
Siap-Siap untuk Bertarung
36
Duel yang Mengejutkan
37
Pemimpin Tanpa Sadar
38
Kabar yang Mulai Menyebar
39
Bos Tanpa Sengaja
40
Peta Kekuatan Fraksi
41
Hadiah untuk Pemimpin
42
Serangan Tak Terduga
43
Persiapan untuk Aliansi
44
Ketegangan di Markas Ryugasaki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!