Lawan yang tidak seimbang

Kereta kuda itu akhirnya sampai juga di wilayah yang tidak seutuhnya terkena cahaya matahari. Begitu lebatnya pepohonan yang tumbuh mengitari tempat itu.

Pintu kereta itu dibuka menampilkan seorang pria yang mulai dimakan usia, meskipun begitu tubuhnya masih kekar.

"Aku ingin menemui pangeran." Ucapnya pada sosok yang ditemuinya.

"Silakan masuk." Ucapnya menyambut kedatangan pria itu.

*************

Lampu temaram itu tak membuat manik hitam itu tidak melihat sosok tuannya yang tengah mengamati sesuatu dengan seksama.

"Tuan, penasehat istana telah datang." Lapornya, membuat pria berpakaian hitam itu menoleh.

"Aku akan kesana. Siapkan jamuan, dia pasti lelah berlomba dengan mentari."

"Sudah pange....." Dia tampak terhenti menyebutkan nya.

Sontak hal itu membuat sosok yang dihormati itu tersenyum.

"Kau bisa panggil sesuai yang kau inginkan." Jelasnya.

"Mari pangeran."

"Hmmm." Balasnya yang kembali sejenak menatap sesuatu yang hanya terlihat olehnya.

************

"Aku tidak menyangka akan kedatangan seseorang dari istana. Rasanya sudah lama sekali tidak ada kunjungan kesini. Bukan begitu Penasehat Lin?"

"Salam pangeran, terimakasih atas penyambutan nya."

"Pangeran? Aku sudah lama tidak mendengar nya. Baiklah, langsung saja. Apa maksud kedatangan mu, penasehat?"

"Hamba yakin, pangeran sudah menerima kabar dari istana."

"Pangeran, ini saatnya.... Saatnya pangeran kembali ke istana. Bagaimana pun, itu adalah..."

"Adalah apa? Kenapa tidak dilanjutkan?"

"Itu hak pangeran.... "

"Setelah selama ini, kau kembali mengatakan hal itu? Kemana kau selama ini penasehat?" Jakun itu naik turun melihat kilatan dan runcing nya ujung pedang yang melekat di lehernya.

"Ampun pangeran.... Maafkan hamba. Hamba tau kesalahan hamba tidak bisa dimaafkan. Tapi, inilah saatnya hamba menebusnya." Penasehat langsung bersujud di kakinya, tak peduli dengan pedang itu yang ikut mengarah padanya yang bersujud.

"Raja Zhi Shu begitu mempercayai mu. Tapi ketika ada hal yang tidak wajar terjadi di istana, kau menjadi bagian dari hal itu."

"Tapi..... Diantara banyaknya kesalahan mu. Satu hal yang membuat pedang ku tidak bisa menembus leher mu."

"Pangeran Zhang Jiangwu." Kepala itu ikut mengadah seiring dengan pedang yang mengangkat dagunya.

Wajah yang termakan usia itu, tidak bisa dilupakan oleh Zhang. Wajah itu yang membawanya menjauh dari istana, ketika pembunuhan kejam tengah terjadi. Begitu sulit dan penuh perjuangan bagi penasehat untuk membawa pangeran Zhang yang menjadi incaran selir yang haus kekuasaan.

"Raja Zhi Shu, dan juga ratu berpesan sebelum kematiannya. Untuk membawa pangeran ke tempat yang aman. Raja menyesali keputusan nya membawa seorang selir ke istana. Dia tidak bisa merubah hal itu, tapi dia menyelamatkan nyawa anda, dia meminta ku untuk itu. Hingga tahta itu kembali pada anda pangeran."

"Lalu bagaimana dengan wanita itu?"

"Tabib sudah memeriksa, dia jatuh sakit. Tapi yang terpenting sekarang adalah.... Pangeran segera ke istana, jika tidak keadaan akan semakin kacau."

************

"Wah lihatlah..... Kulitnya seperti bayi. Cantik sekali. Mau kemana, hmmm?" Langkah Xiu terhenti ketika melihat beberapa orang menghadang nya.

"Minggir lah. Aku tidak punya waktu untuk kalian."

"Wah berani sekali. Aku jadi semakin suka. Nona cantik... Tidakkah kau tau, kau sedang di mana? Ini wilayah ku?" Ucap pria berambut panjang itu.

"Nona, mereka dari klan Wang." Ucap Ning yang berusaha menjaga nona nya.

"Lalu? Kita tidak melakukan apapun. Aku hanya ingin melihat area ini."

"Nona, lebih baik kita kembali." Saran Ning.

"Ayo ikut kami nona cantik. Apakah kau dari klan sebelah?" Pria itu berteriak ketika tangannya dicengkeram erat oleh Xiu.

"Serang dia!"

"Aku tidak suka disentuh oleh siapapun. Termasuk pria seperti kalian!" Pria itu langsung terhuyung menabrak meja yang ada disekitarnya.

"Nona!"

Xiu menendang meja yang langsung menyerang para pria itu. Dengar cekatan dan juga ketepatan, Xiu melancarkan serangannya dengan tepat.

Sontak saja pertempuran yang tidak seimbang itu terjadi. Ning takut bukan main melihat Nona nya dikeroyok seperti itu. Meksipun, dia sendiri melihat Nona nya tidak tersentuh oleh siapapun.

'Sejak kapan nona bisa bela diri?'

Bersambung....

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🥰.

Terpopuler

Comments

mecca

mecca

anda salah mencari lawan pak 🤣🤣🤣🤣🤣

2024-12-25

1

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

ada cecunguk cari mati ini

2024-11-17

1

Shai'er

Shai'er

🤔🤔🤔🤔🤔

2024-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Latihan
2 Seorang Selir
3 Keberanian
4 Hasil Pertemuan
5 Menantang
6 Laporan
7 Makan Bersama
8 Pasar
9 Keputusan Raja
10 Pasar 2
11 Dewi Perang
12 Rencana
13 Gagal
14 Siapa Dia?
15 Masa Lalu
16 Penobatan
17 Rapat Darurat
18 Kunjungan Xiu
19 Lawan yang tidak seimbang
20 Calon Kaisar
21 Kaisar Zhang
22 Pilihan
23 Keputusan
24 Kepercayaan Seorang Ibu
25 Melempar Pertanyaan
26 Kediaman Permaisuri
27 Tingkah Ning
28 Pernikahan
29 Sah!
30 Malam Pernikahan
31 Kejutan Permaisuri
32 Latihan Bersama
33 Keputusan Permaisuri
34 Kecerdasan Permaisuri
35 Menanti
36 Kunjungan Permaisuri
37 Yart berisi kejutan
38 Kembalinya Kaisar
39 Malam Purnama
40 Kejutan yang Bertubi-tubi
41 Kebahagiaan dan Tangisan
42 Episode 42
43 Pecahan Kaca
44 Aku Permaisuri Bukan Putrimu
45 Berubah
46 Berendam
47 Runtuh Juga
48 Haus Kekuasaan
49 Hari Pemilihan
50 Tepat Sasaran!
51 Sang Pembuat Kejutan
52 Kerinduan dan Harapan
53 Ujian Terakhir
54 Kemenangan dan Iri Hati
55 Musim Dingin
56 Keadaan Permaisuri
57 Mencari Tau
58 Mengawasi
59 Semangkuk Mie dengan Ceritanya
60 Segera Berakhir
61 Kabar Menggembirakan
62 Biografi
63 Pagi Hangat
64 Malam Mencekam
65 Kelahiran Sang Pewaris
66 Menuju Dalang
67 Kedua Pangeran
68 Dalang 1
69 Sebuah Pelukan
70 Keluarga Kecil
71 Panggilan Hangat
72 Pemberian dan Keyakinan
73 Tujuh Kehidupan
74 Setiap Memori
75 Percakapan Kita
76 Tunggu Aku di Kehidupan Berikutnya!
77 WIFE No 1
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Latihan
2
Seorang Selir
3
Keberanian
4
Hasil Pertemuan
5
Menantang
6
Laporan
7
Makan Bersama
8
Pasar
9
Keputusan Raja
10
Pasar 2
11
Dewi Perang
12
Rencana
13
Gagal
14
Siapa Dia?
15
Masa Lalu
16
Penobatan
17
Rapat Darurat
18
Kunjungan Xiu
19
Lawan yang tidak seimbang
20
Calon Kaisar
21
Kaisar Zhang
22
Pilihan
23
Keputusan
24
Kepercayaan Seorang Ibu
25
Melempar Pertanyaan
26
Kediaman Permaisuri
27
Tingkah Ning
28
Pernikahan
29
Sah!
30
Malam Pernikahan
31
Kejutan Permaisuri
32
Latihan Bersama
33
Keputusan Permaisuri
34
Kecerdasan Permaisuri
35
Menanti
36
Kunjungan Permaisuri
37
Yart berisi kejutan
38
Kembalinya Kaisar
39
Malam Purnama
40
Kejutan yang Bertubi-tubi
41
Kebahagiaan dan Tangisan
42
Episode 42
43
Pecahan Kaca
44
Aku Permaisuri Bukan Putrimu
45
Berubah
46
Berendam
47
Runtuh Juga
48
Haus Kekuasaan
49
Hari Pemilihan
50
Tepat Sasaran!
51
Sang Pembuat Kejutan
52
Kerinduan dan Harapan
53
Ujian Terakhir
54
Kemenangan dan Iri Hati
55
Musim Dingin
56
Keadaan Permaisuri
57
Mencari Tau
58
Mengawasi
59
Semangkuk Mie dengan Ceritanya
60
Segera Berakhir
61
Kabar Menggembirakan
62
Biografi
63
Pagi Hangat
64
Malam Mencekam
65
Kelahiran Sang Pewaris
66
Menuju Dalang
67
Kedua Pangeran
68
Dalang 1
69
Sebuah Pelukan
70
Keluarga Kecil
71
Panggilan Hangat
72
Pemberian dan Keyakinan
73
Tujuh Kehidupan
74
Setiap Memori
75
Percakapan Kita
76
Tunggu Aku di Kehidupan Berikutnya!
77
WIFE No 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!