Seorang Selir

"Xiu Fu?" Batin Nessa bertanya-tanya mengenai dimana dia saat ini.

Seorang wanita, bukan... Tepatnya lebih seorang gadis berkulit putih tak lupa dengan aksesoris kecil menghiasi rambutnya. Nessa tidak asing dengan aksesoris serta pakaian itu.

"Nona Xiu sudah sadar. Panggilkan tabib!" Ucapnya lagi menghampiri Nessa dan menggandeng tangannya.

"Duduklah Nona. Tabib akan memeriksa nona kembali." Jelasnya menuntun Nessa ke tempat tidur kembali.

"Kau.... Sshh." Nessa meringis memegangi kepalanya. Sebuah ingatan, langsung mengisi kepalanya.

Dia menjadi putri salah satu tuan tanah, tapi dia menjadi seorang selir diantara para selir di istana Dongya. Zaman dan kerajaan ini, para anak gadis akan diopor oleh keluarganya menjadi penghuni istana menjadi selir raja. Karena itu menjadi sebuah kebanggaan bagi keluarga itu. Tidak peduli sang anak akan setuju atau tidak, yang jelas, mereka pada akhirnya akan tetap masuk ke istana.

"Periksa keadaan Nona Xiu." Jelas gadis yang merupakan pelayan pribadi Xiu.

Nessa merasakan tangannya diperiksa dan juga kakinya. "Keadaan nona cukup baik, lukanya tidak besar ataupun berdarah lagi. Tapi akan lebih baik jika nona Xiu istirahat beberapa hari ini." Jelas tabib setelah memeriksa keadaan Xiu.

Sepanjang pemeriksaan, Nessa berpikir bagaimana dia bisa kesini. Jiwanya tersedot ke zaman ini dan tentunya dia juga teringat dengan keluarganya.

"Syukurlah." Ucap gadis muda itu.

"Ini ramuan untuk mempercepat penyembuhan luka nona Xiu." Tabib memberikan semangkuk ramuan dan langsung disambut baik.

"Terimakasih."

"Kalau begitu, hamba undur diri."

"Nona, bagaimana kalau sekarang Ning baluri ramuan nya?" Jelas gadis bernama Ning itu.

"Silakan." Ucap Nessa yang sekarang jadi Xiu itu.

Dia ingat bagaimana dia mendapatkan luka ini. Tentu saja masalah Harem yang membuat dia menjadi bulan-bulanan hanya karena status keluarga nya yang bukan dari kalangan menteri ataupun panglima.

'Kenapa aku tidak menempati tubuh yang ditakuti? Astaga.... Entah bagaimana cara ku untuk pulang sekarang, mommy.... Daddy... Kakak dan Nevan yang menyebalkan... Aku merindukanmu adikku.' Batin Nessa.

"Apa sakit nona??" Tanya Ning yang membuat Xiu menoleh.

"Tidak, aku rasa sudah cukup. Kau bisa kembali, atau mengurus yang lainnya." Jelas Xiu membuat Ning mengangguk saja.

"Baiklah Nona. Saya ada di depan." Jelas Ning sebelum pergi.

Tapi seiring langkah Ning yang menjauh, suara prajurit di depan juga ikut menggema.

"Selir Li memasuki ruangan." Seorang wanita dengan para dayang dibelakang nya muncul dengan senyuman manis tapi ada niat di dalamnya.

"Bagaimana keadaan mu selir Xiu? Aku prihatin mendengar kabar mu."

"Seperti yang selir Li lihat, aku masih bernapas saat ini. Luka kecil ini tidak berarti apa-apa bagiku." Jelas Xiu membuat selir Li mengangguk kecil.

"Aku senang mendengarnya. Aku tidak bisa berbuat banyak untuk hal ini. Aku sudah mengatakan pada selir lainnya." Ucapnya dengan wajah sendu.

'Pandai sekali dia bertopeng dua. Dia pikir aku masih Xiu yang lugu dan polos, heh!' Batin Xiu melihatnya.

'Rasanya ingin ku cakar wajah berlapis nya itu.'

"Lukamu cukup parah."

"Tidak masalah, ini luka kecil. Buktinya aku baik-baik saja. Dan aku sangat berterimakasih karena kedatangan selir Li kesini."

"Ning! Sajikan minuman untuk selir Li." Sambung Xiu yang membuat Ning langsung menjalankan tugasnya.

"Duduklah Selir Li."

"Ya, tapi aku tidak lama disini. Kau tau kan, kalau raja...." Ucapnya dengan tersenyum lebar semoga mengejek Xiu yang tidak diperhatikan.

"Oh, ya. Tapi setidaknya terimalah minuman di kediaman kecil ku ini." Jelas Xiu dengan manis.

"Baiklah, tidak masalah." Ning datang dengan minuman ditangannya. Dia menyajikan dengan hati-hati.

"Eh tunggu sebentar Selir Li." Tangan selir Li terhenti megambil minuman itu.

"Kenapa?"

"Akan lebih baik aku harus memastikan dulu kan." Xiu mengambil cangkir yang ada didepan selir Li dan meminumnya.

"Aman, silakan selir Li." Selir Li tampak terperangah dengan tindakan Xiu.

"Iya." Tapi lagi-lagi acara minum itu terhenti karena suara pengawal yang memberitahukan kedatangan sang penguasa.

"Raja Ming Tian memasuki ruangan!" Terlihat sosok gagah dengan mata tajamnya memasuki ruangan. Kedatangannya langsung disambut dengan senyuman manis selir Li, sedangkan Xiu terlibat biasa saja.

Dan tentu itu menarik perhatian Ming Tian. "Yang mulia... Selamat datang." Ucap selir Li memberikan salam.

"Pengawal mengatakan kau disini selir Li. Karena itu aku menghampiri mu." Jelas Ming Tian dengan ujung manik menatap Xiu.

"Ya, aku ingin melihat keadaan selir Xiu yang mulia."

"Sudah kan? Dia juga terlihat baik saat ini. Lagipula tidak ada asap kalau tidak ada api."

"Itu benar, tapi terkadang asap itu timbul bukan di tempat pembakaran nya." Jelas Xiu membuat Ming Tian menatap nya.

"Tapi aku ucapkan terimakasih atas kehadiran selir Li. Karena aku juga akan beristirahat, tabib bilang aku harus banyak istirahat."

Ning kaget bukan main, karena ucapan nona nya yang berarti mengusir sang raja.

Bersambung......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya terimakasih.

Terpopuler

Comments

Nia Risma

Nia Risma

masih nyimak,,tapi udah seru

2025-02-19

1

Hairani Siregar

Hairani Siregar

Wahhh bkalan banyak yg kebakaran jenggot nihhh. apalagi dgn penghuni haremnya. ciap2 ya, kuatkan imun n imin nya.

2024-12-31

1

aphrodite

aphrodite

waduh nanti bisa balik ke dunia modern lagi tidak?

2024-12-12

1

lihat semua
Episodes
1 Latihan
2 Seorang Selir
3 Keberanian
4 Hasil Pertemuan
5 Menantang
6 Laporan
7 Makan Bersama
8 Pasar
9 Keputusan Raja
10 Pasar 2
11 Dewi Perang
12 Rencana
13 Gagal
14 Siapa Dia?
15 Masa Lalu
16 Penobatan
17 Rapat Darurat
18 Kunjungan Xiu
19 Lawan yang tidak seimbang
20 Calon Kaisar
21 Kaisar Zhang
22 Pilihan
23 Keputusan
24 Kepercayaan Seorang Ibu
25 Melempar Pertanyaan
26 Kediaman Permaisuri
27 Tingkah Ning
28 Pernikahan
29 Sah!
30 Malam Pernikahan
31 Kejutan Permaisuri
32 Latihan Bersama
33 Keputusan Permaisuri
34 Kecerdasan Permaisuri
35 Menanti
36 Kunjungan Permaisuri
37 Yart berisi kejutan
38 Kembalinya Kaisar
39 Malam Purnama
40 Kejutan yang Bertubi-tubi
41 Kebahagiaan dan Tangisan
42 Episode 42
43 Pecahan Kaca
44 Aku Permaisuri Bukan Putrimu
45 Berubah
46 Berendam
47 Runtuh Juga
48 Haus Kekuasaan
49 Hari Pemilihan
50 Tepat Sasaran!
51 Sang Pembuat Kejutan
52 Kerinduan dan Harapan
53 Ujian Terakhir
54 Kemenangan dan Iri Hati
55 Musim Dingin
56 Keadaan Permaisuri
57 Mencari Tau
58 Mengawasi
59 Semangkuk Mie dengan Ceritanya
60 Segera Berakhir
61 Kabar Menggembirakan
62 Biografi
63 Pagi Hangat
64 Malam Mencekam
65 Kelahiran Sang Pewaris
66 Menuju Dalang
67 Kedua Pangeran
68 Dalang 1
69 Sebuah Pelukan
70 Keluarga Kecil
71 Panggilan Hangat
72 Pemberian dan Keyakinan
73 Tujuh Kehidupan
74 Setiap Memori
75 Percakapan Kita
76 Tunggu Aku di Kehidupan Berikutnya!
77 WIFE No 1
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Latihan
2
Seorang Selir
3
Keberanian
4
Hasil Pertemuan
5
Menantang
6
Laporan
7
Makan Bersama
8
Pasar
9
Keputusan Raja
10
Pasar 2
11
Dewi Perang
12
Rencana
13
Gagal
14
Siapa Dia?
15
Masa Lalu
16
Penobatan
17
Rapat Darurat
18
Kunjungan Xiu
19
Lawan yang tidak seimbang
20
Calon Kaisar
21
Kaisar Zhang
22
Pilihan
23
Keputusan
24
Kepercayaan Seorang Ibu
25
Melempar Pertanyaan
26
Kediaman Permaisuri
27
Tingkah Ning
28
Pernikahan
29
Sah!
30
Malam Pernikahan
31
Kejutan Permaisuri
32
Latihan Bersama
33
Keputusan Permaisuri
34
Kecerdasan Permaisuri
35
Menanti
36
Kunjungan Permaisuri
37
Yart berisi kejutan
38
Kembalinya Kaisar
39
Malam Purnama
40
Kejutan yang Bertubi-tubi
41
Kebahagiaan dan Tangisan
42
Episode 42
43
Pecahan Kaca
44
Aku Permaisuri Bukan Putrimu
45
Berubah
46
Berendam
47
Runtuh Juga
48
Haus Kekuasaan
49
Hari Pemilihan
50
Tepat Sasaran!
51
Sang Pembuat Kejutan
52
Kerinduan dan Harapan
53
Ujian Terakhir
54
Kemenangan dan Iri Hati
55
Musim Dingin
56
Keadaan Permaisuri
57
Mencari Tau
58
Mengawasi
59
Semangkuk Mie dengan Ceritanya
60
Segera Berakhir
61
Kabar Menggembirakan
62
Biografi
63
Pagi Hangat
64
Malam Mencekam
65
Kelahiran Sang Pewaris
66
Menuju Dalang
67
Kedua Pangeran
68
Dalang 1
69
Sebuah Pelukan
70
Keluarga Kecil
71
Panggilan Hangat
72
Pemberian dan Keyakinan
73
Tujuh Kehidupan
74
Setiap Memori
75
Percakapan Kita
76
Tunggu Aku di Kehidupan Berikutnya!
77
WIFE No 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!