Menantang

Xiu berdiri tanpa raut ketakutan. Dia melihat semuanya dengan tatapan tajam. Kepala yang biasanya menunduk sekarang terangkat tinggi membuat rambut indah itu beterbangan dengan lembut.

"Ada apa ini?" Terlihat ketua pelayan datang dengan wajah tak percaya melihat semuanya yang sudah berantakan.

"Ini ketua, selir Xiu...."

"Selir Xiu, ada apa ini? Kekacauan apa lagi yang kau buat selir Xiu."

"Kekacauan? Aku tidak melakukan apapun. Aku hanya menghentikan kekerasan yang terjadi pada pelayan ku."

"Kekerasan? Pelayan Selir yang tidak mengerti aturan."

"Oh ya? Aturan apa yang tidak dimengerti oleh pelayan ku, ketua pelayan?" Ketua pelayan tampak kaget dengan tatapan tajam Xiu padanya.

"Aturan makanan."

"Begitu? Lalu makanan mana yang harus dibawa oleh pelayan ku, katakan ketua pelayan." Wanita paruh baya itu mengambil napasnya, dia baru pertama kali mendapatkan tatapan mata seperti elang itu.

"Makanan ini." Tunjuk ketua pelayan di depan Xiu.

"Aghhh! Apa yang kau lakukan?" Sentak pelayan yang kaget karena Xiu melemparkan makanan itu.

"Bahkan hewan ternak pun memilih makanan nya! Aku tidak mau makanan itu!"

"Itu adalah hukuman karena kau melanggar aturan selir Xiu." Jelas ketua pelayan.

"Hukuman?"

"Aghhh! Apa yang kau lakukan? Hentikan selir Xiu! Hentikan!" Xiu semakin menjadi-jadi melempar apa yang ada dengan kibasan maut nya.

"Aku akan melaporkan mu pada ibu suri jika kau tidak berhenti selir Xiu!" Ucap ketua pelayan dengan lantang dan itu berhasil menghentikan Xiu.

"Kau takut?"

"Heh, takut! Ini peringatan untuk kalian semua! Jika ada yang berani bertindak kasar pada pelayan ku akan aku jadikan tangannya rebusan!"

"Ayo Ning." Para pelayan itu kaget bukan main dengan tindakan selir Xiu yang biasanya hanya diam dan menerima yang terjadi.

"Obati tangan pelayan yang terluka."

"Baik ketua." Manik ketua pelayan melihat kekacauan yang terjadi di dapur. Semuanya tampak berserakan dan tak lupa dengan tangan pelayan yang terkena air panas.

****************

"Biar hamba saja nona. Nona...."

"Diam! Jangan bicara, kenapa kau diam saja ketika mereka memperlakukan mu begini?" Tanya Xiu yang memberikan ramuan untuk luka yang diterima oleh Ning.

"Aku sudah bicara nona. Tapi mereka mentertawakan ku, mereka banyak. Aku hanya sendiri. Makanan nona jadi tumpah...." Xiu melihat tangisan Ning yang membuat dia mengatur volume marah nya.

"Sudahlah.... Jangan menangis, hanya makanan. Itu bisa dicari, jangan kau pikirkan."

"Sudah Nona.." jelas Ning yang lukanya sudah dibalur dengan ramuan hijau itu.

"Belum, sedikit...."

"Yang mulia memasuki ruangan." Xiu menahan Ning untuk tidak bangkit, tapi hal itu membuat Ning takut bukan main.

"Nona..."

"Diamlah!"

"Kau tidak melihat atau mendengar selir Xiu?"

"Dan anda juga begitu Yang mulia, tidakkah Yang mulia melihatnya?" Ming Tian tidak menampik apa yang ada dihadapannya, terlihat Xiu mengobati pelayan nya tanpa ada rasa kasta diantara mereka.

"Aku mendengar kekacauan yang terjadi." Xiu tidak kaget dengan itu, apapun yang terjadi di istana akan langsung tau, karena dinding bisa mendengar dan bicara.

"Lalu?"

"Lalu? Kau tidak mengatakan sesuatu? Sepertinya membela diri? Atau itu benar?" Jelas Ming Tian membuat Xiu tersenyum kecil dan meletakkan ramuan di tempatnya kembali.

"Membela diri? Apa yang ingin Yang mulia dengar dariku?"

"Kau sudah membuat kekacauan selir Xiu, dan juga mengakibatkan pelayan terluka karena tindakan mu!"

"Oh ya? Apa pelayan itu buta? Apa tangan mereka patah? Atau mereka jadi bisu? Katakanlah Yang mulia, apakah itu yang terjadi? Jika kau menghukum seseorang yang membuat kekacauan dan juga kekerasan, lalu bagaimana dengan Ning! Dia juga mengalami hal itu, jika aku tidak kesana menurut Yang mulia apa yang akan terjadi?" Ming Tian terdiam karena itu.

"Lihat! Lihatlah! Aku bahkan baru saja mengobati tangannya, Yang mulia bisa juga melihat nya sendiri. Dia menjadi bulan-bulanan hanya karena melaksanakan tugasnya. Dimana salah nya?" Jelas Xiu dengan tegas.

"Keadilan apa yang ia dapatkan? Katakanlah Yang mulia. Jika dia mendapatkan keadilannya, maka aku juga akan mempertanggungjawabkan perbuatan ku!"

"Nona!" Ucap Ning tidak percaya.

Ming Tian terdiam mendengar ucapan Xiu, hal itu membuat Xiu tersenyum sinis. "Yang mulia tidak bisa kan? Kalau rasanya tidak ada lagi maka silakan Yang mulia pergi. Karena di Kediaman kecil ku ini tidak ada makanan apapun untuk Yang mulia."

Bersambung......

Terpopuler

Comments

Queen's navares

Queen's navares

hm kasian sih tapi mau gimana lagi

2025-01-13

1

mecca

mecca

nohok ulu hati gk tuh🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-12-24

1

Oi Min

Oi Min

terus Xiu...... hancurkan pertahanan raja mu itu..... serang terus

2025-01-05

2

lihat semua
Episodes
1 Latihan
2 Seorang Selir
3 Keberanian
4 Hasil Pertemuan
5 Menantang
6 Laporan
7 Makan Bersama
8 Pasar
9 Keputusan Raja
10 Pasar 2
11 Dewi Perang
12 Rencana
13 Gagal
14 Siapa Dia?
15 Masa Lalu
16 Penobatan
17 Rapat Darurat
18 Kunjungan Xiu
19 Lawan yang tidak seimbang
20 Calon Kaisar
21 Kaisar Zhang
22 Pilihan
23 Keputusan
24 Kepercayaan Seorang Ibu
25 Melempar Pertanyaan
26 Kediaman Permaisuri
27 Tingkah Ning
28 Pernikahan
29 Sah!
30 Malam Pernikahan
31 Kejutan Permaisuri
32 Latihan Bersama
33 Keputusan Permaisuri
34 Kecerdasan Permaisuri
35 Menanti
36 Kunjungan Permaisuri
37 Yart berisi kejutan
38 Kembalinya Kaisar
39 Malam Purnama
40 Kejutan yang Bertubi-tubi
41 Kebahagiaan dan Tangisan
42 Episode 42
43 Pecahan Kaca
44 Aku Permaisuri Bukan Putrimu
45 Berubah
46 Berendam
47 Runtuh Juga
48 Haus Kekuasaan
49 Hari Pemilihan
50 Tepat Sasaran!
51 Sang Pembuat Kejutan
52 Kerinduan dan Harapan
53 Ujian Terakhir
54 Kemenangan dan Iri Hati
55 Musim Dingin
56 Keadaan Permaisuri
57 Mencari Tau
58 Mengawasi
59 Semangkuk Mie dengan Ceritanya
60 Segera Berakhir
61 Kabar Menggembirakan
62 Biografi
63 Pagi Hangat
64 Malam Mencekam
65 Kelahiran Sang Pewaris
66 Menuju Dalang
67 Kedua Pangeran
68 Dalang 1
69 Sebuah Pelukan
70 Keluarga Kecil
71 Panggilan Hangat
72 Pemberian dan Keyakinan
73 Tujuh Kehidupan
74 Setiap Memori
75 Percakapan Kita
76 Tunggu Aku di Kehidupan Berikutnya!
77 WIFE No 1
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Latihan
2
Seorang Selir
3
Keberanian
4
Hasil Pertemuan
5
Menantang
6
Laporan
7
Makan Bersama
8
Pasar
9
Keputusan Raja
10
Pasar 2
11
Dewi Perang
12
Rencana
13
Gagal
14
Siapa Dia?
15
Masa Lalu
16
Penobatan
17
Rapat Darurat
18
Kunjungan Xiu
19
Lawan yang tidak seimbang
20
Calon Kaisar
21
Kaisar Zhang
22
Pilihan
23
Keputusan
24
Kepercayaan Seorang Ibu
25
Melempar Pertanyaan
26
Kediaman Permaisuri
27
Tingkah Ning
28
Pernikahan
29
Sah!
30
Malam Pernikahan
31
Kejutan Permaisuri
32
Latihan Bersama
33
Keputusan Permaisuri
34
Kecerdasan Permaisuri
35
Menanti
36
Kunjungan Permaisuri
37
Yart berisi kejutan
38
Kembalinya Kaisar
39
Malam Purnama
40
Kejutan yang Bertubi-tubi
41
Kebahagiaan dan Tangisan
42
Episode 42
43
Pecahan Kaca
44
Aku Permaisuri Bukan Putrimu
45
Berubah
46
Berendam
47
Runtuh Juga
48
Haus Kekuasaan
49
Hari Pemilihan
50
Tepat Sasaran!
51
Sang Pembuat Kejutan
52
Kerinduan dan Harapan
53
Ujian Terakhir
54
Kemenangan dan Iri Hati
55
Musim Dingin
56
Keadaan Permaisuri
57
Mencari Tau
58
Mengawasi
59
Semangkuk Mie dengan Ceritanya
60
Segera Berakhir
61
Kabar Menggembirakan
62
Biografi
63
Pagi Hangat
64
Malam Mencekam
65
Kelahiran Sang Pewaris
66
Menuju Dalang
67
Kedua Pangeran
68
Dalang 1
69
Sebuah Pelukan
70
Keluarga Kecil
71
Panggilan Hangat
72
Pemberian dan Keyakinan
73
Tujuh Kehidupan
74
Setiap Memori
75
Percakapan Kita
76
Tunggu Aku di Kehidupan Berikutnya!
77
WIFE No 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!